Stunting adalah masalah yang menimpa pada tumbuh kembang anak terutama balita yang ditandai dengan kurangnya asupan gizi, ketidaklayakan simulasi psikososial dan infeksi yang berulang. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan upaya memberikan makanan tambahan untuk mencukupi kebutuhan gizi agar tercapai status gizi yang baik. Selain itu untuk memantau status gizi anak diperlukan suatu aplikasi yang dapat diakses kader posyandu juga masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi kader posyandu wilayah kerja Puskesmas Bungursari Kota Tasikmalaya mengenai pencegahan stunting melalui pembuatan produk PMT terfortifikasi bahan alam dan aplikasi perhitungan status gizi berbasis android. Metode berupa penyuluhan PMT terfortifikasi bahan alam serta sosialisasi aplikasi gizi berbasis android terhadap 50 kader dari 25 posyandu di Puskesmas Bungursari. Para kader melakukan pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pengetahuannya terkait stunting, PMT dan aplikasi perhitungan gizi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan kader posyandu meningkat sampai 78% setelah diberikan materi penyuluhan. Penerapan teknologi berupa cara fermentasi yoghurt ekstrak bunga telang dan aplikasi SINERGI yang dipraktekan oleh para kader. Selain itu, setelah dilaksanakan monitoring pasca kegiatan penyuluhan, para kader posyandu secara mandiri aktif memproduksi produk PMT untuk diberikan dan mengenalkan aplikasi perhitungan gizi pada kegiatan posyandu di tempat masing-masing. Sehingga terdapat keberlanjutan dari program pengabdian kepada masyarakat ini. Kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam memproduksi PMT di posyandu masing-masing serta menggunakan aplikasi SINERGI.