Claim Missing Document
Check
Articles

KEMAMPUAN BERTANYA GURU IPA DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ., GANDHI ERMASARI; ., Prof. Drs. I Wayan Subagia,M.App.Sc,Ph.D; ., Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria,M.Sc
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam kemampuan bertanya guru IPA. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri “W” Singaraja dengan melibatkan tiga orang guru sebagai informan. Data dikumpulkan dengan empat teknik, yaitu angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi serta dianalisis secara interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bertanya guru belum optimal. Hal ini ditunjukkan dari jenis pertanyaan guru yang didominasi pertanyaan kognitif tingkat rendah dan teknik bertanya guru yang belum efektif. Berdasarkan dari jenis pertanyaan divergen dan konvergen, guru mengajukan 81,2% pertanyaan konvergen dan 18,8% pertanyaan divergen. Berdasarkan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, guru mengajukan 69,1% pertanyaan ingatan, 29,1% pertanyan pemahaman, 1,1% pertanyaan aplikasi dan 0,7% pertanyaan analisis. Ketidakefektifan teknik bertanya guru, ditunjukkan dari penyebaran pertanyaan yang belum merata, pemberian tanggapan yang belum baik serta masih munculnya kebiasaan guru yang mengganggu jalannya diskusi. Hambatan yang dialami guru dalam mengajukan pertanyaan, yaitu pemahaman tentang jenis-jenis pertanyaan yang masih kurang, kurangnya perencanaan pertanyaan yang akan diajukan, kurangnya pelatihan tentang keterampilan bertanya dan kurangnya kesadaran guru akan hambatan yang dialaminya. Berdasarkan temuan tersebut, diajukan saran agar guru IPA diberikan pelatihan khusus tentang keterampilan mengajukan pertanyaan yang efektif. Kata Kunci : teknik bertanya, kemampuan bertanya, jenis pertanyaan The purpose of this reasearch was to describe deeply questioning skill of science teachers. This reasearch was a case study conducted at a Junior High School in Singaraja. Three science teachers were involved as informant. Data collection used four techiques, there were quisionaire, observation, interview and documentation. The data was analyzed by interpretive analysis utilizing triangulation technique of data resources. The result showed that questioning skill of science teacher was low. It shown from domination of low cognitive question and ineffectiveness teachers questioning skill. Based on convergent and divergent questions, teachers asked more 81,2% convergent question and 18,8% divergent question. Based on Bloom’s taxonomy, teachers asked 69,1% knowledge question, 29,1% comprehension question, 1,1% aplication question, and 0,7% analysis question. Ineffectiveness teachers questioning skill shown from unbalanced distribution of question, better handling student’s answer yet and teacher habits which disrupt the flow discussion still observed. The obstacle of teachers in asking question were inadequate teachers’knowledge of questions type, inadequate question’s plan, inadequate understanding of the main functions of the question, inadequate training of questioning skills and inadequate awareness of their obstacle. Based on the results, it can be recommended that in-service workshop should be provided for science teacher to improve effective questioning skill. keyword : questioning skill, questioning technique, type of question
Identification of Chemistry Learning Problems Viewed from Conceptual Change Model Redhana, I. W.; Sudria, I. B. N.; Hidayat, I.; Merta, L. M.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 6, No 2 (2017): October 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v6i2.8741

Abstract

This study aimed at describing and explaining chemistry learning problems viewed from conceptual change model and misconceptions of students. The study was qualitative research of case study type conducted in one class of SMAN 1 Singaraja. Subjects of the study were a chemistry teacher and students. Data were obtained through classroom observation, interviews, and conception tests. The chemistry learning problems were grouped based on aspects of necessity, intelligibility, plausibility, and fruitfulness. Data were analyzed descriptively. The results of the study showed that the chemistry learning problems related to the aspect of necessity were that the teacher did not carry out the laboratory work and did not discuss the properties of the buffer solution. The problems related to aspects of intelligibility were the teacher asked successive questions, answered her own questions, gave wrong information, made unclear and wrong analogies, and did not ask student reasons. The problems related to the plausibility aspects were that the teacher had less emphasis on the importance of context and neglected the students’ alternative conceptions. The problems related to the fruitfulness aspects were that the teacher was less likely to provide complex problems especially with regard to the application of the buffer solution in everyday life. Students experienced misconceptions on some concepts of buffer solution.
PENGEMBANGAN HYPERTEXT SAINS KEARIFAN LOKAL BALI BERBASIS DATABASE Nyoman Sudria, Ida Bagus
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1651.012 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v1i1.6023

Abstract

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan hypertext wahana komunikasi sains kearifan lokal Bali (SKLB) yang efektif.  Penelitian tahun/ tahap kedua ini melakukan identifikasi lanjut dan perluasan isi hypertext SKLB kedalam rancangan yang dihasilkan pada penelitian tahun pertama dan validasi kemudahan akses dan efektifitas komunikasi hypertext SKLB secara on-line (internet) berdasarkan tanggapan pengunduh. Penelitian berhasil menambahkan enam konsep utama  dan sejumlah sub-ordinat dan memutahirkan program hypertext SKLB sehingga hypertext SKLB total menyajikan database 52 konsepsi (9 konsep utama dan 43 konsep sub-ordinat). Mayoritas pengunduh dari berbagai kalangan (siswa SMP dan SMA, mahasiswa, guru IPA, dan masyarakat umum) memberikan tanggapan positif terhadap aspek-aspek isi dan tampilan hypertext SKLB. Hypertext SKLB dapat diunduh baik dari kota kabupaten, kecamatan, dan desa di Bali yang dijangkau handphone dan menunjukkan kinerja cukup baik.
LAYANAN TERHADAP GURU: PEMBELAJARAN SAINS ASPEK KIMIA PADA GURU-GURU IPA SMP Sudria, Ida Bagus Nyoman
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.514 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9121

Abstract

Hampir  semua  guru  mengalami  kesulitan  dalam  pembelajaran  kimia  untuk siswa SMP yang mulai memberdayakan kajian mikroskopik untuk menjelaskan fenomena kimia konkrit dan representasi simbol kimia (rumus kimia). Kegiatan pelatihan pembelajaran sains aspek kimia SMP ini bertujuan 1) meningkatkan penguasaan konsep-konsep dasar kimia, (2) meningkatkan kemampuan merancang, mengimplementasikan, dan menyempurnakan sejumlah model-model pembelajaran yang saling menguatkan dalam pembelajaran sains kimia,   dan (3)   meningkatkan apresiasi guru-guru IPA SMP dalam pemeblajaran sains aspek kimia, serta mengidentifikasi kendala-kendala dalam pelaksanaan program pelatihan. Strategi pencapaian tujuan melibatkan sosialisasi dan pembuatan kesepakatan jadwal pelaksanaan  program,  pembekalan  materi  aspek  kimia  SMP,  pelatihan  analisis konsep, pelatihan/pendampingan pengembangan tiga jenis model pembelajaran (RPP dan kelengkapannya) melalui workshop, pendampingan implementasi model pembelajaran di kelas, dan melakukan refelksi dan penyempurnaan model pembelajaran yang dihasilan berdasarkan data implemnetasi di kelas. Metode pengumpulan data hasil kegiatan disesuaikan jenis data yang diperlukan pada setiap tahapan kegiatan. Karya utama dari kegiatan ini berupa (1) program pelatihan, (2) hasil identifikasin dan analisis konsep, dan (3) tiga jenis model pembelajaran sains aspek  kimia  yang  merepresentasikan  variasi  karakteristik  konsep  sains.  Analisis semua data dilakukan secara deskriptif. Kegiatan P2M ini secara keseluruhan cukup berhasil dilihat dari antusiasme, tingkat partisifasi, peningkatan pengetahuan yang secara tidak langsung dapat dilihat dari produk analisis konsep dan RPP dari hasil kegiatan pelatihan, dan tanggapan positif dari guru peserta pelatihan dan siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas  dengan model pembelajaran  yang dihasil dalam program pelatihan guru.
PELATIHAN PEMBUATAN MASAKAN VEGETARIAN KHAS BALI Suja, I Wayan; Suja, I Wayan; Sudria, Ida Bagus Nyoman
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.4 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i1.13825

Abstract

Kegiatan P2M ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan anak-anak Panti Asuhan Narayan Seva dalam membuat masakan vegetarian dengan nuansa Bali menggunakan bahan-bahan lokal dan alami.  Kegiatan dilakukan dengan metode pelatihan, yang meliputi diskusi dan praktek.  Hasil kegiatan berupa pemahaman tentang masakan vegetaian dan dampaknya, serta terampil membalinisasi masakan vegetarian.  Masakan vegetarian yang dihasilkan memiliki karakteristik berikut. Pertama, jenis masakannya mengikuti masakan tradisional Bali atau sudah diadaptasi dalam khasanah kuliner Bali.  Jenis-jenis masakan tersebut, meliputi lawar, tum, sate, urutan, hati, dan syobak.  Kedua, tekstur masakan vegetarian yang dibuat sangat mirip dengan masakan produk daging hewani.  Ketiga, bumbu yang digunakan merupakan produk sendiri menggunakan bahan-bahan alami lokal. Penggunaan bumbu lokal tersebut menyebabkan masakan vegetarian yang dihasilkan memiliki aroma dan rasa sesuai dengan selera masyarakat Bali.  Ketiga spesifikasi tersebut merupakan keunggulan masakan vegetarian khas Bali yang dihasilkan, sebagai produk usaha kreatif untuk membalinisasi masakan vegetarian.
Students’ Satisfaction Index on Chemistry Learning Process Redhana, I. W.; Sudria, I. B. N.; Suardana, I. N.; W. Suja, I.; Haryani, S.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 8, No 1 (2019): March 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v8i1.15331

Abstract

This study was aimed at describing the index of students’ satisfaction in the chemistry learning process in SMAN 4 Singaraja Bali Indonesia and the factors that influenced it. For that, the survey research was conducted. The population was all students of the tenth and eleventh-grade students of groups of mathematics and natural sciences in academic year 2016/2017 in SMAN 4 Singaraja Bali consisting of 478 people. All population members became samples. Data were collected using a questionnaire. The numbers of respondents which returned the questionnaire were 431 people. Data the were analyzed by descriptive statistics. The results of the study showed that the index of students’ satisfaction viewed from a dimension of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy was 86.24%, 85.67%, 87.42%, 88.11%, and 85.18%, respectively, and all dimensions were quite high. Overall the index of students’ satisfaction in the chemistry teaching and learning process was 86.19% and it was high.
ASESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN POLA INDUKTIF DAN DEDUKTIF ILMIAH Sudria, Ida Bagus Nyoman
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asesmen kebutuhan ini bertujuan memperoleh gambaran nyata kebutuhan lapangan dalam rangka penelitian dan pengemabangan (R & D) perangkat pembelajaran pembinaan keterampilan berpikir induktif dan deduktif sebagai dasar keterampilian saintifik. Subjek dari survey asesmen kebutuhan ini meliputi guru-guru Kimia SMA di Bali dan dokumen perangkat pembelajaran (RPP, LKS, dan teks materi pelajaran) yang digunakan guru Objek penelitian berupa tanggapan guru terhadap penggunaan pendekatan induktif dan/atau deduktif dalam perangkat pembelajaran yang direkam melalui angket dan wawancara/studi dokumen tentang prangkat pembelajaran yang digunakan. Analisis data aseses kebutuhan dilakukan secara kualitatif. Melalui kuesioner 56% guru mengaku menggunakan pola/pendekatan induktif secara konsisten, 36% kurang konsisten, dan 7% tidak konsisten. Sementara dalam penggunaan pendekatan, 55% guru mengaku menggunakannya secara konsisen, 35% kurang konsisten, 10% tidak konsisten. Penggunaan pola induktif dan deduktif secara terintegrasi di mana adanya efisoda-efisoda pembelajaran yang konsisten mengikuti langkah-langkah kegiatan induktif atau deduktif diakui oleh 67 % guru dan penggunaan secara tidak jelas/sembarang diakui oleh 32% guru. Pengakuan guru melalui kuesioner kurang kuat didukung oleh hasil studi penggunaan pola/pendekatan induktif dan/atau deduktif dalam studi dokumen perangkat pembelajaran menemukan: (1) mayoritas perangkat pembelajaran tidak menyatakan secara eksplisit pola induktif dan/atau deduktif, (2) tidak melibatkan siswa dalam merumuskan masalah, hipotesis, dan membuat rancang eksperimen, dan (3) organisasi penyajian inoformasi dalam teks materi pelajaran mayoritas cendrung deduktif dan deskripsi yang sama pula disajaikan langsung dalam LKS sebelum prosedur kerja sebagai dasar teori (pengantar/pendahuluan) dari kegiatan praktikum/diskusi meskipun rancangan pembelajaran dengan pola induktif. Hasil asesmen kebutuhan ini menguatkan pentingnya mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pola induktif dan/atau deduktif saintifik.Kata-kata kunci: pola induktif, pola deduktif, keterampilan ilmiah, dan perangkat pembelajaranAbstract: This need assessment proposed to support real need for conducting a educational research and development (R&D) of inductive and deductive learning tool models used for training inductive and deductive thinking skills as foundation of the scientific skills. Subjects of this need assessment survey involved teachers and learning tools (lesson plan, student worksheet, student reading text, and learning media) of secondary School Chemistry provided by them. Survey objects included teacher responses toward preparation of inductive and deductive learning tools recorded through a questionnaire, interview and document analysis of learning tool provided. Data analysis conducted qualitatively. This study found the percentages of teachers that recognized and prepared inductive learning tools consistently was 56%, impartial 36%, and inconsistently 7%; recognized and prepared deductive learning tools consistently was 55%, impartial 35%, and inconsistently 10%; recognized and prepared integrated inductive and deductive learning tools with consistent steps in each inductive episode and deductive episode was 67% and inconsistently (mixed any times) 32%. The teacher responses was fairly consistent with the provided learning tool document analysis results which found (1) majority of learning tools did not explicitly mentioned inductive/deductive approach, (2) the learning tools did not engaged students in formulating investigative problems and hypotheses and experiment planning, and (3) learning organization of chemistry contents/information in the reading text for students were dominated by deductive presentation as well as in the related student worksheet. This need assessment result support the need for conduction of R & D on developing inductive and deductive learning tools for developing scientific skills.Keywords: inductive approach, deductive approach, scientific skills, and learning tools.
PENGEMBANGAN STARTEGI PELIBATAN SISWA MEMBUAT RANCANGAN INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Sudria, I B N
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangkan strategi pelibatan siswa dalam membuat rancangan investigasi merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Strategi itu bertujuan untuk mengatasi hambatan keterbatasan alokasi waktu 90 menit tatap muka di kelas dan teknis terutama dalam melibatkan siswa sendiri membuat rancangan investigasi yang semestinya dihasilkan pada tiga langkah awal dari lima tahapan utama kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik. Strategi melibatkan (1) penggunaan LKS yang menghadirkan paragraf fenomena pengantar objek belajar dan tugas-tugas yang jelas pada siswa dan relevan dengan sitiap tahapan dari kelima tahapan belajar investigatif; (2) penugasan siswa membuat draf rancangan investigasi di rumah (yang diberitahukan pada penutupan pemblajaran pertemuan sebelumnya) dengan menulis jawaban dari tugas-tugas untuk tiga tahapan utama awal kegiatan belajar investigatif yaitu menuliskan informasi penting dalam paragraf pengantar objek belajar yang mengarahkan pada rumusan masalah investigatif, rumusan masalah yang sesuai dengan hasil observasi, dan rancangan pengumpulan data yang meliputi hipotesis, desain validasi hipotesis, variabel-variabel investigasi, alat dan bahan untuk pembuktian hipotesis, cara kerja, dan tabel pencatatan data; (3) memberikan bimbingan terutama kepada pebelajar pemula dalam berinvestigasi dalam bentuk pengumpulan/monitoring dan pemberian masukan-masukan perbaikan terhadap draf rancangan investigasi sebelum pembelajaran utama tatap muka di kelas, dan (4) melakukan kembali (revieu) fase observasi, menanya, dan merancang pengumpulan data melaui diskusi klas penyamaan persepsi antar kelompok untuk menyempurnakan dan menyepakati rancangan investigasi sesuai dengan sasaran pengetauan/konsepsi ilmiah yang dibangun dan akan ditindaklanjuti dengan fase pengumpulan data, asosiasi, dan komunikasi hasil.Kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, fenomena pengantar, rancangan investigasiABSTRACTDeveloping a strategy to actively engage students in preparing investigative plan was a part of research and development of learning toolkits following scientific approach. The strategy proposed to overcome 90-minute classroom meeting time limitation and technical constraints in student self completion of the investigative plan which should be a result of three beginning steps of the five learning steps. The strategy involves (1) applies worksheet presenting learning object/context introduction paragraph/s and clear tasks to the students and relevant to every step of the five main scientific learning steps; (2) assigns homework to prepare investigative plan draft at closing previous lesson by asking to write answers of the tasks of the three beginning main scientific learning steps namely write investigative problem resulting information that are mentioned in the learning object introduction paragraph/s and/or existing around (observing), investigative problem/s formulated from the observed information (questioning), and data collecting plan which involves hypothesis statement/s, investigative variables, validating design, materials and equipments required to prove hypothesis, work procedure, and data recording table; (3) provides guidance especially for investigative learning beginners in preparation of investigative plan draft via homework collecting of the student prepared investigative drafts and giving improving comments on the collected drafts before classroom meeting; and (4) reviews observing, questioning, and investigative planning phases via conducts classroom discussion on the commented student prepared investigative plan drafts to refine and appoint the investigative plan appropriate to intended knowledge/concept construction to be followed in the next remain scientific learning steps (data collecting, associating and communicating).Kay words: learning toolkits, scientific approach, learning object introduction, investigative plan
PENGGUNAAN RUBRIK ASESMEN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PRAKTIKUM KIMIA DALAM PERKULIAHAN KIMIA DASAR Sudria, Ida Bagus Nyoman
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mempercepat penguasaan dan meningkatkan kualitas keterampilan dasar praktikum kimia melalui penggunaan pubrik penilaian keterampilan dasar praktikum kimia yang dikembangkan oleh Sudria (2007), serta meningkatkan visibilitas penggunaan rubrik tersebut. Tindakan penelitian didasarkan pada refleksi pentingnya implementasi rubrik dalam pembinaan keterampilan dasar praktikum kimia dan cara mengatasi keterbatasan waktu dan tenaga dari pihak dosen sebagai asesor dalam penerapan rubrik selama latihan. Tindakan penelitian berupa penggunaan rubrik asesmen keterampilan dasar praktikum kimia dan optimalisasi sistem penerapannya agar visibel digunakan dalam perkuliahan praktikum Kimia Dasar. Tindakan penggunaan rubrik penilaian secara terbuka oleh mahasiswa (self assessment) dan tim dosen/pembimbing, serta pemberian balikan oleh dosen yang didasarkan pada hasil asesmen dari kedua pihak di atas mampu mempercepat peguasaan keterampilan dasar praktikum kimia oleh mahasiswa dengan baik. Penerapan rubrik selama latihan cukup visibel melalui sosialisasi indikator dan gadarsi indikator kriteria kualitas keterampilan dan penugasan (self assessment) kepada mahasiswa, dan pemberian balikan oleh tim dosen. Observasi keterampilan dengan menggunakan rubrik oleh tim dosen selama praktikum terbatas pada sejumlah sampel mahasiswa. Penilaian keseluruhan butir keterampilan secara perorangan terhadap setiap subjek mahasiswa oleh tim asesor (dosen dan asisten) dilakukan dalam ujian keterampilan.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN POLA INDUKTIF Putra, I Kadek Irvan Adistha; Sudria, I B N; Suardana, I Nyoman
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran pola induktif pada topik larutan penyangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) mengikuti prosedur Borg dan Gall sampai tahap validasi ahli dan praktisi dan uji keterbacaan. Data hasil penelitian meliputi analisis kebutuhan, deskripsi proses perencanaan dan pembuatan, deskripsi karakteristik perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola induktif, data hasil validasi ahli dan praktisi, serta data hasil uji keterbacaan. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan diperlukannya perangkat pembelajaran pendekatan saintifik pola induktif. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa prototif perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola induktif yang meliputi RPP, LKS dan teks materi pelajaran dan instrumen penilaian. Karakteristik perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola induktif adalah sinergis dan konsisten menerapkan pendekatan saintifik pola induktif. Sebagian besar aspek pembelajaran dalam setiap perangkat pembelajaran yang dikembangkan mendapat penilaian dengan kategori baik dari ahli dan praktisi sebagai validator. Hasil uji keterbacaan juga menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap perangkat belajar (LKS, teks materi dan tes hasil belajar) berada dalam kategori baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola induktif yang telah dikembangkan memiliki validitas yang memadai.Kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, pola induktif, larutan penyanggaAbstractThe research was aimed to develop and describe the characteristics of inductive learning tools on the topic of buffer solution. This research was research and development (R&D) following the research and development procedure developed by Borg and Gall until validation and readability testing. The data included need assessment, planning and making process description, validation data, readability test data and the description of the characteristics of inductive learning tools. The data were analyzed qualitatively. The need assessment showed the needs of scientific inductive learning tools (lesson plan, student worksheet, student reading text and assessment instrument). The product produced by this research and development were scientific inductive learning tools which included lesson plan, student worksheet, student reading text and assessment instrument. The characteristics of the inductive learning tools were synergistically and consistently applying scientific approach and inductive pattern. Most of the aspects of learning tools were gotten satisfied judgments by the validator on the validation. The result of readability testing showed that the level of students understanding on the inductive learning tools was on satisfied level. Therefore, the inductive learning tools on the topic of buffer solution that had been developed have good validity.Keywords : learning tools, scientific approach, inductive pattern, buffer solution