Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gerakan Partisipatif Dalam Upaya Penurunan Prevalensi Stunting Di Desa Rogo Kabupaten Sigi Pitriani; Jamaluddin; Sanjaya, Kiki; Buchair, Nur Hikmah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i1.124

Abstract

Salah satu permasalahan gizi yang sering terjadi adalah stunting yang secara implisit diartikan sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Kegiatan ini bertujuan untuk turut serta dalam gerakan partisipatif sebagai upaya penurunan prevalensi stunting di Desa Rogo Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu metode observasi, penyuluhan, studi dokumen serta metode dokumentasi. Pelaksanaan pengabdian dilakukan selama 26 hari (19 Maret - 15 April 2023), sehingga semua masyarakat sasaran memperoleh informasi yang memadai terkait pencegahan dan penanggulangan stunting. Target penyuluhan pada kegiatan ini yaitu 150 KK dan tercapai 100% melalui penyuluhan door to door. Pada penyuluhan terkait bahaya pernikahan dini pada 26 siswa/(i) SMA 10 Kab. Sigi diperoleh peningkatan pengetahuan yang signifikan, pada pertanyaan tentang usia pernikahan ideal, pemahaman peserta meningkat dari 3.8% menjadi 84.6%. pada aspek pengetahuan peserta terkait korelasi pernikahan dini & risiko stunting diketahui semua peserta tidak mengetahui, namun setelah diberikan penyuluhan pemahaman siswa/(i) meningkat dari 0% menjadi 76.9%. Dapat disimpulkan, bahwa metode penyuluhan cukup baik dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait stunting dan bahaya pernikahan dini.
Skrining dan Edukasi Kesehatan Tentang Penyakit Tidak Menular pada Pedagang di Pasar Inpres Kota Palu: Screening and Health Education on Non-Communicable Diseases among Traders at Inpres Market, Palu City Syahadat, Dilla Srikandi; Buchair, Nur Hikmah; Sari, Nur Fadhilah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.339

Abstract

Skrining Penyakit Tidak Menular bertujuan untuk mencegah penyakit sedini mungkin sebagai pengendalian faktor risiko PTM, hasil dari pengabdian ini juga diharapkan agar seluruh lapisan masyarakat termasuk para pedagang di pasar tradisional, di pasar Inpres khususnya dapat meningkatan kesadaran dan kepedulian untuk mengendalikan penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan sehingga dapat dilakukan pengobatan segera. Metode pelaksanaan Pengabdian dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah pada masyarakat, serta konseling pribadi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 31,4% responden mengalami hipertensi, dan 5 responden (9,8%) terdiagnosis hiperglikemia. Masyarakat pedagang yang terdiagnosis hipertensi atau diabetes mellitus (DM) selanjutnya diberikan penyampaian untuk melakukan pemeriksaan dan terapi dari Puskesmas Kamonji. Hasil kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut
DETERMINAN PENINGKATAN KEJADIAN CAMPAK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PALU TAHUN 2023 Sari, Nur Fadhilah; Buchair, Nur Hikmah; Laba, Stefiani Bengan; Kurnianto, Fridarasta Triella; Annisa , Nur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37665

Abstract

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dari family paramyxo virus dan genus morbili virus. Penyakit ini sangat menular karena ditularkan langsung dari percikan droplet infeksi melalui udara dan pernafasan (batuk dan bersin) yang biasa dikenal dengan Air Borne Disease (Penyakit yang disebabkan oleh udara). Mudahnya penularan virus ini menyebabkan terjadinya lonjakan kasus yang signifikan. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) mencatat 140.000 kasus meninggal pada tahun 2018 diakibatkan oleh penyakit campak yang sebagian besar terjadi pada usia balita. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk “Menganalisis faktor determinan yang berhubungan dengan Peningkatan Kejadian Campak pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kota Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki balita berusia 12 – 60 bulan. teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling yakni pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Variabel yang diteliti meliputi riwayat pemberian vitamin A, tingkat pengetahuan ibu, dan status kelengkapan imunisasi campak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan observasi lapangan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder mengambil data yang sudah ada di Puskesmas. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel status imunisasi campak dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,024 atau p value < 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status imunisasi campak dengan kejadian campak pada balita. Pada variabel riwayat pemberian vitamin A dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,001 atau p value < 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara riwayat pemberian vitamin A dengan kejadian campak pada balita. Sementara itu, untuk variabel pengetahuan ibu dan kejadian campak, diperoleh nilai p = 0,543 atau p value > 0,05, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan ibu dengan kejadian campak pada balita. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status imunisasi campak, riwata pemberian vitamin A dengan kejadian campak pada anak balita. Sementara itu, variabel pengetahuan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kejadian campak pada balita.  
Edukasi dan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Sebagai Upaya Peningkatan Gizi Balita di Desa Lolo Kabupaten Sigi Buchair, Nur Hikmah; Laba, Stefiani Bengan
JURNAL PENGABDIAN FARMASI DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpsf.2024.v2.i2.17038

Abstract

The problem of toddler nutrition is still unresolved in Indonesia. Improper provision of MPASI is one of the factors that causes growth disorders and malnutrition. This service aims to increase knowledge and understanding regarding complementary foods for breast milk (MP-ASI) from mothers with babies/toddlers in the Lolu Village area, Biromaru District, Sigi Regency. The method used in this service is the lecture and question and answer method. The team also distributed the porridge of chicken moringa MPASI as an example of MPASI made from local food. The service activities went well and achieved the expected goals, where the community could understand the educational activities well and have a positive attitude towards imitating MPASI from local foods.
Pengaruh Konseling Home care Terhadap Kualitas Hidup Penderita DM Tipe 2 Di Puskesmas Talise Kota Palu Buchair, Nur Hikmah; Amiruddin, Ridwan; Indar, Indar
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2 (2021): Volume 12 No.2 (2021)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v12i2.449

Abstract

Penderita Diabetes Melitus umumnya memiliki kualitas hidup yang buruk dibandingkan dengan orang yang tanpa penyakit sehingga membutuhkan perawatan diabetes yang tepat melalui intervensi perilaku berupa dukungan pendidikan dan konseling untuk mengaktifkan penderita diabetes untuk mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling dalam home care terhadap kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Talise dan wilayah kerja Puskesmas Birobuli Kota Palu. Desain penelitian adalah Eksperimen Semu dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden yang dipilih secara acak. Analisis data menggunakan Uji Beda Dua Mean yaitu Uji Wilcoxon dan Uji Beda Dua Mean Independen yaitu Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling home care terhadap kualitas hidup penderita DM baik pada Domain 1 (Kesehatan Fisik), Domain 2 (Kondisi Psikologis), Domain 3 (Hubungan Sosial), Domain 4 (Lingkungan) dimana skor rata- rata (mean) sebelum intervensi adalah 60,55 dengan standar deviasi 2,605 meningkat menjadi 71,35 dengan standar deviasi 4,107 setelah intervensi. Secara statistik terjadi perbedaan kualitas hidup sebelum dan setelah diberikan konseling dengan nilai p= 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa konseling home care efektif diberikan pada penderita DM untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM.
Penyakit Kulit dan Kelamin Akibat Infeksi Jamur Di Poliklinik RSUD Undata Palu Tahun 2013-2021 Sofyan, Asrawati; Buchair, Nur Hikmah
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 2 (2022): Volume 13 No. 2 (2022)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v13i2.516

Abstract

Penyakit dermatomikosis merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur, umumnya dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu mikosis superfisial yang dapat mengenai jaringan mati pada daerah kulit, kuku serta rambut. Serta bagian lain yaitu mikosis subkutan berupa kelainan kulit akibat infeksi jamur yang melibatkan jaringan di bawah kulit. Menurut WHO, terdapat 20% mengalami infeksi jamur dari seluruh dunia. Jumlah penyakit kulit dan kelamin yang disebabkan oleh jamur, belum pernah dilaporkan dikota Palu, khususnya di RSUD Undata yang menjadi salah satu RS Daerah terbesar di Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan mengetahui informasi mengenai distribusi penyakit kulit dan kelamin akibat jamur di RSUD Undata Palu Tahun 2013-2021. pada penelitian ini menggunakan penelitian observasional deskriptif dengan Pengambilan sampel penelitian dilakukan di RSUD Undata Palu. Sampel penelitian adalah semua pasien yang terdiagnosa penyakit kulit akibat jamur tahun 2013 – 2021.dari hasil penelitian yang dilakukan di Poliklinik Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Undata Palu selama kurun waktu 9 tahun sejak 2013 sampai 2021 terdapat 1.576 pasien dengan infeksi kulit karena jamur. kasus penyakit kulit akibat jamur paling banyak didapat pada tahun 2017 yaitu sebanyak 312 kasus, dan terjadi penurunan di 2 tahun terakhir. Penyakit kulit akibat jamur paling banyak adalah Tinea cruris yaitu sebanyak 647 kasus. Kesimpulan yang didapatkan bahwa penyakit kulit akibat jamur di RSUD Undata Palu masih tinggi dan paling sering mengenai di daerah superfisial terutama pada kulit.
Measles Surveillance Evaluation (Post Outbreak); Systems Approach at The Palu City Health Department In 2024 Laba, Stefiani Bengan; Rau, Muhammad Jusman; Buchair, Nur Hikmah; Meliana, Relin; Royana, Nurul Vida
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 16 No. 2 (2025): VOLUME 16 NO.2 TAHUN 2025
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v16i2.1988

Abstract

Measles is an airborne disease with a very high transmission rate. There has been a global increase in both morbidity and mortality due to measles. In 2023, outbreaks occurred in several regions, particularly in Central Sulawesi, with Palu City being notably affected. This study aimed to evaluate the surveillance activities following the measles outbreak in the jurisdiction of the Palu City District Health Office, employing a systems approach. The research respondents included surveillance officers from the Palu City Health Office and those from the Puskesmas (community health centers) within its area. Data were collected through interviews and observations. The findings revealed several issues in the input aspect of surveillance, including overlapping roles for surveillance officers, a lack of knowledge transfer to new personnel, insufficient tactical funding for outbreak responses, and inadequate computer resources at some health centers to support surveillance activities. In the process aspect, challenges included the absence of designated contact persons from hospitals for all public health centers (PHCs), delays in the timely collection of zero case data, and inconsistent data processing with sub-district stratification among PHCs. Regarding the output aspect, reports were often not delivered promptly, and the dissemination of information was limited to internal stakeholders.
Correlation between Health Service Quality, TB Patient Behavior, and Treatment Compliance Syahadat, Dilla Srikandi; Buchair, Nur Hikmah; Sari, Nur Fadhilah; Azzahra, Nur Azizah
International Journal of Integrated Health Sciences Vol 13, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/ijihs.v13n2.4265

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a major public health problem in Indonesia, where treatment adherence is essential for preventing drug resistance, treatment failure, and continued transmission. The quality of health services and patient behavior are key determinants influencing adherence, particularly at the primary healthcare level.Objective: To analyze the effect of health services and tuberculosis (TB) patients’ behavior on adherence to TB treatment in Palu City.Methods: A cross-sectional study was conducted among 100 TB patients attending 14 community health centers (Puskesmas) in Palu City, Indonesia, selected through cluster random sampling. Data were collected from August to September 2024 using structured questionnaires. Univariate and bivariate analyses were performed, with statistical testing conducted using the Spearman rank correlation at a 95% confidence level (α = 0.05).Results: Most respondents were from Talise Health Center (12%), aged 21–29 years (24%), self-employed (50%), and had completed high school education (45%). Overall, 84% were treatment-compliant, and 97% demonstrated a positive attitude. All respondents with a less favorable attitude were non-compliant, while 86.6% of those with a good attitude were compliant. Regarding health services, 96% reported good services, and 86.5% of them were compliant, compared to 25% among those with poor services. Significant associations were found between attitude (ρ = 0.000, r = 0.417), health service quality (ρ = 0.000, r = 0.455), and treatment adherence.Conclusion: There is a significant association between the quality of healthcare services,  patient attitudes, and adherence to TB treatment. Strengthening patient-centered services and ongoing counseling at Puskesmas are essential to sustain treatment success and reduce transmission.