Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis sifat kuat tarik dan tekan kayu malapoga yang di rendam dengan air kondensasi Faisal Sukardi; Awal Syahrani; Anjar Asmara
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.611 KB) | DOI: 10.36289/jtmi.v13i1.83

Abstract

Malapoga wood is one of the endemic wood that grows in tropical regions like in Central Sulawesi Province. The purpose of this research is to find out tensile strength and press malapoga wood which is soaked with condensation water. The result of tensile strength test and the compressive strength of malapoga wood with the variation of immersion happened the increase of tensile strength and compressive strength along with the duration of immersion. The longer the immersion time the value of tensile strength and compressive strength increases. The highest value of tensile strength and compressive strength is on soaking for 10 weeks with a tensile strength value of 59,520 MPa and its compressive strength is 29,775 MPa. While the value of tensile strength and the lowest pressure is on the specimen without immersion (raw material) with a tensile strength of 56.040 MPa and a compressive strength of 24.985MPa. Increased tensile strength of 5.84% and an increase in compressive strength of 16.08% of raw material.
ANALISIS KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGELASAN SMAW YANG MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 6013 DENGAN VARIASI GERAKAN ELEKTRODA Andri Santoso; Awal Syahrani Sirajuddin; Mustafa Mustafa; Andi Idhan
Jurnal MEKANIKAL Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Mekanikal Juli 2018
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.781 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gerakan elektroda terhadap sifat mekanis dan struktur mikro hasil pengelasan SMAW dengan elektroda E 6013. Proses pengelasan SMAW menggunakan variasi gerakan elektroda lurus, zig-zag dan spiral. Elektroda yang digunakan adalah E 6013 dengan diameter 3,2 mm. Besar arus yang digunakan ialah 90 Ampere. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 60o, tinggi akar 2 mm dan jarak akar 3 mm. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik, kekerasan dan pengamatan struktur mikro. Tempat penelitian dilakukan di  Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako.Hasil pengujian tarik diperoleh nilai kuat tarik tertinggi pada gerakan elektroda spiral yaitu 616,6 Mpa dan terendah pada gerakan elektroda zig-zag yaitu 596 Mpa. Sedangkan nilai regangan tertinggi terdapat pada gerakan elektroda zig-zag yaitu 22,91% dan terendah pada gerakan elektroda spiral yaitu 19,41%. Untuk nilai modulus elastisitas tertinggi terdapat pada gerakan elektroda lurus yaitu 12070,02 Mpa dan terendah pada gerakan elektroda zig-zag yaitu 10339,48 Mpa. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan gerakan elektroda zig-zag yaitu 147,44 kg/mm2 dan yang terendah pada gerakan elektroda lurus yaitu 143,19 kg/mm2.Hasil pengamatan struktur mikro yang menunjukkan struktur butir yang rapi dan rapat serta mempunyai kandungan perlit dan ferit seimbang terdapat pada bagian logam lasan dan daerah HAZ dengan gerakan elektroda spiral. Kata kunci : SMAW, Gerakan Elektroda, E 6013, Kekuatan Tarik, Kekerasan, Pengamatan Struktur Mikro
ANALISIS SAMBUNGAN BATANG TARIK PADA STRUKTUR BAJA RINGAN DENGAN VARIASI KONFIGURASI SEKRUP Hasrianto Hasrianto; Awal Syahrani Sirajuddin; Mustafa Mustafa; Kristian Selleng
Jurnal MEKANIKAL Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Mekanikal Januari 2019
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.047 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku kegagalan sambungan batang tarik dengan variasi konfigurasi sekrup, pengaruh kekuatan geser sambungan batang tarik pada struktur baja ringan. Variasi konfigurasi yang digunakan antara lain : diagonal, vertikal, horizontal terhadap arah beban tarik. Sedangkan spesimen uji menggunakan bahan baja ringan. Metode pengujiannya dengan menggunakan pengujian tarik. Pengujian di laksanakan di ruangan uji bahan Teknik Mesin Universitas Tadulako.Hasil penelitian diperoleh tahap kegagalan sambungan pada ketiga konfigurasi memiliki kesamaan, dimana semuanya mengalami kegagalan jungkit, awalnya sekrup berotasi miring dan merusak permukaan pelat (tilting), kemudian lubang pada pelat akibat gaya yang terus menerus bekerja pada sekrup (hole bearing), dan sekrup terangkat tapi masih dapat menahan beban tarik (pull over). Kegagalan jungkik terjadi akibat sekrup tidak memiliki tahan geser yang kuat seperti halnya mur pada sistem sambungan baut sehingga kepala sekrup berotasi menekan ujung pelat hingga terjadi jungkit dan di barengi juga dengan kondisi bahan yang sangat tipis. Kegagalan sambungan yang diawali dengan jungkit sangat di tentukan oleh faktor tumpuannya. Perbandingan nilai Nt aktual  konfigurasi II dan III lebih besar dari pada Nt aktual  konfigurasi I. Antara ketiga konfigurasi itu, menghasilka nilai Nt aktual lebih besar daripada Nt teoritis. Konfigurasi III lebih besar 11% daripada konfigurasi II dan lebih besar 17% daripada nilai yang dihasilkan oleh konfigurasi I. Konfigurasi II lebih besar 7% terhadap konfigurasi I.Kata Kunci : Baja Ringan, Sambungan batang tarik, Variasi konfigurasi sekrup.
PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN GTAW TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA PIPA BAJA KARBON ASTM A 106 Awal Syahrani; Mustafa Mustafa; Oktavianus Oktavianus
Jurnal MEKANIKAL Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Mekanikal Januari 2017
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.216 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis baja karbon ASTM A 106 setelah mengalami proses pengelasan GTAW dengan menggunakan variasi arus 90 A, 110 A dan 130 A. Penelitian ini menggunakan bahan baja paduan rendah, bahan diberi perlakuan pengelasan dengan variasi arus 90 A, 110 A dan 130 A dengan menggunakan las GTAW DC polaritas balik dengan elektroda atau logam pengisi ER 70S-6. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 30ᴼ. Spesimen dilakukan pengujian tarik, impak, kekerasan dan foto struktur mikro. Penelitian ini dilakukan di PT Poso Energy untuk pengelasannya dan pengujiannya dilakukan dilaboratorium pengujian bahan Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Kekuatan tarik sambungan las tertinggi terjadi pada kelompok spesimen arus 90 A yaitu 573,61 MPa yang mengalami kenaikan sebesar 11,99 MPa atau sebesar 2,13 % dari kelompok spesimen 110 A dan sebesar 18,01 MPa atau sebesar 3,24 % dari arus 130 A, dan mengalami penurunan dari raw material yaitu sebesar 20,22 MPa atau sebesar 3,52 %. Regangan tarik tertinggi pada kelompok variasi arus terjadi pada kelompok spesimen arus 90 A yaitu 23,04 % dan terenda pada kelompok arus 130 A yang mengalami penurunan sebesar 2,92 %. Untuk elastisitas nilai tertinggi pada kelompok variasi arus 130 A sebesar 3895,21 MPa. Ketangguhan pada daerah las tertinggi pada kelompok spesimen arus 90 A yaitu sebesar 578068,3 Joule/m², hal ini mengalami kenaikan sebesar 59,76 % dari raw material. Kelompok arus 110 A dan 130 A mengalami kenaikan terhadap raw material yaitu masing-masing sebesar 44,10 % dan 34,00 %. Tingkat kekerasan tertinggi terjadi pada daerah logam las sebesar 151,55 kg/mm² dari variasi arus 90 A , disusul variasi arus 110 A sebesar 147,67 kg/mm² dan tingkat kekerasan paling rendah terdapat pada vaiasi arus 130 A sebesar 125,33 kg/mm² yaitu pada daerah HAZ. Struktur mikro yang terbentuk adalah ferit dan perlit, ferit cenderung lebih halus dan mempunyai kekuatan dan keuletan yang cukup sedangkan perlit lebih kasar dan mempunyai sifat yang keras dan kurang ulet. Hasil pengujian metalografi yang mengalami proses pengelasan variasi arus memperlihatkan bentuk struktur butir perlit dan ferrit yang hampir seimbang.Kata Kunci : Arus, GTAW, baja karbon ASTM A 106, sifat mekanis. 
Analisis kekuatan tarik, kekerasan dan struktur mikro pada pengelasan SMAW yang menggunakan elektroda E 6013 dengan variasi gerakan elektroda Andri Santoso; Awal Syahrani; M Mustafa
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 13 No. 2 (2018): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v13i2.96

Abstract

This study aims to determine the effect of electrode motion on the mechanical properties and microstructure of SMAW welding with E 6013 electrode. The SMAW welding process uses a variety of straight, zigzag and spiral electrode movements. The electrode used is E 6013 with a diameter of 3.2 mm. The current size used is 90 Amperes. The type of camp used is a V-shaped with an angle of 60o, a root height of 2 mm and a root range of 3 mm. Tests conducted are tensile testing, hardness and microstructure observation. The highest tensile strength value in the spiral electrode motion is 616.6 Mpa and the lowest in the zig-zag electrode is 596 MPa. While the highest strain value found in the motion of zig-zag electrode is 22.91% and the lowest in the spiral electrode movement is 19.41%. For the highest modulus of elasticity is found in the straight electrode movement of 12070.02 Mpa and the lowest in the motion of the zigzag electrode is 10339,48 Mpa. The highest hardness value is in welding with zigzagging electrode movement that is 147,44 kg / mm2 and the lowest in straight electrode movement is 143,19 kg / mm2
CHARACTERISTICS OF SUGARCANE FIBER COMPOSITE REINFORCED WITH MALAPOGA WOOD COATING Sirajuddin, Awal Syahrani; Fadly, Muhammad Syaiful; Iqbal, Muhammad; Asmara, Anjar
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 16 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v16i2.1944

Abstract

Rapid technological developments have led to an increased demand for composite materials. However, composite materials utilizing natural fibers, such as sugarcane bagasse fiber, have not been fully optimized. This study aimed to analyze the characteristics of sugarcane bagasse fiber-reinforced composites with a Malapoga wood coating, focusing on the Modulus of Elasticity (MOE) and Modulus of Rupture (MOR). The primary material used in this research was Malapoga wood (Toona Ciliata M. Roem), which was treated with a mixture of sugarcane bagasse fiber and epoxy in volume ratios of 30%:70%, 40%:60%, and 50%:50%. The composites were then coated with Malapoga wood under cold pressure. Specimens and bending strength testing procedures followed ASTM D143 standards. Macro photographs of the fracture cross-sections of the test specimens were taken to determine the failure mechanism. The test results indicated that the composite with a 50%:50% composition exhibited highest MOE and MOR values compared to the other compositions. The maximum modulus of elasticity (MOE) at 50% was 70,256.67 kg/cm², and for 50% MOR, it was 716.36 Kg/cm². The mixture of sugarcane bagasse fiber with epoxy produced a denser coating on the Malapoga wood.