Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pijat Punggung dan Memerah ASI terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum dengan Seksio Sesarea Retno Puji Astuti; Kusnandi Rusmil; Wiryawan Permadi; Johanes C Mose; Jusuf Sulaeman Effendi; Dewi M.D Herawati
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.007 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i1.7

Abstract

Produksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalampemberian ASI secara dini pada tindakan seksio sesarea. Pengaruh anestesi pada ibu pasca seksio sesarea menyebabkan terhambatnya pengeluaran hormon oksitosin. Perlu dilakukan stimulasi reflek oksitosin dengan pijat punggung dan memerah ASI. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pijat punggung dan memerah ASI terhadap produksi ASI pada ibu Postpartum dengan seksio sesarea. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan posttest only design with nonequivalent groups. Populasi penelitian ini adalah ibu Postpartum dengan seksio sesarea di RSIA Buah Hati Pamulang, Tangerang Selatan. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik non- random sampling dengan metode consecutive sampling. Jumlah sampel 60 responden yang dibagi menjadi 30 responden kelompok intervensi dan 30 responden kelompok kontrol. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi-Square dan uji exact fisher. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pijat punggung dan memerah ASI terhadap produksi ASI pada ibu postpartum dengan seksio sesarea dengan nilai Number Needed to Treat (NNT) = 3,3 dan nilai RR sebesar 2,8 serta nilai p = 0,012 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan produksi ASI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Besarnya pengaruh pijat punggung dan memerah ASI berdasarkan karakteristik Ibu, ditinjau dari usia 20-34 tahun pada kelompok intervensi dengan produksi ASI yang lancar nilai p = 0,011. Paritas dengan multiparitas nilai p = 0,013. Pendidikan dengan tamat SMA nilai p = 0,016. Pekerjaan dengan status tidak bekerja nilai p = 0,023. Simpulan dalam penelitian ini adalahtindakan pijat punggung dan memerah ASI berpengaruh baik terhadap produksi ASI yang lancar pada ibu postpartum dengan seksio sesarea. Selain itu, usia 20 – 34 tahun, paritas dengan multiparitas, pendidikan tamat SMA dan ibu yang tidak bekerja berpengaruh baik pada produksi ASI yang lancar. Saran untuk bidan dapat melakukan pijat punggung dan memerah ASI pada ibu postpartum dengan seksio sesarea maupun spontan dalam meningkatkan produksi ASI
Analisis Kejadian Paritas dengan Perdarahan Postpartum Pada Ibu Hamil Anemia di RSUD Al-Ihsan Tahun 2021-2022 Fayza Amelina Fitriyani; Jusuf Sulaeman Effendi; Sadeli Masria
Jurnal Riset Kedokteran Volume 4, No.1, Juli 2024, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v4i1.3736

Abstract

Abstract. Based on the 2020 Indonesian Health Profile, maternal deaths are generally caused by bleeding, namely more than 1,330 cases. WHO states that 25% of the 100,000 maternal deaths overall are caused by postpartum hemorrhage every year. In West Java Province, around 2.54% of pregnant women experience birth canal bleeding. The level of parity in Indonesia is still relatively high. High parity is a risk factor for postpartum hemorrhage. The aim of this research is to determine the relationship between parity and postpartum hemorrhage in anemic pregnant women at Al-Ihsan Regional Hospital in 2021-2022. This type of research is analytical observational with a cross sectional approach. The population in this study was all birthing patients who experienced anemia at the Al-Ihsan Hospital in Bandung in 2021-2022, totaling 106 mothers who gave birth who experienced anemia and who did not experience anemia. The relsults of thel study baseld on unilvarilatel analysils showeld that 96 mothelrs who gavel bilrth elxpelrilelnceld anelmila, most of whom welrel ageld 25-35 yelars (66.7%), had thel parilty of 2 chilldreln (38.5%) and elxpelrilelnceld postpartum helmorrhagel (51%). Thel relsults of thel bilvarilatel analysils obtailneld a probabillilty valuel of 0.196 (p=0.196>0.05) that statilstilcally thelrel ils no silgnilfilcant rellatilonshilp beltweleln parilty and anelmila iln mothelrs who elxpelrilelncel postpartum helmorrhagel at Al-Ilhsan Relgilonal Hospiltal, Bandung. Thel conclusilon of thils study ils that thelrel ils no rellatilonshilp beltweleln parilty and postpartum helmorrhagel iln prelgnant womeln who elxpelrilelncel anelmila at Al-Ilhsan Relgilonal Hospiltal, Bandung. Abstrak. Belrdasarkan Profill Kelselhatan Ilndonelsila 2020, umumnya kelmatilan ilbu dilselbabkan karelna pelrdarahan, yaknil lelbilh daril 1.330 kasus. WHO melnyelbutkan bahwa 25% daril 100.000 kelmatilan ilbu selcara kelselluruhan dilakilbatkan olelh pelrdarahan postpartum seltilap tahun. Dil Provilnsil Jawa Barat ilbu hamill yang melngalamil pelndarahan jalan lahilr selkiltar 2,54%. Tilngkat pariltas dil willayah Ilndonelsila masilh telrbillang tilnggil. Pariltas tilnggil melrupakan faktor rilsilko telrjadilnya pelrdarahan postpartum. Tujuan pelnelliltilan ilnil melngeltahuil hubungan pariltas delngan pelrdarahan postpartum pada ilbu hamill anelmila dil RSUD Al-Ilhsan tahun 2021-2022. Jelnils pelnelliltilan ilnil adalah analiltilk obselrvasilonal delngan pelndelkatan cross selctilonal. Populasil pada pelnelliltilan ilnil adalah selluruh pasileln mellahilrkan yang melngalamil anelmila dil RSUD Al-Ilhsan Bandung Tahun 2021-2022, belrjumlah 106 ilbu belrsaliln yang melngalamil anelmila dan tildak anelmila. Hasill pelnelliltilan belrdasarkan analilsils unilvarilat dilkeltahuil daril 96 ilbu belrsaliln yang melngalamil anelmila, selbagilan belsar belrusila 25-35 tahun (66,7%), pariltas 2 anak (38,5%) dan melngalamil pelrdarahan postpartum (51%). Hasill analilsils bilvarilat dilpelrolelh nillail probabilliltas selbelsar 0,196 (p=0,196>0,05) bahwa selcara statilstilk tildak telrdapat hubungan yang belrmakna antara Pariltas delngan anelmila pada ilbu belrsaliln yang melngalamil Pelrdarahan Postpartum dil RSUD Al-Ilhsan Bandung. Kelsilmpulan daril pelnelliltilan ilnil adalah tildak telrdapat hubungan antara Pariltas delngan Pelrdarahan postpartum pada ilbu hamill yang melngalamil anelmila dil RSUD Al-Ilhsan Bandung.
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil pada Kejadian Preeklamsia Awitan Dini dan Preeklamsia Awitan Lambat di Rumah Sakit Al-Ihsan Kabupaten Bandung 2022 Azhari Fadhilah; Jusuf Sulaeman Effendi; Susanti Dharmmika
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10775

Abstract

Abstract. Preeclampsia is a disorder of uncontrolled high blood pressure (hypertension) in pregnant women after the 20th week and is accompanied by protein in the urine (proteinuria). Risk factors for preeclampsia include age <20 years and >35 years, parity (primigravida and grandemultigravida), and pregnancy interval <2 years. This study aims to determine the characteristics of pregnant women (age, parity and pregnancy interval) in the incidence of early and late onset preeclampsia at Al Ihsan Hospital, Bandung Regency in 2022. This research method is descriptive with a cross-sectional approach. Data was taken using a total sampling technique from the medical records of 194 pregnant women studied, there were 63 (32.5%) early onset preeclampsia, 131 (67.5%) late onset preeclampsia. In early onset preeclampsia aged <20 years 12 (19%), aged 21-35 years 36 (57.1%), and pregnant women aged >35 years 15 (23.8%). For late onset preeclampsia aged < 20 years 1 (0.8%), aged 21-35 years 75 (57.3%), and pregnant women aged > 35 years 55 (42%). Early onset preeclampsia in primigravida 22 (34.9%), multigravida 34 (54%), and grandemultigravida 7 (11.1%). In late onset preeclampsia, the parity was primigravida 12 (9.2%), multigravida 107 (81.7%), and grandemultigravida 12 (9.2%). The distribution of pregnancy intervals in early onset preeclampsia showed that pregnancy intervals were < 2 years 36 (57.1%) and > 2 years 27 (42.9%). Meanwhile, for late onset preeclampsia, the pregnancy interval was < 2 years 51 (38.9%) and > 2 years 80 (61.1%). Abstrak. Preeklamsia merupakan gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol pada ibu hamil setelah minggu ke- 20 dan disertai protein pada urin (proteinuria). Faktor risiko pada preeklamsia antara lain usia <20 tahun dan >35 tahun, paritas (primigravida dan grandemultigravida), dan interval kehamilan < 2 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil (usia, paritas, dan interval kehamilan) pada kejadian preeklamsia awitan dini dan lambat di Rumah Sakit Al Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2022. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data diambil dengan teknik total sampling dari rekam medis sebanyak 194 ibu hamil yang diteliti, terdapat 63 (32,5%) preeklampsia awitan dini, 131 (67,5%) preeklamsia awitan lambat. Pada preeklamsia awitan dini yang berusia < 20 tahun 12 (19%), usia 21-35 tahun 36 (57,1%), dan ibu hamil berusia >35 tahun 15 (23,8%). Untuk preeklamsia awitan lambat berusia < 20 tahun 1 (0,8%), usia 21-35 tahun 75 (57,3%), dan ibu hamil berusia > 35 tahun 55 (42%). Preeklamsia awitan dini pada paritas primigravida 22 (34,9%), multigravida 34 (54%), dan grandemultigravida 7 (11,1%). Pada preeklamsia awitan lanjut paritas primigravida 12 (9,2%), multigravida 107 (81,7%), dan grandemultigravida 12 (9,2%). Distribusi interval kehamilan pada preeklamsia awitan dini didapatkan interval kehamilan < 2 tahun 36 (57,1%) dan > 2 tahun 27 (42,9%). Sedangkan untuk preeklamsia awitan lambat, interval kehamilan < 2 tahun 51 (38,9%) dan > 2 tahun 80 (61,1%).
Peranan Anemia pada Kehamilan terhadap Berat Bayi Lahir Rendah Debi Diantika; Jusuf Sulaeman Effendi; Mira Dyani Dewi
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11209

Abstract

Abstract. Based on data from the Indonesian Central Bureau of Statistics, the incidence of anemia among pregnant women in Indonesia is 48.9%. Anemia in pregnancy has the effect of increasing the risk of low birth weight, affecting the delay and inhibition of growth and physical and mental development of children. Low birth weight is a significant determinant of infant mortality and morbidity, leading to short and long-term consequences in later life. This study aims to determine the role of anemia in pregnancy with low birth weight at Al-Ihsan Hospital. This type of research is observational analysis with cross-sectional research method and analyzed using chi-square test. The sample determination used purposive sampling with a total of 350 respondents. The results showed that there was a significant relationship between anemia pregnant women and low birth weight babies at Al-Ihsan Bandung Hospital. Abstrak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia yaitu sebanyak 48,9%. Anemia pada kehamilan berdampak meningkatkan resiko berat bayi lahir rendah, berpengaruh pada keterlambatan dan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak. Berat bayi lahir rendah menjadi faktor determinan yang signifikan untuk kematian bayi, dan morbiditas, yang menyebabkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan anemia pada kehamian dengan berat bayi lahir rendah di RSUD Al-Ihsan. Jenis penelitian ini adalah analisis observasional dengan metode penelitian menggunakan cross-sectional dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 350 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna ibu hamil anemia dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Al-Ihsan Bandung.
Analisa Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Persalinan Prematur Muhammad Fikri Saepudin; Jusuf Sulaeman Effendi; Indri Budiarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11445

Abstract

Abstract. Preterm birth occured on 29,5% birth in Indonesia. Preterm infant can experience several complications in lifetime. Some risk factors of preterm birth has been discovered, among them are age, parity, and inter-birth interval. This research aims to discover relations of mother’s age, parity, and inter-birth interval with preterm birth at Fikri Medika General Hospital in 2022. Research subjects are mother who gave birth at obstetric and gynecology department of Fikri Medika General Hospital in 2022. Research data collected by total sampling regard to inclution factor and exclution factor on patients of obstetric and gynecology department who labor with preterm or aterm condition. Research method is analytical observational with unpaired categorical comparative method with cross-sectional research design. Statistical testing used the chi square test with a significance level of 5% (α = 0,05). Results of the study showed the age at risk had non-preterm birth was 69.2% of 107 patients, parity at risk had preterm birth was 73.6% of 242 patients, and pregnancy interval at risk had non-preterm birth was 68.4 % of 19 patients. Research result showed that there was no significant relationship between age, parity and pregnancy interval with incidence of preterm birth at Fikri Medika General Hospital in 2022 (p-value = 0,257; 0,886; and 0,361 > 0.05). The research results showing non-significant relationship may be caused by other risk factors which not examined in this research such as socio-economic level, non-optimal antenatal care, maternal activity during pregnancy, employment, and education level. Abstrak. Persalinan prematur terjadi pada 29,5% persalinan di Indonesia. Bayi prematur dapat mengalami berbagai komplikasi dalam kehidupannya. Beberapa faktor risiko persalinan prematur yang telah diketahui, diantaranya usia ibu, paritas, dan interval kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, dan interval kehamilan dengan kejadian persalinan prematur di Rumah Sakit Umum Fikri Medika pada tahun 2022. Subjek penelitian adalah ibu bersalin di poli obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Fikri Medika pada tahun 2022. Teknik pengambilan data dilakukan dengan total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan metode komparatif kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian cross-sectional. Variabel bebas adalah usia, paritas, dan interval kehamilan pasien. Variabel terikat kejadian persalinan prematur. Pengujian statistik menggungkan uji chi square dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan usia berisiko paling banyak melakukan persalinan pada persalinan aterm sebesar 69,2% dari 107 pasien, paritas berisiko paling banyak melakukan persalinan prematur 73,6% dari 242 pasien, dan interval kehamilan berisiko paling banyak melakukan persalinan aterm 68,4% dari 19 pasien. Hasil penelitian diperoleh tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, paritas, dan interval kehamilan dengan kejadian persalinan prematur di Rumah Sakit Umum Fikri Medika tahun 2022 (p-value = 0.257; 0.886; dan 0.361 > 0.05). Hasil penelitian yang menunjukan hubungan yang tidak bermakna mungkin disebabkan oleh faktor risiko lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti tingkat sosial-ekonomi, antenatal care yang tidak optimal, aktivitas ibu selama kehamilan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
Hubungan Status Gizi dengan Panjang Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Kedokteran Unisba Teuku Faathir Al Fath; Jusuf Sulaeman Effendi; Indri Budiarti
Jurnal Riset Kedokteran Volume 5, No.1, Juli 2025, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v5i1.6620

Abstract

Abstract. An irregular menstrual cycle length may indicate hormonal disturbances affecting women's reproductive health. Nutritional status is a crucial factor influencing menstrual cycle regularity. Nutritional imbalances can disrupt reproductive hormone regulation, affecting the cycle length. This study aims to analyze the relationship between nutritional status and menstrual cycle length among female medical students at Universitas Islam Bandung. The research problem is: Is there a relationship between nutritional status and menstrual cycle length? This observational study uses a cross-sectional approach. The population comprises 146 female medical students meeting inclusion and exclusion criteria. Data were collected via questionnaires and anthropometric measurements. The chi-square test analyzed the relationship between nutritional status and menstrual cycle length. Results indicate a significant relationship with a p-Value of 0.030 (p < 0.05). Students with obesity are more likely to experience irregular menstrual cycles than those with normal nutritional status. This finding suggests that suboptimal nutritional status disrupts hormonal balance, affecting cycle regularity. Abstrak. Panjang Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi tanda adanya gangguan hormonal yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Status gizi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keteraturan siklus menstruasi pada wanita. Ketidakseimbangan gizi dapat mengganggu regulasi hormon reproduksi sehingga memengaruhi panjang siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan panjang siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Rumusan Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara status gizi dan panjang siklus menstruasi?”. Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 146 mahasiswi Fakultas Kedokteran Univeristas Islam Bandung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi-square untuk menguji hubungan status gizi dengan panjang siklus menstruasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara status gizi dan panjang siklus menstruasi dengan nilai p-Value = 0,030 (p < 0,05). Mahasiswi dengan status gizi obesitas lebih cenderung mengalami siklus menstruasi tidak teratur dibandingkan dengan mahasiswi dengan status gizi normal. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi yang tidak optimal berperan dalam mengganggu keseimbangan hormonal yang memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.