Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MENGENAI “PATIENT SAFETY” DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR Sofyan, Asrawati; harun, Haerani
INSPIRASI Vol 1, No 10 (2010)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.293 KB)

Abstract

Sebagai salah satu komponen Pelayanan dalam sistem kesehatan nasional, Rumah Sakit memiliki pertanggungjawaban dalam menjadikan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, yang merupakan Visi Departemen Kesehatan yang dapat menciptakan rakyat sehat. Dalam memberikan pelayanan yang optimal, dimana resiko pasien tidak aman, makin meningkatnya perasaan tidak puas, hingga maraknya tuntutan pasien atau keluarganya, sehingga rumah sakit terus menerus melakukan berbagai upaya untuk semakin menyempurnakannya dengan mendorong pengembangan berbagai aspek starategis. Diantaranya mengenai  konsep Patient Safety. Untuk menunjang hal tersebut, tentu saja dibutuhkan berbagai daya dukung yang dapat memaksimalkan pencapaian tujuan penerapan Patient safety, salah satu aspek yang penting dalam mendukung hal tersebut adalah pengetahuan mengenai konsep Patient Safety dari jajaran pelaksana layanan kesehatan di Rumahsakit baik itu dokter, perawat maupun tenaga medis. Konsep mengenai Pasient Safety meliputi : sistem keselamatan Pasien, pelaksanaan tujuh langkah menuju keselamatan pasien, standar keselamatan pasien rumah sakit dan akreditasi rumah sakit dalam hubungannya dengan pelaksanaan patient safety.
STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MENGENAI “PATIENT SAFETY” DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR Sofyan, Asrawati; harun, Haerani
INSPIRASI Vol 1, No 10 (2010)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.293 KB)

Abstract

Sebagai salah satu komponen Pelayanan dalam sistem kesehatan nasional, Rumah Sakit memiliki pertanggungjawaban dalam menjadikan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, yang merupakan Visi Departemen Kesehatan yang dapat menciptakan rakyat sehat. Dalam memberikan pelayanan yang optimal, dimana resiko pasien tidak aman, makin meningkatnya perasaan tidak puas, hingga maraknya tuntutan pasien atau keluarganya, sehingga rumah sakit terus menerus melakukan berbagai upaya untuk semakin menyempurnakannya dengan mendorong pengembangan berbagai aspek starategis. Diantaranya mengenai  konsep Patient Safety. Untuk menunjang hal tersebut, tentu saja dibutuhkan berbagai daya dukung yang dapat memaksimalkan pencapaian tujuan penerapan Patient safety, salah satu aspek yang penting dalam mendukung hal tersebut adalah pengetahuan mengenai konsep Patient Safety dari jajaran pelaksana layanan kesehatan di Rumahsakit baik itu dokter, perawat maupun tenaga medis. Konsep mengenai Pasient Safety meliputi : sistem keselamatan Pasien, pelaksanaan tujuh langkah menuju keselamatan pasien, standar keselamatan pasien rumah sakit dan akreditasi rumah sakit dalam hubungannya dengan pelaksanaan patient safety.
PELATIHAN KADER KESEHATAN DESA GUNA PEMBENTUKAN POS OBAT DESA SALENA Christin Rony Nayoan; Asrawati Sofyan; Nur Syamsi; Andi Alfia Muthmainnah Tanra
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.11933

Abstract

One of the main issues that support the Vision of Long-Term National Development Plan 2005-2025 is independence through community-based health development. One of the achievements of this vision can be supported through the Active Alert Village program with indicators in the form of Community-based Health Efforts (UKBM). The Village Medicine Post is a form of UKBM that aims to meet emergency and temporary health needs in remote locations far from health service facilities. Salena Village is one of the areas in Palu City, which is located quite remote because it is at an altitude. This village does not yet have a Village Medicine Post and does not yet have trained health workers who have the ability to administer and use medicines. This is the basis for the implementation of community service which aims to improve the status of community independence in the health sector. The service was carried out by providing 2 training materials for health workers in the form of drug management and drug use, then evaluating knowledge and administering the initial medicines to be managed. Based on the evaluation, there were significant differences in knowledge among workers before and after training (p <0.05). This is in accordance with the output target set in the form of increased knowledge of workers in terms of first aid for several simple diseases. It is hoped that the trained health workers will be able to maximize the initial treatment for sick community members who need immediate help. --- Salah satu isu pokok yang menunjang Visi Pembangunan Nasional 2005-2025 adalah kemandirian melalui pembangunan kesehatan yang bersumber daya masyarakat. Pencapaian visi tersebut salah satunya dapat ditunjang melalui program Desa Siaga Aktif dengan indikator berupa Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM). Pos Obat Desa merupakan salah satu bentuk UKBM yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan darurat dan sementara pada lokasi terpencil yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan. Desa Salena merupakan salah satu wilayah di Kota Palu yang lokasinya cukup terpencil karena berada di ketinggian. Desa ini belum memiliki Pos Obat Desa dan belum memiliki kader kesehatan terlatih yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan menggunakan obat-obatan. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan status kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. Pengabdian dilakukan dengan memberi 2 materi pelatihan kepada kader kesehatan berupa manajemen pengelolaan obat dan penggunaan obat kemudian dilakukan evaluasi pengetahuan serta pemberian obat-obatan awal untuk dikelola. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada kader sebelum dan setelah pelatihan (p<0,05). Hal ini sudah sesuai dengan target luaran yang ditetapkan berupa peningkatan pengetahuan kader dalam hal pertolongan pertama untuk beberapa penyakit sederhana. Kader kesehatan yang sudah dilatih tersebut diharapkan mampu memaksimalkan penanganan awal pada anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan pertolongan segera.
CELLULITIS IN THE ANTERIOR TIBIA AND POSTERIOR SINISTRA REGION: (PEER REVIEW) Deri Ezra; Asrawati Sofyan; Tri Setyawati
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v8i2.192

Abstract

Cellulitis is an acute bacterial infection of the skin. Infection that occurs spreads to the dermis and sub cutis layer. This infection is usually preceded by injury or trauma with the most common causes are Streptococcus beta hemolyticus and Staphylococcus aureus. A 55-year-old male patient entered with complaints of injuries and swelling in his left leg that had been experienced since 2 weeks ago and was previously treated at Madani Hospital and given treatment by a doctor. The patient said that initially a painful lump appeared in the groin area, a few days later the redness appeared on the thigh and then spread to the calf. Physical examination revealed crusting at the side of the erythema squamous and macular in the anterior tibia et posterior sinistra.
Comparison of Acne Degree among Users of Disposable and KN95 Masks Asrinawaty, Andi Nur; Salman, Mohammad; Sofyan, Asrawati
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 36 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V36.1.2024.1-5

Abstract

Background: Maskne is a variant of acne that arises from wearing a mask. One factor that influences the incidence of maskne is the type of mask. Purpose: To compare the degree of acne vulgaris in disposable and KN95 mask wearers. Methods: This research was a cross-sectional descriptive study. The sample used was 444 people with acne vulgaris due to the use of disposable and KN95 masks. Acne vulgaris is classified based on the degree of acne. Data were analyzed bivariately using the Chi-square test. Result: This study shows no significant difference between the type of mask and the incidence of acne vulgaris (p = 0.70,p> 0.05). Conclusion: There is no difference in the degree of acne vulgaris in the incidence of maskne in individuals wearing disposable and KN95 masks.
Uji Efektivitas Masker Wajah Sediaan Sheet-Mask Biji Cokelat Theobroma Cacao L Terhadap Kerutan Kulit Wajah Civitas Universitas Tadulako Pratiwi, Resitasari; Sofyan, Asrawati; Syamsi, Nur; Fitriani, Junjun
Jurnal Siber Multi Disiplin Vol. 2 No. 4 (2025): (JSMD) Jurnal Siber Multi Disiplin (Januari 2025)
Publisher : Siber Nusantara Research & Yayasan Sinergi Inovasi Bersama (SIBER)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jsmd.v2i4.396

Abstract

Kulit wajah adalah bagian tubuh yang sering terpapar langsung oleh berbagai faktor eksternal, seperti polusi, sinar matahari, dan radikal bebas, yang dapat mempercepat penuaan dan munculnya kerutan. Penuaan kulit dapat dikurangi dengan perawatan yang dapat meningkatkan elastisitas kulit seperti penggunaan masker wajah, yang dapat memberikan efek hidrasi dan mengandung bahan aktif yang berpotensi memperbaiki kondisi kulit. Biji cokelat telah dikenal karena kandungan senyawa aktifnya, seperti flavonoid, antioksidan, dan asam lemak. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan produk berbasis biji cokelat dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan, termasuk kerutan. Mengetahui efektivitas masker wajah sediaan Sheet-mask biji cokelat (Theobroma cacao L) terhadap kerutan kulit wajah. Metode quasi-eksperimental (pre-post test design). Sampel terdiri dari 33 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok yakni kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok uji. Pengukuran kerutan kulit menggunakan alat Skin analyzer. Analisis data yang digunakan adalah uji Friedman dan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan signifikan dalam kerutan kulit antar kelompok. Analisis stastistik menggunakan uji Friedman pada kelompok uji menunjukkan nilai p 0,006 yang berarti nilai p < 0,05 dan hasil uji Wilcoxon pada minggu 0 ke minggu 2 menunjukkan nilai p 0,061. Kemudian minggu 2 ke minggu 4 sebesar 0,041 dan pada minggu 0 ke minggu 4 sebesar 0,023. Hasil dari kedua uji menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam kerutan kulit antara waktu pengukuran. Hasil analisis stastistik masker wajah sediaan sheet-mask biji cokelat (Theobroma cacao L.) menunjukkan adanya perubahan yang signifikan efektif dalam meningkatkan kerutan kulit wajah.
Uji Efektivitas Masker Madu (Genus Apis) Dalam Sediaan Sheet Mask Terhadap Kelembapan Kulit Wajah Dongke, Riche; Sofyan, Asrawati; Syamsi, Nur; Fitriani, Junjun
Jurnal Siber Multi Disiplin Vol. 2 No. 4 (2025): (JSMD) Jurnal Siber Multi Disiplin (Januari 2025)
Publisher : Siber Nusantara Research & Yayasan Sinergi Inovasi Bersama (SIBER)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jsmd.v2i4.397

Abstract

Kandungan UV pada sinar matahari dapat membuat kulit menjadi terhidrasi. Kulit kering atau xerosis cutis adalah kondisi dimana kulit yang tidak memiliki kebutuhan cairan yang cukup pada bagian lapisan luar kulit. Perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk meningkatkan kelembapan kulit dan melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yaitu dengan menggunakan sheet mask dengan bahan alami seperti madu (Genus Apis), dimana madu mengandung polifenol, flavonoid, gliserin, dan asam amino yang berfungsi untuk menarik air dari lingkungan dan mengumpulkannya pada lapisan terluar. Mengetahui efektivitas masker madu (Genus Apis) dalam sediaan sheet mask terhadap kelembapan kulit wajah. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental (pre-post test design) dengan double blind. Sampel terdiri dari 33 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok uji. Pengukuran kelembapan kulit menggunakan skin analyzer. Analisis data menggunakan uji friedman dan uji Wilcoxon untuk melihat perubahan terhadap kelembapan kulit wajah. statistik menggunakan uji friedman pada kelompok uji didapatkan nilai p 0,002 berarti nilai p <0,05 dan hasil uji Wilcoxon pada minggu 0 ke minggu 2 didapatkan nilai p 0,031, pada minggu 2 ke minggu 4 didapatkan nilai p 0,009, dan pada minggu 0 ke minggu 4 didapatkan nilai p 0,003. Pada hasil kedua uji menunjukkan terdapat perubahan yang signifikan pada kelembapan kulit wajah yang di uji dari minggu 0, minggu 2, dan minggu 4. Berdasarkan hasil analisis statistik masker madu (Genus Apis) dalam sediaan sheet mask menunjukkan adanya perubahan yang signifikan atau efektif dalam meningkatkan kelembapan kulit wajah.
Uji Efektivitas Masker Wajah Peel-Off Ekstrak Kopi Robusta (Coffea Canephora) Konsentrasi 2,5% Terhadap Kelembapan Kulit Wajah Radyanita, Tiara; Sofyan, Asrawati; Syamsi, Nur; Fitriani, Junjun
Jurnal Siber Multi Disiplin Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Siber Multi Disiplin (April 2025)
Publisher : Siber Nusantara Research & Yayasan Sinergi Inovasi Bersama (SIBER)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jsmd.v3i1.400

Abstract

Kulit kering merupakan permasalahan yang sering dijumpai di masyarakat. Dalam menghadapi masalah tersebut diperlukan perawatan kulit wajah. Salah satu bentuk perawatan kulit wajah yaitu penggunaan masker wajah dalam sediaan peel-off. Masker wajah dapat diformulasikan dari bahan organik seperti biji kopi robusta. Biji kopi robusta (Coffea Canephora) mengandung senyawa aktif asam klorogenat yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melembapkan kulit wajah. Mengetahui bagaimana efektivitas masker wajah peel-off ekstrak kopi robusta (Coffea Canephora) konsentrasi 2,5% terhadap kelembapan kulit wajah. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimental dengan rancangan pre-post design. Sampel adalah warga Universitas Tadulako. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu skin analyzer dan uji analisis bivariat menggunakan uji Friedman dan uji Wilcoxon. Hasil dari uji friedman menunjukkan p value sebesar 0,211 (p>0,05) dan hasil p value uji Wilcoxon pada minggu 0 ke 2 senilai 0,074, minggu 2 ke 4 senilai 0,210 dan minggu 0 ke 4 senilai 0,844. Dari kedua uji statistk menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan terhadap pemakaian masker wajah peel-off ekstrak kopi robusta konsentrasi 2,5%. Masker wajah peel-off ekstrak kopi robusta (Coffea Canephora) konsentrasi 2,5% tidak memiliki pengaruh terhadap kelembapan kulit wajah.