Hubungan jarak jauh (long distance relationship/LDR) menghadirkan tantangan tersendiri dalam menjaga keintiman emosional, terutama akibat keterbatasan interaksi fisik dan potensi miskomunikasi digital. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengelolaan konflik pada pasangan LDR yang menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi utama. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap dua pasangan yang telah menjalani LDR minimal enam bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk konflik yang umum terjadi meliputi kesalahpahaman, kecemburuan, perbedaan prioritas, dan rasa kesepian. Strategi yang digunakan untuk mengelola konflik antara lain komunikasi terbuka, klarifikasi langsung, jadwal komunikasi teratur, serta pendekatan empatik dan kompromi. WhatsApp berperan signifikan sebagai media penyampai emosi dan klarifikasi, meski tetap memiliki keterbatasan ekspresi nonverbal. Faktor pendukung seperti kepercayaan, kesepakatan komunikasi, dan dukungan teknologi terbukti memperkuat hubungan, sementara penghambat seperti reaktivitas emosional, perbedaan ekspektasi, serta kendala waktu dan jaringan memperbesar potensi konflik. Dengan pemahaman komunikasi interpersonal yang matang dan adaptif, konflik dalam LDR dapat dikelola secara konstruktif.