Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Determinan Kejadian Malaria darmawansyah darmawansyah; Julius Habibi; Ravika Ramlis; Wulandari Wulandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 03 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.958 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v8i03.370

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menyebabkan kematian dan menurunkan produktivitas kerja. WHO menyatakan angka kematian akibat malaria diseluruh dunia diperkirakan 1,5–2,7 juta pertahun. Indonesia merupakan salah satu negara berisiko malaria. Puskesmas padang ulak tanding Kabupaten Rejang Lebong pernah mengalami KLB Malaria. Kegiatan yang sudah dilakukan Puskesmas padang ulak tanding terkait KLB malaria hanya sebatas indentifikasi nyamuk, observasi lingkungan tempat tinggal, dan penyuluhan pada masyarakat. Suatu wilayah yang mengalami KLB tidak cukup dengan identifikasi dan observasi saja, melainkan perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi secara mendalam dengan pengkajian determinan kejadian malaria. Tujuan penelitian adalah diketahuinya determinan kejadian malaria didaerah wabah pada Puskesmas padang ulak tanding rejang lebong. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional study. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel berjumlah 175 orang. Veriabel indenpenden (Breeding palce, Reppelant, PH air, kasa ventilasi, keberadaan kandang ternak, penggunaan kelambu) dan variabel depedenden (Kejadian Malaria). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk membuktikan bahwa masing-masing variabel berisiko terhadap kejadian malaria, uji yang dilakukan adalah uji Chi Sguare (ᵡ2). Hasil Penelitian didapatkan adalah ada hubungan yang bermakna antara Breeding palce (p=0,001), Reppelant (p=0,001), PH air (p=0,001), kasa ventilasi (p=0,016), keberadaan kandang ternak (p=1,000), penggunaan kelambu (p=0,090) dengan kejadian malaria di daerah wabah. Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu membersihkan genangan air disekitar rumah, menggunakan obat anti nyamuk pada saat beraktivitas diluar rumah malam hari dan menggunakan kasa pada pentilasi rumah sehingga dapat menghidari dari gigitan nyamuk anopheles.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN) DI PAUD IT AULADUNA 1 KOTA BENGKULU DEVI RATNA SARI A; RAVIKA RAMLIS; MARLIN SUTRISNA
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v10i1.2375

Abstract

Temper tantrum merupakan ganggguan yang dapat terjadi pada anak prasekolah. Di negara maju Northwestern Feinberg dari 1500 orang tua 84% dari anak-anak usia 2-5 tahun meluapkan frustasinya dengan mengamuk dan 8,6% memiliki tantrum sehari-hari. Di Indonesia, 23-83% dari anak-anak usia 2-4 tahun pernah mengalami temper tantrum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dengan kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah (usia 3-6 tahun) di PAUD IT Auladuna 1 Kota Bengkulu Tahun 2021. Metode yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak pra sekolah usia 3-6 tahun di PAUD IT Auladuna 1 Kota Bengkulu, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil analisa uji univariat didapatkan sebagian besar responden (76,3%) dengan pola asuh orang tua demokratis, sebagian besarresponden (55,3%) dengan temper tantrum. Hasil uji analisa Bivariat didapatkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak prasekolah (usia 3-6 tahun) di PAUD IT Auladuna 1 Kota Bengkulu Tahun 2021 nilai p-value = 0,019 (p-value ≤ 0,05). Diharapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh yang baik agar dapat mencegah terjadinya temper tantrum pada anak.
Dampak Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Emosional Pada Anak Usia Prasekolah Elsi Rahmadani; Marlin Sutrisna; Ravika Ramlis
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v1i4.1182

Abstract

Excessive use of gadgets can interfere with child development, especially in preschoolers. The purpose of this study was to determine the correlation between gadget use and emotional development of preschool children at Bentiring Bengkulu Health Center. The method used is an analytical research design with a cross sectional approach. The sample in this study were mothers who had preschool children as many as 63 preschool children using accidental sampling technique. This study uses SPSS with a chi-square bivariate statistical test with a value of =<0.05. The results of the univariate analysis showed that almost half of the respondents 49.2% or 31 respondents had moderate use of gadgets, and more than half of the respondents 61.9% or 39 respondents had normal emotional development. The results of the bivariate analysis showed that there was a correlation between the use of gadgets and the emotional development of preschool children (p = 0.003). The conclusion is that there is a relationship between the use of gadgets and the emotional development of preschool children at Bentiring Bengkulu. The researcher suggests the health center should be more active in conducting counseling or education about child development and the effects of using gadgets on children on a regular basis
PENGARUH TEHNIK GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI KLINIK UTAMA MITRA MATA TAHUN 2022 Ravika Ramlis; Defita Juniarti
INJECTION : Nursing Journal Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.747 KB)

Abstract

ABSTRAK WHO memperkirakan jumlah ada 285 juta orang yang mengalami ganguan penglihatan di dunia,dimana 39 juta mengalami kebutaan dan 246 juta memiliki low vision. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Tehnik Relaksasi guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Katarak Di Klinik Utama Mitra Mata Kota Bengkulu Tahun 2022.Metode dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan penelitian quasy eksperiman dengan pendekatan pre post test one group design. Sampel dalam penelitian berjumlah 18 responden yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan nilai mean kecemasan sebelum diberikan intervensi adalah 18, dan mean setelah intervensi adalah 12. Didapatkan mean kecemasan pre-post adalah 6,000 dengan standar deviasinya adalah 1,495.  Hasil uji statistic Paired T Test didapat nilai ρ value = 0,000< α = 0,05, H0 ditolak maka Ha diterima artinya ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah pemberian Tehnik Relaksasi Guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Katarak di Klinik Utama Mitra Mata Bengkulu Tahun 2022.Guide imagery dapat menurunkan kecemasan pada pasien katarak pre operasi.   Kata Kunci : Kecemasan, Guide Imagery, KatarakABSTRACTWHO estimates that there are 285 million people with visual impairments in the world, of which 39 million are blind and 246 million have low vision. The aim of this study was to determine the effect of the Guided Imagery Relaxation Technique on the Anxiety Level of Pre-Cataract Surgery Patients at Mitra Mata Main Clinic, Bengkulu City in 2022.The method in this study is quantitative, using a quasy-experimental study with a pre-post test one group design approach. The sample in the study was 18 respondents who were selected according to the inclusion and exclusion criteria. This study used the chi-square statistical test.The results of this study showed that the mean value of anxiety before the intervention was given was 18, and the mean after the intervention was 12. It was found that the mean pre-post anxiety was 6,000 with a standard deviation of 1,495. The results of the Paired T Test statistical test obtained ρ value = 0.000 < α = 0.05, H0 was rejected, so Ha was accepted, meaning that there is an average difference before and after administration of the Guided Imagery Relaxation Technique on Anxiety Levels in Pre-Cataract Patients at Mitra Utama Clinic Bengkulu Eyes in 2022.Guide imagery can reduce anxiety in preoperative cataract patients. Keywords: Anxiety, Guide Imagery, Cataracts
Determinan Kejadian Malaria darmawansyah darmawansyah; Julius Habibi; Ravika Ramlis; Wulandari Wulandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 03 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v8i03.370

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menyebabkan kematian dan menurunkan produktivitas kerja. WHO menyatakan angka kematian akibat malaria diseluruh dunia diperkirakan 1,5–2,7 juta pertahun. Indonesia merupakan salah satu negara berisiko malaria. Puskesmas padang ulak tanding Kabupaten Rejang Lebong pernah mengalami KLB Malaria. Kegiatan yang sudah dilakukan Puskesmas padang ulak tanding terkait KLB malaria hanya sebatas indentifikasi nyamuk, observasi lingkungan tempat tinggal, dan penyuluhan pada masyarakat. Suatu wilayah yang mengalami KLB tidak cukup dengan identifikasi dan observasi saja, melainkan perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi secara mendalam dengan pengkajian determinan kejadian malaria. Tujuan penelitian adalah diketahuinya determinan kejadian malaria didaerah wabah pada Puskesmas padang ulak tanding rejang lebong. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional study. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel berjumlah 175 orang. Veriabel indenpenden (Breeding palce, Reppelant, PH air, kasa ventilasi, keberadaan kandang ternak, penggunaan kelambu) dan variabel depedenden (Kejadian Malaria). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk membuktikan bahwa masing-masing variabel berisiko terhadap kejadian malaria, uji yang dilakukan adalah uji Chi Sguare (ᵡ2). Hasil Penelitian didapatkan adalah ada hubungan yang bermakna antara Breeding palce (p=0,001), Reppelant (p=0,001), PH air (p=0,001), kasa ventilasi (p=0,016), keberadaan kandang ternak (p=1,000), penggunaan kelambu (p=0,090) dengan kejadian malaria di daerah wabah. Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu membersihkan genangan air disekitar rumah, menggunakan obat anti nyamuk pada saat beraktivitas diluar rumah malam hari dan menggunakan kasa pada pentilasi rumah sehingga dapat menghidari dari gigitan nyamuk anopheles.