Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Perangkat Pembelajaran IPA Model 5E : Kajian Kritis Hasil Workshop Guru-Guru Anggota MGMP IPA Kota Mataram Dwi Soelistya Dyah Jekti; Imam Bachtiar; Prapti Sedijani; Lalu Zulkifli; Dadi Setiadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.233 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i1.205

Abstract

Abstrak: Kurikulum Mata Pelajaran IPA SMP tahun 2017 di Kota Mataram  menuntut para guru IPA untuk bisa meningkatkan keterampilan dalam mengembangkan perencanaan  dan mengimplementasikannya secara baik. Salah satunya adalah guru IPA SMP bisa mengembangkan perangkat pembelajaran. Untuk dapat mengembangkan perangkat pembelajaran IPA sesuai dengan standar,  para guru IPA harus memiliki keterampilan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, Para guru masih terpaku dengan meodel yang disarankan kemnetrian terkait, sementara  banyak model pembelajaran berbasisi siswa aktif salah satunya model 5E (Engage, Explore, Explain, Extend dan Evaluate).  Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan untuk mengmbangkan keterampilan  bapak/ibu guru IPA anggota MGMP IPA dalam perangkat pembelajaran model 5E. Desain yang digunakan adalah post tes no control group design. Populasi adalah semua guru IPA anggota MGMP Kota Mataram, sampel yang digunakan sebanyak 40 guru. Pengumpulan data dilakukan dengan mengevaluasi produk berupa perangkat pembelajaran hasil kegiatan workshop. Data dianalisis deskriptif kuantitatif. Hasil menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru peserta (90%) sudah baik dalam merencanakan langkah-langkah 5E. Tetapi dalam kaitannya dengan tagihan dan pengetahuan sebagian besar perangkat pembelajaran kurang mencakup keluasan dan kedalaman materi yang ditagih oleh kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan. Dengan demikian walaupun langkah-langkah pembelajaran berbasis siswa aktif dan memenuhi tagihan kurikulum tetapi tingkat asesmen belum memenuhi tagihan. Berdasarkan hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa  90% bapak ibu guru IPA dapat menyusun perangkat pembelajaran cukup baik khususnya terkait sintaks  5E. Kata Kunci : pembelajaran IPA, model 5E, kajian kritis
Pelatihan Pembuatan Nata de Pitaya dari Limbah Kulit Buah Naga pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kebun Buah Naga di Desa Tanak Beak Lombok Tengah Lalu Zulkifli; Mahrus Mahrus; Prapti Sedijani; Dewa Ayu Citra Rasmi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.437 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.573

Abstract

Desa Tanak Beak Kec. Batukliang Utara merupakan salah satu sentra penghasil buah naga. Desa ini memiliki Kebun Kelompok Wanita Tani (KWT). Pada waktu panen ini sempat dikunjungi gubernur NTB untuk panen raya buah naga. Buah naga yang banyak di tempat wisata ini,  banyak dikonsumsi oleh pengunjung dan kulitnya tidak termanfaatkan serta cenderung sebagai limbah yang mengganggu tempat sekitar. Pada tahap sosialisasi ini hampir semua anggota KWT Kebun buah naga Dusun Dasan Agung hadir. Mereka sangat antusias dalam mengikuti penjelasan terkait manfaat kulit buah naga yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan nata de pitaya. Sambutan mereka sangat baik terkait program pengabdian ini, karena mereka materi ini juga penting dalam mengatasi limbah buah naga yang ketika panen banyak kulit buah naga yang menjadi limbah dan tidak termaafkan dan menjadikan lingkungan sekitar kurang baik. Dalam menyampaikan teknik pembuatan kami sampaikan menggunakan media LCD dengan presentasi PPT, sehingga mereka lebih mudah menangkap pesan dan inti dari tahap-tahap proses dalam pembuatan nata de pitaya. Dalam penjelasan teknik pembuatan nata dari kulit buah ini banyak sekali pertanyaan pertanyaan terkait proses pembuatannya. Setelah selesai penjelasan, diskusi dan tanya jawab, kemudian peserta diajak langsung praktek pembuatan nata de pitaya dari tahap pengambilan kulit, pembersihan sampai pada tahap inkubasi setelah diberikan bakteri starter Acetobacter xylinum. Hasil proses pembuatan kemudian dicuci dan dipotong-potong dan ditimbang. Para peserta sangat berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti, sehingga dapat sebagai salah satu alternatif pengahasil tambahan keluarga. Mereka sangat berharap bahwa program ini dapat dilanjutkan sampai pada tahap-tahap berikutnya sehingga masyarakat Dusun Dasan Agung dapat sebagai salah satu tempat memproduksi nata de pitaya karena bahan baku cukup tersedia.