Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

77 PENINGKATAN KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL DENGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN SEDERHANA Ni Ketut Sriwinarti; Kresma Putrangga Hastin
SENTIA 2017 Vol 9 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.037 KB)

Abstract

Penggunaan Teknologi informasi saat ini memiliki peranan penting di dalam dunia usaha tanpa memandang besar kecilnya usaha tersebut. Badan usaha kecil juga dituntut untuk tampil aktif terhadap perubahan informasi agar siap berkompetensi di dunia usaha. Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan sistem informasi pada usaha kecil adalah kurangnya sumberdaya khususnya berkaitan sumber daya manusia dan biaya. Namun tanpa adanya teknologi informasi yang membantu usaha dalam mengelola data keuangan maka sistem pengendalian internal keuangan menjadi kurang baik, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi keuangan lebih lambat dan rawan akan kehilangan bukti-bukti. Untuk itu dibangun sistem informasi pengolahan data keuangan sederhana yang nantinya dapat membantu usaha kecil mengelola keuangan dengan mudah dan menghasilkan laporan keuangan yang efisien. Metode yang digunakan dalam perencanaan aplikasi ini adalah metode waterfall. Tahapan – tahapan yang dilakukan adalah tahap analisis kebutuhan (Requirement), desain sistem, coding and testing serta implementasi. Bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah VB.Net. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya aplikasi yang dapat digunakan oleh banyak usaha kecil tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Sedangkan luaran dari sistem informasi ini adalah berbagai laporan keuangan, dimana yang utama yaitu laporan laba/rugi, laporan neraca, serta laporan arus kas.Kata Kunci: Sistem Informasi, Sistem keuangan sederhana , Usaha Kecil
Implementasi Penggunaan Kartu Petani: Sebagai Media Pengendali Distribusi Pupuk Bersubsidi Ni Ketut Sriwinarti; Andres Faesal
SENTIA 2016 Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : SENTIA 2016

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.251 KB)

Abstract

The accuracy of the type, quantity, price, place, time and quality are the expectations of the farmers in the process of procurement and distribution of subsidized fertilizer. the various alternatives that have been given or designed apparently not able to overcome the scarcity of fertilizers that often occurs in the community. Usage of farmers Card and construction of information systems in the fertilizer distribution in districts Gerung designed with the hope that can overcome the problems that occur in particular at the line of the end and the inappropriateness in terms of subsidized fertilizer distribution. Each farmer enrolled in farmer groups and listed in RDKK which is then used by the retailer to redeem the fertilizer will receive identity cards. With the identity card of the farmers who own identity can come directly to the retailer and then the retailer can see the profil and fertilizer quota owned by each farmer. with this system, retailers can distribute the fertilizer on target in the right quantity and the right price. In addition the system also helps in viewing the redemption amount that has been done by the retailer and the amount of fertilizer sold.
SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI PADA KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT Ni Ketut Sriwinarti; Andres Faesal
MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan Rekayasa Komputer Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.683 KB) | DOI: 10.30812/matrik.v15i1.30

Abstract

The accuracy of type, number, price, place, time and quality are the expectations that every farmer expects in the process of distributing and procurementing subsidized fertilizer. But the various alternatives which have already given or designed were not be able to solve the scarcity of fertilizer and it was happening very frequent in our environment. The usage of control card (farmer card) has been designed by goverment in 2007-2008 but it was not well distributed to all regions in East Nusa Tenggara. Whereas the usage of this card can be a good solution that can help in controling (managing) the fertilizer distribution so the fertilizer can be given to the appropriate farmers. The implementing of farmer card along with the making of information system of fertilzer distribution in Gerung is designed to solve the inaccuracies of subsidized feltilizer distribution. Every farmer registered in famer groups and RDKK (which is used by retailers to get the fertilizer) will get the identity card. By using the identity card farmers can come and show the identity card to retailers and then the retailers will see the identity and check the amount of fertilizer that each farmer has. By this system retails can distribute the fertilizer accurately in the term of target, quantity and price. Besides, this system also can help in observing the redeem that retailer did and the numbers of fertilizer sold.
Analisis Penerapan Metode MOORA untuk Memprediksi Tren Penjualan Barang di CV. Light Auto Gayatri Ramadhani; Kartarina Agustin; Ismarmiaty Ismarmiaty; Ni Ketut Sriwinarti
Riset, Ekonomi, Akuntansi dan Perpajakan (Rekan) Vol 3 No 2 (2022): Riset, Ekonomi, Akuntansi dan Perpajakan(Rekan )
Publisher : Program Study Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/rekan.v3i2.2388

Abstract

Teknologi informasi pada dunia bisnis dimanfaatkan sebagai strategi untuk meraup keuntungan dan memperkecil resiko kerugian. Semakin berkembangnya teknologi informasi semakin bertambah juga kemampuan komputer untuk membantu dalam memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Salah satunya adalah sistem pendukung keputusan berbasis komputer. Prediksi merupakan hasil dari aktivitas memprediksi, meramal ataupun memperkirakan nilai masa mendatang misalnya memprediksi stok benda satu tahun ke depan. Barang ialah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba atau dijamah, dipegang, disimpan, dipindahkan serta diproses isinya. Tujuan penelitian ini adalah hasil analisa dari penelitian ini digunakan untuk membantu admin dalam memprediksi tren penjualan barang di CV. Light Auto. Metode yang diterapkan pada penelitian ini model waterfall meliputi analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian sistem. Hasil perhitungan pengujian kepuasan pengguna memiliki skor 94 menggunakan metode MOORA yang menyatakan pengguna puas menggunakan aplikasi
Pendampingan Pengelolaan Keuangan Berbasis Akuntansi Bagi Pelaku Umkm Di Kelurahan Renteng Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah ikang murapi; Dewa Ayu Oki Astarini; Ni Ketut Sriwinarti; Ika Putri Fitri Anjani; Muliani; Muh. Bayu Bimantoro
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.165 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v2i2.612

Abstract

This community service activity aims to provide an understanding of the importance of financial reports for MSME actors in Renteng Village. Provide training and assistance so that partners are able to compile financial reports based on applicable accounting standards, implement them in their daily business. Based on initial communication with partners, information was obtained about the problems encountered, namely not understanding the importance and benefits of financial statements, not compiling financial reports that match accounting rules correctly, so that business developments are difficult to detect profits and losses. The solution offered is to provide training and assistance in the preparation of accounting-based financial reports. The implementation method used: lectures to convey the concept of the material, the practice of completing an accounting cycle in the form of cases, and providing assistance in the field. The results of monitoring and evaluation showed that the participants were able to absorb more than 55% of the training material provided. The participants also felt satisfied and saw that this training was important and useful. The results of the assistance in the field showed that most of the partners already had the understanding to prepare financial reports based on accounting principles with the guidance of the dedication team of the accounting study program lecturer at Bumigora University.
Penguatan kemampuan computational thinking pada pemberdayaan guru dan siswa Sekolah Dasar di Pulau Lombok Ismarmiaty; Kartarina Agustin; Miftahul Madani; Ni Ketut Sriwinarti; Zainuddin; Dyah Supatmiwati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5034

Abstract

[Bahasa]: Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebuda-yaan menyatakan bahwa computational thinking merupakan salah satu kompetensi baru yang akan masuk dalam sistem pembelajaran anak Indonesia. Salah satu strategi efektif untuk menerapkan computational thinking di sekolah adalah dengan memperkenalkan dan memberi pelatihan kepada guru tentang implementasi computational thinking di mata pelajaran yang mereka ajarkan. Biro Bebras Universitas Bumigora berusaha untuk mengimplementasikan computational thinking di wilayah Nusa Tenggara Barat melalui kegiatan pemberdayaan guru dan siswa dalam kemampuan computational thinking. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Asset Based Community Development. Kegiatan pengabdian ini terdiri beberapa tahapan antara lain adalah persiapan kegiatan, sosialisasi pengenalan computational thinking, pelatihan computational thinking, mini challenge & Lomba Bebras Nasional dan Evaluasi. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa persentase pencapaian jumlah sekolah, peserta guru maupun peserta siswa belum memenuhi target namun berada pada rerata 78%. Selain itu, hasil kuisioner evaluasi menyatakan bahwa kepuasan partisipan terhadap kegiatan pemberdayaan kemampuan computational thinking dianggap sesuai dengan kebutuhan pekerjaan mengajar guru, sesuai dengan kebutuhan pelatihan dan memberikan manfaat secara pengetahuan dan keterampilan di bidang pekerjaan. Salah satu faktor eksternal yang dihadapi oleh Biro Bebras Universitas Bumigora adalah kesiapan perangkat teknologi dan kemampuan literasi digital. Saran perbaikan terhadap kegiatan adalah terkait dengan perbaikan strategi pemberdayaan dengan menyusun perencanaan matang untuk dapat melakukan kegiatan yang berdampak lebih luas secara geografis dan juga pengembangan soal yang lebih bervariasi pada mata pelajaran sekolah dasar. Kata Kunci: Bebras, Biro Bebras Universitas Bumigora, Computational Thinking [English]: The Center for Curriculum and Learning of the Ministry of Education and Culture stated that computational thinking is the new competency that will be implemented in the Indonesian education system. An effective way to implement computational thinking in schools is by introducing and training the teachers on implementing computational thinking in the subjects. The Bebras Bureau of Bumigora University sought to implement computational thinking in education in the West Nusa Tenggara region by empowering teachers and students in computational thinking skills. The method used in this community service program method was Asset Based Community Development (ABCD). The stages of this program were activity preparation, socialization of computational thinking introduction, computational thinking training, mini challenge & National Bebras Competition and Evaluation. The result shows that the achievement percentage for the number of schools, teacher participants and student participants has yet to meet the target but is at an average of 78%. In addition, the results of the teacher evaluation questionnaire stated that the program was considered by the needs of teaching jobs and training needs and provided benefits in terms of knowledge and skills in the field of work. One of the external factors faced by the Bebras Bureau at Bumigora University is the readiness for technological devices and digital literacy capabilities. The recommendation for improvement of this program is an effort to improve the empowerment strategy through careful planning so that it will have a wider impact. In addition, it is necessary to develop various questions in elementary school subjects. Keywords: Bebras, Bumigora University Bureau, Computational Thinking
Analisis Metode Regresi Linier Berganda Dan Ordinary Least Squared Dalam Mengelola Manajemen Operasional Penjualan MPM MOTOR Dealer di Lombok Timur Lalu Erwin; Kartarina Kartarina; Rini Anggriani; Widia Febriana; Ni Ketut Sriwinarti
JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research) Vol 7 No 1 (2023): JISAMAR : February 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/jisamar.v7i1.1016

Abstract

Estimasi adalah suatu proses pengukuran yang bersifat kuantitatif, dimana hasil dari proses ini adalah perkiraan angka untuk mengambil keputusan yang lebih baik. MPM MOTOR adalah salah satu dealer Honda populer di Lombok Timur. Dealer ini terletak di Jl. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.46, Lombok Timur, 83611 dan customer bisa mengunjunginya untuk test drive, mendapatkan penawaran terbaik, membeli mobil Honda. Dengan beragamnya produk yang ditawarkan oleh MPM Motor ini, tidak mengherankan jika pendapatan penjualannya tergolong tinggi. Namun tingginya pedapatan penjualan ini tidak konsisten, dimana ada saatnya ketika pendapatan penjualan menurun dan meningkat. Dengan pendapatan yang tidak konsisten serta tidak tersedianya informasi yang memadai mengenai pendapatan di masa mendatang, perusahaan akan kesulitan dalam mengambil keputusan. Menanggapi hal ini, dilakukan penelitian menggunakan metode Regresi Linier Berganda dan Ordinary Least Squared untuk membantu staff perusahaan menentukan estimasi pendapatan penjualan berdasarkan naik turunnya rata-rata transaksi barang dalam rentang waktu tertentu. Metode Regresi Linier Berganda merupakan metode untuk menganalisis hubungan linier antara 2 atau lebih variabel bebas. Sementara metode Odinary Least Squared adalah metode analisis Koefisien Regresi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model persamaan regresi yang digunakan untuk proses estimasi serta Koefisien Regresi yang diperoleh selama proses pengujian.Melalui penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa model regresi yang diperoleh dari gabungan metode Regresi Linier Berganda dan Ordinary Least Squared dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah penjualan
Analisa Tingkat Kinerja PT. POS Indonesia Diukur Menggunakan Metode Balance Scorecard dengan Six Sigma Siti Zohrah Indah Mahartati; Ni Ketut Sriwinarti; Defel Septian
Riset, Ekonomi, Akuntansi dan Perpajakan (Rekan) Vol 4 No 2 (2023): Riset, Ekonomi, Akuntansi dan Perpajakan (Rekan )
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/rekan.v4i2.3279

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan yang muncul pada saat pandemi terjadi dimana pandemi telah menjadi titik awal dari perubahan sistem yang terjadi pada setiap usaha, khususnya usaha yang berkontak langsung dengan konsumen. Berbagai transformasi pelayanan telah dilakukan untuk menyesuaikan terhadap aturan pembatasan yang di terapkan oleh pemerintah. Untuk mengatur jumlah kunjungan, PT Pos Indonesia merancang dan membangun aplikasi yang di beri nama PosPay. Adanya aplikasi ini berdampak pada perubahan sistem kerja dan pelaporan pada PT Pos Indonesia, hal inilah yang menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kinerja PT. Pos Indonesia Cabang Utama Mataram yang diukur sengan menggunakan metode Balance Scorecard dengan Six Sigma. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan triangulasi data untuk menguji keabsahan data penelitian, menunjukan bahwa menganalisis tingkat kinerja menggunakan empat perspektif yang di ukur dengan lima tahapan teori six sigma yaitu: (1) Perspektif finansial berpengaruh terhadap adanya pospay yang muncul pada perusahaan (2) Perspektif pelanggan berpengaruh terhadap pospay pelanggan merasakan kepuasan akan kinerja yang diberikan. (3) Perspektif proses bisnis internal berpengaruh dengan tingkatan penggunaan pospay terhadap bisnis interna yang dikeluarkan oleh perusahaan. (4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tidak berpangaruh terhadap adanya pospay, karena perusahaan tidak memanfaatkan pengguna untuk pengelolaan internal perusahaan secara merata untuk disetiap bagian perusahaan
A LANGUAGE AND SOCIAL CONTEXT IN THE SYMBOLS OF THE RITUAL REBO BUNTUNG Diah Supatmiwati; Wiya Suktiningsih; Ni Ketut Sriwinarti; Ni Nyoman Widani; Sutarman
KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya Vol. 7 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/kulturistik.7.2.7427

Abstract

Lombok island is a piece of paradise rich in tradition and culture. The practiced tradition that still exists in Lombok is Rebo Bontong Tradition; it is especially practiced by the people around the coastal area of ​​Tanjung Menangis, Pringgabaya, East Lombok. In the present time, the development of modern technology has touched and influenced society, which has become a challenge for the community to maintain and preserve the existing values ​​or culture. The tradition of Rebo Bontong in practice in the past was different from what it is now. The previous tradition merely focused on worship without any entertainment elements in it; at the present, it is functioning as entertainment. Related to those notions, the problem arises are the current traditions and values of the Rebo Bontong ritual are eroded by the influence of modernization or are still the same. Therefore, this study aims to redefine the meaning of each value in the Rebo Bontong tradition as an effort to maintain the existence of traditional cultural meanings from generation to generation. This research is qualitative research using an ethnographic method approach that aims to study, describe, analyze and interpret the cultural patterns of an ethnic group in terms of behavior, beliefs, language, and shared views. This research was conducted at Ketapang Beach, Tanjung Menangis, Pringgabaya District, and East Lombok Regency. The results showed that the ritual symbolized the new meanings; they are (1) a symbol of intergenerational unity and (2) a symbol of environmental harmony and moral values as well as customs within the framework of religious culture. (3) Social symbols which are part of the social bond, social interaction media, and socialization media
Pendampingan DALAM PROSES DISTRIBUSI DAN PEMAKAIAN PUPUK DI DESA GERUNG LOMBOK BARAT: Indonesia Ni Ketut Sriwinarti
https://jurnal.fe.unram.ac.id/index.php/abdimas/about/privacy Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Abdimas Independen, Nopember 2021
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/independen.v2i2.50

Abstract

Kelangkaan pupuk merupakan permasalahan yang dihadapi oleh para petani secara terus menerus setiap tahunnya, meskipun pemerintah telah merubahan aturan dan sistem pendistribusian namun masih belum bisa mengatasi permasalahan yang terjadi. Keluhan dan permasalahan petani inilah yang menjadi prioritas dalam pengabdian masyarakat kali ini, pengabdian ini berupaya menerapkan sistem atau metode pendistribusian pupuk guna mengatasi permasalahan kelangkaan yang sering terjadi khususnya distribusi pupuk di bagian hilir. Metode yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah; Pemberian kartu petani sementara (sambil menunggu kartu petani resmi dari pemerintah), pembuatan sistem informasi distribusi, dan pendampingan ke petani dalam proses penanaman dan pemupukan padi (yaitu mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemupukan hingga panen). Berdasarkan dari hasil implementasi dan evaluasi di lapangan, metode pendistribusian pupuk ini dapat mengatasi carut marut proses distribusi pupuk sehingga pupuk dapat diberikan kepada yang berhak dan sesuai dengan jatah yang ada di RDKK. Para petani tahu kemana dia harus melapor dan mendapatkan pupuk. Walaupun masih ditemukan permasalahan seperti kesalahan data input pupuk di RDKK, data jatah pupuk tidak sesuai dengan yang dibutuhkan petani. Namun hal ini dapat diperbaiki setelah dilakukan kordinasi dengan petugas pelaksana lapangan (ppl) pertanian