Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JENIS KEPITING BAKAU (Scylla spp.) DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO MANGROVE CRAB DIVERSITY (Scylla spp.) IN ALAS PURWO NATIONAL PARK Gita, Rina Sugiarti Dwi
BIOMA Vol 1, No 2 (2016): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unmuh Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.166 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v1i2.443

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kepiting bakau (Scylla spp.) di kawasan hutan mangrove Blok Bedul Segoro Anak Taman Nasional Alas Purwo. Pengambilan sampel kepiting bakau dilakukan terhadap kepiting bakau yang hidup pada stadium dewasa yang berada di dalam plot penelitian. Keragaman kepiting bakau (Scylla spp.) Telah dilakukan di hutan mangrove Blok Bedul Taman Nasional Alas Purwo. Pengambilan sampel dilakukan di 8 stasiun yang berbeda di siang hari dan malam dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. keragaman Scylla yang rendah (H = 0,315; N = 0,0011 individu / m².) Stasiun yang terletak di topografi tinggi telah memberikan kontribusi terhadap rendahnya tingkat keragaman kepiting bakau. Dengan demikian perlu adanya kajian terhadap fauna yang hidup di dalamnya terutama mengenai faktor abiotik yang dapat mempengaruhi keanekaragaman.Kata kunci: Keanekaragaman, Kepiting Bakau.
JENIS TANAMAN BUAH DAN SAYUR PEKARANGAAN DI DESA SUMBEREJO AMBULU JEMBER Gita, Rina Sugiarti Dwi
BIOMA Vol 3, No 1 (2018): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unmuh Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.113 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v3i1.1327

Abstract

Lahan pekarangan rumah di Indonesia pada umumnya belum termanfaatkan secara optimal dalam pemanfaatannya, padahal jika dimanfaatkan secara optimal bias dijadikan sebagai sumber tambahan keluarga. Jenis tanaman yang dibudidayakan akan memeberikan berbagai macam fungsi selain sebagai tanaman naungan rumah dapat juga menmabah penghasilan. Terdapat 38 jenis tanaman yang dibudidayakan oleh warga Desa Sumberejo, kecamatan Ambulu, kabupaten Jember, jenis tanman tersebut yaitu 15 jenis tanaman buah tahunan, 2 jenis tanaman buah musiman, 1 buah jenis tanaman buah sayur, 3 jenis sayuran berumur pendek, 9 jenis tanaman berumur panjang, 1 jenis tanaman pangan, 1 jenis tanaman sayur bunga, dan 6 jenis tanaman umbi. Kata kunci: Pekarangan rumah, Jenis tanaman
PENINGKATAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN METODE BERMAIN PASIR TERHADAP ANAK Dwi Gita, Rina Sugiarti
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 1, No 2 (2016): Jurnal AUDI : December 2016, 8 Articles, Pages 54 -110
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.764 KB) | DOI: 10.33061/ad.v1i2.1479

Abstract

Kegiatan Sains yang dikemas dan dirancang dengan bagus membuat anak membangun pengetahuan atau kognitifnya lebih bermakna, karena sains bagi anak adalah sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta memberikan pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkembangkan kemampuan dasar sains anak usia dini dengan menggunakan metode bermain pasir di TK Nurul Kharomah Patrang Jember. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan subyek penelitian dan pendidikan tindakan kelas adalah anak usia dini. Metode pegumpulan data menggunakan catatan lapangan, observasi dan dokumen. Adapun pengolahan data yang digunakan adalah analisis komparatif dengan membandingkan pencapaian rata-rata sains persiklus dengan indikator setiap siklus. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu penelitian yang dilakukan bersama-sama antara guru dan peneliti kelas menunjukkan perkembangan kemampuan sais anak melalui metode bermain pasir Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat rata-rata prosentase setiap siklus yaitu dari pra siklus 34,79%, si-klus I 50,14%, siklus II 71,87%, siklus III 82,24%. maka penelitian tindakan kelas ini merupakan Penelitian yang dianggap berhasil untuk mengembangkan kemampuan sains anak.pembelajaran melalui metode bermain pasir ini bisa berhasil maksimal karena adanya media yang nyata sehingga anak antusias dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran oleh peneliti.Kata Kunci: Pembelajaran Sains, Metode Bermain pasir, Anak Usia Dini
KERAGAMAN KONSUMSI PANGAN POKOK ALTERNATIF MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER Gita, Rina Sugiarti Dwi
BIOMA Vol 5, No 1 (2020): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v5i1.3687

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan keragaman pangan pokok alternatif yang dikonsumsi oleh masyarakat Jember. Metode penelitian adalah survei deskriptif, dengan teknik interview. Penetapan sampel penelitian secara purposive sampling untuk 20 dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember. Pengumpulan data berkisar September hingga Desember 2019. Data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa: 93,33% responden mengkonsumsi pangan pokok alternatif dan 6,67% tidak pernah; 41,43% responden mengkonsumsi pangan pokok alternatif dengan intensitas seminggu sekali, 25,71% setahun sekali, 24,29% sebulan sekali, dan 8,57% setiap hari; Keragaman pangan pokok alternatif yang dikonsumsi responden adalah 13 jenis dengan persentase konsumsi: jagung 27,42%; singkong 26,61%; ubi jalar 16,94%; kentang 9,68%; pisang 4,03%; gandum 2,42%; kacang 2,42%; kacang hijau 1,61%; sagu 1,61%; bihun 0,81%; dedak 0,81%; roti 0,81%; dan talas 0,81%                                                                                                                         
STUDI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT KABUPATEN PAMEKASAN Gita, Rina Sugiarti Dwi; Danuji, Sarwo
BIOMA Vol 6, No 1 (2021): BIOMA:JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v6i1.4817

Abstract

Jamu tradisional di Pulau Madura dibuat dari racikan bahan tetumbuhan dan telah menjadi warisan keluarga secara turun-temurun. Warisan secara turun temurun ini perlu terus dipertahankan, dilestarikan dan perlu ditingkatkan kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan tradisional khususnya kabupaten Pamekasan. Metode Penelitian dilaksanakan secara random sampling pada 5 kecamatan dari keseluruhan 13 kecamatan dalam lingkup kabupaten Pamekasan. Pengumpulan data menggunakan metode survey eksploratif yaitu wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, kemudian dilanjutkan dengan analisis serta pengolahan data. Disimpulkan bahwa terdapat 13 jenis tumbuhan obat tradisional di Kabupaten Pamekasan yang dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional berdasarkan kebiasaan dan pengalaman secara turun temurun. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daun, akar, batang, bunga, buah, dan biji. Teknik meramu tumbuhan obat oleh masyarakat di Kabupaten Pamekasan yaitu dengan cara diseduh, direbus, diperas, dikunyah, dan dicampur dalam masakan.
PELATIHAN PEMBUATAN MIKROORGANISME LOKAL DARI LIMBAH RUMAH TANGGA DI PERUM BUMI TEGAL BESAR JEMBER Sarwo Danuji; Rina Sugiarti Dwi Gita; Dimas Andhita Cahyo
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Bumi Tegal Besar dikembangkan oleh PT. Gunung Batu Utama mulai tahun 2007 pada areal bekas persawahanyang termasuktanah gembur dan tidak kuat menahan beban. Pekerjaan pendahuluan menutupi lahan dengan tanah kcras untuk memastikan tanah dalam kondisi stabil diperlukan untuk mendapatkan struktur bangunan dan pondasi yang kuat sebelum dibangun suatu kompleks perumahan.Rangkaian proses tersebut (pengangkutan, pengurugan, dan pemadatan) berpotensi menghilangkan kesuburan lahan dikawasan perumahan dan sangat bertentangan dengan konsep usaha tani atau pelestarian lingkungan yang sclalu menekankan pemeliharaan kesuburan tanah. Kondisi tanah kawasan perumahan yang mengalami degradasi kesuburan mempengaruhi kualitus hidup warganya.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembangunan rumah di kawasan ini dilakukan pada kondisi tanpa habitat flora sedikitpun, pembangunan rumah menghasilkan limbah bangunan berupa puing, limbah beton, ataupun tanah bekas galian.Sehingga membutuhkan waktu relatif lama untuk mendapatkan lingkungan asri. Solusi yang ditawarkan Tim Pengabdian Masyarakat untuk mempercepat mendapatkan kondisi lingkungan asri adalah pengunaan mikroorganisme lokal.Kemudian dalam rangka efisiensi dan keberlanjutan solusi ini, dipandang perlu suatu pengetahuan bagi warga tentang pembuatan mikroorganisme lokal secara mandiri yang berasal dari sampah atau limbah rumah tangga. Metode yang diterapkan pada program pengabdian masyarakat ini yakni metode pelatihan. Hasil pelatihan diharapkan berimplikasi pada perubahan perilaku peserta antara sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan. Evaluasi yang dapat kami laporkan dari kegiatan ini antara lain: dari 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini, 100% telah dapat mempraktekkan pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) dan secara umum pelaksanaan pelatihan pembuatan mikroorganlsme lokal ini berjalan lancar dan sukses karena tingginya motivasi dan antusiasme warga untuk mendapatkan pengetahuan mikroorganisme lokal tersebut.
Inovasi pembelajaran biologi di era revolusi industri 4.0 H.B.A Jayawardana; Rina Sugiarti Dwi Gita
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15544

Abstract

Pembelajaran merupakan proses interaksi yang sangat penting yang dilakukan oleh peserta didik dengan guru agar tercipta suasana belajar dan mengajar yang bermakna. Belajar akan lebih bermakna apabila proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning) dan mendorong peserta didik lebih aktif (student active learning). Oleh karena itu, di era digital seperti sekarang ini guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang modern, termasuk pada pembelajaran biologi. Paradigma bahwa pelajaran biologi oleh sebagian peserta didik dianggap sebagai salah satu pelajaran hafalan harus segera dihilangkan dengan melakukan inovasi pembelajaran yang lebih modern, kekinian, dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sekarang ini yang melibatkan penggunaan teknologi digital dan internet untuk semua (internet of things), inovasi pembelajaran biologi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal yang penting diperhatikan adalah bagaimana cara mengubah paradigma lama dalam pembelajaran biologi di era revolusi industri 4.0; apa saja yang harus dilakukan dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0; dan inovasi pembelajaran apa yang harus dipersiapkan di era revolusi industri 4.0.
The Influence of Abiotic Factors on The Diversity and Abudance of Mangrove Crabs (Scylla spp.) in Blok Bedul Alas Purwo National Park Mangrove Forest Rina Sugiarti Dwi Gita; Sudarmadji Sudarmadji; Joko Waluyo
Jurnal ILMU DASAR Vol 16 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.774 KB) | DOI: 10.19184/jid.v16i2.1517

Abstract

The purpose of this study was to determine the diversity, abundance and abiotic factors influence the diversity and abundance of mud crab (Scylla spp.) In mangrove forests Blok Bedul Alas Purwo National Park. This research method uses descriptive quantitative method. Diversity is calculated by using the formula of Shannon Wiener, mangrove crab abundance is calculated using the formula abundance Kreb whereas the method of analysis using simple linear regression. The data used in this research is data such as the number and type of biotic mud crabs and data abiotic form of measurement of temperature, pH, salinity, substrate type, and the tide. This study shows the results include mangrove crab species diversity index of every observation stations in the mangrove forests Blok Bedul Alas Purwo National Park is H '= 0.315 showing that the level of diversity in every station is low. The abundance of mud crabs in the mangrove forests Blok Bedul Alas Purwo National Park is 0.0011 individuals / m² which showed that the level of abundance at relatively low research station. Results of the analysis of the influence of abiotic factors on the diversity and abundance of mud crabs in mangrove forests Blok Bedul National Park Alas Purwo not significant (p> 0.05) the diversity and abundance of mangrove crab.   Keywords : abiotic factors , abundance , diversity , mud crab , regression
Peningkatan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini melalui Pengenalan Bagian Tanaman Berbasis Alam di TK Ar-Rahim Jember Rina Sugiarti Dwi Gita
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 4 No 1 (2018): Januari
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.842 KB) | DOI: 10.29062/seling.v4i1.139

Abstract

Peningkatan pembelajaran Sains anak usia dini melalui pengenalan bagian tumbuhan berbasis alam di Taman Kanak-kanak TK Ar-Rahim Jember masih jauh dari kemampuan yang hendak dicapai. Hal ini terlihat dari kreativitas anak yang kurang berkembang dan rendahnya kemampuan sains berbasis alam yang diduga kurangnya metode bervariasi yang digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan sains dengan pembelajaran yang cenderung membosankan sehingga anak tidak bersemangat di dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pembelajaran sains melalui pengenalan bagian tumbuhan pada anak usia dini. Teknik pengambilan data menggunakan teknik analaisis data dengan rumus persentase. Lembaran observasi, Anak tidak dapat menghasilkan sesuatu yang baru, karena bahan yang digunakan hanya dari kertas warna dan memanfaatkan krayon saja, sehingga anak merasa jenuh dan kurang tertarik dalam melakukan kreativitas dengan baik. Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran anak melalui pengenalan bagian dari tanaman. Tujuan Penelitian ini adalah: 1)Ingin meningkatan pembelajaran sains Anak Usia Dini melalui pengenalan bagian tanaman berbasis alam; 2)ingin mengetahui seberapa besar peningkatan minat belajar siswa yang diajarkan mulalui pendekatan melalui pembelajaran sains berbasis alam. Dalam penelitian ini menerapkan penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan:1) peningkatan pembelajaran sains anak usia dini melalui pengenalanan bagian tanaman dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, baik kualitas proses maupun kualitas hasil, kualitas proses dapat dilihat dari peningkatan keaktifan peserta didik dari siklus satu dan siklus dua. Begitu juga peningkatan hasil belajar dari siklus pertama hingga siklus kedua yang sangat siknifikan. 2) peningkatan pembelajaran sains anak usia dini melalui pengenalan bagaian tanaman mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
Studi Pembuatan Biskuit Fungsional dengan Substitusi Tepung Ikan Gabus dan Tepung Daun Kelor Rina Sugiarti Dwi Gita; Sarwo Danuji
BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 1 No 2 (2018): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.911 KB) | DOI: 10.31539/bioedusains.v1i2.323

Abstract

The aims of this study are to develop a Science Process Skills Based Module (KPS) on Cell-Level Life Organization Materials for Grade VII Students of SMP Kristen 2 Salatiga. This research is a research development (R & D) with an F-D development model (Define, Design, Develop, and Disseminate), but in this study it does not cover the entire stages in the F-D development model, namely the disseminate stage because of the limitations of the time the research was conducted. The instruments in this study were interview sheets, validation sheets, and student response sheets. The results of module development research according to the expert validity test 3.1, test pedagogical validity 3.15, test the validity of practitioner experts 3.08, and limited field testing 3.37, from the overall data obtained shows that the average module values ​​above 3.00 and is categorized as "A " that is very good. Modules with the category "A" are feasible to use in class VII students in the learning process. Keywords: module, science process skills (KPS)