Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ALTERNATIF PROSES BLEACHING UNTUK MEWUJUDKAN INDUSTRI PULP & PAPER YANG BERKELANJUTAN; REVIEW TEKNOLOGI Pratama, Reba Anindyajati; Sopiah, Nida; Sitomurni, Amita; Hernaningsih, Arie
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2021): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri pulp and paper merupakan salah satu kelompok industri ekstensif terhadap sumberdaya alam. Proses produksi yang menggunakan bahan kimia mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Artikel ini bertujuan untuk menelaah mengenai alternatif teknologi proses bleaching (pemutihan) untuk mewujudkan industri pulp and paper yang ramah lingkungan.Telaah terhadap permasalahan ini dilakukan dengan pendekatan eksploratif terhadap literatur dan sumber data sekunder yang relevan. Eksplorasi utama difokuskan pada proses pemutihan pulp sebagai proses pembuatan pulp kimia yang paling tercemar. Beragai alternatif teknologi yang lazim dilakukan adalah Elemental Chlorine Free (ECF) maupun Totally Chlorine Free (TCF). Dalam praktiknya, industri melakukan kombinasi rangkaian proses yang dilakukan dengan pilihan tersebut, yang meliputi Oxygen Delignification ataupun Ozone Bleaching. Keberadaan ECF sebagai salah satu laternatif proses pemutihan pulp tidak jauh lebih buruk dari TFC. Proses pemutihan dengan ECF yang dikombinasikan dengan delignifikasi oksigen, dengan konsumsi energi yang lebih rendah dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dan menghasilkan serat yang lebih kuat dibandingkan dengan proses pemutihan TCF.
UJI AKTIVITAS PROTEOLITIK MIKROBA DARI IMBAH CANGKANG UDANG PADA PROSES PEMBUATAN CHITIN Nida Sopiah
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 3 (2002): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.175 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v3i3.257

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan uji aktivitas proteolitik mikroba pada proses pembuatan chitin yang menggunakan bahan baku limbah cangkang rajungan. Bakteri proteolitik yang digunakan berasal dari hasil isolasi bakteri yang terdapat pada pembusukan limbah cangkang udang. Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap kultur cair hasil fermentasi yang mengandung serbuk cangkang rajungan diketahui bahwa koloni bakteri berasal dari limbah cangkang udang mempunyai aktivitas enzim sebesar 0,006 U(Unit/ml/menit), dengan kemampuan menurunkan kadar protein (deproteinasi) sebesar 31,90%.Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar proses pembuatan chitin dari limbah cangkang rajungan secara biologis, yang dipandang sebagai proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan proses secara kimiawi.
TRANSFORMASI KIMIA SENYAWA BELERANG, DAMPAK DAN PENANGANANNYA Nida Sopiah
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.264 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v6i1.334

Abstract

Chemical transformation in the atmosfeer occurs because of antropogenic andantropogenic activity. It can be existing in difference forms and followsbiogeochemical complex cycles. If this chemical transformation of sulfur is over the environmental support ability, there will be serious impacts in many sectors of life, such as environmental pollution, decreasing of healt level, and affecting the agricultural productivity. The effort of preventive and recovery of environment must be done for repairing the polluted environmental to become the conditions which are more friendly with the environment.
LAJU DEGRADASI SURFAKTAN LINEAR ALKIL BENZENA SULFONAT (LAS) PADA LIMBAH DETERJEN SECARA ANAEROB PADA REAKTOR LEKAT DIAM BERMEDIA SARANG TAWON Nida Sopiah
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 7 No. 3 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.974 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v7i3.387

Abstract

Linear alkylbenzene sulfonate (LAS) represents one of active substanceof surfactants in detergents of which in high concentrations may causeenvironmental pollutions. The aim of the research was to know theefficiency of exclusion of LAS and the rate of LAS degradation indetergent wastes by the anaerobic process at fixed bed reactor equippedwith cross flow material. This research was done in Process Laboratory ofBalai Teknologi Lingkungan BPPT PUSPIPTEK Serpong. Reactoroperation was done through continuous process with close circulation, upflow and 5 hours Rate Time Hour (RTH). Exclusion of LAS of detergentwaste was recorded for 17 days. The degree of acidity after the processwithout inoculum (P1.0) was to 8.45, and for an anaerob condition withadded inoculum (P1.1) was 7.88. The efficiency of the highest exclusionof CO soluble was equal to 80.96% (P1.1) with effluent 476 mg/L, and 76.81 % (P1.0) with effluent 531 mg/L. The exclusion of LAS of detergentwastes was 99.19% (P1.1) with LAS effluent equal to 17.51 mg/L and98.3% (P1.0) with LAS effluent equal to 27.84 mg/L. The maximum rate ofLAS surfactant degradationunt 0.95 ppm/day (P1.1) and 0.44 ppm/day(P1.0).
PENGARUH PENAMBAHAN Mn2+ DAN Mg2+ PADA MEDIA STONE MINERAL SALT SOLUTION EXTRACT YEAST (SMSSe) TERHADAP KINERJA ISOLAT BAKTERI DM-5 Nida Sopiah; La Ode Sumarlin; S Hermanto; Zakki R Mubarok
Jurnal Ecolab Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2012.6.2.61-73

Abstract

Bioremediasi adalah salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran minyak bumi dengan memanfaatkan mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri hidrokarbonoklastik DM-5. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh logam Mn2+ dan Mg2+ terhadap aktivitas bakteri yang dapat meningkatkan laju biodegradasi yang dilihat dari penurunan pH, kadar minyak bumi tersisa metode gravimetri, dan senyawa penyusun minyak bumi hasil biodegradasi (GCMS). Media yang digunakan adalah Stone Mineral Salt Solution Extract Yeast (SMSSe) dengan variasi konsentrasi ion logam Mn2+ (1, 5, 10 ppm) dan Mg2+ (100, 150, 200 ppm). Perlakuan terbaik untuk penambahan ion mangan adalah pada media Mn-2 dengan persentase degradasi sebesar 90,54% dengan pH akhir sebesar 5,63 sedangkan media Mn-1 dan Mn-3 sebesar 85,26 % dan 86,42% dengan pH akhir sebesar 5,98 dan 5,76. Perlakuan terbaik untuk penambahan ion magnesium adalah pada media Mg-1 dengan persentase degradasi sebesar 69,37% dengan pH akhir sebesar 6,08 sedangkan media Mg-2 dan Mg-3 sebesar 36,52% dan 28,73% dengan pH akhir sebesar 6,35 dan 6,52.
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM PADA JERAMI PADI DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS SORPSI OIL SORBENT Nida Sopiah; Ummu Hanifah; Mrs Nurhasni
Jurnal Ecolab Vol 9, No 2 (2015): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2015.9.2.72-79

Abstract

Pengaruh Penambahan Asam pada Jerami Padi dalam Meningkatkan Kapasitas Sorpsi Oil Sorbent. Gugus hidroksil yang terikat pada selulosa jerami dapat diaktivasi menggunakan asam karboksilat untuk memperpanjang rantai hidrokarbonnya sehingga dapat meningkatkan kapasitas sorpsi jerami padi dalam menyerap minyak mentah. Aktivasi kimia pada jerami padi dilakukan menggunakan asam asetat dan asam sitrat dengan variasi konsentrasi: 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 1,75 dan 2,00 N, dilakukan pada suhu 1200C selama 30 menit. Uji kapasitas sorpsi dilakukan untuk mengetahui kemampuan menyerap minyak sedangkan karakterisasi dengan FTIR dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi asam berpengaruh terhadap kapasitas sorpsi yang dihasilkan. Kapasitas sorpsi optimal dari jerami padi yang diaktivasi asam asetat diperoleh pada konsentrasi 1,25 N sedangkan pada asam sitrat 1,75 N, dengan nilai kapasitas sorpsi masing-masing sebesar 11,14 g minyak/g sorben 11,18 g minyak/g sorben. Karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya penambahan gugus fungsi karbonil (C=O) pada bilangan gelombang 1637,63cm-1pada spectrum IR yang diaktivasi asetat, dan 1658 cm-1 pada spektrum IR yang diaktivasi sitrat. Hasil identifikasi gugus fungsi pada jerami padi sebelum dan sesudah diaktivasi asam mempunyai persamaan pada pita serapan yang dihasilkan yaitu munculnya serapan lebar pada bilangan gelombang sekitar 3300 cm-1(-OH group). 2900 cm-1(C-H group). 1460 - 1470 cm-1(-CH2 group), 1310 cm–1(-CH group), dan pada bilangan gelombang sekitar 1050 cm-1(C-O group).
KAJIAN POTENSI BIOSURFAKTAN ISOLAT BAKTERI TERSELEKSI UNTUK DIMANFAATKAN DALAM BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI Nida Sopiah; Mulyono Mulyono; Susi Sulistia
Jurnal Ecolab Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2011.5.1.28-34

Abstract

Biosurfaktan merupakan bioproduk yang dihasilkan makhluk hidup, khususnya mikroba, yang mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan dan antar muka. Isolat bakteri yang digunakan terdiri dari empat isolat bakteri dengan kode isolat I, LESR 1, LESR 2 dan LESR 3, yang diisolasi dari tanah yang tercemar minyak bumi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa isolat I dan LESR3 merupakan isolat yang berpotensi menghasilkan biosurfaktan. Kedua isolat ini merupakan bakteri Gram positif. Uji morfologi sel bakteri diketahui bahwa isolat I merupakan campuran bakteri yang berbentuk batang berantai (streptobasil) dan batang berpasangan (diplobasil), sedangkan isolat LESR3 merupakan bakteri berbentuk batang berantai (streptobasil). Hasil uji emulsifikasi terhadap bensin, kedua bioproduk isolat ini mampu melakukan proses emulsi pada suhu kamar, suhu 800C ataupun pada salinitas 4%. Kemampuan biosurfaktan tersebut dapat membantu kinerja bakteri dalam meremediasi tanah yang tercemar minyak karena biosurfaktan mampu meningkatkan kelarutan senyawa hidrofobik
Heavy Metals Biosorption by Copper Resistant Bacteria of Acinetobacter sp. IrC2 WAHYU IRAWATI; ADOLF JN PARHUSIP; NIDA SOPIAH
Microbiology Indonesia Vol. 9 No. 4 (2015): December 2015
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2817.263 KB) | DOI: 10.5454/mi.9.4.4

Abstract

 Heavy metal pollution is a serious problem because it cannot be degraded by natural processes and persist in soil, water, and sediment. Many indigenous microorganisms isolated from heavy metal contaminated sites had tolerance to heavy metals toxicity and could be used for bioremediation agent because of its capability to biosorb heavy metals. The aim of this research was to study the potency of copper resistant bacteria Acinetobacter sp. IrC2 as a biosorbent of heavy metals. Biosorption was determined by measuring the heavy metals concentration on growing medium by using atomic absorption spectrophotometer. The research showed that Acinetobacter sp. IrC2 was capable of growing in medium containing each of 2 mM of copper, zinc, lead, cadmium, and the mixture of those heavy metals. The addition of copper and lead in the medium changed morphological appearance of colonies to green and brown, respectively, suggesting that the survival mechanism of the isolate was by biosorbing copper or lead inside the cells. The percentage of heavy metals biosorption efficiency using live cells of Acinetobacter sp.IrC2 were up to 64.31% of copper, 24.73% of zinc, 62.79% of lead, and 11.56% of cadmium. Acinetobacter sp. IrC2 also reduced copper, lead, and cadmium concentration up to 24.30, 75.93, and 16.38%, respectively, in medium supplemented with 1 mM of the mixture of these heavy metals. The findings of this study indicated that Acinetobacter sp. IrC2 was a promising bacterium for removal of heavy metals.