Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA CENGUNGKLUNG KABUPATEN BOJONEGORO Aryani, Septian Rachma; Sulandjari, Siti
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 8, No 1 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v8i1.31514

Abstract

AbstrakStatus gizi merupakan gambaran ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi yang diperoleh dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah status gizi balita. Status gizi balita dapat dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yaitu pola makan sedangkan faktor tidak langsung dapat dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan yaitu salah satunya pemberian kapsul vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan pemberian kapsul vitamin A dengan status gizi Balita usia 24-59 Bulan di Desa Cengungklung Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian ini 40 responden ibu yang memiliki Balita usia 24-59 bulan yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Data pola makan dikumpulkan menggunakan instrument Food Recall 2x24 Hours dan Individual Dietary Diversity Score (IDDS) sedangkan data pemberian kapsul vitamin A dikumpulkan menggunakan kuosioner pemberian kapsul vitamin A. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)terdapat hubungan antara pola makan yang meliputi jumlah energi (p=0.002 ; OR=12.5), jumlah protein (p=0.011 ; OR=7.333), jenis keragaman pangan (p=0.032 ; OR 5.133), dan frekuensi makan (p=0.038 ; OR=5.4) dengan status gizi Balita dan 2)terdapat hubungan antara pemberian kapsul vitamin A dengan status gizi Balita (p=0.041 ; OR=6) pada Balita usia 24-59 bulan di Desa Cengungklung Kabupaten Bojonegoro.Kata Kunci : Status Gizi Balita, Pola Makan, Pemberian Kapsul Vitamin A.
HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN, AKTIVITAS FISIK DAN DURASI TIDUR DENGAN STATUS GIZI PEMAIN BOLA VOLI KLUB PUTRI KELUD KEDIRI Firdaningrum, Charisma Amalia; Sulandjari, Siti
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 8, No 1 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v8i1.31515

Abstract

AbstrakSalah satu aspek pendukung prestasi pemain olahraga adalah memiliki status gizi yang baik. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi, antaranya tingkat konsumsi pangan, aktivitas fisik dan durasi tidur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat konsumsi pangan, aktivitas fisik dan durasi tidur dengan status gizi pemain bola voli Klub Putri Kelud Kediri. Jenis dari penelitian ini adalah correlational-study dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak  34 orang pemain bola voli Klub Putri Kelud Kediri, berusia 12-17 tahun, jumlah sampel di dapatkan dari keseluruhan jumlah populasi yang termasuk dalam kriteria inklusi. Data tingkat konsumsi pangan dikumpulkan menggunakan instrument Food Recall 2×24 Hours, sedangkan data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan instrument GPAQ (Global Physical Avticity) dan data durasi tidur dikumpulkan menggunakan instrumen PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Data dianalisis menggunakan statistik korelasi rank spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi energi (p=0,004), konsumsi karbohidrat (p=0,008), dan tidak terdapat hubungan antara konsumsi protein (p=0,168), konsumsi lemak (p=0,306), aktivitas fisik (p=0,522) dan durasi tidur (p=0,348) dengan status gizi pada pemain bola voli. Simpulan dari penelitian ini adanya hubungan antara konsumsi energi dan karbohidrat dengan status gizi pemain bola voli klub Putri Kelud Kediri, dan tidak terdapat hubungan antara konsumsi protein, lemak, aktivitas fisik dan durasi tidur dengan status gizi pemain bola voli klub Putri Kelud Kediri.                                                       Kata kunci: Status Gizi, Tingkat Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik, Durasi Tidur, Pemain Bola Voli
Improving high school students’ basic skills to analyze nutrition value labels of food products Sulandjari, Siti; Indrawati, Veni; Sholihah, Lini; Pratama, Satwika Arya
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v5i2.10443

Abstract

The nutrition label is important for commercial food products to be available in the market and is compulsory to be included in the package. This paper's objective is to present the training description and its effectiveness in improving students' knowledge regarding creating nutrition labels for food products based on BPOM regulation. An experimental with Community Based Research approach was used in this study. A total of 26 female students from Senior High School (SHS) 1 Karas were involved in a one-day training. Based on the observation, most students were fairly participated during the training (33.4%). There was a significant increase in the respondents' knowledge after vs. before the training (45.77 vs. 32.69, p-value<0.05). We found a trend that students who performed low participation tended to have a lower post-test score. The student's participation during the training seems to correlate positively with the post-test score. We confirmed this relationship with Spearman rho's test, in which the correlation was 0.85 (p-value<0.05), suggesting that the correlation was strong enough. Our study demonstrated that one training session had a significant impact on the first-grade SHS students' knowledge of analyzing the nutrition value label on the food product. Engaging students to participate in the class actively can enhance the student's understanding. More intensive training with innovative methods that facilitate shy students.
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING Permana, Aliffia Sri; Sulandjari, Siti
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 10, No 2 (2024): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v10i2.1062

Abstract

Stunting is a failure to achieve childrens growth potential which can lead to future disturbances spesifically experiencing difficulties in achieving optimal physical and cognitive development. This study aims to analyze the correlation between nutritional knowledge and feeding patterns of mothers with the incidence of stunting toddlers aged 25-59 months. The type of research is a quantitative study with a cross sectional approach. The population of this study were mothers with toddlers aged 25-59 months as many as 270 people and a sample of 80 people were taken with the sampling technique using simple random sampling. Feeding patterns by mothers were measured using the Child Feeding Questionaire (CFQ) and nutritional knowledge was measured using tests. Data analysis used chi-square test. The results of the research show that there was a relationship between feeding patterns with incidence of stunting in toddlers (p=0.000) and there is no relationship between maternal nutritional knowledge with incidence of stunting in toddlers (p=0.281). Health workers are expected to provide education to mothers of toddlers regarding toddler nutrition, as well as evaluate the counseling that has been provided as an effort to prevent and overcome stunting.Stunting adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi genetiknya, yang berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari, termasuk hambatan dalam mencapai kemajuan fisik dan mental. Penelitian ini memiliki tujuan guna mencari tahu kaitan diantara wawasan gizi serta pola pemberian makanan ibu dengan kejadian balita stunting umur 25-59 bulan. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ialah ibu yang mempunyai balita umur 25-59 bulan berjumlah 270 orang, sebanyak 80 orang sampel penelitian yang diambil dengan metode simple random sampling. Pola pemberian makanan oleh ibu diukur menggunakan Child Feeding Questionaire (CFQ) dan pengetahuan gizi diukur menggunakan tes. Analisis hubungan antara variabel memanfaatkan uji Chi-square. Hasil penelitian mememperlihatkan adanya kaitan diantara pola makan bersama peristiwa balita stunting (p=0,000) serta tidak ada kaitan diantara pengetahuan gizi ibu bersama peristiwa balita stunting (p=0,281). Kader atau tenaga kesehatan diinginkan mampu memberi pengarahan bagi ibu balita tentang gizi balita, dan juga menjalankan evaluasi dari pengarahan yang sudah diberikan menjadi usaha mencegah menanggulangi stunting.
Hubungan Pengetahuan Gizi, Sarapan, dan Uang Saku dengan Pemilihan Jajanan Siswa Overweight MIN 2 Magetan Aziza, Amalia Yusrin; Sulandjari, Siti; Afifah, Choirul Anna Nur; Pratama, Satwika Arya
Jurnal Gizi Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.13.2.2024.113-125

Abstract

ABSTRACTBackground: Overweight and obesity are significant health concerns characterized by excessive fat accumulation, and they are increasingly impacting school-aged children. A major factor contributing to this issue is poor snacking behavior, as many children make snack choices that fail to meet healthy food standards. It's essential to address these habits to promote better health outcomes.Objectives: This research aims to establish the correlation between nutritional knowledge, breakfast habits, and the amount of pocket money with snack choice behavior in overweight 4-6 graders of MIN 2 Magetan.Method: The research utilized a cross-sectional design involving 57 students. Nutritional knowledge was assessed through tests, while information about breakfast habits, pocket money, and snack choices was gathered using questionnaires. The Spearman rank correlation test was utilized to analyze the dataResults: The results indicated that a majority of respondents exhibited a lack of nutritional knowledge (50.9%), maintained adequate breakfast habits (49.1%), received a moderate amount of pocket money (73.7%), and demonstrated a level of behavior focused on choosing healthy snacks (40.4%).Conclusion: The analysis indicated that there was no significant correlation between nutritional knowledge and snack selection behavior (p=0.066). Likewise, no correlation was identified between breakfast habits and snack selection behavior (p=0.932). In contrast, a significant correlation was observed between the amount of pocket money available and snack selection behavior (p=0.037).Keywords: Overweight, School-aged Children, Knowledge, Breakfast, Pocket Money, Snack Choosing Behavior
PENGARUH KOMPOSISI MASKER KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) DAN PATI BENGKUANG TERHADAP HASIL PENYEMBUHAN JERAWAT PADA KULIT WAJAH BERMINYAK Irawati, Lenny; Sulandjari, Siti
Jurnal Tata Rias Vol. 2 No. 02 (2013): Vol. 02 No. 02, edisi Yudisium periode Mei 2013
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v2n02.2487

Abstract

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BIJI ALPUKAT DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI TERHADAP HASIL LULUR TRADISIONAL SHELLA JUNIARIAN NINGSIH, EKA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Rias Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v7n2.24401

Abstract

PENGARUH PERBANDINGAN MINYAK DAN AMPAS BIJI KEMIRI (ALEURITES MOLUCCANA L. WILLD) TERHADAP HASIL JADI KOSMETIK EYEBROW POMADE ULFAH, TSATYANA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Rias Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v7n2.24651

Abstract

Eyebrow pomade merupakan kosmetik untuk membentuk dan memberi warna pada alis. Minyak biji kemiri dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar eyebrow pomade karena mengandung trigliserida, asam lemak, protein dan triterpenoid yang dibutuhkan dalam membuat kosmetik eyebrow pomade. Ampas biji kemiri merupakan sisa dari proses ekstraksi minyak biji kemiri yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna pada eyebrow pomade. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui pengaruh perbandingan minyak dan ampas biji kemiri terhadap hasil jadi kosmetik eyebrow pomade yang meliputi sifat organoleptik (warna, tekstur, bentuk, daya oles) dan tingkat kesukaan panelis. 2) Untuk mengetahui hasil jadi kosmetik eyebrow pomade yang paling baik ditinjau dari warna, tekstur, bentuk dan daya oles. 3) Untuk mengetahui hasil jadi eyebrow pomade yang paling disukai panelis. 4) Untuk mengetahui kandungan kimia pada hasil jadi eyebrow pomade yang paling baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah perbandingan minyak dan ampas biji kemiri yaitu X1 (1,5 : 4,5), X2 (2 : 4), X3 (2,5 : 3,5) dan X4 (3 : 3). Variabel terikat penelitian ini yaitu hasil kosmetik eyebrow pomade meilputi warna, tekstur, bentuk, daya oles, tingkat kesukaan panelis dan kandungan kimia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Terdapat pengaruh perbandingan minyak dan ampas biji kemiri (Aleurites Moluccana L. Willd) terhadap hasil jadi kosmetik eyebrow pomade yang dinilai sifat fisiknya secara organoleptik (warna, tekstur, bentuk, daya oles) dan kesukaan panelis. 2) Sampel X4 memiliki perbandingan yang paling baik dengan kriteria eyebrow pomade yang dihasilkan adalah berwarna cokelat tua, tekstur lembut, berbentuk semi padat dan mudah dioleskan. 3) Sampel X4 adalah sampel yang paling disukai oleh panelis. 4) Kandungan pada sampel X4 yaitu asam lemak linoleat, asam lemak oleat, asam amino, karamel, pinocembrin, dan triterpenoid. Kata Kunci: Eyebrow pomade, minyak biji kemiri, ampas biji kemiri.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP KUALITAS SABUN TRANSPARAN AISYAH, SHAHNA; SULANDJARI, SITI
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n3.35421

Abstract

Abstrak Sabun tansparan merupakan jenis sabun batang yang digunakan sebagai pembersih wajah dan badan yang menghasilkan busa lembut di kulit. Sabun yang baik berfungsi untuk membersihkan, tidak merusak kulit dan dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Senyawa untuk menetralisasikan radikal bebas salah satunya adalah kulit buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit buah manggis terhadap kualitas sabun transparan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah penambahan ekstrak kulit buah manggis 0,1%, 0,15%, 0,2%, 0,3%. Variabel terikat adalah sifat fisik yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya buih dan pH. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh 30 orang. Analisis data menggunakan analisis varian tunggal (one way anova) dan uji lanjut Duncan dengan bantuan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit buah manggis terhadap sifat fisik meliputi aroma, warna, tekstur, dan daya buih pada sabun transparan. Semakin tinggi konsentrasi penambahan ekstrak kulit buah manggis sifat fisik sabun yang dihasilkan, warna semakin coklat, beraroma minyak dan ekstrak buah manggis, tekstur lunak dan berminyak, dan daya buih yang dihasilkan sedikit berbusa. Adapun hasil uji pH sabun transparan ekstrak kulit buah manggis dapat diketahui bahwa keempat sampel sabun transparan memilki jumlah rata-rata 8,08 (berkisar 8,1), sehingga keempat sampel sabun transparan ekstrak kulit buah manggis sampai hari ke 5 masih dapat digunakan dan masih memenuhi syarat mutu sabun transparan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional No. SNI 06-3532-1994, umumnya pH sabun mandi berkisar antara 8-11(SNI, 1996). Kata kunci: Sabun transparan, Ekstrak kulit buah manggis, kualitas sabun transparan. Abstract Tansparan soap is a type of bar soap that is used as a facial and body cleanser that produces soft foam on the skin. A good soap works to cleanse, not damage the skin and can protect the skin from free radicals. One of the compounds to neutralize free radicals is mangosteen rind. This study aims to determine the effect of adding mangosteen rind extract to the quality of transparent soap. The kind of research is experiments. The independent variable of this study was the addition of mangosteen rind extract 0.1%, 0.15%, 0.2%, and 0.3%. Bound variables are physical properties that include the aroma, color, texture, foam and pH. Data collection techniques using observation sheets conducted by 30 people. Data analysis used single way analysis (one way ANOVA) and Duncans follow-up test with the help of SPSS version 16. The results showed that there was an effect of the addition of mangosteen rind extract on physical properties including aroma, color, texture, and froth on transparent soap. the higher the concentration of the addition of mangosteen rind extract the physical properties of the resulting soap is increasingly brown, scented oil and mangosteen rind extract, soft and oily texture, and the froth produced less foaming. As for the results of the pH test of transparent soap mangosteen rind extract can be seen that the four transparent soap samples have an average amount of 8.08 (around 8.1), that the four transparent soap samples of mangosteen rind extract until the fifth day can still be used and are still under the quality requirements of transparent soap established by the National Standardization Agency No. SNI 06-3532-1994, the pH of soap is not determined by standards, but generally the pH of bath soap ranges between 8-11 (SNI, 1996). Keywords: Transparent soap, mangosteen rind extract, transparent soap quality.
Asupan karbohidrat, serat, dan vitamin D dengan kadar glukosa darah pada pasien rawat inap diabetes mellitus Zakiyah, Farida Farah; Indrawati, Veni; Sulandjari, Siti; Pratama, Satwika Arya
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 20, No 1 (2023): Juli
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.83275

Abstract

The relationship between the blood glucose levels of diabetes mellitus patients and intake of carbohydrates, fiber, and vitamin DBackground: Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease with a combination of symptoms that appear in a person due to an increase in blood glucose levels (hyperglycemia) above average values. Good intake by following the guidelines for persons with diabetes, a nutritious diet that contains carbs, fiber, and vitamin D can help keep blood glucose levels within acceptable ranges. Objective: This study aims to the relationship between the blood glucose levels of patients at RSI Siti Hajar Sidoarjo and their intake of carbohydrates, fiber, and vitamin D. Methods: The method in this study was a quantitative study with a cross-sectional approach, the population in this study were DM patients who were hospitalized at RSI Siti Hajar Sidoarjo. The number of samples was estimated using the cross-sectional sample size calculation and the purposive sampling technique with 60 respondents. The patient's intake was measured using a 3x24 hour food recall questionnaire. Data were analyzed using the Chi-Square test. Results: The result showed that there was a relationship between carbohydrate intake and blood glucose levels (p=0.000) and fiber intake and blood glucose levels (p=0.003), but there was no significant relationship between vitamin D intake and blood glucose levels (p=1.00). Conclusion: Carbohydrate and fiber intake significantly correlated with the patient's blood glucose levels but not vitamin D intake.