Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SCREENING, PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN STUNTING Nurul Indah Sari; Sandra Harianis; Dewi Erlina Asrita Sari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1402

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun (balita) yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan anak tersebut tidak sesuai dengan usianya (terlalu pendek). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir H. Zainal Arifin, SKM, MKes., menyebutkan bahwa angka stunting di Kabupaten Inhil per Februari 2020 sebesar 6,9 persen atau sebanyak 2.259 dari 43.453 balita dan bayi. Berdasarkan survey awal didapatkan bahwa beberapa dari ibu yang memiliki balita di Wilayah Kelurahan Tembilahan Hilir diketahui belum banyak terpapar mengenai stunting. Sehingga beberapa dari mereka beranggapan bahwa anak/ balitanya lebih pendek dari usianya adalah faktor genetik sehingga tidak memerlukan penanganan lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pada ibu dan balita terkait pencegahan stunting, mengukur gizi balita, dan memberikan makanan tambahan pada balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2021, berlangsung  ± 4 jam dengan jumlah peserta 32 ibu dan balita. Simpulan dari hasil screening BB/U terdapat 12 balita yang gizi kurang, 6 balita sangat kurang, Sedangkan berdasarkan TB/U 4 balita yang pendek, 8 balita sangat pendek. Sebagian peserta selama ini belum mengetahui apa itu stunting dan bagaimana cara mencegah stunting pada balita. Dalam pelaksanaan pemberian makanan tambahan pada balita terlaksana dengan baik dan tertib.Kata Kunci: Screening, Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting
KEPATUHAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN APD PADA SAAT MENOLONG PERSALINAN DI MASA PANDEMI C0VID-19 Nurul Indah Sari; Dewi Erlina Asrita Sari; Melia Pebrina
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.975

Abstract

Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit yang sedang mewabah hampir diseluruh dunia sehingga ditetapkan menjadi pandemik. POGI mengeluarkan rekomendasi dalam penanganan Ibu Hamil dan Ibu bersalin agar tidak terjadi penularan Covid-19 pada Ibu, Bayi dan Tenaga Kesehatan. meminta semua persalinan harus dilakukan di faskes seperti Klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit selama masa Pandemi Covid-19 dengan menggunakan APD minimal level 2.  Survey pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2020 dalam bentuk wawancara melalui Video Conference  terhadap beberapa pimpinan faskes di Tembilahan Indragiri Hilir menyatakan bahwa sudah menggunakan delivery chamber untuk mencegah penularan Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan bidan dalam penggunaan APD pada saat menolong persalinan di masa pandemi Covid-19. Desain penelitian ini Deskriptif, dengan Populasinya adalah seluruh bidan yang bekerja di faskes Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, teknik pengambilan sampel Random Sampling dengan Jumlah sampel sebanyak 45 Responden. Alat pengumpulan data menggunakan Kuesioner melalui link google form yang disebarkan dari bulan Agustus sampai September 2020. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden selalu menggunakan Masker, Handscoon, Pelindung mata. Menggunakan Hazmat hanya 33.3%, Tutup Kepala 22.2%, Sepatu Boots 24,4%. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak semua bidan patuh dalam menggunakan APD sesuai standar level 2 pada saat menolong persalinan di masa pandemi Covid-19.
ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN ANC TERPADU DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU: implementation of ante natal care 10 standards and obstacles in their implementation sandra harianis; Mia Rita Sari; Dewi Erlina Asrita Sari; Madinah Madinah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8 No 2 (2019): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.48 KB) | DOI: 10.35328/kebidanan.v8i2.156

Abstract

Abstract The health of pregnant women is still a national health problem. Ante Natal Care (ANC) services integrated with 10 standards can improve maternal and fetal health. However, in recent years complications of pregnancy and childbirth have increased which should be identified early with the right ANC. This study aims to explore the implementation of ANC 10 standards and obstacles in their implementation. This study uses a qualitative design with a phenomenological approach. The study began with qualitative data collection through focus group discussion (FGD) and in-depth interviews and quantitative data collection through filling out questionnaires in October-November 2018 in the working area of ​​the Upper Tembilahan Health Center. The sample of this study was all midwives at the Tembilahan Hulu health center and pregnant women were randomly taken as many as 138 people. The findings of this study note 35 out of 138 (25.4%) pregnant women received standard ANC 10 services in full. Weigh BB and measure TB (86.23%), measure blood pressure (100%), nutritional status (88.41%), measure TFU (85.51%), value of fetal presentation (81.88%), srining T (81.16%), Fe tablets (71.01%), labor checks (81.88%), case management (82.61%), and speech meetings (69.57%). The obstacle of midwives is inadequate facilities and infrastructure and the weak skills of midwives in implementing standards. The need for monitoring and evaluation of KIA program holders and guidance and training for integrated ANC servants for all midwives
ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN ANC TERPADU DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU: implementation of ante natal care 10 standards and obstacles in their implementation sandra harianis; Mia Rita Sari; Dewi Erlina Asrita Sari; Madinah Madinah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8 No 2 (2019): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kebidanan.v8i2.156

Abstract

Abstract The health of pregnant women is still a national health problem. Ante Natal Care (ANC) services integrated with 10 standards can improve maternal and fetal health. However, in recent years complications of pregnancy and childbirth have increased which should be identified early with the right ANC. This study aims to explore the implementation of ANC 10 standards and obstacles in their implementation. This study uses a qualitative design with a phenomenological approach. The study began with qualitative data collection through focus group discussion (FGD) and in-depth interviews and quantitative data collection through filling out questionnaires in October-November 2018 in the working area of ​​the Upper Tembilahan Health Center. The sample of this study was all midwives at the Tembilahan Hulu health center and pregnant women were randomly taken as many as 138 people. The findings of this study note 35 out of 138 (25.4%) pregnant women received standard ANC 10 services in full. Weigh BB and measure TB (86.23%), measure blood pressure (100%), nutritional status (88.41%), measure TFU (85.51%), value of fetal presentation (81.88%), srining T (81.16%), Fe tablets (71.01%), labor checks (81.88%), case management (82.61%), and speech meetings (69.57%). The obstacle of midwives is inadequate facilities and infrastructure and the weak skills of midwives in implementing standards. The need for monitoring and evaluation of KIA program holders and guidance and training for integrated ANC servants for all midwives