Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA SWAY PADA MATERI PETA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X ILMU SOSIAL 1 SMA NEGERI 3 JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Juli Murtini; Wiwik Sri Utami; Eko Budiyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.886 KB)

Abstract

Kegiatan belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional dapat tercapai. Kurikulum 2013 memiliki tuntutan diantaranya pendidikan karakter, tuntutan revolusi industry 4.0, literasi dengan pembelajaran kontruktivistik yang menuntut kompetensi dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Proses pembelajaran yang berlangsung masih bersifat konvensional dan hasil belajar masih rendah. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian apakah Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media Sway Pada Materi Peta dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 3 Jombang Tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media Sway pada materi peta dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 3 Jombang Tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas dengan tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang menggunakan model pembelajaran blended learning yang memiliki langkah mulai dari seeking of information, acquisition of information, dan synthesizing of knowledge. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 3 Jombang dengan data yang diperoleh berupa hasil uji kompetensi dan lembar kerja observasi kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa mengalami penngkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu peningkatan ketuntasan belajar siklus I (67,74%) dan siklus II (87%), 96,7% pada siklus III. Sedangkan peningkatan rata-rata uji kompetensi pada siklus I 74,67, pada siklus II 81,45 dan pada siklus III 90,81 sehingga dapat disimpulkan Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media Sway Pada Materi Peta dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 3 Jombang Tahun pelajaran 2018/2019 dan model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran mata pelajaran geografi.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA KELAS X DI SURABAYA Dimas Hendra Sasmita; Wiwik Sri Utami; Eko Budiyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.333 KB)

Abstract

Standar Nasional Pendidikan (SNP) berfungsi sebagai dasar strategi pengembangan pendidikan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pendidikan. Evaluasi pelaksanaan pendidikan dilaksanakan melalui akreditasi dan ujian nasional (UN). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis nilai ujian nasional berbasis komputer (UNBK) berdasarkan skor akreditasi per butir instrumen dengan menerapkan pemodelan klasifikasi random forest multikelas. Penelitian ini menggunakan data UNBK tahun 2018 dan data hasil akreditasi tahun 2017 dan 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah pemodelan klasifikasi random forest multikelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, berdasarkan evaluasi model, nilai akurasi klasifikasi dalam pemodelan klasifikasi random forest multikelas sebesar 83.49%. Kedua, model ini menghasilkan tingkat kepentingan variabel prediktor (butir-butir instrumen akreditasi) dalam mengklasifikasikan nilai rataan UNBK yakni kondisi laboratorium (x71, x68, x69, x67), instalansi listrik (x62), prasarana (x64), kantin (x83), kondisi laboran (x55), petugas layanan khusus (x56), guru tersertifikat (x39), tenaga perpustakaan (x54), kepala administrasi (x51), kegiatan literasi S/M bagi peserta didik (x33), penggunaan buku teks (x14), dan kerja sama masyarakat/mitra dalam pengelolaan pendidikan (x96). Berdasarkan indikator variabel penting tersebut, SNP yang memiliki peran penting adalah Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar Kompetensi Lulusan. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, serta kompetensi lulusan.
POTENSI MANGROVE WONOREJO PAMURBAYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Hendri Prastiyono; Wiwik Sri Utami; Carmela S. Dizon
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v11i2.60948

Abstract

In the last decade, the sustainability of mangrove ecosystems has been questioned even though they have millions of potentials and benefits. The effects of the COVID-19 pandemic are producing a learning crisis. This study aims to explore the potential of the Wonorejo mangroves, east coast of Surabaya (Pamurbaya) as a source of learning geography to increase students' creativity. The existing potential is expected to have an impact on students in an educative, recreational, and creative way. Empowerment of students into the mangrove environment is carried out as a form of implementing learning in the field to create creativity. The research method used is descriptive qualitative using an ecopedagogical approach. Data was collected through focus group discussions, observations, documentation, and student worksheets (LKPD). The parameters of student creativity are seen from the student projects contained in the LKPD. The data obtained will be processed using interactive analysis techniques according to Miles and Huberman. The results of this study are that the Wonorejo, Pamurbaya mangroves have the potential as a source of learning Geography to increase student creativity through environmental projects (1) geographical aspects through the one student one tree movement (Sawahon), (2) sociological aspects through barcode education (Bardu), and (3) economic aspects through cacao mangroves (Cokro) in the Pamurbaya mangrove forest area. Empowering students in the environment is a creative practice as a form of mangrove conservation so that it remains sustainable. Learning activities in the mangrove environment support the Sustainable Development Goals program, especially in the quality education sector, life below water and life on land.
PELATIHAN PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH – REDUCE REUSE RECYCLE (TPS3R) BAGI PEMERINTAH DESA KWANGSAN KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO Indah Prabawati; Muhammad Turhan Yani; Wiwik Sri Utami; Bambang Sigit Widodo; Badrudin Kurniawan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.13724

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu Pemerintah Desa Kwangsan dalam memberikan pelatihan perencanaan TPS3R. Mengingat jumlah sampah yang semakin bertambah sedangkan jumlah angkutan sampah yang tidak memadai. Meskipun Pemerintah Desa Kwangsan telah merencanakan pembuatan TPS3R di tahun 2022 namun ternyata rencana ini belum terlaksana karena ada keharusan melakukan realokasi anggaran. Oleh karena itu perlu diselenggarakan sebuah pelatihan perencanaan TPS3R dengan menyesuaikan kondisi keterbatasan anggaran. Hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan pentingnya kesadaran akan menjaga kebersihan dan peduli lingkungan. Adapun metode yang akan digunakan dalam penyelesaian permasalahan di Desa Kwangsan ini ialah penyelenggaraan pelatihan perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R). Sedangkan metode pelaksanaan yang digunakan pada pelatihan ini ialah metode diskusi dan praktik pilah sampah dari rumah. Hasil pelaksanaan  kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah sudah cukup bagus, serta pengetahuan terkait perencanaan tempat pengelolaan TPS3R sudah dapat diterima terlebih khusus oleh Pemerintah Desa Kwangsan yang harus melakukan kolaborasi bersama pihak terkait untuk dapat mewujudkan tempat pengelolaan TPS3R. Hal ini juga didukung oleh masyarakat agar jumlah sampah dan penggunaan sampah dapat berkurang.