Andrijanto Andrijanto
Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Pengaruh Bermain Games (Ms.Windows) pada Saat Jam Istirahat Siang terhadap Kinerja dengan Menggunakan Rantai Markov dan Uchida Kraepelin Test ., Andrijanto; Yuliana, Evelyn
Zenit Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Zenit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Employees might experience boredom while facing the same  situation and job while working  with the computer. Playing a computer game can be an alternative to recover from that condition, but playing a game during the office hours is prohibited. That activity is assumed have a bad effect on their performance. To play a game in the office, some employees do it at lunch time, but they do not have many game options. In the office computer, there are only Microsoft Windows games, built in Windows program package. This research is done to find out the effect of playing Microsoft games at lunch time on the employee performance. This research will make a behavior analysis as well  as performance  analysis.  Behaviour analysis is done to find  out  the  probability of people selecting one game then moving/changing to another game. This analysis will give a segmentation on Microsoft games to find out, which game is the most favorite. Markov Chain is used to analyze the behaviour. Performance analysis is done to find out the effect of game resulted from behaviour analysis to the performance. The performace is a cognitive ability of employees. Uchida Kraepelin  Test  (UKT) is used to measure a cognitive ability. Performance  criteria are the maximum total job and the total error of job. The job will be a simple additional task performed by UKT. Thirty employees with the same habit in playing Microsoft game during lunch time in the office are observed to study the behavior. Four male employees from Divisi Desain Grafis Perusahaan X, ages between 22 –  24 years old, have the same job and  same  working  place will be an object  for  performance  test. The result from the behaviour analysis will be tested for the four male employees. Besides, which game will give a good effect on the performance will be analyzed. The games include  Solitaire, Spider Solitaire, dan Minesweeper. The data from UKT measurement is tested by one way ANOVA, 2 way interaction ANOVA, Goodness of Fit test, T-test, dan Principal Components Analysis (PCA). One way ANOVA shows that after playing games the performance is not descending, 2 way interaction ANOVA shows that the variance on game effected on the  max total job can be done, it does not affect on the total errors of job. Besides, the duration of playing a game does not affect the max total job and the total errors of  job. T-test and PCA show that Minesweeper game gives a very good effect on the performance.Keywords: Markov Chain, Uchida Kraepelin Test, Ergonomy Cognitive, Performance
Penentuan Gerakan Bantu pada Penyanyi Sopran untuk Mencapai Nada Tinggi diatas A’ Menggunakan Principal Component Analysis yang Ditinjau dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Paduan Suara Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha) ., Andrijanto; Jonathan S., Benny
Zenit Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Zenit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Singing can be done either individually or together in a choir. However, they ways to sing individually and in a choir are not the same. In a choir, singers are divided into four groups, nemely sopran, alto, tenor, and bass. Sopran singers are females, and they are expected to be able to reachC” note. There are several physical movements that can be used to make singers reach notes above A’. This research intends to find out which movements can help the singers to be able to reach high notes without feeling tired. Five movements were used for this purpose. The heart beats of sopran singers are measured while singing C-C” notes, accompanied by the piano and used five movements alternately. The energy consumption and the highest note to reach when using the movements will be analyzed. The energy consumption of each movement was calculated by referring to to the heart beatsand the ranks by using Principal Component Analysis (PCA). This research will conclude that there are efficient movements to use for singing several songs, and reaching the highest note.Keywords: choir, sopran singers, energy consumption, ergonomy
Penentuan Data Anthropometri untuk Perancangan Ulang Produk Dengan Meninjau Interaksi Pengguna Studi Kasus Perancangan Ulang Kursi Roda ISO 7176 Untuk Anak-Anak Tuna Daksa Andrijanto Andrijanto; Boy Parulian Hutapea
Journal of Integrated System Vol. 2 No. 1 (2019): Journal of Integrated System
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v2i1.1721

Abstract

Sebagian besar anak-anak tunadaksa mengalami kelainan fisik yang disebabkan oleh pembawaan dari lahir atau penyakit. Pendidikan sangatlah dibutuhkan untuk membantu mereka melatih diri dalam beraktivitas dengan kondisi kemampuan tubuh yang terbatas. Sebuah sekolah luar biasa khusus untuk anak-anak tunadaksa di Bandung menyadari bahwa fasilitas fisik seperti kursi roda yang mereka gunakan perlu disesuaikan dengan kondisi fisik anak-anak supaya dapat mendukung mereka dalam melakukan gerakan menjangkau ke atas serta menjangkau ke bawah.Kursi roda yang digunakan selama ini adalah kursi roda ISO 7176 yang umum dijual di toko peralatan medis. Penelitian ini bertujuan menentukan data anthropometri anak-anak tunadaksa di sebuah sekolah SLB-D X di Kota Bandung, dengan memperhatikan interaksi pengguna dengan kursi roda. Data anthropometri yang mewakili ukuran tubuh anak-anak tunadaksa dibutuhkan sebagai acuan untuk melakukan perancangan ulang kursi roda yang ergonomis bagi mereka. Duapuluh siswa pengguna kursi roda dengan rentang usia 6-12 tahun diukur tubuhnya untuk mendapatkan data-data anthropometri Uji normal dan keseragaman data yang dilakukan terhadap data hasil pengukuran menunjukkan hasil yang layak untuk dipakai sebagai acuan. Pembagian persentil dilakukan untuk memberikan patokan pada penentuan dimensi fasilitas fisik. Tiga belas data anthropometri anak-anak tunadaksa dengan rentang usia 6-12 telah disusun dan dapat digunakan sebagai acuan untuk perancangan kursi roda. Kata kunci (keywords): anthropometri, fasilitas fisik, tuna daksa
Kajian Ulang Penggunaan Media Digital Dalam Aktivitas Belajar Mengajar di Program Studi Teknik Industri Elty Sarvia; Andrijanto .; Winda Halim; Muhammad Rafi
Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (Desember 2020):
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v3i2.2982

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi usability pada media digital yang digunakan sejak tahun 2014 sebagai sarana pendukung pembelajaraan di Program Studi Teknik Industri. Adapun media yang digunakan adalah blog dan course learning system (CLS). Blog digunakan sebagai media yang dinilai dapat menjembatani antara dosen dengan mahasiswa terkait informasi seputar perkuliahan. CLS digunakan sebagai media dosen untuk menyimpan materi perkuliahan, seperti teori dan modul praktikum, serta untuk mengadakan kuis online. Evaluasi usability akan mengukur media yang digunakan berdasakan kriteria learnability, efficiency, memorability, errors dan satisfaction. Hal ini dilakukan untuk menentukan pengembangan lebih lanjut media digital sebagai sarana komunikasi yang diwajibkan oleh pemerintah. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner selama tahun 2019 dengan metode sampling purposive kepada dosen yang telah menggunakan sarana media khususnya blog dan CLS untuk mendukung proses pengajaran yang dilakukan. Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa 2 kriteria dari lima kriteria Nielsen di atas rata-rata keseluruhan (2,97) yaitu Efficiency (3,07) dan Satisfaction (3,00) yang mengindikasikan bahwa media digital blog sudah efisien dalam operasinya dan pengguna (dosen) cukup puas dalam menggunakan. Sedangkan untuk sistem e-learning CLS terdapat 3 kriteria di atas rata-rata keseluruhan (2,72) yaitu Learnability (2,74), Memorability (2,77) dan Satisfaction (2,8) yang mengindikasikan bahwa mudah dipelajari, mudah diingat dan pengguna (dosen) cukup puas dalam menggunakan. Semua dosen sudah puas terhadap semua variabel untuk keenam konten, akan tetapi pada sistem CLS, dosen berpendapat bahwa variabel ‘Upload Latihan Soal’ belum memenuhi prinsip Efficiency dan beberapa variabel ‘UploadLatihan Soal’ dan ‘Info Tugas Kuliah’ belum memenuhi prinsip usability. Kata kunci (keywords): media digital, e-learning, Nielsen usability model
Penentuan Insentif Operator Pengiriman Barang di Pabrik Makanan dan Minuman Skala Nasional dengan Pertimbangan Produktivitas dan Beban Kerja Kamil Riyadi Alam Situmeang; Andrijanto Andrijanto; Victor Suhandi
Journal of Integrated System Vol. 6 No. 2 (2023): Journal of Integrated System Vol. 6 No. 2 (Desember 2023)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v6i2.7823

Abstract

Pekerjaan pengiriman barang pada sebuah pabrik makanan dan minuman berskala nasional adalah memasukkan barang-barang yang sudah dikemas dari gudang barang jadi ke dalam truk pengiriman. Perusahaan ingin meningkatkan kinerja bagian pengiriman barangan dengan memberikan insentif bagi pekerjanya. Akan tetapi perusahaan belum memiliki patokan dalam memberikan insentif. Sesuai dengan keinginan perusahaan maka tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan intensif pekerja bagian pengiriman dengan ketentuan produktivitas melebihi 75% dan beban kerja yang melebihi 100%. Oleh karena itu, penelitian ini mengamati aktivitas dari tiga operator inspeksi dan empat pengemudi forklift. Produktivitas akan dihitung menggunakan metode work sampling dan beban kerja dihitung menggunakan workload analysis. Hasil perhitungan tiga operator inspeksi menghasilkan rata-rata untuk produktivitas tidak mencapai 75% (rata-rata=62%) dan beban kerja kurang dari 100% (rata-rata=87%). Sedangkan empat pengemudi forklift memiliki rata-rata produktivitas dan beban kerja yang melebihi ketentuan, yaitu 82% dan 115%. Hasil ini menunjukkan operator inspeksi tidak mendapatkan insentif. Agar operator inspeksi mendapatkan insentif diusulkan mempekerjakan 2 operator dengan rata-rata produktivitas dan beban kerja usulan masing masing adalah 92.3% dan 130%.