Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Characterizing River Baseflow Recession Using Linear Reservoir Model in Alang Watershed, Central Java, Indonesia Bokiraiya Okky Latuamury; Lydia Riekie Parera; Husein Marasabessy
Indonesian Journal of Geography Vol 52, No 1 (2020): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.062 KB) | DOI: 10.22146/ijg.43565

Abstract

Alang is a sub-watershed emptying into the Gajah Mungkur Reservoir in Wonogiri, Central Java Indonesia, with an area of 51.01 km2 and lithology composed of Baturetno Formation and Wonosari Formation. Baseflow is a major component of river flow during the dry season. Hence, the characterization of its recession becomes necessary, and it can be performed with innovation in baseflow hydrological modeling, that is, the recession curve. This study was designed to describe the distinctive features of baseflow recession using a linear reservoir model, which is depicted in individual and master recession curves. The baseflow recession in AlangSubwatershed was represented by a combination of varying initial recession discharge (Q0), α, and recession constants (Krb). The individual recession curves were typified by Q0=0.19-9.11, α= 0.089-0.243, and Krb=0.7843-0.9148. As for the master recession curve, it had Q0=9.99, α=0.085, and Krb=0.928. These results signify a sloping recession curve, meaning that the water storage and aquifer characteristics that store and transmit water in Alang Subwatershed are in good condition.
DRIVING FACTOR ANALYSIS OF LAND USE CHANGE USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) METHOD (CASE: DAS WAERUHU OF AMBON CITY) Aryanto Boreel; Lydia. R. Parera; Meliani Meliani
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 6 No 2 (2022): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jhppk.v6i2.7354

Abstract

Land development in the Waeruhu watershed moves dynamically due to changes in land cover/land use. The phenomenon of land use change is inseparable from the demand for land along with the increasing population in Ambon City. The aim of this study was to determine the factors that influence changes in land cover/land use in the Waeruhu watershed. Analysis of the factors that influence land use change using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. Factors analyzed in this study include settlements, trade and service centers, educational facilities, roads and rivers. Determination of respondents in this study was determined by purposive sampling, namely Bapedalitbang Ambon City, Maluku River Hall, and Academics. The results showed that settlements had a weighted factor (0.40) which had the most influence on land use changes in the Waeruhu watershed, while the least influential factor was river network with a factor weight of (0.06). Changes in land use that occur in the Waeruhu watershed are thought to be triggered by the increasing rate of population growth which has an impact on increasing the need for land to be built up.
Pengelolaan Dusung Sebagai Bentuk Pemanfaatan Lahan Berbasis Kearifan Lokal Lydia Riekie Parera; Aryanto Boreel
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.312 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10226

Abstract

Dusung merupakan salah satu bentuk agroforestri tradisional yang dipraktikkkan sejak dahulu oleh masyarakat di Maluku dan berperan penting dalam peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya di negeri Hatu. Namun sistem pengelolaan dusung belum optimal, kerena keterbatasan Sumber Daya Manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sistem penguasaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pola pengelolaan dusung yang diterapkan oleh masyarakat di negeri Hatu, (2) Mengetahui manfaat pengelolaan dusung (sosial ekonomi dan budaya) bagi masyarakat negeri Hatu. Metode penelitian yang digunakan adalah: metode survei langsung dan wawancara dengan masyarakat, sehingga diperoleh data melalui pengamatan langsung di lapangan dan pengisian kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Pola pengelolaan dusung yang ditemui dan diterapkan oleh masyarakat di negeri Hatu pada umumnya adalah pola pengelolaan dusung secara pribadi atau perorangan (keluarga inti) yaitu masing-masing kepala keluarga beserta anggota keluarganya secara sendiri, (2) Manfaaat pengelolaan dusung dari aspek sosial budaya terlihat dengan adanya penggunaan sasi, kewang serta unsur-unsur kekeluargaan, gotong royong serta kebersamaan dalam mengelola dusung, (3) Kontribusi hasil dusung terbesar (manfaat ekonomi) terhadap pendapatan masyarakat / keluarga pemilik dusung per tahun di negeri Hatu berasal dari jenis usaha tani dusung yang di dalamnya terdapat tanaman pangan, tanaman perkebunan, holtikultura buah-buahan serta hasil hutan kayu.
Pendampingan Pengukuran Emisi Karbon di Hutan Lindung Dusun Siwang Negeri Urimesing Kota Ambon Lesly Latupapua; Aryanto Boreel; Stenly Tomhisa; Lydia R. Parera
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): JIPPM - Desember 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.891 KB) | DOI: 10.54082/jippm.25

Abstract

SMAS Kristen YPKPM Ambon adalah salah satu sekolah yang mendapatkan kesempatan melaksanakan kurikulum Sekolah Penggerak. Dalam implementasinya, SMAS Kristen YPKM Ambon melaksanakan proyek Penguatan profil pelajar Pancasila (5P) dengan mengusung Tema” Gaya Hidup Berkelanjutan Dengan Proyek Pengukuran Emisi Karbon Di Kota Ambon. Tujuan dari Pengabdian yang dilaksanakan adalah melakukan pendampingan dan kontrol terhadap pelaksanaan Proyek Penguatan profil pelajar Pancasila (5P) dengan mengusung Tema” Gaya Hidup Berkelanjutan Dengan Proyek Pengukuran Emisi Karbon Di Kota Ambon. Pendampingan diarahkan pada hal hal teknis yang dilakukan oleh para siswa mulai dari cara pengambilan data dilapangan, tata cara pengujian dilaboratorium, analisis data sampai pada penyusunan laporan akhir proyek kegiatan. Lokasi yang ditetapkan Hutan Lindung Dusun Siwang Negeri Urimesing. Metode yang digunakan adalah, metode sosialisasi dan pelatihan terkait pengukuran Emisi Karbon khusus dibidang kehutanan sosialisasi ini diberikan dengan mempedomani ISSN 2770 tentang pedoman pengukuran Emisi Karbon yang disederhanakan untuk siswa siswa SMA Kelas X. Metode selanjutnya adalah metode pengukuran emisi karbon dilapangan yang juga tetap menggunakan ISSN 2770 sebagai pedoman pengukuran dilapangan yang kemudian dilanjutkan dengan analisis dan pelaporan.
KONFIGURASI POLA SPASIAL LANSKAP DI SEKITAR KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG NONA AMBON Aryanto Boreel; Lydia R. Parera; Nitha N. Farneubun
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 7 No 1 (2023): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jhppk.v7i1.9015

Abstract

This research aims to observe land use changes and analyze the configuration of spatial landscape patterns around the protected forest area of Gunung Nona Ambon in 2014 - 2020. This research was conducted with two analyses. The first stage is identifying land cover/land use changes in the last 6 years (2014 - 2020) through spatial analysis (overlay). The second stage is to analyze the configuration of spatial patterns of forest landscapes using the spatial metrics method. The results showed that during the 6-year period (2014-2020), the forest class experienced significant changes. Changes in forest land use around the HLGN area dominantly occurred in the settlement class, followed by shrubs and open land classes of 5.62%, 5.37% and 3.38% respectively of the existing forest area in the study area. The configuration of spatial patterns of settlement land such as density and continuity showed that the spatial patterns were increasingly concentrated and dense and the areas were physically connected to each other. Similarly, the fragmentation indicator shows that the settlement land pattern is increasingly massive and clustered.
Pengaruh Arah Aksial dan Radial terhadap Kerapatan dan Penyusutan Kayu Kelapa (Cocos Nucifera, L) Lydia Riekie Parera
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.934 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i3.6586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arah aksial dan radial terhadap berat jenis dan susut kayu kelapa dengan menggunakan eksperimen faktorial dalam rancangan acak lengkap, diterapkan pada penelitian dengan 2 faktorial yaitu arah aksial dan arah radial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah aksial dan radial berpengaruh terhadap densitas udara segar dan kering, susut radial dan tangensial kayu kelapa segar ke kering udara, dan kayu kelapa segar ke kering oven. Densitas radial tertinggi dari udara segar ke kering adalah 0,40 g/cm3 – 0,49 g/cm3 dan terendah 0,24 g/cm3 – 0,25 g/cm3. Susut radial tertinggi dari kondisi segar ke kering udara adalah 0,214 % – 0,240 % dan terendah 0,101 % – 0,116 %. Susut tangensial tertinggi dari segar ke kering oven adalah 0,238 % - 0,278 %, dan terendah 0,123 % - 0,131%.
Kualitas Vernis dari Getah Damar pada Hutan Pendidikan - Honitetu Lydia Riekie Parera
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.846 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i4.6806

Abstract

Getah damar merupakan hasil hutan bukan kayu yang dihasilkan dari penyadapan pohon damar (Agathis sp.). Salah satu pemanfaatan getah damar yaitu vernis yang merupakan bahan finishing praktis yang dapat langsung diaplikasikan pada permukaan berbagai produk kayu tanpa menggunakan bahan finishing lain. Keunggulan lainnya yaitu nilai estetikanya yang mampu menampilkan keindahan tekstur kayu secara alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas vernis hasil pencampuran getah damar dengan thinner super dan spiritus (perbandingan 1:2) yang dibandingkan dengan spiritus SP-3 clear yang ada di pasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vernis yang dihasilkan dari campuran getah damar dengan thinner memiliki warna yang lebih baik dibandingkan campuran getah damar dan spiritus, dimana pencampuran getah damar dan thinner memiliki kualitas pewarnaan dan daya kilap yang cukup baik dan hampir sama dengan jenis vernis yang ada di pasaran.
Pengaruh Metode Ekstraksi Dan Media Semai Terhadap Viabilitas Benih Jabon Merah (Anthocepalus Macrophyllus) Moda Talaohu; Lydia Riekie Parera
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.133 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.9889

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Metode Ekstraksi dan Media Semai yang tepat terhadap viabilitas benih Jabon Merah (Anthocepalus macrophyllus), dan mengetahui pengaruh interaksi dari metode ekstraksi dengan media semai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial dengan dua faktor yaitu metode ekstraksi (A) dan media semai (B). factor Metode Ekstraksi terdiri dari taraf perlakuan yaitu metode ekstraksi basah (A1), metode ekstraksi kering (A2) dan faktor media semai terdiri dari taraf perlakuan yaitu media semai pasir (B1), media semai tanah (B2) dan media semai cocopeat (B3). Dengan tiga ulangan pada masing-masing taraf perlakuan. Penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh metode ekstraksi yang paling baik adalah metode ekstraksi basah (A1) dan media semai yang paling baik adalah media semai tanah (B2). Interaksi dari metode ekstraksi dan media semai yang paling baik dan cocok adalah metode ekstraksi basah dan media semai tanah (A1B2), karena dapat meningkatkan viabilitas dari benih Jabon Merah (Anthocepalus macrophyllus).
Analisis Sifat Fisis Kayu Aren (Arenga Pinnata) Lydia Riekie Parera
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.129 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.9890

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh posisi batang terhadap kadar air dan penyusutan batang pohon Aren asal desa Hative Besar, kota Ambon. Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 (dua) faktor yaitu, faktor A (posisi aksial) dan faktor B (posisi radial) dengan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air tertinggi pada arah aksial bagian ujung sebesar 78,61% dan terendah pada arah radial bagian perifer sebesar 63,54%. Kadar air kering udara tertinggi pada arah aksial bagian ujung sebesar 23,75% dan terendah pada arah radial bagian perifer sebesar 22,09%. Kerapatan segar tertinggi pada arah aksial bagian perifer sebesar 0.95 gr/cm3 dan terendah pada arah aksial bagian ujung sebesar 0,52 gr/cm3. Kerapatan kering oven tertinggi pada arah radial bagian perifer sebesar 0,68 gr/cm3 dan terendah pada arah radial bagian dalam sebesar 0,61 gr/cm3. Penyusutan radial kondisi segar ke kering udara tertinggi pada arah radial bagian dalam sebesar 12,75% dan terendah pada arah radial batang bagian perifer sebesar 7,66%. Penyusutan tangensial kondisi segar ke kering udara tertinggi pada arah radial bagian dalam sebesar 14,01% dan terendah pada arah radial batang bagian perifer sebesar 7,11%. Penyusutan radial kondisi segar ke kering oven tertinggi pada bagian dalam sebesar 15,55% dan terendah pada bagian perifer sebesar 12,10%. Penyusutan tangensial kondisi segar ke kering oven tertinggi pada arah radial bagian dalam sebesar 16,47% dan terendah pada bagian perifer dengan 10,78%.
Analisis Kualitas Kopal (Getah Damar) & Modal Pengembangan Usaha Kecil Berbasis Kearifan Lokal di Hutan Pendidikan - Honitetu Lydia Riekie Parera; Iskar Iskar; Marthina Tjoa; Hendrik S.E.S Aponno
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.802 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i1.11046

Abstract

Kopal merupakan hasil hutan bukan kayu yang dihasilkan dari penyadapan pohon damar (Agathis sp.). Salah satu pemanfaatan kopal yaitu vernis yang merupakan bahan finishing praktis yang dapat langsung diaplikasikan pada permukaan berbagai produk kayu tanpa menggunakan bahan finishing lain. Keunggulan lainnya yaitu nilai estetikanya yang mampu menampilkan keindahan tekstur kayu secara alami. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode yaitu metode survey dan metode eksperimen. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : Gelas ukur 250 ml, gelas aiso 240 ml, pengaduk cairan, timbangan, alat giling, phi band, kuas, alat hitung, kamera, wadah penampung dan alat tulis menulis. Dari hasil perhitungan analisa usaha, biaya produksi pembuatan pernis asal negeri Honitetu adalah sebesar Rp. 53,606.00 bila dibandingkan dengan harga pernis komersial sebesar Rp. 60,000.00. Hal ini sangat direkomendasikan karena cukup kompetatif dan memiliki nilai tambah untuk dikembangkan oleh petani pengumpul getah damar, karena pemanfaatan getah damar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat namun tergantung dari pemasaran yang tersedia.