Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

APLIKASI MOBILE TRAVEL: TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM BUDAYA BERWISATA TANPA BATAS Muhammad Irfan Djamzuri; Agung Putra Mulyana
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 5 No 4 (2020): November
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan informasi dan komunikasi berdampak pada teknologi dan budaya. Pariwisata Indonesia sebagai sinergi bersama untuk berkembangnya budaya berwisata yang akan meningkatkan pendapatan devisa negara. Perkembangan berbagai aplikasi mobile travel dengan platfom android sangat mendukung untuk menguatkan industri pariwisata. Indonesia begitu banyak budaya komunitas lokal yang dapat dipromosikan dimancanegara. Hal tersebut merupakan sumber daya yang bernilai tinggi dan tidak terbatas dalam menampilkan budaya indonesia di kancah internasional. Budaya Indonesia juga diakui sebagai warisan peradaban dunia. Jumlah Aplikasi yang langsung dan tidak langsung bersinggungan dengan industri pariwisata, semakin banyak dan semakin beragam, sesuai dengan kebutuhan para user berdasarkan pengalaman yang mereka miliki. Pendekatan teknologi komunikasi dengan aspek usabilitas pada aplikasi mobile travel diharapkan dapat meningkatkan budaya berwisata. Penelitian ini merupakan artikel ilmiah dengan teknik pengumpulan data, observasi dan studi dokumen dengan mengedepankan narasi, argumentasi dan justifikasi akademis. Penelitian dilakukan dengan mencoba untuk melakukan pemetaan dengan berbagai referensi berupa bukti, data, fakta dan pendapat yang memberikan gambaran secara logis dan sistematis. Penelitian juga mendukung pendekatan UX pada aspek usabilitas yang dapat menjelaskan pola budaya terbentuk dan menjelaskan bahwa aspek budaya dalam komunikasi teknologi memberikan arti secara menyeluruh mengenai teknologi itu sendiri. Pergulatan antara komunikasi teknologi sebagai determinan dan teknologi komunikasi sebagai kontruksi sosial menimbulkan banyak argumen yang tidak bisa diselesaikan. Peneliti beragumentasi bahwa dalam teknologi komunikasi, media baru/aplikasi dan budaya sebenarnya terjadi karena adanya peradaban.
E-COMMERCE CONTENT CREATIVE DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS (Studi Kasus Content Instagram Payfazz) Ade Budi Santoso; Agung Putra Mulyana; Muhammad Irfan
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 5 No 4 (2020): November
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Payfazz merupakan Jasa Aplikasi Online to Offline di Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji Bagaimana Konsep Content Creative 4.0 PT. Payfazz Teknologi Nusantara dalam meningkatkan Brand Awareness dan mengkaji terkait Engagement Rate Content Creative 4.0 melalui Media Instagram @Payfazz _Indonesia untuk meningkatkan Brand Awareness User, Followers ataupun Agen Payfazz. Penelitian ini menggunakan teori revolusi digital, New Wave Marketing dan analisis Engagement Rate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan paradigma penelitian konstruktivis. Hasil penelitian ini adalah bagaimana Content Creative bisa meningkatkan Brand Awareness melalui media sosial Instagram Payfazz, bagaimana melalui Content Payfazz berusaha untuk menarik Awareness dengan para konsumennya, hal itu sesuai dengan konsep Content Marketing dimana hubungan suatu Brand dengan konsumennya bersifat Horizontal. Dalam meningkatkan Brand Awareness melalui content pada media social Instagram, Payfazz menggunakan unsur yang terdapat pada konsep New Content Marketing 7 (Tujuh) langkah Content Marketing yaitu : mentukan tujuan, memetakan target, menentukan tema besar dari Content yang disajikan, menentukan kapan dan siapa yang membuat Content, mendistribusikan Content, penguatan Content dan evaluasi. Brand Payfazz sudah memiliki karakter yang kuat pada penggiat bisnis Online dikarenakan Brand Payfazz memiliki 7 langkah Cotent Marketing.
DUKUNGAN TEKNOLOGI DTMF SEBAGAI BENTUK DETERMINISME TEKNOLOGI DALAM BUDAYA KOORDINASI Agung Putra Mulyana; Muhammad Irfan; Ade Budi Santoso
Jurnal Akrab Juara Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Dual Tone Multiple Frequency ( DTMF ) mampu menerjemahkan signal tone dari sebuah keypad handphone ( HP ) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sistem kendali untuk alat yang akan dikendalikan. Peralatan tersebut digunakan untuk mendukung komunikasi tanpa tatap muka disaat proses koordinasi. Keterbatasan perangkat komunikasi HT ( Handy Talkie ) yang memiliki jangkauan komunikasi yang pendek, sebelumnya para crew televisi sudah terbiasa membentuk kordinasi penting dalam budaya tatap muka. Namun disaat perangkat DTMF digunakan oleh para crew maka budaya tatap muka telah mulai ditinggalkan meskipun antar crew dengan stasiun pusat telah berjauhan. Maka pemanfaatan dukungan dtmf mampu membentuk budaya kelompok kecil masyarakat. Dimana teknologi DTMF mampu mempengaruhi aspek moral dan etika dalam hubungan antara manusia dan manusia krena sebuah teknologi. Para crew televisi sebelum menggunakan dukungan teknologi DTMF memiliki budaya kordinasi tatap muka atau face to face. Namun saat ini membentuk budaya baru kordinasi yang sudah mengandalkan DTMF karena dianggap sebagai teknologi yang memiliki parameter efisiensi dak efektivitas dalam mencapai tujuan tertentu tanpa tatap muka. Akibatnya makna dalam kehidupan manusia telah usai karena relasi antara manusia dan teknologi.
BENTUK PERTARUNGAN WACANA IDEOLOGI MEDIA MASSA MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN Agung Putra Mulyana; Muhammad Irfan
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 6 No 2 (2021): Mei
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58487/akrabjuara.v6i2.1475

Abstract

Tahun 2018 merupakan tahun politik menjelang pilpres 2019. Isu politik kian bergulir, penguasa partai sudah mengatur strateginya untuk calon yang diusung bahkan media massa televisi juga ikud serta dalam mempengaruhi proses demokrasi menjelang pilpres 2019. Pemilik media sudah membaca bentuk situasi ideologi yang akan dijalankan maka bentuk pertarungan yang di hadirkan yaitu mengemas program yang sesuai untuk disajikan menjelang pilpres. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Van Dijk, penelitian ini bertujuan bagaimana teks di jadikan instrument untuk mengungkapkan paham – paham tentang keberpihakan melalui program televisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa program yang diangkat membawa ideologi yang meggambarkan politik di Indonesia yang banyak menggunakan kata yang berhubungan dengan cara menunjukan prestasi petahana dan juga menunjukan prestasi pendukungnya. Kepemilikan media juga berperan dalam pembentukan teks yang diperantarai oleh praktik kewacanaan, jejak keberpihakan dapat dilacak dengan membaca kognisi sosial dalam institusi media.
Makna Simbol Isi Peras Di Tengah Era Moderenisasi Zaman (Analisis Semiotika Charles Sander Pierce Pada Persyaratan Ritual Masyarakat The Sun Rise Of Java) Agung Putra Mulyana; Muhammad Irfan
Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB Vol. 5 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : AKADEMI KOMUNIKASI RADYA BINATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study describes the of Charles Sanders Pierce’s semiotic analysis simbol peras the contents of the rituals in Banyuwangi. Peras is another name commonly used public offerings Banyuwangi. The aim of this research is to find out the meaning of simbols that exist on the content wring in modernization era banyuwangi society. Juicing is used as a condition of society in implementing hajatnya banyuwangi. The method in this research is descriptive qualitative meaning triangle approach semiotics Charles Sanders Pierce. The results showed that simbols of the contents peras in Banyuwangi is a simbol of hope or values - values that contain the prayer of the owner's intent, not to present to the nation for ghost. In addition to the desired expectations, the form of wringing is also a defense of the traditions of the ancestors.
Pelatihan Komunikasi Digital Guna Peningkatan Kompetensi Diri Bagi Komunitas Mersi FM Ika Widiastuti; Luluh Abdilah Kurniawan; Agung Putra Mulyana
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 2 No. 11 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v2i11.4508

Abstract

Pentingnya kompetensi untuk setiap orang didapatkan pada pendidikan formal dan non formal melalui pelatihan. Dalam perkembangan teknologi digital semakin banyak penyedia informasi pengembangan kompetensi dan dapat ditemui di media sosial. Komunitas Mersi FM yang terdiri dari para pekerja dan profesional tersebar pada profesi masing-masing sangat penting untuk mengikuti pelatihan untuk mengembangkan dirinya, yang tentu mempengaruhi jabatan dan penghasilannya di mana pun berkarya. Setiap anggota komunitas diberikan pemahaman dalam pemanfaatan komunikasi digital. Sehingga komunitas Mersi Fm mampu berkomunikasi dengan bijak, berbicara maupun membuat konten yang mengedukasi sehingga dapat mengembangkan kompetensi diri menjadi lebih baik
Pengelolaan Iklim Komunikasi Organisasi dalam Memperbaiki Motivasi Kerja: (Studi Kasus pada Store Charles and Keith Summarecon Mall Serpong) Lola Amelia Putri Eduard; Agung Putra Mulyana
Jurnal Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Kebijakan Negara Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober : Jurnal Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Kebijakan Negara
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/komunikasi.v2i4.621

Abstract

Organizational Communication Climate Mangement in Improving Charles & Keith Employee Work Motivation (Case Study at Charles & Keith Store Summarecon Mall Serpong). Organizational communication climate is a key element in creating a productive work environment, especially in the dynamic retail industry. This study aims to describe the organizational communication climate formed at the Charles and Keith Store Summarecon Mall Serpong and to determine the level of employee work motivation at the Charles and Keith Store Summarecon Mall Serpong. This study was conducted at the Charles & Keith Store located in Summarecon Mall Serpong, Tangerang for 3 months, starting from April to June 2025 using a qualitative approach with a case study method, involving in-depth interview observations, and documentation of data collection techniques. The results of the study indicate that a warm, supportive, and transparent communication climate plays a vital role in creating a healthy and inspiring work atmosphere. Employees feel valued because they are given space to express their opinions, are involved in decision-making, and receive honest and constructive feedback. In addition, trust and honesty are important foundations in building harmonious and work-oriented working relationships. These findings emphasize that good communication climate management has a direct impact on employee morale, loyalty, and productivity in the modern retail sector.
Representasi Kepemimpinan dalam Film Sultan Agung Karya Hanung Bramantyo Noval, Fikriandrian; Agung Putra Mulyana
Abstrak : Jurnal Kajian Ilmu seni, Media dan Desain Vol. 2 No. 5 (2025): September : Abstrak : Jurnal Kajian Ilmu seni, Media dan Desain
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/abstrak.v2i5.932

Abstract

This study aims to analyze the representation of Sultan Agung’s leadership in the film Sultan Agung directed by Hanung Bramantyo, using a descriptive qualitative approach. The research highlights how film as a medium constructs the meaning of leadership through narrative, visual elements, cultural symbols, and character development. Stuart Hall’s theory of representation is utilized to understand meaning construction in film, while leadership analysis refers to charismatic, transformational, and authoritarian models. Roland Barthes’ semiotic analysis is applied to examine denotation, connotation, and myth within the film’s elements. Data were collected through observation, documentation, interviews, and literature study, then systematically processed and analyzed. The findings show that Sultan Agung portrays not only a historical figure of leadership but also reflects cultural values and national identity relevant to contemporary Indonesia. The representation of leadership is constructed through cultural symbols, dialogues, and a meaningful storyline, generating new discourse about the ideal leader in modern society. This study is expected to enrich media and leadership studies and contribute to the development of contextual leadership insight among the younger generation.
PERENCANAAN KOMUNIKASI DIGITAL MELALUI INSTAGRAM DALAM MEMASARKAN PRODUK MAKA CAVALRY DI MAKA SHOWROOM GADING SERPONG Alvina Deshamti; Agung Putra Mulyana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 9 (2025): September 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan komunikasi digital melalui Instagram dalam memasarkan produk MAKA Cavalry di MAKA Showroom Gading Serpong. Sebagai perusahaan otomotif lokal yang memproduksi sepeda motor listrik, MAKA Motors menghadapi tantangan berat dari kompetitor dan pentingnya membangun brand awareness melalui media digital. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model The Circular Model of SOME (Share, Optimize, Manage, Engage) oleh Regina Luttrell sebagai landasan strategi komunikasi digital. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi aktivitas akun Instagram @makamotorsgadingserpong_vina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan komunikasi digital yang terstruktur melalui Instagram mampu meningkatkan visibilitas, interaksi audiens, dan citra merek produk MAKA Cavalry. Strategi yang diterapkan meliputi pembuatan konten yang relevan dan visual menarik, optimalisasi waktu unggah dan hashtag, pengelolaan akun yang konsisten, serta mendorong keterlibatan audiens melalui interaksi dua arah. Penelitian ini menyoroti pentingnya evaluasi insight Instagram serta adaptasi konten sesuai kebutuhan audiens target. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi industri otomotif lokal dalam mengoptimalkan media sosial sebagai sarana pemasaran produk berbasis teknologi ramah lingkungan
CULTURAL SYNTHESIS IN ISLAMIC PEDAGOGY: NURTURING IDENTITY THROUGH THE INTEGRATION OF LOCAL HERITAGE IN EDUCATIONAL PRACTICES Muhajir Musa; Miftah Ulya; Mulyoto, Mulyoto; Agung Putra Mulyana; Muhammad Irfan
International Journal of Teaching and Learning Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This literature review explores the dynamic relationship between local culture and Islamic pedagogy, focusing on nurturing identity by integrating local heritage into educational practices. Recognizing the pivotal role of cultural synthesis, the review spans historical perspectives, theoretical foundations, empirical studies, and pedagogical approaches. Key findings underscore the enriching impact of incorporating local cultural elements in Islamic education, fostering a more engaging and relevant learning environment. The synthesis reveals common themes, such as the adaptability of Islamic education to diverse cultural contexts and the symbiotic relationship between Islamic principles and local cultural elements. The discussion explores implications for practice and research, emphasizing the significance of cultural diversity in shaping effective Islamic education. Recommendations include promoting cultural competence among educators, integrating local culture into curriculum design, and fostering dynamic, inclusive pedagogical approaches.