Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

MINAT KONSUMEN TERHADAP KALUNG MANIK-MANIK BERBAHAN DASAR CAMPURAN LIMBAH STYROFOAM DENGAN RESIN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI APRILIA PUTRI, TANLALANA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan limbah styrofoam dengan campuran resin dalam pembuatan kalung manik-manik bertujuan untuk mengetahui minat konsumen terhadap kalung manik-manik dengan perbandingan campuran yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif yang hasilnya menggunakan persentase. Hasil penelitian minat konsumen terhadap kalung manik-manik berbahan dasar campuran limbah styrofoam dengan resin menggunakan pewarna alami adalah konsumen menyukai penggunaan warna temulawak dengan persentase sangat suka 37% (11 orang), suka 57% (17 orang), kurang suka 7% (2 orang); kepadatan dengan perbandingan styrofoam 1 : 5 resin dengan persentase sangat suka 17% (5 orang), suka 77% (23 orang), kurang suka 7% (2 orang); panjang kalung matinee dengan presentase sangat suka 37% (11 orang), suka 30% (9 orang); bentuk manik dengan presentase sangat suka 20% (6 orang), suka 77% (23 orang), kurang suka 30% (1 orang); tampilan kalung manik-manik dengan perbandingan styrofoam 1 : 5 resin dengan presentase sangat suka 27% (8 orang), suka 53% (16 orang), kurang suka 20% (6 orang); dan berat kalung manik-manik princess dengan perbandingan styrofoam 1 : 5 resin dengan presentase sangat suka 20% (6 orang), suka 67% (20 orang), kurang suka 13% (4 orang). Kata Kunci: Styrofoam, Resin, Kalung, Manik-Manik.
PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BIJI ALPUKAT DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI TERHADAP HASIL LULUR TRADISIONAL SHELLA JUNIARIAN NINGSIH, EKA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Lulur merupakan salah satu kosmetik perawatan kulit yang berfungsi membersihkan pori-pori serta mengangkat sel-sel kulit mati. Biji alpukat mengandung flavonoid, pholiphenol, tannin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan lulur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung biji alpukat dan ekstrak daun kemangi terhadap hasil lulur tradisional yang meliputi sifat organoleptik yaitu (aroma, warna, tekstur, dan bentuk), tingkat kesukaan panelis serta masa simpan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah perbandingan tepung biji alpukat dan ekstrak daun kemangi yaitu X1 (3:7), X2 (3,5 : 6,5), X3 (4:6), dan X4 (4,5 : 5,5). Variabel terikatnya yaitu hasil lulur tradisional meluputi aroma, warna, tekstur bentuk, tingkat kesukaan panelis dan masa simpan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh perbandingan tepung biji alpukat dan ekstrak daun kemangi terhadap hasil jadi lulur tradisional ditinjau dari aroma yang dihasilkan semakin banyak ekstrak daun kemangi aroma semakin kuat, warna yang dihasilkan semakin memudar, tekstur yang dihasilkan semakin banyak tepung biji alpukat akan semakin kasar dan bentuk yang dihasilkan maka semakin berbentuk padat. 2) sampel X2 merupakan perbandingan tepung biji alpukat dan ekstrak daun kemangi yang menghasilkan lulur yang paling baik dan disukai oleh panelis dengan kriteria lulur adalah beraroma kemangi, berwarna coklat muda, tekstur cukup kasar dan berbentuk krim. 3) Masa simpan keempat sediaan produk dapat digunakan sampai hari ke 7. Kata Kunci : Lulur tradisional, tepung biji alpukat, ekstrak daun kemangi, sifat organoleptik, masa simpan. Abstract: Scrubs is one of cosmetics terms of skin care that serves clean the pores and raised the dead skin cells. Avocado containing seeds flavonoid, pholiphenol, tannin so that it can be used as an ingredient of scrubs. The purpose of this research to know the influence of comparison flour seeds avocado and extract basil leaves of the results of scrubs traditional which includes of the nature of organoleptik namely (the scent, color, texture,and the shape) panelist?s favorite level and shelf life. The study use experimental method. The independent variables of this study is the ratio of avocado seed flour and basil leaf extract was X1 (3:7), X2 (3,5 : 6,5), X3 (4:6), dan X4 (4,5 : 5,5). The dependent variable is the traditional scrub result of aroma, color, shape texture, panelists favorite level and shelf life. While the control variables in this study are tools and materials, the result is cream-shaped scrub, the process of making, the time of manufacture. Data collection was done by observation by 30 panelists. Data analysis using one-way ANOVA and to be continued by conducting a Duncan test using the SPSS 16 program. The result showed that 1) is the comparison the starchy avocado and extract basil leaves so scrubs on the traditional seen from scent produced more extract basil leaves the stronger, a color produced incredibly fraught, texture produced the more the starchy avocado will be more rough and a shape that is generated shaped the more densely populated and crumbly. 2) X2 having comparison scrubs sample better and favored by the panel the criteria is scented scrubs produced basil, colored light brown, rough enough and shaped creamy texture. 3) the four products had the same good shelf life one another until the day-7 Keywords: Traditional scrub, avocado seed flour, basil leaf extract, organoleptic properties, shelf life.
PENGARUH PERBANDINGAN MINYAK DAN AMPAS BIJI KEMIRI (ALEURITES MOLUCCANA L. WILLD) TERHADAP HASIL JADI KOSMETIK EYEBROW POMADE ULFAH, TSATYANA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eyebrow pomade merupakan kosmetik untuk membentuk dan memberi warna pada alis. Minyak biji kemiri dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar eyebrow pomade karena mengandung trigliserida, asam lemak, protein dan triterpenoid yang dibutuhkan dalam membuat kosmetik eyebrow pomade. Ampas biji kemiri merupakan sisa dari proses ekstraksi minyak biji kemiri yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna pada eyebrow pomade. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui pengaruh perbandingan minyak dan ampas biji kemiri terhadap hasil jadi kosmetik eyebrow pomade yang meliputi sifat organoleptik (warna, tekstur, bentuk, daya oles) dan tingkat kesukaan panelis. 2) Untuk mengetahui hasil jadi kosmetik eyebrow pomade yang paling baik ditinjau dari warna, tekstur, bentuk dan daya oles. 3) Untuk mengetahui hasil jadi eyebrow pomade yang paling disukai panelis. 4) Untuk mengetahui kandungan kimia pada hasil jadi eyebrow pomade yang paling baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah perbandingan minyak dan ampas biji kemiri yaitu X1 (1,5 : 4,5), X2 (2 : 4), X3 (2,5 : 3,5) dan X4 (3 : 3). Variabel terikat penelitian ini yaitu hasil kosmetik eyebrow pomade meilputi warna, tekstur, bentuk, daya oles, tingkat kesukaan panelis dan kandungan kimia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Terdapat pengaruh perbandingan minyak dan ampas biji kemiri (Aleurites Moluccana L. Willd) terhadap hasil jadi kosmetik eyebrow pomade yang dinilai sifat fisiknya secara organoleptik (warna, tekstur, bentuk, daya oles) dan kesukaan panelis. 2) Sampel X4 memiliki perbandingan yang paling baik dengan kriteria eyebrow pomade yang dihasilkan adalah berwarna cokelat tua, tekstur lembut, berbentuk semi padat dan mudah dioleskan. 3) Sampel X4 adalah sampel yang paling disukai oleh panelis. 4) Kandungan pada sampel X4 yaitu asam lemak linoleat, asam lemak oleat, asam amino, karamel, pinocembrin, dan triterpenoid. Kata Kunci: Eyebrow pomade, minyak biji kemiri, ampas biji kemiri.
PERBEDAAN HASIL ROK PIAS ECO PRINT DAUN JATI (TECTONA GRANDIS) MENGGUNAKAN JENIS DAN MASSA MORDAN TAWAS DAN CUKA JUNIAR SARASWATI, TERRY; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknik eco print adalah proses mencetak warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung dengan cara menempelkan tanaman yang memiliki pigmen warna pada kain berserat alami yang kemudian direbus atau dikukus dalam kuali besar. Daun jati (Tectona grandis) memiliki tulang daun dan permukaan daun yang dapat menjadi motif tekstil, dan kandungan antosianin yang dapat diterapkan sebagai bahan eco print. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui perbedaan hasil jadi rok pias eco print daun jati (Tectona grandis) menggunakan jenis dan massa mordan yang berbeda pada aspek ketajaman warna dan aspek kejelasan bentuk, 2) Mengetahui hasil eco print rok pias terbaik dari jenis mordan dan massa mordan yang berbeda pada penerapan eco print daun jati (Tectona grandis), 3) Mengetahui hasil eco print yang paling disukai dari perbedaan jenis mordan dan massa mordan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah massa mordan 75 gram dan 150 gram. Variabel terikat adalah hasil jadi eco print meliputi ketajaman warna dan kejelasan bentuk yang diterapkan di Rok pias (Gored Skirt). Variabel kontrol yakni daun jati dengan nodus 2 yang berukuran sama, berumur sama pada pohon yang diperkirakan berumur sama pula, kain mori prima, alat eco print, mordanting pendahuluan, dan teknik eco print pounding dan steam, dan penerapannya berupa lekapan pada rok pias berbahan duchesse berwarna ungu muda. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi oleh 30 observer. Sedangkan analisis data yang digunakan yakni Analisis Varians ganda, dan uji Duncan dengan bantuan program SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis statistik, dapat disimpulkan bahwa 1) Terdapat perbedaan hasil jadi rok pias eco print daun jati (Tectona grandis) menggunakan jenis mordan (tawas dan cuka) dengan massa mordan 75 gram dan 150 gram, ditinjau dari aspek ketajaman warna dan kejelasan bentuk, 2) Hasil pewarnaan terbaik jika dilihat dari aspek ketajaman warna dan kejelasan bentuk yaitu jenis mordan tawas dengan massa mordan 150 gram, dan 3) Hasil eco print yang paling banyak disukai yaitu pada mordan tawas dengan massa mordan 150 gram. Karena memiliki kriteria warna yang tajam dan kejelasan bentuk yang baik. Kata kunci: Eco print, Daun Jati (Tectona grandis), Mordan. Abstract Eco print technique is a colour printing process and shapes into cloth with direct contact printing methods drawing out pigments from plants into natural fibers then boiled or steamed into big pot. Teak leaf (Tectona grandis) has bones and its surfaces can be textiles design pattern, and its antosianin can be applied as eco print material. This research aims to 1) To knowing the difference of the results of gored skirt eco print teak leaf (Tectona grandis) using mordant type and mordant mass 75 gram and 150 gram, 2) To knowing the best results of gored skirt eco print from mordant type and mordant mass of eco print teak leaf (Tectona grandis), 3) To knowing the best results of eco print comprise sharpness of colors and shape of clarity. The independent variables are using mass mordant 75 gram and 150 gram. The dependent variables are sharpness of colors and shape clarity on the results of eco print that applied to Gored Skirt. Control variables are 2nd nodus Teak leaves estimated in same age, and in same age of teak trees, mori prima cloth, eco print?s tools, pre mordanting, eco print pounding technique and steamed, and patches on light purple duchesse gored skirt. Data collections method is observation by 30 observer. Data analysis using double Varians Analysis, and Duncan test with help of program SPSS 16. Based on the results of test static analysis, it can be concluded that 1) There are difference of mordant type and mordant mass comprise the sharpness of colors and shape of clarity, 2) The most preferred of the results of eco print is Alum with mass mordant 150 gram. It is appropriate by the sharpest of colors. Keywords : Eco print, Teak leaves (Tectona grandis), Mordant.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA BERBASIS COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) MODEL TUTORIAL DI SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO NUR IKA FITRIA, MAHARANI; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Komputer berperan sebagai pembantu tambahan dalam belajar, yang pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua ? duanya dikenal sebagai Computer Assisted Intruction (CAI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan langkah pengembangan media pembelajaran pembuatan pola dasar busana wanita berbasis Computer Assisted Instruction (CAI) model tutorial untuk kelas X, mengetahui kelayakan media berdasakan analisis kevalidan format media & materi, mengetahui hasil uji coba dan mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran pembuatan pola dasar busana wanita berbasis CAI model tutorial. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan. Model pengembangan penelitian ini adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser & Molenda dengan menggunakan 5 tahap pengembangan, yaitu : 1) Analisis, 2) Desain, 3) Pengembangan, 4) Implementasi, 5) Evaluasi. Metode pengumpulan data menggunakan angket kelayakan media,soal tes dan angket respon siswa Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Langkah pengembangan media pembuatan pola dasar berbasis CAI model tutorial yang sesuai dengan langkah pengembangan model ADDIE dengan format media berupa Powerpoint, 2) Kelayakan media pembelajaran memperoleh skor validitas kelayakan format media sebesar 3,45 termasuk dalam keriteria sangat baik dan format materi sebesar 3,70 termasuk dalam keriteria sangat baik, 3) Hasil uji coba pengembangan media pembelajaran terdiri dari hasil uji coba skala kecil sebesar 75% berada dalam kategori baik dan uji coba skala besar sebesar 80% berada dalam kategori baik, 4) Hasil respon siswa terhadap media pembelajaran termasuk dalam kertiteria sangat baik. Kata kunci: Computer Assisted Instruction, Model Tutorial, Pembuatan Pola Dasar Abstract Computers that serve as additional aides in learning, whose utilization involves presenting information about the contents of the subject matter, practice excercise, or both are known as Computer-Assisted Instructions (CAI). This study aims to produce instructional media for block pattern making of womens wear based on CAI using tuttorial model for grades X. And appropriateness test of the developed learning media through the assesment by media & material format and tryout that involve grade X dtudents of VHS and student respons questionnaire. This research is a type of research and development (R&D). The research development model is the ADDIE model developed by Reiser and Molenda with 5 developments : 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, 5) Evaluation. Methods of data collection with observation, questionnaires and test questions. The results of this study are as follows: 1) The step of developing learning media of block?s pattern of womens wear based on the CAI tutorial model is in accordance with the step of developing the ADDIE model with a media format is Powerpoint presentation, 2) Results of the validity score of the media format are 3.45 point which is included in very good criteria, the material format is 3.70 point in very good criteria, 3) Result of the effectiveness test are 70% effectiveness of small-scale test that qualification as good category and 80% effectiveness of large-scale test that qualification as goodcategory, 4) Score of practicality test by the students is in very good category. Keywords: Computer Assisted Instruction, Tuttorial Model?sm Block Pattern Making
PENGARUH MASSA DAN JENIS MORDAN TERHADAP HASIL JADI PEWARNAAN BIJI PALEM PUTRI (VEITCHIA MERILLII) TEKNIK SHIBORI PADA TUNIK ARIYANTI, YENI; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Palem Putri (Veitchia merillii) merupakan tanaman cosmopolitan di daerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia. Pada biji palem putri terkandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, kuinon, polifenol/tannin yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui pengaruh massa dan jenis mordan terhadap hasil jadi pewarnaan menggunakan biji palem putri (veitchia merillii) pada tunik berbahan stretch denim dengan teknik shibori ditinjau dari aspek ketajaman warna, daya serap warna dan kejelasan motif, 2) mengetahui hasil pewarnaan terbaik menggunakan massa dan jenis mordan terhadap hasil jadi pewarnaan biji palem putri (veitchia merillii) pada tunik berbahan stretch denim dengan teknik shibori ditinjau dari aspek ketajaman warna, daya serap warna dan kejelasan motif. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan variabel bebas yaitu jenis mordan (soda abu dan tawas) dan massa mordan (130 gram, 150 gram dan 170 gram). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil jadi pewarnaan biji palem putri (veitchia merillii) dengan teknik shibori pada tunik menggunakan bahan stretch denim yang meliputi ketajaman warna, daya serap warna, dan kejelasan motif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi. Data diolah menggunakan metode analisis statistic anava ganda dengan bantuan SPSS24 dan taraf signifikan ? < 0.05. Hasil analisis anava ganda diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi jenis dan massa mordan terhadap hasil pewarnaan. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh jenis mordan terhadap pewarnaan biji palem putri ditinjau dari aspek ketajaman warna, daya serap warna dan kejelasan motif. Massa mordan diketahui memiliki pengaruh terhadap ketajaman warna dan daya serap warna, tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap kejelasan motif.
PENGARUH JENIS MORDAN TERHADAP HASIL JADI PEWARNAAN SERBUK INDIGOFERA PADA ROK PIAS BERBAHAN KATUN REGINA LUTU EDO, ANASTASIA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman indigofera di Indonesia dikenal dengan berbagai nama yaitu nila,tom jawa, tarum alus, tarum. Daun indigofera mengandung 75-90 % zat warna biru indigotin dan cara mendapatkannya melalui fermentasi daun indigofera yang dapat digunakan sebagai pewarnaan tekstil. Dalam pewarnaan tekstil memerlukan mordan, fungsi mordan sebagai pembangkit dan pengikat warna pada tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil jadi pewarnaan, pengaruh jenis mordan terhadap hasil pewarnaan tanaman indigofera dan hasil terbaik dari hasil pewarnaan yang diolah dalam bentuk serbuk pada rok pias berbahan katun dengan jenis mordan kapur tohor, tawas dan NaCl di tinjau dari aspek ketajaman warna, daya serap warna dan kejelasan motif. Jenis penelitian adalah eksperimen, variabel bebas yaitu jenis mordan kapur tohor, tawas dan NaCl. Variabel terikat yaitu hasil jadi pewarnaan serbuk indigofera pada kain katun yang ditinjau dari aspek ketajaman warna, daya serap warna dan kejelasan motif. Varieabel kontrol yaitu tanaman indigofera, alat yang digunakan, teknik pencelupan, teknik mordanting, frekuensi pencelupan,teknik tie dye, desain rok pias. Hasil analisis anava tunggal menunjukan bahwa hasil pewarnaan serbuk indigofera ada pengaruh yang signifikan terhadap jenis mordan kapur tohor, tawas dan NaCl ditinjau dari aspek daya serap warna dan kejelasan motif sedangkan untuk ketajaman warna jenis mordan tidak berpengaruh.
PENGARUH PERBEDAAN SUHU PENGEPRESAN TERHADAP HASIL JADI DESAIN MOTIF FLORAL PADA OUTER MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFER PRINTING CATUR YUNITA, ELYA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH PERBEDAAN SUHU PENGEPRESAN TERHADAP HASIL JADI DESAIN MOTIF FLORAL PADA OUTER MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFER PRINTING Elya Catur Yunita Mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. E-mail : elyayunita@mhs.unesa.ac.id Urip Wahyuningsih Dosen Pembimbing Jurusan PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail : uripwahyuningsih@unesa.ac.id Abstrak Proses pewarnaan pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan pencelupan dan pencapan. Pencapan dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satunya adalah transfer printing dengan pewarna dispersi atau sublimasi. Proses ini dimulai dengan membuat desain pada kertas yang kemudian dialihkan pada kain dibawah pengaruh suhu pengepresan.dengan waktu 15 ? 60 detik dan tekanan. Pada umumnya jenis kain yang digunakan berasal dari serat sintetis atau polyester. Jenis polyester yang digunakan adalah kain satin bridal yang digunakan untuk pembuatan outer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur suhu pengepresan terhadap hasil jadi pewarnaan menggunakan teknik transfer printing, dan mengetahui hasil jadi pewarnaan yang terbaik. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan variabel bebas temperatur suhu pengepresan 163ºC, 200ºC, dan 240ºC. Variabel terikat hasil jadi pewarnaan meliputi aspek ketajaman warna dan aspek detail desain. Variabel kontrol meliputi zat warna, jenis kain yang digunakan, dan waktu pengepresan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan jumlah observer 30 orang, instrumen penelitian berupa lembar observasi dengan skala skor 1-5 dan analisis data menggunakan perhitungan statistik anava tunggal dengan bantuan program SPSS 23 dengan ? ? 0.05. Hasil analisis data uji Anava dan uji Duncan dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketajaman warna yang dihasilkan. Tetapi tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap aspek detail desain. Hasil pewarnaan yang terbaik dari penelitian adalah pewarnaan dengan menggunakan temperatur suhu pengepresan 240ºC. Pada temperatur suhu 240ºC menghasilkan warna yang sangat tajam dan merata. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu pengepresan yang digunakan akan semakin tajam warna yang dihasilkan. Kata Kunci : transfer printing, temperatur suhu pengepresan, waktu , hasil pewarnaan Abstract Coloring process on textile could do with dyeing and printing. Printing could do with some methods, one of them is transfer printing with dye dispersion or sublimation. This process begins with make design on paper then transferred on fabric below the pressing temperature for about 15 - 60 seconds and pressure. In general, the type of fabric used comes from synthetic fiber or polyester. The type of polyester used is bridal satin fabric which is used for making outer. This research aims to determine the effect of pressing temperature on the results of staining using transfer printing techniques, and find out the best result of coloring. This type of research is an experiment with independent variables pressing temperature of 163ºC, 200ºC, and 240ºC.. Control variables include dyestuff, type of fabric used, and pressing time. The data collection method used was observation with the number of observers 30 people, the research instrument in the form of an observation sheet with a scale score of 1-5 and data analysis using a single statistical anava calculation with the help of SPSS 22 program with ? ? 0.05. The results of analysis of anava test and Duncan test in this study showed a significant effect on the sharpness of the resulting color. But there is no significant effect on the detailed aspects of the design. The best coloring results from this research were stained using a pressing temperature of 240ºC. At a temperature of 240ºC it produces very sharp and even colors. This is because the higher pressing temperature used, the sharper color will be. Keywords : transfer printing, pressing temperature, time, coloring results
PENGARUH SUBTITUSI KACANG KORO PEDANG (CANAVALIA ENSIFORMIS) DAN JUMLAH NIGARI TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK TAHU KRISTANTO, ARYA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Boga Vol 7, No 2 (2018): Yudisium Juni 2018
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) pengaruh interaksi kacang koro pedang dan jumlah Nigariterhadap sifat organoleptik tahu; 2) pengaruh subtitusi kacang koro pedang terhadap sifat organoleptik tahu; 3)pengaruh jumlah Nigari terhadap sifat organoleptik tahu meliputi warna, aroma, tekstur, rasa dan tingkatkesukaan, dan 4)Untuk mengetahui kandungan protein, lemak, karbohidrat, abu dan bakteri ecoli dengan ujilaboratorium pada produk dengan organoleptik terbaik.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan perlakuan jumlah kacang koro dan jumlah nigariyang berbeda. Jumlah kacang koro yang digunakan yaitu 30%, 50%, 70% dan jumlah nigari yang digunakan0,75%, 1% dan 1,25%. Pengumpulan data menggunakan observasi melalui uji organoleptik. Sampel dilihatoleh 35 panelis yaitu 15 orang panelis terlatih dan 20 orang panelis semi terlatih. Data dianalisis denganmenggunakan uji anova ganda dan uji lanjut Duncan. Produk tahu kacang koro terbaik selanjutnya di ujikandungan gizinya yang meliputi kandungan lemak, protein, karbohidrat, mineral dan bakteri E-coli, dilakukandi laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya.Interaksi subtitusi kacang koro dan jumlah nigari berpengaruh nyata terhadap warna, aroma, kekompakandan rasa (?<0,05), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kekenyalan dan tingkat kesukaan tahu kacang koro.Subtitusi kacang koro berpengaruh nyata terhadap kekenyalan, kekompakan, rasa dan tingkat kesukaan(?<0,05),tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap warna dan aroma. Jumlah nigari tidak berpengaruh nyata terhadapwarna, aroma, kekenyalan, kekompakan, rasa dan tingkat kesukaan tahu kacang koro. Hasil terbaik tahu kacangkoro adalah produk dengan jumlah kacang koro 15% dan jumlah nigari 1% (X2Y1) dengan kandungan giziyang meliputi protein 16,5%, lemak 6,86%, karbohidrat 1,88%, abu 0,21%, dan Ekoli 0 kol/g.Kata kunci : Tahu kacangkoro, kacang koro, nigari.AbstractThe purpose of this research is to know the substitution of koro beans and the number of organoleptic teston the quality of tofu which include color, scent, texture, taste and favorite level.The type of this research is experimental research with the treatment of the number of koro beans and thedifferent of nigari number. The number of used koro beans was 30%, 50%, 70% and the number of nigari usedwas 0.75%, 1% and 1.25%. Data collection using observation through organoleptic test. Samples were viewedfrom 35 panelists that were 15 trained panelists and 20 semi-trained panelists. Data processing was analyzed byusing multiple anova test and Duncans advanced test. The best tofu koro beans products are tested for theirnutritional content which fat, protein, carbohydrate, mineral and E-coli bacteria, in laboratorium BalaiPenelitian and Konsultasi Industri Surabaya.Substitution interaction of koro beans and nigari had significant effect on color, scent, compactness andtaste (? <0,05), but did not significantly affect the ignorance and level of tofu preference. Substitution of korobeans has a significant effect on elasticity, taste, and preferences (? <0.05), but has no significant effect oncolor and scent. The number of nigari has no significant effect on the color, scent, elasticity, compactness, tasteand level of tofu preference. The best results ofkoro bean tofu is a product with 15% koro beans and 1% nigari(X2Y1) with nutrient content including 16.5% protein, 6.86% fat, 1.88% carbohydrate, 0.21% ash and Ekoli 0kol/g.Keywords: Tofu koro beans, koro beans, nigari
Uji Penerimaan Snack Bar Strawberry sebagai Camilan Sehat Tinggi Protein dan Antioksidan Indrawati, Veni; Sulandjari, Siti; Dewi, Rahayu; Ismawati, Rita; Ruhana, Amalia
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v5i1.953

Abstract

Snack Bar merupakan camilan berbentuk batangan yang berasal dari sereal dan kacang-kacangan. Produk Snack Bar telah banyak dikembangkan dengan menambahkan berbagai bahan salahsatunya buah-buahan. Penambahan buah strawberry pada Snack Bar bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi Snack Bar sehingga dapat dikonsumsi sebgai camilan sehat. Jenis penelitian eksperimen berupa pembuatan produk Snack Bar Strawberry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandunga gizi Snack Bar Strawberry dan tingkat penerimaan/kesukaan panelis berdasarkan warna, aroma, tesktur dan rasa. Pengambilan data penerimaan produk dengan observasi menggunakan instrument pada 30 panelis. Data dianalisis secara deskriptif dengan persentase Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerimaan/kesukaan terhadap Snack Bar Strawberry yaitu; 80% suka terhadap warna, 73,33 % suka terhadap aroma, 56,66% suka terhadap tekstur dan 83,33% suka terhadap rasa. Kandungan gizi Snack Bar Strawberry yaitu Karbohidrat (195g), protein (43,3g), vitamin C (70mg) dan vitamin E (15mg). Snack Bar Strawberry dapat digunakan sebagai camilan sehat tinggi protein dan antioksidan. Hasil produk Snack Bar Strawberry yang dibuat menggunakan madu memiliki tekstur yang kurang kokoh sehingga perlu penggunaan gula caramel untuk memperkuat tekstur.