Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Model Pengembangan Ekonomi Kreatif Dengan Pemanfaatan limbah rumah Tangga Plastik Kresek Pada Gampong Paloh Lada Kabupaten Aceh Utara Chyntia, Eka; Zahara, Ana; Maisyarah, Siti; PG, Eko Gani; Herlina, Herlina; Khiarunnisa , Khiarunnisa
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1484

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi dan kemandirian sosial di Gampong Paloh Lada, yang saat ini masih dalam kategori ekonomi rendah. Fokusnya adalah pada pemberdayaan ekonomi kreatif melalui pengelolaan limbah plastik kresek menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Mitra kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu PKK Gampong Paloh Lada yang ingin meningkatkan ekonomi rumah tangga dengan menghasilkan produk dari limbah plastik. Pelatihan melibatkan 20 ibu rumah tangga dan anak perempuan di Gampong Paloh Lada. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahap utama: pertama, peningkatan pendapatan keluarga melalui pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis. Kedua, pembinaan ketrampilan usaha sesuai dengan keinginan mitra, namun tetap menghasilkan produk yang memiliki nilai jual di pasar. Ketiga, dukungan pembinaan motivasi dan ketrampilan manajerial kewirausahaan. Meskipun mengalami kendala, seperti adanya kenduri di salah satu dusun yang mengundur jadwal pelatihan, kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Kesuksesan pelatihan terlihat dari antusiasme dan partisipasi peserta yang cukup banyak. Pasca-pelatihan, pendapatan rumah tangga di Gampong Paloh Lada meningkat 30% berkat peningkatan penjualan produk kerajinan hasil olahan limbah plastik oleh ibu rumah tangga. Creative Economy Development Model by Utilizing Plastic Household Waste in Paloh Lada Village, North Aceh Regency  This service activity aims to develop economic and social independence in Gampong Paloh Lada, which is currently still in the low economic category. The focus is on empowering the creative economy through managing plastic waste into economically valuable crafts. The partners for this activity are the PKK Gampong Paloh Lada women's group who want to improve the household economy by producing products from plastic waste. The training involved 20 housewives and girls in Gampong Paloh Lada. Activities are carried out in three main stages: first, increasing family income through processing household waste into economically valuable products. Second, developing business skills according to partners' wishes, but still producing products that have selling value in the market. Third, support for fostering entrepreneurial motivation and managerial skills. Despite experiencing obstacles, such as a kenduri in one of the hamlets which postponed the training schedule, this activity was successfully implemented well. The success of the training was seen from the enthusiasm and participation of quite a lot of participants. After the training, household income in Gampong Paloh Lada increased by 30% thanks to increased sales of handicraft products made from plastic waste by housewives
Stakeholders Mapping on the Sustainability of Halal Tourism Development in Sabang City Armanda, Dicky; D.A, Dyah Kuntorini; Zahara, Ana; Nurmasyahyati; Kurniawan, Rudi
INFLUENCE: INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENCE REVIEW Vol. 6 No. 1 (2024): INFLUENCE: International Journal of Science Review
Publisher : Global Writing Academica Researching and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper's subjects were the availability and viability of Sabang's halal sites and routes. We create a five-point framework for tourist stakeholders that explains how they can use their positions and teamwork benefits to manage destinations through regulation, conservation, and livelihood. We achieve this by referring to the underlying ideas and practices of sustainability as well as how stakeholder participation and involvement are included in the growth of sustainable tourism. The suggested pathways for halal tourism begin in Sabang, the city's center. The study employed qualitative techniques like field observations, focus groups, and interviews. Additionally, the geographical relationships between tourist attractions were identified, located, and plotted using GIS technology. The study's findings confirm Sabang's abundance of potential tourism resources for halal tourism development. Natural resources and Islamic heritage make up the majority of these resources. After the available tourism resources were identified, numerous potential halal tourism routes were suggested. Proposals for how tourism stakeholders can advance sustainable tourism will be included in the findings. As a result, determining a destination's tourism potential should begin with an inventory of its actual and potential tourism resources.
Pendampingan Optimalisasi Layanan Administrasi Online Berbasis Teknologi Informasi di Gampong Jawa Lama Zahara, Ana; Angreni, Dyah Kuntorini Dwi; Farida, Ratna; Oktaviajianti, Firda; Syahputra, Haris; Saifuddin, Imam; Hanum, Mulyatun; Ramadhan, Jehan; Andriansyah, Andriansyah; Maulana, Fazil; Doni, Dona; Nanda P.S, Josua
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i1.15463

Abstract

Administrative services are a basic need for society. However, its implementation is still not practical and simple, resulting in effects that can impact other sectors such as the economy. The demographic condition of Gampong Jawa Lama shows that there is no time efficiency which will result in many losses. Apart from that, the absorption of existing village funds shows that the use of paper for administration is still very large which is not in accordance with point 13 of the Sustainable Development Goals, coupled with the impact of the pandemic which has worsened the situation by implementing various restrictions on sectors of society. It is urgent to find a solution that facilitates the community in the administrative sector and Gampong Jawa Lama needs a solution to facilitate the administrative process in terms of delivery distribution and management by village officials to create a minimum system that is effective, efficient and interacts directly. Based on the needs and conditions of Gampong Jawa Lama Village, the online administration solution, namely "Smart Village: Empowering Gampong Jawa Lama through an Intelligent Information System for Online Application-Based Community Administration Services", is an application that can accommodate administrative processes at the village level using the Android system.
Digitalisasi Kartu Tanda Penduduk dan Partisipasi Mile-nial-Gen Z: Studi Penerimaan Transformasi Digital dalam Kebijakan Kependudukan Di Kota Lhokseumawe Farida, Ratna; Zahara, Ana; Nurmasyahyati, Nurmasyahyati; Chyntia, Eka
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 4 No. 1 (2024): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v4i1.153

Abstract

Dorongan inovatif dan bagian dari era Society 5.0 mengharuskan organisasi divisi terbuka untuk mengoordinasikan inovasi dalam pelaksanaan dan administrasi manfaat agar lebih efisien, bersih, lugas, bertanggung jawab, dan partisipatif. Konsep E-Government semakin dikenal di Indonesia, salah satunya dengan hadirnya pendekatan KTP Lanjutan di awal tahun 2023. Milenial dan Gen-Z adalah sebagai pionir perubahan terkomputerisasi di Indonesia, ini menciptakan sistem konseptual terkait penerapan inovasi komputerisasi dalam organisasi kependudukan. Penelitian I I bertujuan untuk melihat bagaimana peran kaum milenial dan Gen-Z terhadap penerapan KTP Digital di Kota Lhokseumawe. Informasi diperoleh dari gambaran kalangan generasi millenial dan Gen Z dengan sosialisasi online pada bulan Januari-Maret 2024 dan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Diman sampel yang dia mbil sebanyak 170 orang.  Informasi yang muncul dianalisis dengan mengginakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa penerapan teknologi canggih sangat penting dalam mengawasi operasional organisasi dalam administrasi KTP Terkomputerisasi. Penerapan Kartu Tanda Penduduk Digital di Kota Lhokseumawe, merupakan upaya inovatif untuk mengefektifkan dan memodernisasi administrasi dokumen kependudukan. peran kaum milenial juga menjadi faktor penentu dalam perkembangan teknologi dan digitalisasi. Kaum millenial Gen-Z sangat berpengaruh dalam minat untuk mengadopsi layanan KTP Digital. Persepsi kemudahan terhadap penggunaan teknologi digital juga dapat memotivasi penggunaan teknologi digital. Begitu pula pada  kepercayaan yang dirasakan, teknologi memiliki peran penting bagi pengguna terhadap  pemerintah, sehingga menjadi salah satu faktor generasi  millenial dan Gen-Z memutuskan adopsi KTP Digital sebagai alat pengenal identitas masa depan
EFEKTIFITAS KINERJA KOORDINATOR KABUPATEN DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Alba, Amru; Aruni, Fidhia; Zahara, Ana; Abdullah, Amiruddin
Jurnal Ilmiah Publika Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Publika
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/publika.v10i2.7896

Abstract

Penelitian ini mengkaji Efektifitas Kinerja Koordinator Kabupaten di Program Keluarga Harapan. Tujuan penelitian untuk memahami efektifitas kinerja Koordinator Kabupaten Program Keluarga Harapan dalam pelaksanaan bisnis proses program di Kabupaten Aceh Utara, implementasi program dan dampak keberadaan Koordinator Kabupaten bagi Sumber Daya Manusia pelaksana program. Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memilih, menyederhanakan, menggolongkan, menyajikan dan menarik kesimpulan. Keberadaan koordinator untuk mengoordinasikan bisnis proses program ditingkat stakeholder kabupaten serta menyampaikan laporan bisnis proses program dari Pendamping Sosial dan Administrator Pangkalan Data ke Koordinator Wilayah Aceh dan Koordinator Regional Sumatera. Keberadaan koordinator dibutuhkan untuk melaporkan secara berjenjang bisnis proses program sampai ke Direktorat Jaminan Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia. Keberadaan koodinator tidak dirancang oleh kabupaten tetapi regulasi dari Kementerian Sosial. Data penerima manfaat masih diperlukan validasi dan verifikasi oleh Pendamping Sosial di kecamatan-kecamatan. Koordinator dibutuhkan untuk mengoordinir validasi dan verifikasi data. Diperlukan kerjasama lintas sektor untuk suksesnya pemberian bantuan, oleh karena itu keberadaan koordinator dibutuhkan untuk melakukan koordinasi lintas sektor ditingkat kabupaten, terutama dengan Bank Syariah Indonesia, Badan Pembangunan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
Pendampingan Pembuatan Cocopeat dari Sabut Kelapa Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Chyntia, Eka; Maisyarah, Siti; Zahara, Ana; Shalawati, Shalawati; Maisyuri, Maisyuri; Hikalmi, Hikalmi
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 4, No 2: August 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ljpmt.v4i2.31192

Abstract

AAF Hamlet, located in Paloh Lada Village, Dewantara Subdistrict, North Aceh, has an abundant supply of coconut husk waste. However, this waste has not been utilized optimally, leading to environmental pollution and the neglect of local economic potential. Through this community service initiative, the implementing team aimed to empower local residents by introducing and training them in the processing of coconut husk waste into cocopeat—a valuable and eco-friendly growing medium. The program was carried out in three main stages: an initial awareness session to provide basic understanding, technical training on processing coconut husks into cocopeat, and production mentoring to ensure the sustainability of acquired skills. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and skills regarding coconut husk waste management. Moreover, the initiative sparked community interest in developing cocopeat as a new entrepreneurial opportunity The short-term impact included immediately applicable new skills, while the long-term impact involved the emergence of business opportunities that support household income and environmental conservation. These outcomes highlight the importance of waste processing based on local potential as an effective strategy for community empowerment and sustainable economic development.