Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN ZONASI KERENTANAN GERAKAN TANAH DI DESA MOJOREJO DAN SEKITARNYA KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR Syahrozani, Muhammad Fanni; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.395 KB)

Abstract

Pada daerah penelitian yaitu di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur saat ini telah dijumpai beberapa lokasi pada wilayah hutannya yang telah rusak dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah (longsor), terutama saat musim hujan. Penentuan zonasi kerentanan gerakan tanah pada daerah penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai upaya pencegahan, menghindari, atau meminimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan semua data sekunder dan primer terkait kerentanan gerakan tanah, antara lain kemiringan lereng, litologi/batuan, tataguna lahan, curah  hujan, dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang didapatkan adalah zonasi tingkat kerentanan gerakan tanah di lokasi penelitian serta rekayasa teknik yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana yang mungkin timbul.
Identifikasi Sebaran dan Analisis Karakteristik Deposit Fosfat di Kecamatan Omben dan sekitarnya, Sampang, Jawa Timur Bahar, Hendra; Ikwan, Ikwan; Yuwanto, Sapto Heru; Utamakno, Lakon; Wiyanti, Heni Siska
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fosfat merupakan mineral penyusun suatu bahan galian dari unsur batuan beku atau sedimen dengan kandungan fosfor yang bersifat ekonomis. Keterdapatan cadangan fosfat di Indonesia cukup signifikan, termasuk di Jawa Timur, terutama di wilayah Pulau Madura. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penyelidikan sebaran dan karakterisik fosfat di Jawa Timur, khususnya di Pulau Madura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan data primer lapangan dan dikombinasikan dengan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis sampel batuan fosfat yang di ambil dari lokasi penelitian kemudian dideskripsikan secara megaskopis dan analisis laboratorium yaitu X-Ray Fluorescene (XRF). Berdasarkan hasil analisis unsur batuan diketahui bahwa deposit fosfat yang prospek sebagai fosfat alam adalah sampel Batugamping pasiran dengan kandungan unsur Ca 93,43% - Al 1,1% - P 2,7% dan Fe 1,86%, dengan sebaran berada di sebelah timur hingga ke selatan lokasi penelitian. Karakteristik deposit fosfat yang prospek sebagai deposit alam pada lokasi penelitian hasil analisis XRF adalah termasuk kelompok Crandallite, diindikasikan terbentuk dari penghancuran batuan fosfat ataupun hancuran tulang belulang vetebrata kecil serta kotoran burung dan kelelawar yang berasosiasi dengan batugamping, kelompok ini dikategorikan jenis sebagai Fosfat Guano (Guano Phosphate).
STUDI ALTERASI DAN MINERALISASI DAERAH KELORAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI, PROVINSI JAWA TENGAH Rahmadani, Veronika Budi; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru; Utamakno, Lakon
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2095

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Keloran dan sekitarnya, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Maksud dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan geologi untuk mengetahui kondisi geologi, tipe alterasi dan potensi mineralisasi di daerah Keloran dan sekitarnya. Pengumpulan data dilakukan dengan memetakan morfologi dan struktur geologi, pengambilan sampel batuan, pengolahan dan analisis data. Analisis data terdiri dari analisis stereografi, analisis petrografi dan analisis geokimia AAS Flame. Satuan batuan daerah penelitian berdasarkan karakteristik litologi yang dominan terdiri dari satuan batulempung, satuan breksi vulkanik, satuan andesit, satuan diorit dan satuan dasit. Struktur geologi daerah penelitian berkembang dengan baik, diantaranya terdapat struktur kekar tarik, lipatan antiklin dan gawir sesar geser menganan. Zona alterasi daerah penelitian dibagi menjadi tiga yaitu zona filik, zona argilik, dan zona propilitik. Zona alterasi daerah penelitian dipengaruhi oleh struktur geologi yang berkembang. Tipe endapan epitermal daerah penelitian adalah endapan epitermal sulfida rendah (low sulfidation). Potensi geologi pada daerah penelitian adalah penambangan emas dan penambangan bahan galian berupa batu  andesit.
KLASIFIKASI KERENTANAN GERAKAN TANAH DI DESA SENEPO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SLAHUNG, KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR Goncalves, Aquilis Bernardo; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru; Utamakno, Lakon
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2092

Abstract

Lokasi penelitian berada di Desa Senepo dan sekitarnya, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, termasuk dalam Lajur Pegunungan Selatan dan Solo, sebagian wilayahnya ditempati oleh batuan gunungapi kuarter. Litologi penyusun lokasi penelitian berupa andesit plagioklas, vitric tuff dan crystal tuff. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah dengan tingkat kerentanan gerakan tanah tinggi, serta daerah dengan potensi bencana gerakan tanah. Metode yang digunakan adalah metode tumpang susun (overlay) dari parameter-parameter untuk menentukan tingkat kerentanan gerakan tanah, yaitu: curah hujan, tataguna lahan, geologi (litologi), jenis tanah, dan kemiringan lereng. Dari hasil setiap parameter memiliki klasifikasi skor yang dikalikan dengan bobot masing-masing parameter, parameter yang berpengaruh tinggi terhadap kerentanan gerakan tanah maka nilai bobotnya lebih tinggi dari parameter lainnya. Tingkat kerentanan gerakan tanah pada daerah penelitian dibagi menjadi 4 (empat) kelas yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Wilayah yang termasuk kerentanan sangat rendah-rendah-sedang-tinggi adalah di sekitar Desa Senepo dan Ngerayun. Wilayah yang termasuk kerentanan sangat rendah-rendah-sedang adalah di sekitar Desa Tugurejo, Slahung, Binade, dan Mrayan.
PENGARUH BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI DAN GEOKIMIA PADA SITE “AINUN” BLOK “SUCI” PT. ST NICKEL RESOURCES, KABUPATEN KONAWE, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Mandalay, Suci Ainun; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru; Utamakno, Lakon
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2093

Abstract

Penelitian ini terletak di lokasi PT. ST Nickel Resources, daerah Dunggua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur geokimia, jenis mineral yang terkandung dalam batuan dasar, serta pengaruh batuan dasar terhadap endapan nikel laterit. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan survei lapangan secara langsung mencakup pengambilan data litologi dan data hasil pemboran dari PT. ST Nickel Resources. Penelitian menggunakan analisis petrografi dan analisis geokimia XRF (X-Ray Fluorescence). Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur-unsur geokimia utama (major) seperti Ni, Co, Fe, SiO2 dan Mg, dengan kadar Ni sebesar 0,69 – 1,51%. Di lokasi penelitian juga dijumpai jenis batuan ultrabasa diantaranya peridotit dan dunit, yang mengandung mineral olivin dan piroksen. Keberadaan kedua mineral tersebut merupakan penanda terdapatnya kadar nikel yang tinggi, sehingga menambah kualitas nikel yang ada pada daerah penelitian menjadi sangat baik.
PENGARUH BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI DAN GEOKIMIA PADA SITE “AINUN” BLOK “SUCI” PT. ST NICKEL RESOURCES, KABUPATEN KONAWE, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Mandalay, Suci Ainun; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru; Utamakno, Lakon
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2094

Abstract

Penelitian ini terletak di lokasi PT. ST Nickel Resources, daerah Dunggua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur geokimia, jenis mineral yang terkandung dalam batuan dasar, serta pengaruh batuan dasar terhadap endapan nikel laterit. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan survei lapangan secara langsung mencakup pengambilan data litologi dan data hasil pemboran dari PT. ST Nickel Resources. Penelitian menggunakan analisis petrografi dan analisis geokimia XRF (X-Ray Fluorescence). Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur-unsur geokimia utama (major) seperti Ni, Co, Fe, SiO2 dan Mg, dengan kadar Ni sebesar 0,69 – 1,51%. Di lokasi penelitian juga dijumpai jenis batuan ultrabasa diantaranya peridotit dan dunit, yang mengandung mineral olivin dan piroksen. Keberadaan kedua mineral tersebut merupakan penanda terdapatnya kadar nikel yang tinggi, sehingga menambah kualitas nikel yang ada pada daerah penelitian menjadi sangat baik.
ZONASI KAWASAN KARST MENGGUNAKAN ANALISIS CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI KECAMATAN GULUK-GULUK, KABUPATEN SUMENEP, PROVINSI JAWA TIMUR Saktiawan, Haris; Bahar, Hendra
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan karst adalah kawasan batugamping yang mengalami atau telah mengalami karsifikasi karena kegiatan pelarutan oleh air, kawasan ini memiliki tiga unsur utama yang bersifat strategis, yaitu mempunyai kandungan nilai ilmiah, ekonomi, dan nilai kemanusiaan yang tinggi. Penelitian ini lebih diarahkan untuk meneliti di bagian Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, karena kurangnya penelitian mengenai karst di wilayah ini, sehingga penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi zona kawasan dan morfologi karst menggunakan analisis citra satelit pengindraan jauh Landsat 8. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pemetaan kawasan karst dari analisis citra satelit Landsat 8 dan pengecekan/survei lapangan kawasan karst. Analisis citra satelit meliputi interpretasi citra, komposit band, dan klasifikasi kawasan karst. Survei lapangan meliputi deskripsi batuan penyusun di lapangan untuk disebandingkan dengan hasil analisis citra satelit. Hasil interpretasi citra satelit Landsat 8 dan hasil survei lapangan, zona A masuk pada kawasan karst kelas 2, zona B didominasi dataran rendah termasuk kawasan karst kelas 3, zona C masuk pada kawasan karst kelas 2, zona D termasuk kawasan karst kelas 3.
HIDROGEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI KECAMATAN JETIS DAN SEKITARNYA, KABUPATEN MOJOKERTO, PROVINSI JAWA TIMUR Genakalong, Samuel Aronaldin; Jusfarida, Jusfarida; Bahar, Hendra
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Tingkat kebutuhan terhadap air mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan industri. Pada daerah penelitian air tanah telah mengalami perubahan dikarenakan sebagian besar air tanah telah mengalami kontaminasi baik dari limbah rumah tangga maupun dari limbah industri yang keduanya hampir sama dalam mempengaruhi peningkatan kerusakan air tanah. Pada penelitian ini dilakukan penganalisian kondisi geologi dan kualitas air tanah dengan mengunakan pemetaan surface mapping, analisa kualitas air tanah pada sumur gali berdasarkan parameter pengukuran ketinggian sumur, kedalaman, dan ketinggian muka air tanah serta kualitas air tanah berdasarkan total zat terlarut (TDS) dan daya hantar listrik (DHL). Penentuan kualitas Air Tanah sesuai standar Baku Mutu Air Minum, dilakukan berdasarkan nilai TDS pada air sumur pada lokasi pengamatan, berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa nilai TDS sebesar 110 – 460 mg/L, merupakan layak minum dan nilai TDS sebesar 640 – 707 mg/L, dinyatakan tidak layak minum. Berdasarkan data sumur pada pengukuran nilai DHL maka terdapat 2 zona pembagian nilai pada daerah penelitian yaitu zona layak minum dengan nilai 156 – 928 µS/cm dan zona tidak layak minum dengan nilai 1107 – 1116 µS/cm. Berdasarkan hasil analisis dari kedua faktor TDS dan DHL, maka dapat dibagi menjadi 2 zona yaitu: zona kualitas air tanah layak minum dan zona kualitas air tanah tidak layak minum.
ANALISIS POROSITAS DAN PERMEABILITAS BATUPASIR GAMPINGAN FORMASI NGRAYONG UNTUK PENENTUAN POTENSI BATUAN RESERVOIR DI KECAMATAN BANGILAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR Arbol, Korneles Maranata; Bahar, Hendra
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian berada di Kecamatan Bangilan dan sekitarnya, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Pada daerah ini terdapat Formasi Ngrayong yang merupakan formasi tersusun oleh batugamping orbitoid dan batulempung di bagian bawah, kemudian berubah secara gradual menjadi batupasir dengan sisipan batugamping orbitoid di bagian atas. Secara regional formasi ini diendapkan pada daerah pasang-surut yang mengalami transgresi menjadi lingkungan paparan tengah hingga luar, dengan dominasi litologi berupa clean sand. Formasi ini menjadi reservoir utama hidrokarbon di daerah Cepu dan Tuban. Penelitian ini menggunakan analisis inti fisik batuan untuk mengetahui nilai porositas dan permeabilitas. Pada analisis inti fisik batuan, metode yang digunakan yaitu, metode penimbangan untuk mencari nilai porositas dan metode alat Permeameter untuk mengetahui nilai permeabilitas. Potensi Batupasir Gampingan Formasi Ngrayong sebagai batuan reservoir berdasarkan hasil analisis porositas dan permeabilitas, Batupasir Gampingan Formasi Ngrayong mempunyai nilai porositas rata-rata sebesar 20,8125% dan nilai rata-rata permeabilitas sebesar 24,734 mD dan sehingga berdasarkan klasifikasi Koesoemadinata [1], Batupasir Gampingan Formasi Ngrayong mempunyai porositas sangat baik dan permeabilitas yang baik. Dengan hasil porositas sangat baik dan permeabilitas yang baik, maka Batupasir Gampingan Formasi Ngrayong berpotensi sebagai batuan reservoir yang baik.
INTERPRETASI KONDISI GEOLOGI WILAYAH VULKANIK MENGGUNAKAN ANALISA CITRA SATELIT LANDSAT 8 (Daerah Studi: Gunung Penanggungan, Jawa Timur) Hendra Bahar
Jurnal IPTEK Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2017.v21i2.195

Abstract

Mount Penanggungan is one of the volcanoes that located in East Java Province, Indonesia, with the current status is a sleeping volcano. Although Mount Penanggungan is not active, it still make an interesting investigation in geological survey, especially to identify the lithological units, due that less researchers took place in Mount Penanggungan. Remote sensing imagery, such as Landsat 8 Satellite imagery series data has been used widely in geology for mapping lithology in general. Remote sensing provides information of the properties of the surface exploration targets that is potential in mapping lithological units. Remote sensing techniques are one of the standard procedures in exploration geology, due to it is high efficiency and low cost. Lithological mapping in Mount Penanggungan area is carried out by analisys Landsat 8 Satellite imagery data with image enhancement techniques, including RGB (red, green, blue) band composite, using band 5, 6, and 7, and band ratio using combination band 4/2, 5/6, dan 6/7. From Landsat 8 Satellite imagery, combines it with the results of surface geological mapping, showed that morphology are mountains, the lithological units are devided to 4 units, andesite boulder, tuf breccias, andesite lava, and andesite breccias.