Degradasi pengetahuan tradisional tentang tanaman obat di masyarakat pedesaan menimbulkan tantangan signifikan terhadap konservasi keanekaragaman hayati, pelestarian budaya, dan kemandirian dalam perawatan kesehatan. Banyak penduduk pedesaan kurang menyadari manfaat ekonomi, ekologi, dan kesehatan dari tanaman obat lokal, yang memperburuk ketergantungan mereka pada sistem perawatan kesehatan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tanaman obat di Desa Ngadiwono, Jawa Timur, melalui pendekatan etnowellness yang memadukan pengetahuan tradisional dengan praktik kesehatan holistik modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, termasuk wawancara mendalam, observasi partisipan, dan diskusi kelompok terfokus, untuk mendokumentasikan perspektif masyarakat dan mengidentifikasi strategi untuk mengembangkan wisata etnowellness. Hasilnya menunjukkan peningkatan kesadaran publik tentang nilai tanaman obat dan meningkatnya minat untuk memanfaatkan sumber daya ini untuk pariwisata dan pembangunan ekonomi. Kebaruan penelitian ini terletak pada penerapan kerangka etnowellness untuk memberdayakan masyarakat pedesaan, menggabungkan pelestarian budaya dengan keberlanjutan ekonomi. Temuan ini menyoroti pentingnya pendidikan partisipatif dan upaya kolaboratif dalam mempromosikan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.