Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penataan Laboratorium Terapan FTUB: Implementasi Konstruksi Moduler Modern Sufianto, Heru; Wulandari, Lisa Dwi; Asikin, Damayanti; Zulkarnaen, Guruh Pratama; Christina, Adinda
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi modular telah menjadi inovasi signifikan dalam dunia arsitektur dan teknik, berkembang sejak abad ke-19 hingga menjadi solusi modern yang efisien dan berkelanjutan. Awalnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan cepat, teknologi ini kini diaplikasikan pada berbagai fungsi, seperti bangunan pendidikan, fasilitas darurat, dan pusat data. Di Indonesia, konstruksi modular mulai diperkenalkan melalui program RISHA oleh Kementerian PUPR dan terus berkembang dengan inovasi seperti Mobox, WG Flatpack, dan Ruspin. Teknologi ini dinilai adaptif terhadap lingkungan, menguntungkan secara skala, dan cocok untuk daerah rawan gempa. Dalam konteks pendidikan, teknologi modular memberikan peluang besar untuk pembelajaran interdisipliner di bidang Arsitektur, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro. Artikel ini mengeksplorasi penerapan empat teknologi modular tersebut, khususnya dalam pembangunan fasilitas laboratorium di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan manfaat yang diperoleh bagi dunia Pendidikan. Karakter keempat teknologi moduler tersebut dilihat dengan seksama untuk dapat diterapkan dan dikembangkan sesuai dengan peruntukan dan kondisi lokasi.
Perancangan Stasiun Kereta Cepat Terintegrasi Sebagai Rencana TOD Dengan Pendekatan Wayfinding di Sidoarjo Kamemy, Iman Maizan; Sufianto, Heru
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Arsitektur UB
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan infrastruktur transportasi umum yang semakin meningkat sebagai penunjang perkembangan ekonomi pada kawasan industri Indonesia dalam kemudahan mobilitas masyarakat secara efisien. Salah satu tranpsortasi umum tersebut adalah stasiun kereta cepat, dimana dapat mengintegrasikan pada aspek ekonomi dan sosial serta melayani mobilitas penumpang pada koridor antarkota metropolitan (Presiden Republik Indonesia, 2020). Kebutuhan untuk perluasan infrastruktur transportasi umum antar kota tekhusus Jakarta-Surabaya dan sekitarnya sebagai salah dua kota metropolitan Pulau Jawa perlu diperhatikan dan ditingkatkan. pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Perancangan berfokus dalam menyelesaikan permasalahan desain yang sering terjadi pada transportasi publik yang ada di Indonesia, Pada beberapa studi kasus pada stasiun kereta api di Indonesia, tidak tersedianya informasi angkutan lanjutan dan titik kumpul evakuasi yang difungsikan menjadi lahan parkir kendaraan bermotor menjadi beberapa poin penting dari permasalahan pada Stasiun Tigakarsa (Aulia & Setyadi, 2022). Dan Tentunya dalam pada Peraturan Presiden Republik Indonesia No 18 Tahun 2020 dicantumkan bahwa salah satu manfaat dalam pembangunan kereta api berkecepatan tinggi adalah mendorong pengembangan TOD sekitar stasiun. Dengan adanya hasil perancangan ini adalah konsep stasiun yang tidak hanya berperan sebagai tempat integrasi transportasi, tetapi didukung juga dengan elemen-elemen wayfinding seperti signage, orientasi visual, dan penanda kawasan. Dengan demikian, stasiun ini diharapkan dapat mendukung mobilitas yang efisien, ramah pengguna, serta mendorong pengembangan kawasan TOD di Sidoarjo secara lebih berkelanjutan.   Kata kunci: Stasiun, Kereta Cepat, Wayfinding, Transit Oriented Development   The increasing development of public transportation infrastructure serves as a driving force for economic growth, particularly in industrial areas of Indonesia, by facilitating efficient community mobility. One of the key modes of transportation is the high-speed railway station, which plays a role in integrating economic and social aspects while serving intercity passenger mobility along metropolitan corridors (President of the Republic of Indonesia, 2020). The need to expand intercity public transportation infrastructure, especially in the Jakarta–Surabaya corridor—two major metropolitan areas on the island of Java—requires special attention and improvement, as stated in Presidential Regulation No. 18 of 2020 concerning the National Medium-Term Development Plan for 2020–2024. This design focuses on addressing common problems in Indonesia's public transportation facilities. Several case studies of railway stations in Indonesia show recurring issues, such as the lack of information regarding connecting transport services and the misuse of evacuation assembly points as parking lots, as seen at Tigaraksa Station (Aulia & Setyadi, 2022). Moreover, Presidential Regulation No. 18 of 2020 emphasizes that one of the benefits of developing high-speed rail infrastructure is to promote the implementation of Transit Oriented Development (TOD) in areas surrounding the stations. The result of this design proposes a station concept that not only functions as an integrated transportation hub but is also supported by wayfinding elements such as signage, visual orientation points, and area markers. Therefore, the station is expected to support efficient, user-friendly mobility while encouraging the sustainable development of TOD in the Sidoarjo area.   Keywords: Train Station, Transit Oriented Development (TOD), Wayfinding, High-speed Train
TINGKAT KEANDALAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA CAGAR BUDAYA: STUDI KASUS SMP FRATERAN MALANG Sinaga, Stefani Anastacia; Sufianto, Heru
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Arsitektur UB
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebakaran bangunan di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun terutama dari tahun 1997 hingga 2018 tercatat 2.929 kasus kebakaran. Termasuk di Kota Malang yang menunjukkan tren serupa terutama pada tahun 2023 kasus kebakaran (210 kasus) meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya (75 kasus). Kota Malang sebagai salah satu Kota Bersejarah di Indonesia memiliki banyak bangunan cagar budaya yang tersebar di berbagai kawasan. Banyak dari bangunan tersebut masih aktif digunakan, baik sebagai fasilitas pendidikan, tempat tinggal, maupun fungsi publik lainnya. Namun, keberadaan sistem proteksi kebakaran pada bangunan cagar budaya sering kali belum optimal akibat keterbatasan dalam intervensi terhadap struktur dan elemen historis bangunan. Salah satu contoh adalah SMP Frateran Malang, sebuah sekolah yang sekaligus merupakan bangunan cagar budaya dan masih aktif digunakan. Tujuan penelitian unruk mengetahui tingkat keandalan sistem proteksi kebakaran yang ada pada gedung SMP Frateran Malang. Penilaian menggunakan asessment khusus yang dibuat untuk banguna bersejarah yaitu Historic Fire Risk Index (HFRI). Penelitian memberikan kontribusi terhadap bagaimana sistem proteksi kebakaran pada bangunan khusus yaitu cagar budaya  dinilai dan diperbaiki tanpa merusak nilai sejarah yang terkandung dalam bangunan. Kata kunci: Sistem Proteksi Kebakaran, Cagar Budaya, Kota Malang
Perancangan Wellness Center Di Kota Denpasar Dengan Konsep Biofilik Asmoyo, quisha qubilah; Sufianto, Heru
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Arsitektur UB
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress pada masyarakat perkotaan, dipicu oleh faktor seperti kemacetan, tekanan pekerjaan, dan kurangnya ruang rekreasi, telah menjadi masalah serius yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Perancangan ini bertujuan merancang Wellness Center berkonsep arsitektur biofilik di Denpasar untuk mengurangi stres urban melalui integrasi elemen alam (cahaya alami, vegetasi, dan air) dengan fasilitas kebugaran, refleksi, dan meditasi. Konsep biofilik dipilih karena kemampuannya mempercepatpemulihan stres (Browning, 2014) dan menciptakan lingkungan penyembuhan di tengah kepadatan kota. Desain ini diharapkan menjadi solusi preventif dan rehabilitatif bagi kesehatan mental. Metode yang digunakan pada perancangan menggunakan pendekatan rasionalisme dengan tahapan meliputi identifikasi isu perancangan, pengumpulan data melalui studi literatur dan studi preseden, serta analisis tapak untuk merumuskan solusi desain berbasis prinsip biofilik. Hasil dari proses ini mengarah pada pendekatan biofilik yang diterapkan dalam pengolahan tapak, pembentukan massa bangunan, pembagian ruang, dan strategi zonasi. Konsep wellness center yang dirancang dengan pendekatanbiofilik ini diharapkan mampu menjadi respon terhadap kebutuhan masyarakat urban akan ruang pemulihan mental yang lebih alami, inklusif, dan menenangkan, sehingga mendorong terciptanya pengalaman penyembuhan yang lebih menyeluruh dan manusiawi. Kata Kunci: Stress Perkotaan, Desain biofilik, , Kesehatan fisik dan mental.
Mitigasi Kebakaran Pada Permukiman Padat Penduduk : Studi Kasus Kawasan Bareng Kota Malang Alatas, Mutiara Aulia; Sufianto, Heru
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Arsitektur UB
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Permukiman padat di kawasan perkotaan Indonesia menjadi tantangan serius dalam upaya penanggulangan risiko kebakaran. Kondisi seperti keterbatasan akses jalan, tingginya kepadatan bangunan, serta minimnya infrastruktur mitigasi menjadikan kebakaran sebagai ancaman signifikan, baik terhadap keselamatan jiwa maupun keberlanjutan sosial ekonomi masyarakat. Kota Malang, sebagai kota besar di Indonesia, turut mengalami eskalasi insiden kebakaran, dengan 112 kejadian tercatat pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 129 kasus pada 2024. Salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi adalah Kelurahan Bareng, yang memiliki karakteristik lingkungan dengan kepadatan bangunan ekstrem, aksesibilitas rendah, dan kurangnya fasilitas pemadam kebakaran seperti hidran dan jalur evakuasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko kebakaran di wilayah tersebut dan menyusun strategi mitigasi adaptif yang relevan dengan kondisi lokal. Pendekatan yang digunakan melibatkan analisis skoring berdasarkan parameter kerentanan, termasuk kepadatan bangunan, jenis material konstruksi, lebar jalan, dan ketersediaan sumber air. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan landasan bagi penyusunan strategi penanggulangan kebakaran yang kontekstual dan aplikatif di kawasan perkotaan padat, serta mendorong penguatan kebijakan tata ruang berbasis mitigasi bencana. Kata kunci: kebakaran, permukiman padat, mitigasi bencana, risiko kebakaran