Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PERAN PEMERINTAH DALAM MENCEGAH DAN MENANGANI PENURUNAN KASUS STUNTING DI KABUPATEN ACEH UTARA Ana Zahara; Fidhia Aruni; Eka Chyntia
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 9 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52137/apjpp.v9i2.183

Abstract

Handling stunting is one of the national development priorities listed in the 2020-2024 RPJMN with a target of reducing the stunting rate by 11.8% by 2024 (3). The main focus in handling stunting by the Indonesian Ministry of Health is providing specific nutritional interventions given in the First 1000 Days of Life (HPK). North Aceh Regency is ranked second in Aceh with a prevalence of stunted toddlers of 38.3%. Its position is followed by Pidie Jaya Regency with a prevalence of stunted toddlers at 37.8%. Regent Regulation Number 41 of 2020 concerning the Acceleration of Reducing Integrated Stunting is a guideline for handling and preventing stunting in North Aceh Regency. The presence of this regulation is expected to prevent stunting in North Aceh Regency. However, the presence of these regulations has so far not been able to reduce the stunting rate in North Aceh Regency. For this reason, through the Regent's Regulation, researchers want to see how the Government's efforts to collaborate with stakeholders in preventing and reducing the prevalence of stunting in children under five in North Aceh Regency based on Regent's Regulation Number 41 of 2020 Accelerating Integrated Stunting Reduction. This research also supports the MBKM Era research focus on the Health Independence Focus Area. The urgency of this research is to find out how the North Aceh Regency Government is making efforts to prevent and handle the prevalence of stunting in children under five in North Aceh Regency and to describe information on how the North Aceh District Government creates collaboration with all parties responsible for preventing and handling the prevalence of stunting in children under five in North Aceh Regency. This research uses descriptive qualitative research, and data is collected by interviewing and distributing Google forms to government officials, stakeholders and related communities. The output of this research is a national journal accredited 1-6 with the expected TKT level of 3.
THE INFLUENCE OF THE USE OF QRIS APPLICATION TECHNOLOGY AND FINANCIAL LITERACY ON BUYING AND BUYING TRANSACTION ACTIVITIES IN MSMEs IN LHOKSEUMAWE CITY Hikalmi Hikalmi; Eka Chyntia; Maryana Maryana; Eko Gani PG; Cut Nisrina Tazrin
J-ISCAN: Journal of Islamic Accounting Research Vol. 5 No. 2 (2023): J-ISCAN : Journal of Islamic Accounting Research
Publisher : IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52490/jiscan.v5i2.1778

Abstract

The role of MSMEs in Indonesia is often linked to government efforts to reduce unemployment, fight poverty and equalize income. Collaboration between MSMEs and electronic money organizers will be able to advance the Indonesian economy. Quick Response Code Indonesian Standard or usually abbreviated as QRIS (pronounced KRIS) is a combination of various types of QR from various Payment System Service Providers (PJSP) using a QR Code. Currently QRIS is used in all payment applications which can be used in all shops, traders, stalls, parking lots, tourist tickets, donations (merchants) with the QRIS logo. Someone with good financial literacy can see money from a different perspective so they can control their financial condition. In its implementation, QRIS still has various obstacles, one of which is the level of financial literacy of the Lhokseumawe City MSME community which is still low so that people's understanding of digital finance is still lacking and not evenly distributed. This research aims to examine whether the QRIS application implemented by MSMEs influences the increase in buying and selling transactions in the community, as well as whether people's financial literacy influences transaction decisions using the QRIS application. The results of this research show that financial literacy and ease of use have a positive and significant influence on the choice of using QRIS by MSMEs in the city of Lhokseumawe. Financial literacy has a positive and significant impact on MSME transactional operations in the city of Lhokseumawe. This shows how people, especially MSMEs, have strong knowledge and skills in terms of financial management, which influences their choice to use one of the financial technology products, namely QRIS.
Penyuluhan Hukum Tentang Digital Etik Dalam Penggunaan Sosmed di Kalangan Remaja Pada Siswa/i SMA Swasta Iskandar Muda Aceh Utara Eko Gani PG; Shira Thani; Muksalmina Muksalmina; Eka Chyntia; Sulaiman Sulaiman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3416

Abstract

Indonesia yang telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang menyebabkan penggunaan internet dan tehnologi digital terus berkembang pesat dalam kehidupan sehari hari. Di usia 15-17 tahun juga sudah menjadi usia yang cukup bagi mereka untuk memahami bagaimana mengakses internet untuk kebutuhan pendidikan, hiburan bahkan bersosialisasi dengan orang lain. Dengan pemahaman yang baik dalam mengakses internet ini, kadang mereka melupakan bahwa ada norma dan etika tersendiri di dalam penggunaan internet.  Para remaja di SMA Swasta Iskandar Muda Aceh Utara tentunya sudah tidak asing dengan dunia digital. Pihak sekolah juga telah berupaya untuk mengedukasi peserta didik dalam etika digital. Namun demikian, pembahasan mengenai konsep Netiket atau Net Etiket atau Etika Digital belum dijelaskan secara detil dan terperinci di dalam muatan materi di sekolah. Maka dari itu yang manjadi permasalahan dalam pengabdian ini adalah bagaimana menimbulkan pemahaman dari minimnya pengetahuan remaja tentang penerapan digital etik dalam menggunakan sosial media. Kurangnya pemahaman mitra terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial yang tidak menggunakan digital etik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peserta didik yakni siswa SMA Swasata Iskandar Muda terhadap etika digital, sehingga berkontribusi dalam menumbuhkan tingkat kesadaran hukum bagi remaja, serta melakukan analisis terhadap jenis dan dampak dari penggunaan mendi sosial yang tidak mengedepankan digital etik. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian kepada masayarakat ini adalah dalam bentuk penyuluhan hukum berupa pemaparan materi dari narasumber serta diskusi tanya jawab dari peserta penyuluhan tentang pentingnya memahami digital etik dan perlunya menerap etika dalam bersosial media. Hasil yang di dapatkan dari pengabdian ini adalah siswa mengetahui bagaimana harus menghadapi orang-orang yang sudah terlanjut salah dalam menggunakan media sosial, siswa mengetahui sikap yang harus dilakukan apabila berada di lingkungan Sosial media. Siswa mengetahui perilaku baik dan buruk yang sepatutnya dihindari agar tidak terjerumus ke pengguanaan sosial media negatif. Siswa juga memahi aturan yang terkait dengan informasi dan teknologi baik dalam hukum nasional. Kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Swasta Iskandar Muda Aceh Utara berjalan dengan baik dan mendapat respon positif dari para peserta. Penyuluhan ini merupakan suatau upaya preventif dalam mencegah para siswa/I kejahatan dimedia sosial dan menjadi jalan untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi siswa/I dalam menggunakan media sosial.
PENYULUHANDAN PENDAMPINGAN SERTIFIKASI PRODUK MAKANAN HALAL BAGI PELAKU UMKM KOTA LHOKSEUMAWE Maisyarah, Siti; Chintya, Eka; Gani, Eko
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v4i2.2369

Abstract

Pengabdian ini dilakukan berawal dari keprihatinan akan banyaknya pelaku UMKM makanan di kota Lhokseumawe tidak bersertifikat halal. Sedangkan tentang sertifikasi halal dan mencantumkan label halal merupakan kewajiban yang telah diatur dalam  Qanun Sistem  Jaminan  Produk  Halal sejak  Tahun 2016. Metode  yang  digunakan  dengan  menyebarkan  kuisioner  dan  wawancara  untuk  mengetahui pengetahuan pelaku usaha tentang sertifikasi halal, alasan dan hambatan dalam pengurusan label halal.  Hasil dari  pengabdian  ini  adalah  bertambahnya  ilmu  bagi  pelaku  usaha  dan  timbulnya  kesadaran pentingnya sertifikat halal pada produk dan tempat usaha yang dijalankan. Hasil  menunjukkan  bahwa  walaupun  sertifikat  halal  telah  diwajibkan,  namun  belum  berjalan dengan baik, data menunjukkan banyak pelaku UMKM makanan di wilayah Kota Lhokseumawe tidak  memiliki  sertifikat  halal,  hambatannya:  kurang  pengetahuan  dan  kurang informasi  dari  pihak  terkait.  Pemerintah  Kota  Lhokseumawe  tidak  melaksanakan  pengawasan secara rutin dan tidak adanya sanksi bagi pelaku usaha yang tidak  memiliki sertifikat halal pada  usaha yang dijalankan.
Model Pengembangan Ekonomi Kreatif Dengan Pemanfaatan limbah rumah Tangga Plastik Kresek Pada Gampong Paloh Lada Kabupaten Aceh Utara Chyntia, Eka; Zahara, Ana; Maisyarah, Siti; PG, Eko Gani; Herlina, Herlina; Khiarunnisa , Khiarunnisa
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1484

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi dan kemandirian sosial di Gampong Paloh Lada, yang saat ini masih dalam kategori ekonomi rendah. Fokusnya adalah pada pemberdayaan ekonomi kreatif melalui pengelolaan limbah plastik kresek menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Mitra kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu PKK Gampong Paloh Lada yang ingin meningkatkan ekonomi rumah tangga dengan menghasilkan produk dari limbah plastik. Pelatihan melibatkan 20 ibu rumah tangga dan anak perempuan di Gampong Paloh Lada. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahap utama: pertama, peningkatan pendapatan keluarga melalui pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis. Kedua, pembinaan ketrampilan usaha sesuai dengan keinginan mitra, namun tetap menghasilkan produk yang memiliki nilai jual di pasar. Ketiga, dukungan pembinaan motivasi dan ketrampilan manajerial kewirausahaan. Meskipun mengalami kendala, seperti adanya kenduri di salah satu dusun yang mengundur jadwal pelatihan, kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Kesuksesan pelatihan terlihat dari antusiasme dan partisipasi peserta yang cukup banyak. Pasca-pelatihan, pendapatan rumah tangga di Gampong Paloh Lada meningkat 30% berkat peningkatan penjualan produk kerajinan hasil olahan limbah plastik oleh ibu rumah tangga. Creative Economy Development Model by Utilizing Plastic Household Waste in Paloh Lada Village, North Aceh Regency  This service activity aims to develop economic and social independence in Gampong Paloh Lada, which is currently still in the low economic category. The focus is on empowering the creative economy through managing plastic waste into economically valuable crafts. The partners for this activity are the PKK Gampong Paloh Lada women's group who want to improve the household economy by producing products from plastic waste. The training involved 20 housewives and girls in Gampong Paloh Lada. Activities are carried out in three main stages: first, increasing family income through processing household waste into economically valuable products. Second, developing business skills according to partners' wishes, but still producing products that have selling value in the market. Third, support for fostering entrepreneurial motivation and managerial skills. Despite experiencing obstacles, such as a kenduri in one of the hamlets which postponed the training schedule, this activity was successfully implemented well. The success of the training was seen from the enthusiasm and participation of quite a lot of participants. After the training, household income in Gampong Paloh Lada increased by 30% thanks to increased sales of handicraft products made from plastic waste by housewives
Digitalisasi Kartu Tanda Penduduk dan Partisipasi Mile-nial-Gen Z: Studi Penerimaan Transformasi Digital dalam Kebijakan Kependudukan Di Kota Lhokseumawe Farida, Ratna; Zahara, Ana; Nurmasyahyati, Nurmasyahyati; Chyntia, Eka
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 4 No. 1 (2024): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v4i1.153

Abstract

Dorongan inovatif dan bagian dari era Society 5.0 mengharuskan organisasi divisi terbuka untuk mengoordinasikan inovasi dalam pelaksanaan dan administrasi manfaat agar lebih efisien, bersih, lugas, bertanggung jawab, dan partisipatif. Konsep E-Government semakin dikenal di Indonesia, salah satunya dengan hadirnya pendekatan KTP Lanjutan di awal tahun 2023. Milenial dan Gen-Z adalah sebagai pionir perubahan terkomputerisasi di Indonesia, ini menciptakan sistem konseptual terkait penerapan inovasi komputerisasi dalam organisasi kependudukan. Penelitian I I bertujuan untuk melihat bagaimana peran kaum milenial dan Gen-Z terhadap penerapan KTP Digital di Kota Lhokseumawe. Informasi diperoleh dari gambaran kalangan generasi millenial dan Gen Z dengan sosialisasi online pada bulan Januari-Maret 2024 dan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Diman sampel yang dia mbil sebanyak 170 orang.  Informasi yang muncul dianalisis dengan mengginakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa penerapan teknologi canggih sangat penting dalam mengawasi operasional organisasi dalam administrasi KTP Terkomputerisasi. Penerapan Kartu Tanda Penduduk Digital di Kota Lhokseumawe, merupakan upaya inovatif untuk mengefektifkan dan memodernisasi administrasi dokumen kependudukan. peran kaum milenial juga menjadi faktor penentu dalam perkembangan teknologi dan digitalisasi. Kaum millenial Gen-Z sangat berpengaruh dalam minat untuk mengadopsi layanan KTP Digital. Persepsi kemudahan terhadap penggunaan teknologi digital juga dapat memotivasi penggunaan teknologi digital. Begitu pula pada  kepercayaan yang dirasakan, teknologi memiliki peran penting bagi pengguna terhadap  pemerintah, sehingga menjadi salah satu faktor generasi  millenial dan Gen-Z memutuskan adopsi KTP Digital sebagai alat pengenal identitas masa depan
The Role of Fintech in Increasing Financial Inclusion in MSMEs in Aceh Chyntia, Eka; Shalawati; Maryana; Maisyarah, Siti; Yuliza Febrina
Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini Vol. 15 No. 2 (2024): Vol 15, No 2
Publisher : Universitas Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jiegmk.v15i2.4965

Abstract

  The rapid progress of information and communication technology in the era of globalization makes information more than just a source of knowledge and resources. Technological developments also influence the economic sector, one of which is financial technology (FinTech). The development of fintech in Indonesia has given rise to various application innovations, especially in financial services, such as payment transaction tools, money storage tools and also money lending tools. Research Aims: This study explores the role of fintech in influencing the increase in financial inclusion in SMEs in Aceh. Design/methodology/approach: Using literature review and field study methods, with a quantitative type of research Research Findings: In the hypothesis test that has been carried out in this study, it is proven that fintech has no effect on financial inclusion. Where the t-value is calculated 1.705 < t-table is 3.94 and the significance value is 0.091 > 0.05 so that H1 is rejected and H0 is accepted, meaning that fintech variables have no effect on financial inclusion. Financial technology has no effect on financial inclusion in society because people have not actively used fintech to access accounts at banking institutions to save and borrow, including debit cards, credit cards, m-banking, and internet banking, but use fintech to access other products and services that do not encourage financial inclusion. Theoretical Contribution/Originality: These findings advocate expanding the scope of the study by adding new variables such as ecommerce, social media, financial literacy, financial attitudes, so that more complete information can be obtained about the factors that predict the formation of financial inclusion. Keywords : Fintech, Financial Inclusion, MSMEs
Dampak Sistem Pembayaran Qris Terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM Eka Chyntia; Maryana; Siti Maisyarah; Shalawati
Solusi Vol. 23 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v23i2.11892

Abstract

Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, QRIS juga mendukung transformasi digital di sektor keuangan dan perdagangan. Pemanfaatan QRIS mempermudah transaksi agar lebih cepat, aman, dan efisien, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta menyederhanakan pencatatan transaksi. Dengan adanya QRIS, proses transaksi menjadi lebih sederhana dan efisien. Data UMKM Dinas Koperasi dan UKM Aceh mencatat para pelaku usaha untuk wilayah Kabupaten Bireuen tercatat 6.998 UMKM dimana Kabupaten Bireun merupakan Kabupaten dengan UMKM terbanyak ke-2 di provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sistem pembayaran QRIS terhadap peningkatan pendapatan di UMKM Kabupaten Bireuen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis data menggunakan SPSS versi 26, dengan total 100 responden dan dikumpulkan dengan kuesioner. Sampel diambil dengan metode cluster sampling, dari total populasi sebanyak 6.998 pelaku UMKM. Hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa QRIS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan pelaku UMKM di Kabupaten Bireuen. Temuan ini memberikan bukti penting mengenai efektivitas QRIS dalam meningkatkan kinerja ekonomi pelaku usaha di wilayah tersebut. Pentingnya implementasi teknologi pembayaran modern dalam meningkatkan efisiensi transaksi dan aksesibilitas finansial bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut, diharapkan dapat membantu UMKM mengatasi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan akses ke layanan perbankan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusi finansial yang lebih baik.
Kemasan Menarik, Produk Meningkat: Edukasi Desain Kemasan untuk Penguatan Branding UMKM Chyntia, Eka; Wardana, Deka Pratama; Rahmalia, Levi; Ulfira, Ulfira; Aisy, Nadia Rihhadatul; Harif, Muhammad; Pratama, Alin Adrian; Hutasoit, Muhammad Rafly
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.207

Abstract

Kegiatan edukasi desain kemasan ini bertujuan untuk memperkuat branding produk UMKM lokal di Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, kemasan yang menarik menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya tarik produk dan nilai jual. Melalui pelatihan dan pendampingan, pelaku UMKM diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam merancang kemasan yang efektif dan sesuai dengan karakter produk mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan brand awareness serta loyalitas konsumen, sekaligus memperkuat kapasitas UMKM dalam mengelola branding secara mandiri. Pengembangan program edukasi desain kemasan yang berkelanjutan direkomendasikan sebagai salah satu strategi pemberdayaan UMKM lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
Pendampingan Pembuatan Cocopeat dari Sabut Kelapa Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Chyntia, Eka; Maisyarah, Siti; Zahara, Ana; Shalawati, Shalawati; Maisyuri, Maisyuri; Hikalmi, Hikalmi
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 4, No 2: August 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ljpmt.v4i2.31192

Abstract

AAF Hamlet, located in Paloh Lada Village, Dewantara Subdistrict, North Aceh, has an abundant supply of coconut husk waste. However, this waste has not been utilized optimally, leading to environmental pollution and the neglect of local economic potential. Through this community service initiative, the implementing team aimed to empower local residents by introducing and training them in the processing of coconut husk waste into cocopeat—a valuable and eco-friendly growing medium. The program was carried out in three main stages: an initial awareness session to provide basic understanding, technical training on processing coconut husks into cocopeat, and production mentoring to ensure the sustainability of acquired skills. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and skills regarding coconut husk waste management. Moreover, the initiative sparked community interest in developing cocopeat as a new entrepreneurial opportunity The short-term impact included immediately applicable new skills, while the long-term impact involved the emergence of business opportunities that support household income and environmental conservation. These outcomes highlight the importance of waste processing based on local potential as an effective strategy for community empowerment and sustainable economic development.