Penelitian ini bertujuan mengevaluasi faktor pembatas kesesuaian lahan untuk pengembangan agroekowisata, menilai kesesuaian lahan bagi komoditas tanaman pilihan, serta merumuskan arahan pengembangan agroekowisata yang berkelanjutan di hulu DAS Batu Gajah, Kota Ambon. Kelas kesesuaian lahan ditentukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), sedangkan evaluasi kesesuaian komoditas (nenas, salak, durian, dan duku) didasarkan pada persyaratan tumbuh masing-masing tanaman. Hasil penelitian menunjukkan lahan terbagi dalam dua kelas, yaitu Cukup Sesuai (S2) seluas 113,43 ha (33,9%) dengan pembatas ketersediaan objek wisata, dan Hampir Sesuai (S3) seluas 220,90 ha (66,07%) dengan pembatas tambahan pada aspek pengelolaan. Dari empat komoditas yang dianalisis, nenas terpilih sebagai unggulan dengan kelas S3 seluas 172,84 ha (51,7%) dan faktor pembatas curah hujan dan kemiringan lereng, sementara 161,49 ha (48,3%) tergolong Tidak Sesuai (N) akibat kemiringan lahan curam. Arahan pengelolaan menekankan pengembangan agroekowisata berbasis komoditas nenas. Strategi yang direkomendasikan meliputi pembangunan peningkatn sarana-prasarana wisata, optimasi lahan sesuai kondisi fisik, dan pelibatan masyarakat.