Claim Missing Document
Check
Articles

Studi dan Analisis Petrofisika Menggunakan Data Wireline Log pada Blok Tonga Lapangan “HS” Cekungan Sumatera Tengah Herdiansyah Shorenata Widodo; Hendra Bahar
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak dan gas bumi masih menjadi sumber daya utama kebutuhan primer saat ini, seiring dengan kebutuhan akan sumber daya minyak dan gas bumi yang terus meningkat. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah produksi minyak dan gas bumi yang memadai. Oleh sebab itu maka perusahaan migas yang ada di Indonesia melakukan eksplorasi guna mencari sumber daya baru ataupun untuk mengembangkan lapangan-lapangan tua. Lapangan “HS” merupakan salah satu lapangan minyak dan gas milik PT. Energi Mega Persada Tbk yang berada di Cekungan Sumatera Tengah. Lapangan ini memiliki 4 (empat) sumur penghasil minyak dan gas yang sedang berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik suatu reservoar berdasarkan analisis petrofisika menggunakan data wireline log dan mengetahui keterdapatan hidrokarbon serta jenis hidrokarbon pada Blok Tonga Lapangan HS di Cekungan Sumatera Tengah. Hasil analisis petrofisika menggunakan analisis kualitatif (quick look) didapatkan bahwa keempat sumur di lokasi penelitian memiliki masing-masing zona potensi akan hidrokarbon, sumur HS1 terdapat pada kedalaman 5.134,5 – 6.338,5 ft, sumur HS2 pada kedalaman 5.622 – 6.211,5 ft, sumur HS3 pada kedalaman 5.307 – 6.173,5 ft, dan sumur HS4 pada kedalaman 5.461 – 6.233,5 ft. Menurut analisis secara kuantitatif didapatkan nilai-nilai petrofisika secara total dari keempat sumur yaitu kandungan lempung (Vshale) sebesar 37%, porositas sebesar 21%, dan saturasi air sebesar 26%. Jenis hidrokarbon yang terdapat pada sumur HS1 merupakan gas bumi, sumur HS2 merupakan gas bumi, sumur HS3 merupakan minyak bumi, dan sumur HS4 merupakan gas bumi.
Studi Identifikasi Umur dan Lingkungan Pengendapan Batugamping Daerah Ngampel, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah Hidayatun Nikmah; Hendra Bahar
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi identifikasi umur dan lingkungan pengendapan batugamping dilakukan di daerah Ngampel dan sekitarnya, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui umur dan lingkungan pengendapan batugamping di lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah pengamatan geologi permukaan, pengambilan sampel batuan serta analisa laboratorium petrografi dan laboratorium paleontologi, untuk mengetahui kandungan fosil yang terkandung pada batugamping sehingga dapat digunakan menentukan umur serta lingkungan pengendapan. Dari hasil analisa foraminifera planktonik maka didapatkan kisaran umur batugamping pada Formasi Bulu adalah Miosen Tengah (N16), sedangkan kisaran umur batugamping pada Formasi Ngrayong adalah Miosen Tengah (N16). Dari hasil analisa foraminifera bentos yang terkandung pada daerah penelitian batugamping Formasi Bulu ini didapatkan pada lingkungan pengendapan Neritik tepi – Neritik Tengah, sedangkan batugamping pada Formasi Ngrayong ini didapatkan pada lingkungan pengendapan adalah Neritik Tengah – Neritik Luar. Dari hasil analisa petrografi didapatkan dua fasies batugamping: Batugamping pada Formasi Bulu merupakan fasies “Grainstone” diinterpretasikan bahwa fasies ini diendapkan pada tipe mikrofasies SMF 16 dan FZ7; FZ8. Sedangkan pada batugamping Formasi Ngrayong merupakan fasies “Packstone” diinterpretasikan bahwa fasies ini diendapkan pada tipe mikrofasies SMF 4 dan FZ3; FZ4.
Studi dan Analisis Lingkungan Pengendapan Batupasir Karbonatan Daerah Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Achmad Purnomo Aji; Hendra Bahar
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di daerah Bantal dan sekitarnya, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui keadaan geologi daerah penelitian, dan menganalisis lingkungan pengendapan satuan batupasir karbonatan Formasi Kerek. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan dan analisis umur serta lingkungan pengendapan batupasir karbonatan di lokasi penelitian. Hasil penelitian meliputi geologi daerah penelitian yaitu geomorfologi dan stratigrafi, serta analisis umur dan lingkungan pengendapan. Geomorfologi daerah penelitian dideskripsi sebagai asal struktural yang dibagi lagi menjadi 3 (tiga) subsatuan yaitu: subsatuan perbukitan bergelombang lemah hogback terdenudasi (S7), subsatuan geomorfik perbukitan lipatan bergelombang sedang-tinggi kompleks struktur terdenudasi (S9a), subsatuan geomorfik perbukitan lipatan bergelombang lemah kompleks struktur terdenudasi (S9b) dan 1 (satu) subsatuan asal fluvial yaitu subsatuan geomorfik dataran aluvial (F2). Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi 4 (empat) satuan batuan dan 1 (satu) endapan campuran, yaitu: dari tua ke muda adalah satuan batupasir karbonatan Kerek, napal Kalibeng, batupasir tufan Kalibeng, kalkarenit Kalibeng, dan endapan campuran. Hasil penampang profil analisis lingkungan pengendapan didapatkan batupasir karbonatan pada Formasi Kerek di daerah penelitian berada pada daerah lower fan yang dicirikan oleh interval sekuen Bouma (1962) yang berkembang adalah interval T-a, T-c, T-d, dan T-e, yang didominasi oleh fasies Classical Turbidite (CT).
STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI KALIBENG ANGGOTA KLITIKMENGGUNAKAN ANALISIS MIKROFOSIL DAN PETROGRAFI DI DESA NGLAMPIN, KECAMATAN NGAMBON, KABUPATEN BOJONEGORO, PROVINSI JAWA TIMUR Alvin Senjaya; Hendra Bahar
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten bojonegoro memiliki struktur geologi yang bervariasi, masing- masing jenis keadaan struktur geologi dibagi dalam tujuh jenis yaitu plistosen fasies gunungapi, plistosen fasies sedimen, aluvium fasies gunung api, plistosen fasies sedimen, hasil gunung api kuarter tua, hasil gunung api kuarter muda dan aluvium. Keseluruhan struktur geologi di atas didominasi oleh jenis batuan dari hasil gunungapi yang mempunyai ciri serta sifat mudah lapuk dengan kecenderungan menjadi tanah subur. Berdasarkan jenis batuan tersebut Kabupaten Bojonegoro  termasuk endapan aluvium dan kuater dari gunung api, baik yang berupa kerikil, pasir, tuf, maupun lempung. Batuan ini banyak mengandung unsur hara, oleh karena itu banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian irigasi dan perkembangan pemukiman. Geologi di Desa Nglampin dan sekitarnya, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur memiliki variasi struktur sedimen, dengan kandungan fosil berupa perubahan dari litologi yang mencerminkan kondisi fisik batuan serta kelimpahan data biologi. Kondisi demikian menjadi dasar analisis lingkungan pengendapan. Metode yang digunakan untuk studi lingkungan pengendapan di daerah penelitian antara lain pemetaan geologi, analisis petrografi dan kandungan mikrofosil. Pada lokasi penelitian satuan litologinya terbagi menjadi 3 (tiga) satuan yaitu: Satuan Batunapal, Satuan Batupasir, dan Satuan Batupasir Tufan. Lingkungan pengendapan yang terdapat pada Satuan  Batupasir Kalibeng Anggota Klitik, berdasarkan fosil foraminifera planktonik umurnya diketahui yaitu N20 – N21(Pliosen akhir – Plistosen), terendapkan pada kedalaman 69, 54 – 73,2 m yaitu di neritik tengah. Berdasarkan fosil foraminifera plankton yang ditemukan pada Satuan  Batunapal Kalibeng Anggota Klitik, diketahui umurnya adalah (N20) Pliosen awal – akhir, terendapkan pada lingkungan neritik tengah di kedalaman 69,54 – 73,2 m.
STUDI GERAKAN TANAH DI DESA NGETOS, KECAMATAN NGETOS, KABUPATEN NGANJUK Hendra Bahar; Yanira Artawijaya
Jurnal Geosaintek Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i1.18539

Abstract

Landslides, for example in the incident in Selopuro Hamlet, Ngetos Village, Ngetos District, Nganjuk Regency, East Java Province, on Sunday, 14 February 2021, at 18.00 WIB, a landslide from the upper slopes hit the settlements below, Therefore, this study aims to determine the dominant factors that influence the occurrence of landslides in the Ngetos Village, as well as in which areas have the same potential for landslides as in Ngetos Village. The research was carried out by analyzing using the overlapping technique (overlay) of Geographic Information Systems (GIS). Based on the zoning of the susceptibility of ground movement, there are 3 (three) locations in the study location that are vulnerable to ground movement, namely Ngetos Village and Suru Village in Ngetos District, and Macanan Village in Loceret District, Ngajuk Regency. The causes of landslides besides the factors of slope, rainfall, and vegetation, are also caused by the type of lithology (rock/soil) in the form of weathered andesite igneous rock which is quite thick, as well as the presence of cracks on the top of the hill at the study site.
Analisis Kualitas Air Tanah di Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur Purab, Baltasar Belang Baga; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2023: Transformasi Riset, Inovasi dan Kreativitas Menuju Smart Technology dan Smart Energy
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan, bukan hanya bagi manusia, tetapi juga untuk berbagai makhluk hidup di Bumi, termasuk hewan dan tumbuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, penduduk di daerah penelitian, yakni Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, mengandalkan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi, memasak, mandi, dan mencuci. Selain itu, sumber air tanah juga digunakan untuk keperluan irigasi pertanian, industri tekstil, dan pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air tanah yang dimanfaatkan oleh penduduk di daerah penelitian. Metode penelitian mencakup pemetaan geologi permukaan untuk mengidentifikasi kondisi geologis dan survei hidrogeologi. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu dataran tanpa erosi (D5) dan perbukitan dengan erosi minim (D1), dan terdiri dari dua jenis litologi, yakni batupasir di bagian utara daerah penelitian dan breksi di bagian selatan daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konduktivitas listrik (DHL) mengindikasikan kualitas air yang baik, dengan kisaran antara 250 hingga 750 µmhos/cm. Nilai Total Zat Terlarut (TDS) berada dalam kisaran angka kurang dari 1.000 mg/l, menunjukkan bahwa air tanah masih aman digunakan dan tidak memiliki kadar garam yang tinggi.
Paleobathymetric Study using Foraminifera Microfossil Analysis in the Wonocolo Formation, Tinawun Village Area, Malo District, Bojonegoro Regency, East Java Bahar, Hendra; Firdaus, Ar Royyan
Jurnal IPTEK Vol 27, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2023.v27i2.5290

Abstract

Paleobathymetric study on the Wonocolo Formation in the Tinawun Village Area, Malo District, Bojonegoro Regency, East Java, using microfossil foraminifera analysis from rock samples in that area, aims to obtain information about the depositional environment of sedimentary rocks in the past. The Wonocolo Formation is a rock formation deposited during the Middle to Late Miocene, approximately 11 to 15 million years ago. The analysis of microfossil foraminifera involves the identification and counting of different foraminifera species from rock samples. The method used to determine paleobathymetry is the P/B ratio analysis with the maximum flooding surface (MFS) determined by the maximum abundance of planktonic foraminifera. For the P/B ratio analysis, the classification of planktonic and benthic foraminifera is determined based on their shell morphology. Based on the P/B ratio classification, the paleobathymetry of the Wonocolo Formation can be identified in two main bathymetric zones, namely the Neritic Bathymetric Zone (shallow marine environment) and the Oceanic Bathymetric Zone (deep-sea environment). The research indicates that paleobathymetry in the study area occurred during the Late Miocene (N16, N17, and N18) in an Outer Neritic environment with sea depths ranging from 100 to 200 meters.
PRODUKTIVITAS CRUSHER DALAM PENGOLAHAN ANDESIT PT. BUMI KEJAYAN, DUSUN DAMPOL, DESA BENERWOJO, KECAMATAN KEJAYAN, KABUPATEN PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR Berek, Novrinus Leonardo; Cahyono, Yudho Dwi Galih; Bahar, Hendra
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2024: Menjembatani Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau melalui Transformasi Riset dan Teknologi T
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Bumi Kejayan, located in Dampol Hamlet, Benerwojo Village, Kejayan District, Pasuruan Regency, East Java Province, has an IUP (Mining Business License) area of 42.54 Ha. Efficiency in crusher production needs to be done in order to reduce work resistance time and increase production in achieving the target. This study aims to determine the production capacity of the crusher plant, the obstacles that occur in production activities and make efforts to reduce the time of work obstacles and increase production targets. In this study, the research method was carried out by calculating the production of crushers, hoppers, conveyor belts, vibrating screens and tool availability from the time of work resistance. The calculation results obtained are jaw crusher production of 10,810 tons / month, while the availability of tools in one working month MA (Mechanical Availability) 96.17%, UA (Use of Availability) 94.97%, and EU (Effective Utilization) 91.57%. After improving the performance of the crusher and reducing the working time constraints, the actuary crusher production increased to 12,171 tons/month while the availability of tools also increased with MA (Mechanical Availability) 99.27%, UA (Use of Availability) 99.27%, and EU (Effective Utilization) 98.55%, so that the fulfillment of the production target of 12,000 tons/month was achieved.
Reklamasi Revegetasi pada Area Pertambangan Nikel PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Kusdarini, Esthi; Yopianus, Benyamin; Bahar, Hendra
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/dli.11.2.p.69-73

Abstract

Nickel mining activities carried out by PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk cause changes in the shape and function of the land. Land needs to be restored to its function after mining ends. The restoration of land function is carried out through reclamation activities. This study aims to plan reclamation activities in the mining area. The research methods used are field observation, interviews, secondary data collection, and mathematical calculations. The results of the study indicate that the reclamation activity plan on an area of 88,000 m2 uses the revegetation method. The covercrop plants used are cogongrass. Land use of the terrace system requires 52,800 m3 of topsoil (topsoil thickness 0.6 m). Meanwhile, erosion and landslide control is carried out by making water channels, sumps, and settling ponds. The dimensions of the sump are (1.5 x 1.5 x 1.5) m. Revegetation is planned to use 4 types of local plant seeds, namely 9,777 sea pines; red callindra 3,359 fruits, bitti 3,359 fruits, and forest mango 3,259 fruits. The distance of planting the main plant of sea pine is 3 x 3 m, while the distance of planting other local plants is 1.5 x 1.5 m. Furthermore, for maintenance, 48,885 kg of manure is needed. The findings of the research results help the company in planning reclamation activities and minimizing erosion and landslides in the reclamation area. 
Evaluasi Desain Stockpile pada Live Stock BWE 203 - MTBU untuk Pencegahan Swabakar Batubara PT. Bukit Asam, Tbk Kecamatan Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Renaldy, Davin; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 05 2025
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Bukit Asam Tbk merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Stockpile batubara yang berlokasi di Site Muara Tiga Besar Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif menggunakan perhitungan matematis berdasarkan bentuk Stockpile. Stockpile BWE 203 - MTBU memiliki kapasitas Stockpile sebesar 260.668 ton/m3 yang terbagi menjadi 2 timbunan sisi barat dan timur.Proses penimbunan dan pembongkaran yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk yaitu dengan metode FIFO (first in First Out) tetapi dengan melihat keadaan lapangan belum dilakukan secara maksimal karena masih terdapat batubara yang tersisa pada proses pengangkutan sehingga menyebakan swabakar.Rekomendasi dari penulis agar meminimalisir terjadinya swabakar dengan mengurangi ketinggian Stockpile dan sudut timbunan serta memperbaiki manajemen Stockpile. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk Stockpile yang direkomendasikan adalah limas terpancung dengan ketinggian 11 meter dan sudut timbunan 38o dengan dimensi saluran b = 1 m,  y = 0,60m,  f = 0,60m, H = 1,30m, T = 2,6m. Untuk dimensi jalan yang direkomendasikan adalah 15 m dengan lebar jalan minimum 10 m.