Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH RATIO PENGENCERAN SPERMA TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalamus) Farida .; Rachimi .; Aidil Akbar
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.073 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.487

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan ratio pengeceran sperma yang optimal bagi fertilitas dan daya tetas telur ikan patin siam. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Ikan Sental (BBIS) Anjongan Kabupaten Pontianak, kurang lebih selama 7  hari pada bulan mei 2014. Rancangan penelitian digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu enam  perlakuan dan tiga kali ulangan adalah Perlakuan A= Ratio pengenceran 1:0, Perlakuan B= Ratio pengenceran 1:15, Perlakuan C= Ratio pengenceran 1:30, Perlakuan D= Ratio pengenceran 1:45, Perlakuan E= Ratio pengenceran 1:60, Perlakuan F= Rasio pengenceran 1:75. Selama penelitian variabel yang diamati adalah derajat pembuahan, perkembangan embrio, daya tetas telur patin,  dan data kualitas air meliputi suhu, oksigen terlarut dan pH air. Berdasarkan data yang diperoleh pada pengamatan pembuhan telur pada ikan patin siam menunjukan terjadi kenaikan tingkat pembuhan seiring dengan penambahan jumlah larutan pengenceran sampai pada pengenceran 1:30 kemudian tingkat pembuhan menurun setelah pengenceran melebihi 1:30 hingga pengenceran 1:75. Tingginya pengenceran sperma pada perlakuan C yaitu 1:30 disebabkan larutan pengencer dengan pengencer dengan NaCl sudah dapat memberikan ruang gerak yang baik untuk sperma bergerak.Pengenceran 1:0 dan 1:75 memiliki persentasi pembuhan terendah disebabkan karena padatnya sperma.  Kata kunci : pengenceran sperma, fertilitas telur, daya tetas telur, ikan patin siam
PENGARUH PEMBERIAN JAGUNG KUNING FERMENTASI YANG BERBEDA DALAM PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii Blkr) Yogo Tri Saloko; Rachimi .; Eka Indah Raharjo; Hendri Yanto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.487 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.499

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis pencampuran jagung kuning fermentasi yang terbaik dalam pakan buatan dengan dosis yang berbeda. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari lima perlakuan jagung kuning fermentasi yaitu A (0%), B (10%), C (20%), D (30%) dan E (40%) dengan tiga kali ulangan. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jagung kuning fermentasi yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat dan panjang serta efesiensi pakan ikan jelawat yang berbeda sangat nyata. Dari hasil penelitian diperoleh data kadar protein jagung yang difermentasi dengan menggunakan kapang (Rhizopus  oligosporus) meningkat dari 6,25% menjadi 13,85%. Hasil uji coba pada ikan jelawat menunjukkan bahwa pakan yang mengandung jagung kuning fermentasi (dalam perlakuan) memberikan laju pertumbuhan harian berat, laju pertumbuhan panjang dan efisiensi pakan yang berbeda antar perlakuan. Laju pertumbuhan harian berat tertinggi (3,108%), laju pertumbuhan harian panjang tertinggi (1,239%), dan efesiensi pakan tertinggi (59,427%) terdapat pada perlakuan E (40%). Kata kunci : jagung kuning, fermentasi, laju pertumbuhan, efesiensi pakan, ikan jelawat
PENGARUH PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BIAWAN (Helostoma temmincki) Eka Indah Raharjo; Rachimi .; Ahmad Riduan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.617 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i1.693

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan padat penebaran benih ikan biawansehingga dapat menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan biawan yang baik.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah Perlakuan A pada tebar benih biawan 2 ekor/l, Perlakuan B pada tebar benih biawan 4 ekor/l, Perlakuan C pada tebar benih biawan 6 ekor/l dan Perlakuan D pada tebar benih biawan 8 ekor/l. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan A Pertumbuhan berat harian yang terbaik terdapat pada perlakuan A yaitu 2 ekor/liter yang rata-rata berat harianya (3,25±0.03 g) danPertumbuhan panjang (1,33±0.15 cm).Sedangkan nilai Konversi pakan terbaik (3.1 ± 0.1) dan kelangsungan hidup pada perlakuan A meberikan hasil terbaik adalah 84.17 %.Kata Kunci: padat tebar, benih biawan, pertumbuhan, kelangsungan hidup ABSTRACT This research aims to determine the fish seed biawan promised solid so that it can generate growth and survival of fish seed biawan. Research using Rancangan Acak Lengkap  (RAL) according to Hanafiah (2012), which consists of 4 treatments and 3 replicates. The composition of treatment is Treatment A on seeding biawan 2 tail/l, Treatment B in seeding biawan 4 tails/l, Treatment C at seeding biawan 6 tail/l and Treatment D on seeding biawan 8 tail/l. Result showed treatment A daily weight growth is best, there is on A treatment that is 2 tail/liter average daily weight (3.25 ± 0.03 g) and growth in length (1.33 ± 0.15 cm). While the value of the best feed conversion (3.1 ± 0.1) and survival in the treatment of A gave the best result was 84.17%.Keywords : stocking density, biawan seed, growth, survival rate
PENGARUH PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TENGADAK(Barbonymus schwanenfeldii) Eka Indah Raharjo; Rachimi .; Dodi Abdul Halim
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.743 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.498

Abstract

Ikan tengadak (Barbonymus Schwanenfeldii) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populasinya dialam mulai merun. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya budidaya untuk memenuhi stok dan permintaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padat penebaran yang memberikan pertumbuhan dan kelangsungan hidup terbaik dalam sistem budidaya. Benih ikan tengadak yang berukuran 1-2 cm dan berat rata-rata 0,016 g ditebar dengan kepadatan 3, 5, 7, dan 9 ekor/liter dalam akuarium yang berukuran 60×30×40 cm3. Selama pemeliharaan, benih ikan ini diberi pakan komersil dua kali dalam satu hari yang di berikan pagi dan sore secara at satiation. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan padat penebaran yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap perlakuan, tetapi tidak memberikan pengaruh pada kelangsungan hidup. Pertumbuhan terbaik adalah pada perlakun A kepadatan 3 ekor/liter.  Kata kunci: tengadak, Barbonymus schwanenfeldii, padat penebaran, pertumbuhan, kelangsungan hidup
PENGARUH KEDALAMAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) Didik Susanto; Rachimi .; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.957 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.710

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kedalaman air yang terbaik dalam pemeliharaan larva ikan baung. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari empat perlakuan kedalaman air yaitu A (15 cm), B (20 cm), C (25 cm) dan D (30 cm) dengan tiga kali ulangan. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata jujur (BNJ) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman air yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak dan panjang mutlak serta kelangsungan hidup larva ikan baung yang berbeda sangat nyata. Dari hasil penelitian diperoleh data kedalaman air untuk pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hiduup yang terbaik pada perlakuan A(15 cm) yaitu berat mutlak sebesar 0,32 g, panjang mutlak sebesar 1,79 cm dan kelangsungan hidup sebesar 64,75% . Kata Kunci : kedalaman air, Laju Pertumbuhan mutlak, Kelangsungan Hidup, ikan baung
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TOHOR (CaO) PADA MEDIA BUDIDAYA BERSALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) Rachimi .; Eka Indah Raharjo; Didin Anggoro Putra
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.423 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i1.689

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis penambahan kapur CaO pada media budidaya bersalinitas 4 ppt yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang terbaik pada lobster air tawar. Rancangan acak lengkap yang digunakan dengan 4 perlakuan, yaitu tanpa larutan CaO (kontrol) dan menggunakan CaO (30), (60),(90) ml/L dengan 3 ulangan. Hasil pengamatan pertumbuhan selama 30 hari masa pemeliharaan benih lobster air tawar diketahui bahwa penambahan kapur CaO dalam media pemeliharaan bersalinitas 4 ppt berpengaruh terhadap pertambahan  rata-rata berat dan panjang benih lobster air tawar. Laju pertumbuhan berat dan panjang benih lobster air tawar berkisar antara 2,85%–4,44% dan 1,07%–1,21%. Tingkat kelangsungan hidup selama penelitian mencapai 100% dari setiap perlakuan. Jumlah benih lobster air tawar yang moulting berkisar antara 15–21 ekor selama penelitian. Kandungan CaO yang terbaik untuk media pemeliharaan udang lobster air tawar 30 ml/L. Kata kunci : Kapur Tohor, Lobster Air Tawar ABSTRACT This study aimed at determining the additional dose of calcium oxide (CaO) on 4ppt salinity farming media to the maximum crayfish (Cherax quadricarinatus) growth and development. This study used 4 treatments of completely random design. They were CaOnon solution, CaO (30), (60), (90) ml/L with three repetitions. The observation of the growth   conducted in 30 days shows that the addition of calcium oxide (CaO)  on 4ppt salinity farming media effects on the significant increase of  the crayfish (Cherax quadricarinatus) weight and length. The growth rate of the crayfish fingerlings weight and length ranged between 2.85% and 1.07% -4.44% -1.21%. The survival rate during the treatment  reached 100% of each treatment. The number of moulting  crayfish fingerlings ranged from 15-21 during the treatment. In addition, the CaO content is considered as the proper content  for maintenance crayfish growing media at 30 ml/L Keywords: Calcium Oxide, Crayfish
PENGARUH GETAH PEPAYA (Carica papaya L.) KERING TERHADAP DERAJAT PEMBUAHAN DAN PENETASAN TELUR IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypothalamus) indra sukma saputra indra; Rachimi .; Eka Indah Raharjo
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.679 KB) | DOI: 10.29406/rya.v2i2.261

Abstract

Terbatasnya ketersediaan benih ikan jambal siam tidak terlepas dari permasalahan yang ada pada pembenihan ikan. Meskipun ikan tersebut sudah dapat dipijahkan secara alami namun cukup rendahnya jumlah telur yang menetas dari seluruh telur yang telah dibuahi. Derajat penetasan telur ikan patin berkisar antara 30-60%, hal ini disebabkan karena telur ikan jambal bersifat adhesif atau memiliki daya rekat sehingga telur menumpuk pada salah satu areal pemijahan. Gumpalan telur menghambat masuknya oksigen pada telur sehingga bisa menghambat perkembangan telur dan akan berdampak terhadap daya tetas telur akan kecil. Lapisan lendir ini juga merupakan media ideal bagi pertumbuhan cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum getah pepaya kering dalam meningkatkan derajat pembuahan dan penetasan telur ikan jambal siam (Pangasius hypothalamus). Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Variance) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari empat perlakuan pencucian telur yaitu A (control), B (10 ppm) C (20 ppm) dan D (30 ppm) dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan papain kasar yang berbeda memberikan pengaruh terhadap derajat pembuahan dan  daya tetas telur. Rata-rata derajat pembuahan dan daya tetas telur ikan jambal siam tertinggi terdapat pada perlakuan D (97,22 % dan 77,50%). Kata Kunci : papain kasar, derajat pembuahan, daya tetas telur, ikan jambal siam
PENGARUH KONSENTRASI PENYUNTIKAN HORMON HCG DAN OVAPRIM TERHADAP DAYA TETAS TELUR DAN SINTASAN LARVA IKAN KELABAU (Osteochilus melanopleura Blkr.) Rachimi .; Eka Indah Raharjo; Andy Sudarsono
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.414 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.494

Abstract

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari Perlakuan A : HCG : 300 IU/kg + ovaprim 0,6 ml/kg induk, Perlakuan B : HCG : 500 IU/kg + ovaprim 0,8 ml/kg induk, Perlakuan C : HCG : 700 IU/kg + ovaprim 1 ml/kg induk, Perlakuan D : HCG : 900 IU/kg + ovaprim 1,2 ml/kg induk. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis HCG 900 IU/kg dan ovaprim 1,2 ml/kg induk pada peroses pemjahan ikan kelabau dapat mempersingkat waktu ovulasi ikan kelabau dan menghasilkan derajat pembuahan telur ikan kelabau (fertilisasi) mencapai 74,53%, menghasilkan daya tetas telur sebesar 72,22%. kelangsungan hidup larva tertingi mencapai 36,27% pada perlakuan HCG : 900 IU/kg dan ovaprim 1,2 ml/kg.Kata Kunci: HCG, Ovaprim, hatching rate, kelangsungan hidup larva, kelabau, Osteochilus melanopleura Blkr.
UJI TOKSISITAS DETERGEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGANHIDUPIKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) Eliza Novitasari; Rachimi .; Eko Prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.778 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i2.716

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  menentukan  nilai ambang  batas  deterjen  cair terhadap kelangsungan hidup ikan tengadak selain itu menentukan  konsentrasi deterjen cair berpengaruh buruk terhadap kerusakan insang  dan  hati ikan tengadak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah Perlakuan  A   0%  dari   uji   Median    Lethal   Concentration, Perlakuan  B  10%  dari  uji   Median    Lethal   Concentration Perlakuan  C  20%  dari   uji   Median    Lethal   Concentration,Perlakuan   D  30%  dari   uji   Median    Lethal   Concentration, Perlakuan   E  40%  dari   uji   Median    Lethal.   Hasil penelitian menunjukkan dengan uji   median  lethal  consentration bahwa ambang batas dari   LC50  selama   96 terdapat pada perlakuan  B  dengan kadar deterjen  25,10 mg/l dan ditemukan nilai tengah 31,29 mg/l, pertumbuhan mutlak sebesar 0,39±0,09, perlakuan B yaitu 10 %, dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 73,33±5,77, dan perlakuan B uji kronis pada insang dan hati kerusakan ringan Kata Kunci :IkanTengadak, Pertumbuhan, KelangsunganHidup, UjiKronis
PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP WAKTU PENETASAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN BIAWAN (Helostoma temmincki) Farida .; Rachimi .; Adrianus .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.851 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.695

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu yang optimum pada proses penetasan telur ikan biawan. Rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan empat perlakuan dan tiga kali  ulangan. Konsentrasi Suhu antara lain adalah, Perlakuan A (26 °C), B (28 °C), C (30 °C), D (32 °C). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah perkembangan embrio, waktu penetasan, derajat penetasan telur (HR), kelansungan hidup larva (SR). dan kualitas air. Hasil pengamatan penelitian  Pengaruh suhu yang berbeda terhadap waktu  penetasan dan kelangsungan hidup menunjukkan bahwa suhu yang terbaik untuk penetasan telur ikan biawan  adalah 27°C -28 °C. Sedangkan suhu terbaik 28 °C memberikan daya tetas tertinggi.Kata kunci : Suhu, penetasan telur dan kelansungan hidup larva biawan ABSTRACTThis study aims to determine the optimum temperature on fish egg hatching process biawan. The experimental design was a completely randomized design (CRD). This study used an experimental method with four treatments and three replications. The temperature of concentration include, Treatment A (26 ° C), B (28 ° C), C (30 ° C), D (32 ° C). Parameter observations made is the development of the embryo, hatching time, hatching eggs (HR), kelansungan live larvae (SR). and water quality. The results of observational studies Effect of different temperatures on hatching and survival time showed that the best temperature for hatching fish eggs biawan is 27 ° C -28 ° C. While the best temperature of 28C provide the highest hatchability.Keywords: temperature, hatching eggs and survival fish biawan