Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Influence of Personal Factor, Parental Support and Perceived Value of Children on Early Marriage in Trowulan Subdistrict Mojokerto Regency Widiyawati, Rina; Soemanto, RB.; Pamungkasari, Eti Poncorini
Journal of Health Promotion and Behavior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.382 KB)

Abstract

Background: According to United Nations Development Economic and Social Affairs, Indonesia is 37th country in the world and 2nd in Southeast Asia after Cambodia with high percentage of early marriage. World Health Organization expects Indonesian government to be more committed to decrease maternal and infant mortality rates as the impacts of early marriage. This study aimed to discover the influence of personal factor, parental support and perceived value of children on early marriage in Trowulan Subdistrict Mojokerto Regency.Subjects and Methods: This was an analytic observational study with case control design. Subjects were women of reproductive age as case (married at the age of ≤20) and control (married at the age of 21-25), each consisted of 60 women. The dependent variable was early marriage and the independent variables were levels of education, premarital sexual behavior, perceived behavioral control, perceived benefits, parental support and perceived value of children. The data were analyzed by path analysis.Results: Perceived behavioral control (b= -1.27; CI 95%= -2.20 to -0.33; p= 0.008), perceived benefits (b= -1.06; CI 95%= -1.97 to -0.16); p= 0.020), parental support (b= -1.28; CI 95%= -2.16 to -0.39); p= 0.005) and perceived value of children (b=- 2.94; CI 95%= -5.20 to -0.68; p= 0.011) had direct influence on early marriage and were statistically significant. The levels of education had indirect influence on early marriage based on the figures of perceived behavioral control (b= 0.92; CI 95%= 0.17 to 1.68; p= 0.016) and perceived benefits (b= 1.31; CI 95%= -0.53 to 2.17; p= 0.001). Sexual behavior was influenced by perceived behavioral control (b= 1.35; CI 95%= 0.52 to 2.17; p= 0.001).Conclusions: Early marriage is influenced by perceived behavioral control, perceived benefits, parental support and perceived value of children. Levels of education influence early marriage based on perceived behavioral control and perceived benefits. Premarital sexual behavior is influenced by perceived behavioral control.Keywords: Personal factor, parental support, perceived value of children, early marriage.Correspondence: Rina Widiyawati. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta. Email: gugik.rina@gmail.com. Mobile: +6282330233064.Journal of Health Promotion and Behavior (2017), 2(1): 65-76https://doi.org/10.26911/thejhpb.2017.02.01.06
Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pernikahan Dini Di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Widiyawati, Rina; Muthoharoh, Siti
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 1 (2020): Volume 3, Nomor 1, Desember 2020
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i1.35

Abstract

Menurut United Nations Development Economic and Social Affairs Indonesia me­rupakan negara ke-37 di dunia dan peringkat ke-2 di ASEAN setelah Kamboja sebagai negara de­ngan presentase pernikahan usia muda yang tinggi. Organisasi Kesehatan Dunia WHO meng­harapkan Indonesia lebih komitmen menurunkan angka kematian ibu dan bayi sebagai dampak per­nikahan dini.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap orangtua tentang kesehatan reproduksi remaja terhadap kejadian pernikahan dini di Kecamatan Trowulan Kabu­paten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Variabel independen adalah pengetahuan dan sikap orangtua tentang kesehatan reproduksi, variabel dependen adalah kejadian pernikahan dini. Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak perempuan yang telah menikah dan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner tertutup dan dianalisa menggunakan Uji Regresi Logistik. Terdapat pengaruh pengetahuan orangtua tentang kesehatan reproduksi remaja terhadap kejadian pernikahan dini dengan p-value = 0.03 dan terdapat pengaruh sikap orangtua tentang kesehatan reproduksi remaja tentang kejadian pernikahan dini dengan p-value = 0.00. Kedua variabel independen memiliki pengaruh terbalik dengan kejadian pernikahan dini, semakin tinggi pengetahuan dan semakin positif sikap tentang kesehatan reproduksi remaja maka semakin menurun kejadian pernikahan dini di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI ANAK SD UMUR 11 – 13 TAHUN DI SDN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Siti Muthoharoh; Rina Widiyawati
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.756 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v7i1.34

Abstract

ABSTRACTBackground: Perawatan vulva hygiene saat menstruasi seharusnya mengganti pembalut secara teratur yaitu sebanyak 3-4 kali sehari. Kenyataannya anak mempunyai perilaku yang buruk pada hygiene saat menstruasi seperti tidak sering mengganti celana dalam dan pembalut sehingga akan menimbulkan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus yang berlebihan dan dapat mengganggu organ reproduksi.Purpose: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh health education terhadap perilaku vulva hygiene saat menstruasi anak SD umur 11 – 13 tahun di SDN Mojosari.Method: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimental dengan metode One group Pretest-Postest Desain. Populasi dalam penelitian ini adalah anak perempuan berumur 11 – 13 tahun yang sudah menstruasi di SDN Mojosari, menggunakan metode Non-Probability Sampling. Sampel sebanyak 16 siswi. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating. analisis data menggunakan Uji t-test untuk menguji hipotesis komparatif bila datanya berbentuk nominal.Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil perilaku vulva hygiene anak berumur 11 – 13 tahun saat menstruasi responden adalah positif sebanyak 4 orang (25,0%). Diatas setengah perilaku vulva hygiene anak berumur 11 – 13 tahun   saat menstruasi responden adalah positif sebanyak 11 orang (68,8%).  Ada pengaruh health education terhadap perilaku vulva hygiene anak berumur 11 – 13 tahun saat menstruasi di SDN Mojosari dengan hasil uji t-test nilai sig. 0,016 < α 0,05.Conclusion: Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan siswi untuk selalu menjaga daerah kewanitaan dengan melakukan vulva hyiene dengan tepat dan benar sesuai dengan ketentuan dari tenaga kesehatan terutama pada saat menstruasi. Key words: Health Education, Vulva Hygiene, Perilaku.
Pemeriksaan Kesehatan Serta Sosialisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak untuk Mencegah Stunting Anik Supriani; Nanik Nur Rosyidah; Herlina Herlina; Yulianto Yulianto; Rina Widiyawati; Rachmad Sholeh; Fahrur Rizal Ardianto
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v1i6.397

Abstract

Stunting merupakan salah satu kondisi gagal tumbuh pada anak dimana tinggi badan anak <-2SD menurut tabelZ-score WHO. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama masalah stuntingpada anak, salah satunya yaitu ketidakoptimalan praktik pemberian makan anak. Tujuan Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang pencegahan stuntingmelalui edukasi praktik pemberian makan yang tepat berdasarkan rekomendasi WHO. Sebanyak 40 ibu yang memiliki anak Balita ikut dalam kegiatan PKM. Metode pelaksanaan PKM yaitu sosialisasi yang dikombinasikan dengan survei secara kuantitatif tentang pelaksanaan praktek pemberian yang dilakukan oleh ibu berdasarkan indikator praktik pemberian makan menurut rekomendasi WHO. Hasil PKM menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pre dan posttest peserta setelah diberikan sosialisasi di Dusun Mojoranu, Kecamatan Sooko (P<0,001), 90 % ibu mengalami peningkatan pengetahuan. Pemahaman ibu yang memiliki anak Balita tentang pencegahan stunting melalui pemberian makanan yang tepat dapat menurunkan risiko masalah stunting di Indonesia.
Pemeriksaan Kesehatan Serta Sosialisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak untuk Mencegah Stunting Anik Supriani; Nanik Nur Rosyidah; Herlina Herlina; Yulianto Yulianto; Rina Widiyawati; Rachmad Sholeh; Fahrur Rijal Ardiyanto
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1899.14 KB) | DOI: 10.55606/jpikes.v2i3.704

Abstract

Stunting merupakan salah satu kondisi gagal tumbuh pada anak dimana tinggi badan anak <-2SD menurut tabelZ-score WHO. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama masalah stuntingpada anak, salah satunya yaitu ketidakoptimalan praktik pemberian makan anak. Tujuan Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang pencegahan stuntingmelalui edukasi praktik pemberian makan yang tepat berdasarkan rekomendasi WHO. Sebanyak 40 ibu yang memiliki anak Balita ikut dalam kegiatan PKM. Metode pelaksanaan PKM yaitu sosialisasi yang dikombinasikan dengan survei secara kuantitatif tentang pelaksanaan praktek pemberian yang dilakukan oleh ibu berdasarkan indikator praktik pemberian makan menurut rekomendasi WHO. Hasil PKM menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pre dan posttest peserta setelah diberikan sosialisasi di Dusun Mojoranu, Kecamatan Sooko (P<0,001), 90 % ibu mengalami peningkatan pengetahuan. Pemahaman ibu yang memiliki anak Balita tentang pencegahan stunting melalui pemberian makanan yang tepat dapat menurunkan risiko masalah stunting di Indonesia.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN CHURROS MIX KELORINA TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI PADA BALITA STUNTING Vera Virgia; Widiyawati, Rina
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL PENELITIAN
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/jp.v5i2.272

Abstract

The problem of stunting is a classic health problem that is complicated to solve considering the many factors that influence the incidence of stunting itself. Churros, as one of the most popular snacks among the public, can be combined with moringa flour which is rich in nutrients and has been proven clinically and in the field to help overcome the problem of stunting in Indonesia. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of giving kelorina churros mix on increasing the weight of toddlers with stunting in the Mojokerto Regency area. The research design used was pre-experimental with a static group comparison design approach. The population in this study were all toddlers with stunting in the Mojokerto Regency under the working area of the Sooko Health Center, Gondang Health Center and Jatirejo Health Center. The variable in this study was the stunting toddler's height. Analysis test was carried out using the Wilcoxon test and the Mann-Whitney test. From the results of the Mann-Whitney test, it was obtained a significance value (p value) of 0.013 <0.05 so it can be concluded that there is a significant difference between the two research groups. Keywords: Churros Mix Kelorina, Stunting, Toddler
KECEMASAN AKADEMIK MAHASISWA KEBIDANAN; LITERATURE REVIEW Sari, Kurnia Indriyanti Purnama; Muthoharoh, Siti; Widiyawati, Rina
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2023): Volume 2, Nomor 3, Juni 2023
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v2i3.265

Abstract

Kecemasan akademik merupakan fenomena yang umum terjadi pada mahasiswa di berbagai program studi, termasuk mahasiswa kebidanan. Kecemasan ini muncul karena tekanan untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi, tuntutan kurikulum yang ketat, dan ekspektasi diri untuk berhasil dalam ujian dan praktik klinik. Untuk menurunkan kecemasan akademik pada mahasiswa kebidanan, diperlukan pendekatan yang holistik yang melibatkan berbagai aspek dari lingkungan akademik dan dukungan psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan akademik pada mahasiswa kebidanan. Desain penelitian yang dilakukan adalah literature review atau tinjauan pustaka. Pencarian sistematis dilakukan sesuai dengan pedoman Preffered Reporting Item for Systematic Review and Meta Analysis (PRISMA) dari studi kuantitatif dan kualitatif. Sumber data pada literatur review ini dicari mulai tahun 2018-2023 dari berbagai jurnal internasional dan nasional terakreditasi. Dari hasil penelitian didapatkan didapatkan beberapa masalah kecemasan akademik mahasiswa kebidanan. Diantaranya adalah Ujian penilaian evaluasi semester, Tugas Kelas, kegiatan Praktikum laboratorium, Ujian praktek (OSCE), Praktik Klinik, Tugas akhir, Uji Kompetensi Kebidanan.. Sementara factor yang mempengaruhi kecemasan akademik pada mahasiswa kebidanan diantaranya beban akademik, tuntutan klinis, tantangan interpersonal dan ketidakpastian karir
Effectiveness Of Baby Massage On The Increase Of Baby Weight Aged 6 - 12 Months In Gayaman Village, Mojoanyar District, Mojokerto Regency Titiek Idayanti; Rina Widiyawati
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.359

Abstract

The study population was all babies aged 6-12 months who experienced underweight. Samples were taken using a total sampling technique of 28 respondents. Data were collected by observation and subsequently tested using paired t-test. The average change in respondents’ weight before and after the baby massage is 114 grams. Paired t-test results show ρ value = 0.011 (95% CI: -.2005 - -. 0281). ρ value = 0.011 < α = 0.05, indicating that H0 is rejected and H1 is accepted. Therefore, there is an effect of baby massage on baby growth aged 6-12 months in Gayaman Village, Mojoanyar District, Mojokerto Regency. It is recommended for health workers to provide health education regarding the way to do the right baby massage to support in providing knowledge and expertise to parents in doing baby massage independently at home to help to reach the optimal growth process, especially the baby’s weight gain.
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM DASHAT (DAPUR SEHAT ATASI STUNTING) TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM MENGOLAH MENU SEHAT DAN SEIMBANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PUNGGING KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO Widiyawati, Rina; Fibriana, Linda Presti
coba Vol 13 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i2.658

Abstract

Latar Belakang : Dalam mewujudkan IndonesiaMaju 2045 maka setiap permasalahan yang terjadi di Negara Indonesia harus dihadapi bersama dari semua pihak. Salah satu masalah yang harus segera diselesaikan saat ini adalah masalah stunting. Stunting yang terjadi pada anak berisiko menyebabkan kematian, rendahnya perkembangan motorik, ketidakseimbangan fungsional dan rendahnya kemampuan berbahasa. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu pemangku kepentingan dan kebijakan yang ikut berperan serta dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. Salah satu program yang diluncurkan BKKBN dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting adalah DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi ibu dalam mengolah menu sehat dan seimbang sebelum dan sesudah implementasi DASHAT dan melihat apakah ada pengaruh implementasi DASHAT terhadap motivasi ibu dalam mengolah menu sehat dan seimbang di Desa Pungging Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Metode : Penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan design penelitian One- Goup Pre test – Post test jumlah populasi sebanyak 258 ibu hamil dan ibu balita dan sampel sebanyak 58 responden. Teknik Analisa data menggunakan uji Paired Samples T-Test.Hasil : Terdapat peningkatan nilai mean skor motivasi ibu sebelum dan sesudah implementasi DASHAT sebesar 5.60 poin dengan p = 0.0001; thitung-37, 400, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh implementasi DASHAT terhadap motivasi ibu dalam mengolah menu sehat dan seimbang Kesimpulan dan Saran : Implementasi DASHAT memberikan pengaruh terhadap motivasi ibu dalam mengolah menu sehat dan seimbang. Disarankan kegiatan penyuluhan dapat diberikan kepada seluruh masyarakat serta implementasi DASHAT secara berkala. Kata kunci : DASHAT, motivasi, menu sehat dan seimbang
Improving Knowledge about Drug Use During Fasting through Pharmaceutical Counseling Accompanied by Leaflet Peristiowati, Yuly; Widiyawati, Rina
Journal of Community Service for Health Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jcsh.v6i1.1196

Abstract

Medication use in patients with chronic diseases during Ramadan is a crucial yet often overlooked public health challenge in the primary health care system in Indonesia. Non-compliance with medication regimens and inappropriate dosage adjustments during fasting can lead to serious complications and even medical emergencies, especially in patients with diabetes and hypertension. This community service activity aimed to evaluate the effectiveness of pharmaceutical counseling, accompanied by leaflets, in enhancing patients’ knowledge of medication use during fasting for chronic conditions. This quasi-experimental study was conducted at the Technical Implementing Unit of Kepanjenkidul Health Center, Blitar City, involving 18 patients diagnosed with diabetes and hypertension. The study employed a knowledge questionnaire.  The design of this study aims to analyze changes in patient knowledge related to drug use during Ramadan fasting through a structured intervention approach. The results of the activity showed a significant increase in knowledge scores, from an average of 28.33 (pre-test) to 47.11 (post-test), representing a percentage increase of 37.56% (p-value = 0.000, p = < 0.05). In conclusion, pharmaceutical counseling through brochures has shown promise as a strategy for improving patients’ understanding of medication management during Ramadan. It is recommended that health centers develop specific counseling protocols and educational materials tailored to the characteristics of patients, particularly those from low-educated and pre-elderly groups. The implementation of this counseling program needs to be integrated into routine pharmaceutical services, with a focus on preparation several weeks before Ramadan to improve medication safety and therapy fulfillment for patients who choose to fast.