Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENYERAPAN EMISI CO2 OLEH MIKROALGA Euglena sp DENGAN BIOREAKTOR KOLAM KULTUR Handayani, Titin; Mulyanto, Adi; Sopiah, Nida
Jurnal Ecolab Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2014.8.1.1-10

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menerapkan teknologi penyerapan emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh industri dengan memanfaatkan mikroalga Euglena sp. yang dibudidayakan pada bioreaktor kolam kultur jenis raceway. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mitigasi efek gas rumah kaca yaitu mengurangi emisi gas CO2. Penelitian ini dilakukan di industri susu (PT Indolakto) yang berlokasi di Cicurug Sukabumi. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Kimia dan Lab Ekotoksikologi Balai Teknologi Lingkungan-BPPT. Kegiatan penelitian ini meliputi : (1) Karakterisasi Emisi Industri di Lokasi Uji Coba, (2) Pengoperasian Kolam Kultur, (3) Sampling dan Analisis Sampel. Pengkajian awal penyerapan emisi gas buang melalui pengaktifan mikroalga dengan kolam kultur volume 1000 L dari bahan stainless steel di industri PT Indolakto yang dilengkapi dengan alat penukar panas menunjukkan hasil penyerapan CO2 oleh mikroalga yang cukup menjanjikan. Sistem pengaliran gas CO2 pada sistem kolam kultur berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari berhasilnya gas buang dari boiler untuk didinginkan dari suhu sekitar 200 oC menjadi suhu dibawah ambien. Kecuali suhu, gelembung gas yang masuk ke dalam media pada kolam sudah cukup kecil (fine), sehingga kontak antara gas dengan media menjadi baik. Efisiensi penyerapan CO2 oleh Euglena sp. dapat mencapai 98,87% dengan pemberian CO2 rata-rata sebesar 167,26 gram/hari
PENGARUH KELIMPAHAN SEL MIKROALGAE AIR TAWAR (Chlorella sp.) TERHADAP PENAMBATAN KARBONDIOKSIDA = Effect of Microalgae Cell Density (Chlorella sp) on Absorption of Carbondioxide Sopiah, Nida; Mulyanto, Adi; Sehabudin, Sindi
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 14 No. 1 (2013)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jtl.v14i1.1431

Abstract

Chlorella sp. is a single-cell microalgae that lives in aquatic environment. It grows and developsby making use of sunlight as an energy source and carbon dioxide (CO2) as carbon source. Chlorella sp. can be utilized as biological agents in reducing CO2 gas emissions in the atmosphere. The purpose of this experiment was to assess the influence of microalgae’sincreasing density to its capability in absorbing CO2.The air which contains CO2 was injected to aclosed photobioreactor intermittently by an aerator. The flow rate applied was 2.5 liters/minute.Research result identified that amount of CO2 sequestered by Chlorella sp. in photobioreactor system was equal with increasing of microalgae biomass density. Sequestration of CO2 inphotobioreactor significantly increased at the afternoon because occurring of photosynthesis process. This phenomenon was identified by difference of CO2 concentration during morning andafternoon toward photobioreactor number 1, 2, and 3. The difference was in between 0.15 % -2.40 %; 0.05 % - 2.30 %; and 0.51 % - 2.74 % respectively. Capability of cell on sequestering ofCO2 increased amounting of 102 – 167.2 % per day.Keywords: Chlorella sp, carbondioxide, sequestration, microalgae abundanceAbstrak Chlorella sp. merupakan mikroalgae bersel tunggal yang hidup di lingkungan perairan, tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi dankarbondioksida sebagai sumber karbon. Chlorella sp. dapat dimanfaatkan sebagai agensia hayati dalam menurunkan emisi gas CO2 di atmosfer. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkajipengaruh kelimpahan Chlorella sp. terhadap penambatan karbon dioksida dalam mereduksi emisi karbondioksida. Pada penelitian ini, gas CO2 diinjeksikan ke dalam fotobioreaktor sistemtertutup dengan sistem intermiten dan supply oksigen menggunakan aerator dengan debit sebesar 2,5 liter/menit. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah karbondioksida yangditambat oleh Chlorella sp. dalam sistem fotobioreaktor setara dengan penambahan kelimpahan biomassa mikroalgae. Panambatan karbondioksida pada fotobioreaktor mengalami peningkatansangat signifikan pada siang hari karena adanya proses fotosintesis yang ditunjukkan dengan adanya selisih konsentrasi CO2 saat pagi dan sore hari pada masing-masing fotobioreaktor 1, 2 dan 3 berkisar antara 0,15 % - 2,40 %; 0,05 % - 2,30 % dan 0,51 % - 2,74 %. Sedangkanefisiensi kemampuan penambatan CO2 oleh setiap sel Chlorella sp. selama 21 hari dibandingkan terhadap inokulasi hari pertama menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan nilai efisiensimasing-masing 67,2 %; 144,6 %; 222,6 %; 308,8 %; 364,2 %; 416,1 %; 447,0 %; 470,8 %; 505,9%; 555,0 %; 571,4 %; 581,0 %; 587,7 %; 612,6 %; 626,6 %; 656,6 %; 684,7 %; 715,3 %; 733,9%; dan pada hari ke-21 meningkat sebesar 750,5 %. Dan kemampuan setiap sel dalam menambat CO2 setiap hari mampu meningkatkan sebesar 102 % -167,2 %. Kata Kunci : Chlorella sp., karbondioksida, penambatan, kelimpahan mikroalga
LAJU DEGRADASI SURFAKTAN LINEAR ALKIL BENZENA SULFONAT (LAS) PADA LIMBAH DETERJEN SECARA ANAEROB PADA REAKTOR LEKAT DIAM BERMEDIA SARANG TAWON Sopiah, Nida
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 7 No. 3 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.974 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v7i3.387

Abstract

Linear alkylbenzene sulfonate (LAS) represents one of active substanceof surfactants in detergents of which in high concentrations may causeenvironmental pollutions. The aim of the research was to know theefficiency of exclusion of LAS and the rate of LAS degradation indetergent wastes by the anaerobic process at fixed bed reactor equippedwith cross flow material. This research was done in Process Laboratory ofBalai Teknologi Lingkungan BPPT PUSPIPTEK Serpong. Reactoroperation was done through continuous process with close circulation, upflow and 5 hours Rate Time Hour (RTH). Exclusion of LAS of detergentwaste was recorded for 17 days. The degree of acidity after the processwithout inoculum (P1.0) was to 8.45, and for an anaerob condition withadded inoculum (P1.1) was 7.88. The efficiency of the highest exclusionof CO soluble was equal to 80.96% (P1.1) with effluent 476 mg/L, and 76.81 % (P1.0) with effluent 531 mg/L. The exclusion of LAS of detergentwastes was 99.19% (P1.1) with LAS effluent equal to 17.51 mg/L and98.3% (P1.0) with LAS effluent equal to 27.84 mg/L. The maximum rate ofLAS surfactant degradationunt 0.95 ppm/day (P1.1) and 0.44 ppm/day(P1.0).
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI HIDROKARBON YANG BERASAL DARI TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI Sopiah, Nida; Oktaviani, Avi; Sulistia, Susi; Suciati, Fuji; Aviantara, Dwindrata
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 3 (2011)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2043.663 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v12i3.1238

Abstract

Bioremediasi tanah tercemar minyak bumi telah diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 128 Tahun 2003. Salah satu faktor yang menentukankeberhasilan penerapan bioremediasi adalah ketersediaan mikroorganisme yang mampu mendegradasi cemaran minyak bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi konsorsium bakteri hidrokarbonklastik dari sampel tanah tercemar minyak bumi yang diperoleh dari Riau dan Bojonegoro. Dari hasil seleksi dan optimasibakteri pada berbagai sampel tanah diperoleh empat isolate/konsorsium bakteri yang mampu mendegradasi minyak bumi, dengan kode konsorsium Ristek122-2.3;Ristek122-5; Ristek122-BN5; 122-Mix. Berdasarkan identifikasi dan uji biokimia, konsorsium bakteri terdiri dari bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu menghasilkanbiosurfaktan. Produksi biosurfaktan mampu menurunkan tegangan permukaan sehingga bakteri hidrokarbonoklastik mampu bekerja secara optimal.
UJI COBA KINERJA BAKTERI KARBONOKLASTIK PADA TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI DENGAN TEKNIK LANDFARMING Sopiah, Nida; Arifudin, Arifudin
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.364 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v13i2.1412

Abstract

Tantangan dalam proses bioremediasi selain senyawa yang didegradasi merupakan senyawa kompleks juga mengandung senyawa rekalsitran yang sulit didegradasi dan bersifat toksik, sehingga menyebabkan laju degradasinya berjalan lambat. Seleksi, bakteri dan optimasi bakteri pada bioremediasi lahan tercemar minyak bumi sangat diperlukan agar bakteri yang bekerja pada proses bioremediasi mampu beradaptasidan mendegradasi.Tujuan dari Penelitian ini adalah mengoptimasi kinerja bakteri karbonoklastik dengan menetapkan media tumbuh bakteri yang mampu menginduksi terbentuknya biosurfaktan; menentukan komposisi campuran (minyak bumi, tanah dan bulking agent ) yang optimal serta uji kinerja bakteri karbonoklastik dengan menggunakan teknik landfarming. Dari hasil uji coba tersebut diperoleh media tumbuh yang digunakan dalam perbanyakan ketiga bakteri karbonoklastik R122-2.3, R122-5 dan R122-BN5 adalah media MM2; sedangkan komposisi campuran yang digunakan dalam teknik landfarming mempunyai rasio 6 : 80 : 14 (minyak : tanah : Kompos) dengan nilai porositas dan water holding capacity sebesar 45% dan nilai bulk density 1.04 gram/mL. Uji kinerja bakteri karbonoklastik R122-BN5 dengan teknik landfarming mampu menurunkan nilaiTPH dari 6,8% menjadi lebih kecil dari 1% (0,82%) selama 32 hari. Kata kunci : bioremediasi, minyak bumi, rekalsitran, bakteri hidrokarbonoklastik, Biosurfaktan AbstractA challenge on applying bioremediation to soils contaminated with crude oil is the recalcitrant and toxic properties of the oil as such preventing it from readily biodegradation. To overcome the problem a selection process and optimization of microbial consortia must be undertaken so that the bacteria could adapt and perform optimally in the bioremediation. The purpose of  this study were optimizing hydrocarbonoclastic bacteria by formulating medium for microbial growth so that able to produce biosurfactant, determining optimal composition of microbial  matrix (crude oil, soil, and bulking agent), and testing the consortia and matrix on a landfarming trial. Results of the experiment demonstrated a medium MM2 capable of facilitating the growth of R122-2.3, R122-5 and R122-BN5 consortia. Furthermore, the optimal composition of matrix for bioremediation was 6 : 80 : 14 (crude oil : soil : compost) that having properties  porosity 45%, water holding capacity 45% and bulk density 1.04 g cm-3. Performance testof hydrocarbonoclastic bacteria of R122-BN5 With this landfarming technique a level of TPH from 6,8% could be reduced to less than 1% for 32 days.  Keywords: bioremediation, crude oil, recalcitrant, bacteria, biosurfactant
TRANSFORMASI KIMIA SENYAWA BELERANG, DAMPAK DAN PENANGANANNYA Sopiah, Nida
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.264 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v6i1.334

Abstract

Chemical transformation in the atmosfeer occurs because of antropogenic andantropogenic activity. It can be existing in difference forms and followsbiogeochemical complex cycles. If this chemical transformation of sulfur is over the environmental support ability, there will be serious impacts in many sectors of life, such as environmental pollution, decreasing of healt level, and affecting the agricultural productivity. The effort of preventive and recovery of environment must be done for repairing the polluted environmental to become the conditions which are more friendly with the environment.
BIOAKUMULASI TIMBAL PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATERAI OLEH ACINETOBACTER SP. IRC2 MENGGUNAKAN BIOFILTER LEKAT DIAM Sopiah, Nida; Irawati, Wahyu; Sulistia, Susi; Prasetyo, Djoko
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5073.667 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.74

Abstract

Acinetobacter sp. IrC2 merupakan bakteri yang memiliki sifat multiresistensi terhadap berbagai logam berat, tembaga, kadmium, timbal dan seng. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari karakterisasi bioakumulasi timbal oleh Acinetobacter sp. IrC2 dalam menyisihkan kadar timbal pada air limbah bateraiyang diolah menggunakan biofilter lekat diam bermedia sarang tawon. Efisiensi penyisihan kadar timbal ditentukan dengan berkurangnya kadar timbal menggunakan spektrofotometri serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses bioakumulasi timbal mengalami fluktuasi secara berkala dalam airlimbah yang diolah Acinetobacter sp IrC2. Efisiensi penyisihan kadar timbal pada jam ke-28 adalah sebesar 86,5% (6,31mg)/L dan pada jam ke-176 kadar timbal dalam air olahan limbah baterai dalam bioreaktor menjadi kurang dari 0,01 mg/L. Dengan demikian maka Acinetobacter Sp. IrC2 mampu bertindak sebagai agen bioremediasi dalam menyisihkan kadar timbal dalam air limbah baterai dengan menggunakan biofilter lekat diamKata kunci: Acinetobacter sp. IrC2, timbal, bioakumulasi, biofilter lekat diam
Studi Karakterisasi Tanah Terkontaminasi Minyak Berat Sopiah, Nida; Aviantara, Dwindrata Basuki
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.792 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v20i2.3546

Abstract

ABSTRACTThe study of the characteristics of hazardous and toxic waste materials from samples of heavy oil contaminated soil containing Total Petroleum-Hydrocarbon (TPH) with a range between 1 - 2%. This study aimed to evaluate the hazard category of heavily oil contaminated soil based on organoleptic test results and Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP). Organoleptic tests carried out include explosive, igniteable, reactive (reactive) and corrosive (corrosive) and potentially toxic through TCLP. Leaching tests performed by using method based of the United States Environmental Protection Agency (US EPA) SW 846-1311. Based on the results of organoleptic observations, the samples contaminated with heavy oil that were studied did not fulfill the elements that were required to be classified as hazardous waste category 1. Meanwhile, based on TCLP test results, there were 5 parameters of heavy metals (As, Be, Cd, Pb and Se) as well as 2 organohalogen parameters (Aldrin + Dieldrin, and Vinyl Chloride) whose results are inconclusive because the quality standard values are below the detection limit of the determination method for the seven parametersKeywords: Heavy oil contaminated soil, Organoleptic test, Toxicity Characteristic Leaching Procedure, TPH 1-2%ABSTRAKTelah dilakukan studi karakteristik limbah bahan berbahaya dan beracun dari sampel tanah terkontaminasi minyak berat mengandung TPH dengan kisaran antara 1 – 2%. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi kategori bahaya dari tanah yang terkontaminasi minyak berat berdasarkan data hasil uji organoleptik dan TCLP. Uji organoleptik yang dilakukan meliputi uji kemudahan meledak (explosive), menyala (igniteable), perilaku reaktif (reactive) dan korosif (corrosive) serta potensial toksik melalui uji pelindian karakteristik beracun (Toxicity Characteristic Leaching Procedure – TCLP). Uji pelindian dilakukan dengan mengacu kepada United State Environmental Protection Agency (US EPA) SW 846-1311. Berdasarkan hasil pengamatan organoleptik sampel tanah terkontaminasi minyak berat yang dikaji tidak memenuhi unsur-unsur yang menjadi persyaratan untuk digolongkan sebagai limbah B3 kategori 1, sedangkan berdasarkan hasil uji TCLP, terdapat 5 parameter logam berat (As, Be, Cd, Pb dan Se) serta 2 parameter organohalogen (Aldrin + Dieldrin, dan Vinyl Chloride) yang hasilnya adalah inconclusive dikarenakan nilai baku mutunya berada di bawah limit deteksi dari metode penetapan untuk ketujuh parameter tersebut. Kata kunci: Tanah terkontaminasi minyak berat, TPH 1-2%, uji organoleptik, uji pelindian karakterisitik beracun 
UJI AKTIVITAS PROTEOLITIK MIKROBA DARI IMBAH CANGKANG UDANG PADA PROSES PEMBUATAN CHITIN Sopiah, Nida
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 3 (2002): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.175 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v3i3.257

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan uji aktivitas proteolitik mikroba pada proses pembuatan chitin yang menggunakan bahan baku limbah cangkang rajungan. Bakteri proteolitik yang digunakan berasal dari hasil isolasi bakteri yang terdapat pada pembusukan limbah cangkang udang. Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap kultur cair hasil fermentasi yang mengandung serbuk cangkang rajungan diketahui bahwa koloni bakteri berasal dari limbah cangkang udang mempunyai aktivitas enzim sebesar 0,006 U(Unit/ml/menit), dengan kemampuan menurunkan kadar protein (deproteinasi) sebesar 31,90%.Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar proses pembuatan chitin dari limbah cangkang rajungan secara biologis, yang dipandang sebagai proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan proses secara kimiawi.
AKTIVASI JERAMI PADI SEBAGAI OIL SORBENT MENGGUNAKAN ASAM ASETAT Sopiah, Nida
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5339.51 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1609

Abstract

ABSTRAKGugus hidroksil yang terikat pada selulosa jerami padi diaktivasimenggunakan asam asetat dilakukan untuk memperpanjang rantai hidrokarbonnya sehingga dapat meningkatkan kapasitassorpsi jerami padi dalam menyerap minyak mentah. Aktivasi jerami padi dengan asam asetatdengan variasi konsentrasi: 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 1,75 dan 2,00 N, dilakukanpada suhu 1200C selama 30 menit. Uji kapasitas sorpsi dilakukan untuk mengetahui kemampuan menyerap minyak sedangkan karakterisasi dengan FTIRdilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas sorpsi jerami padi tanpa aktivasi terhadap minyak mentah adalah sebesar 4,62 g minyak/g sorben, dan kapasitas sorbsi optimal diperoleh pada pada jerami padi yang menggunakan asam asetat 1,25 N dengan kapasitas sorpsi sebesar11,14 g minyak/g sorben. Karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya penambahan gugus fungsi karbonil (C=O) pada bilangan gelombang 1637,63 cm-1, sedangkan gugus fungsi yang lainnya tetap ada yaitu gugus -OH pada bilangan gelombang 3326 cm-1, gugus C-H pada bilangan gelombang 2908cm-1 dan gugus CH2 pada bilangan gelombang 1463 cm-1.Kata kunci : Aktivasi kimia, minyak mentah, jerami padi