Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MENGENAI “PATIENT SAFETY” DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR Sofyan, Asrawati; harun, Haerani
INSPIRASI Vol 1, No 10 (2010)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.293 KB)

Abstract

Sebagai salah satu komponen Pelayanan dalam sistem kesehatan nasional, Rumah Sakit memiliki pertanggungjawaban dalam menjadikan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, yang merupakan Visi Departemen Kesehatan yang dapat menciptakan rakyat sehat. Dalam memberikan pelayanan yang optimal, dimana resiko pasien tidak aman, makin meningkatnya perasaan tidak puas, hingga maraknya tuntutan pasien atau keluarganya, sehingga rumah sakit terus menerus melakukan berbagai upaya untuk semakin menyempurnakannya dengan mendorong pengembangan berbagai aspek starategis. Diantaranya mengenai  konsep Patient Safety. Untuk menunjang hal tersebut, tentu saja dibutuhkan berbagai daya dukung yang dapat memaksimalkan pencapaian tujuan penerapan Patient safety, salah satu aspek yang penting dalam mendukung hal tersebut adalah pengetahuan mengenai konsep Patient Safety dari jajaran pelaksana layanan kesehatan di Rumahsakit baik itu dokter, perawat maupun tenaga medis. Konsep mengenai Pasient Safety meliputi : sistem keselamatan Pasien, pelaksanaan tujuh langkah menuju keselamatan pasien, standar keselamatan pasien rumah sakit dan akreditasi rumah sakit dalam hubungannya dengan pelaksanaan patient safety.
FUNGSI ORGAN TUBUH DARI SISI MEDIS DAN AL-QUR’AN Harun, Haerani; Tamrin, Tamrin
INSPIRASI Vol 1, No 14 (2011)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.098 KB)

Abstract

Manusia dalam kesempurnaan fisiknya dapat dibagidalam beberapa bagian. Antara bagian satudengan lainnya memiliki struktur dan fungsiyang berbeda. Antara organ satu dengan organlainnya membutuhkan kerja dan aktifitas penuhdalam menunjang kehidupan manusia. Sistemsaraf akan sempurna bila didukung oleh sistem jantung, hati,ginjal, paru-paru dan organ lainnya. Atas keteraturan tersebut,sepatutnya manusia dapat mempertimbangkan bahwa dibaliksusunan dan struktur organ-organ tersebut tersimpan rahasialuar indrawi. Keteraturan dan keseimbangan fungsi organ akanmengalami ketundukan dalam sistem yang telah ditetapkan olehsang Pencipta organ sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’an, sehinggamanusia dapat mempertimbangkan untuk senantiasamemelihara dan menjaganya sampai kapan pun.Kata kunci : Organ tubuh dan Al-Qur’an
HIPEROKSALURIA PRIMER Harun, Haerani
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPrimary hyperoxaluria is an autosomal recessive disorder that involves excessive production of oxalate. Primary hyperoxaluria consists of three types based on the definition of hereditary enzymes namely PH1, PH2, PH3. Hyperoxaluria and CaOx crystals are the main symptoms of all types of PH with urinary oxalate levels> 0.8 mmol / 1.73 m2 per day. Systemic oksalosis occurs at the critical point of plasma supersaturation ie> 30 µmol / L, usually occurring at the onset of renal insufficiency. Oxalate deposits can occur in various organs except the liver and can cause morbidity. A definitive diagnosis for patients with clinical symptoms PH requires genetic testing. PH treatment includes high fluid consumption, diet modification, pharmacological treatment, kidney stone removal and organ transplantation.Keyword: Primary hyperoxaluria, Oxalate, Systemic oksalosis  ABSTRAKHiperoksaluria primer adalah suatu kelainan resesif autosomal yang melibatkan produksi berlebihan oksalat. Hiperoksaluria primer terdiri atas tiga jenis berdasarkan defieinsi enzim herediter yaitu PH1, PH2, PH3.Hiperoksaluria dan kristal CaOx adalah gejala utama semua tipe PH dengan kadar oksalat urin >0.8 mmol/1.73 m2 perhari. Oksalosis sistemik terjadi pada titik kritis supersaturasi plasma yaitu >30 µmol/L, biasanya terjadi pada awal insufisiensi ginjal. Deposit oksalat dapat terjadi pada berbagai organ kecuali hati dan dapat menyebabkan morbiditas. Diagnosis defenitif  untuk pasien dengan gejala klinis PH memerlukan pemeriksaan genetik. Pengobatan PH antara lain dengan konsumsi cairan yang tinggi, modifikasi diet, pengobatan farmakologi, pengangkatan batu ginjal dan transplantasi organ.Kata Kunci: Hiperoksaluria Primer, Oksalat,Oksalosis Sistemik
PERBANDINGAN KADAR KESADAHAN AIR PDAM DAN AIR SUMUR SUNTIK KELURAHAN TONDO KOTA PALU TAHUN 2017 CS, Regina Ni Nyoman; Amri, Imtihanah; Harun, Haerani
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang. Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk hidup manusia sehingga kualitas air harus diperhatikan. Salah satu standar kualitas air merupakan kadar kesadahan. Standar kesadahan air minum yang dianjurkan kurang dari 50 mg/l. Kadar kesadahan yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dan urolithiasis. Metode Penelitian. Penelitian ini memakai metode deskriptif . Tempat dilakukan penelitian adalah Kelurahan Tondo Palu dimana sampel diambil di dua tempat yang berbeda yaitu RT 4 RW 13 dan RT 1 RW 3. Sampel air pada penelitian ini diambil pada Februari 2018. Hasil Penelitian. Hasil stasistik menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar kesadahan dari air sumur suntik adalah 14,067 ±6,595 dan hasil untuk air PDAM menunjukan nilai rata-rata kadar kesadahan adalah 13,4 ±10,432. Hasil ini menunjukan bahwa kadar kesadahan dari air PDAM dan air sumur suntik dengan uji-t Independent tidak memiliki perbedaan yang bermakna (p= 0,836) Kesimpulan. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna antara kadar kesadahan dari air PDAM dan air sumur suntik di kelurahan tondo kota palu. Kata kunci: Air PDAM, Air Sumur Suntik, Kesadahan, Magnesium, Kalsium
STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MENGENAI “PATIENT SAFETY” DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR Sofyan, Asrawati; harun, Haerani
INSPIRASI Vol 1, No 10 (2010)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.293 KB)

Abstract

Sebagai salah satu komponen Pelayanan dalam sistem kesehatan nasional, Rumah Sakit memiliki pertanggungjawaban dalam menjadikan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, yang merupakan Visi Departemen Kesehatan yang dapat menciptakan rakyat sehat. Dalam memberikan pelayanan yang optimal, dimana resiko pasien tidak aman, makin meningkatnya perasaan tidak puas, hingga maraknya tuntutan pasien atau keluarganya, sehingga rumah sakit terus menerus melakukan berbagai upaya untuk semakin menyempurnakannya dengan mendorong pengembangan berbagai aspek starategis. Diantaranya mengenai  konsep Patient Safety. Untuk menunjang hal tersebut, tentu saja dibutuhkan berbagai daya dukung yang dapat memaksimalkan pencapaian tujuan penerapan Patient safety, salah satu aspek yang penting dalam mendukung hal tersebut adalah pengetahuan mengenai konsep Patient Safety dari jajaran pelaksana layanan kesehatan di Rumahsakit baik itu dokter, perawat maupun tenaga medis. Konsep mengenai Pasient Safety meliputi : sistem keselamatan Pasien, pelaksanaan tujuh langkah menuju keselamatan pasien, standar keselamatan pasien rumah sakit dan akreditasi rumah sakit dalam hubungannya dengan pelaksanaan patient safety.
FUNGSI ORGAN TUBUH DARI SISI MEDIS DAN AL-QUR’AN Harun, Haerani; Tamrin, Tamrin
INSPIRASI Vol 1, No 14 (2011)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.098 KB)

Abstract

Manusia dalam kesempurnaan fisiknya dapat dibagidalam beberapa bagian. Antara bagian satudengan lainnya memiliki struktur dan fungsiyang berbeda. Antara organ satu dengan organlainnya membutuhkan kerja dan aktifitas penuhdalam menunjang kehidupan manusia. Sistemsaraf akan sempurna bila didukung oleh sistem jantung, hati,ginjal, paru-paru dan organ lainnya. Atas keteraturan tersebut,sepatutnya manusia dapat mempertimbangkan bahwa dibaliksusunan dan struktur organ-organ tersebut tersimpan rahasialuar indrawi. Keteraturan dan keseimbangan fungsi organ akanmengalami ketundukan dalam sistem yang telah ditetapkan olehsang Pencipta organ sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’an, sehinggamanusia dapat mempertimbangkan untuk senantiasamemelihara dan menjaganya sampai kapan pun.Kata kunci : Organ tubuh dan Al-Qur’an
ASPEK LABORATORIUM BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA Harun, Haerani
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBenign prostatic hyperplasia (BPH) atau hiperplasia prostat jinak didefinisikan sebagai  proliferasi sel stroma prostat yang menyebabkan kelenjar prostat membesar. Prostat yang membesar menyebabkan penekanan pada uretra pars prostat dan mengganggu aliran urin dari kandung kemih. Resistensi aliran urin dapat menyebabkan gejala-gejala seperti sering berkemih, urgensi, berkemih pada malam hari, berkemih terputus-putus, pancaran urin melemah, dan menunggu lama untuk berkemih. Prevalensi BPH dan LUTS meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Androgen, estrogen, interaksi stroma-epitelial, faktor pertumbuhan (GF) dan neurotransmitter kemungkinan memiliki peranan pada BPH baik secara terpisah maupun kombinasi.Diagnosis BPH diperoleh bardasarkan riwayat medis pasien, antara lain dengan menggunakan International prostate symptom score (IPPS) dan pemeriksaan prostat yaitu dengan digital rectal examination (DRE). Pemeriksaan PSA dapat digunakan sebagai penanda BPH di mana kadar PSA dalam darah meningkat apabila terjadi pembesaran prostat. Pemeriksaan tambahan untuk BPH antara lain uroflowmetri, PVR urin, sistouretroskopi, pemeriksaan radiologi dan biopsi prostat. Penatalaksanaan untuk BPH terdiri dari menunggu dan memperhatikan untuk pasien dengan gejala LUTS ringan, pengobatan farmakologi dan pembedahan. Kata Kunci : hiperplasia, prostat, urin ABSTRACTBenign prostatic hyperplasia (BPH) is defined as proliferation of prostate stromal cells which causes the prostate gland to enlarge. The enlarged prostate causes pressure on the prostatic urethra and disrupts the flow of urine from the bladder. The resistance of urine flow can cause symptoms such as frequent urination, urgency, urination at night, intermittent urination, weakening of the urine, and long waiting for urination. The prevalence of BPH and LUTS increases with age. Androgens, estrogen, stroma-epithelial interactions, growth factors (GF) and neurotransmitters may have a role in BPH both separately and in combination. The diagnosis of BPH is obtained based on the patient's medical history, by using the International prostate symptom score (IPPS) and prostate examination by digital rectal examination (DRE). PSA examination can be used as a marker of BPH in which PSA levels in the blood increase when prostate enlargement occurs. Additional examinations for BPH include uroflowmetry, urine PVR, cystouretroscopy, radiological examination and prostate biopsy. Management for BPH consists of waiting and paying attention to patients with mild symptoms of LUTS, pharmacological treatment and surgery. Keywords : hyperplasia, prostatic, urine
Tobacco Smoke and Pregnancy Outcome: Literature Review Haerani Harun1, Anwar Daud2, Veni Hadju3, Muh Syafar4, Ridwan Amiruddin5, Rahma6, Abdul Faris1
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.12886

Abstract

Pregnant women have a risk for tobacco smoke both actively and passively. Various effects of tobaccosmoke on pregnancy have been investigated. Pregnant women are usually exposed to enviromental tobaccosmoke (ETS) in various places with different duration of time. Cigarette smoke has a severe effect not onlyon pregnant women but also on the fetus. This is a literature review. Various references were collected fromonline database including reports, journals, mostly in the last 10 years. The journals were mostly from thescholarly journals. The articles were screened according to the research objectives. The keywords usedare tobacco smoke, environmental tobacco smoke and pregnancy outcome. Tobacco smoke can effect theimmunity, hormonal and metabolic system of the pregnant woman, therefore disturbing the growth of thefetus. Tobacco smoke also known to increase the risk of premature birth and reduce gestational age. Tobaccosmoke cause several problems in newborn such as respiration distress, low birth weight (LBW), neuraldisorder, sudden infant death syndrome (SIDS) and congenital anomaly.The effect of tobacco smoke, actively of passively, have worse outcome for the pregnant women and theirbabies.
TRANSFUSION-ASSOCIATED CIRCULATORY OVERLOAD Harun, Haerani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 4 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.952 KB) | DOI: 10.22487/htj.v4i3.73

Abstract

Transfusion-associated circulatory overload (TACO) adalah udem pulmoner kardiogenik yang disebabkan oleh pemasukan produk darah dalam jumlah yang banyak atau cepat. Kejadian TACO secara umum diperkirakan 1% - 8% dari pasien yang menerima transfusi. Transfusion-associated circulatory overload terjadi akibat udem pulmoner yang bersifat kardiogenik yang disebabkan peningkatan tekanan hidrostatik yang terjadi selama transfusi darah atau komponen darah. National Healthcare safety network mendefinisikan TACO sebagai suatu onset baru atau eksaserbasi dari tiga atau lebih dari tanda-tanda komplikasi transfusi dalam 6 jam yaitu: (1) Acute respiratory distress (sesak, orthopneu, batuk), (2) Peningkatan BNP, (3) Peningkatan tekanan vena sentral, (4) Tanda gagal jantung kanan, (5) Adanya keseimbangan cairan positif, (6) Udem pulmoner pada gambaran radiologis. Penatalaksaan TACO yaitu apabila terdapat tanda atau gejala TACO segera hentikan transfusi, tempatkan pasien pada posisi duduk dan berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien dan diuretic. Flebotomi terapeutik dapat dilakukan pada indikasi tertentu. Pencegahan komplikasi TACO antara lain edukasi medis, analisis faktor risiko, dan analisa keseimbangan cairan.
GIARDIASIS Harun, Haerani; Sennang, Nurhayana; Rusli, Benny
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.736 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i3.125

Abstract

Giardiasis merupakan salah satu penyakit gastrointestinal yang banyak menyerang di negara berkembang yang disebabkan oleh parasit Giardia lamblia. Penyakit ini umumnya menyerang orang orang yang berkemah dan minum air dari sungai yang terkontaminasi. Infeksi ini juga menyerang anak-anak yang rentan terhadap penularan parasit ini. Penelitian Simadibrata pada tahun 2004 menunjukkan prevalensi Giardiasis di Indonesia sebesar 3.62%, sedangkan dari anak-anak yang menderita diare di Malang 1.2% diantaranya disebabkan oleh Giardiasis. Artikel ini bertujuan memberi gambaran tentang penyakit Giardiasis mulai dari etiologi, pathogenesis hingga pengobatan. Selain itu dipaparkan pula beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi giardiasis.