Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERAN INOVASI DAN PENGUATAN DAYA SAING BISNIS DENGAN PENERAPAN LEAN SIX-SIGMA CONCEPT Supriyanto, Hari
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v2i2.1698

Abstract

ABSTRACTThe dynamics and development of the global economy can give a positive signal to the importance of improvement on empowerment and product competitiveness in the market. It takes well thought plan to build competitive advantage, which is the basis for increasing production and business competitiveness. Increasing production is a series of activities to shape productivity. If one production activity experiences failure, it will affect the quality and production capacity. Failure is usually indicated by waste / excess that appears along the value stream. There is a high indication of defect exceeding 10% in sorting and packaging process. The main problem is the presence of waste / excess which results in a decrease in quality and production capacity. This paper will identify the waste that occurs in the production process, look for the root causes of the waste, and build alternative remedial solutions. Creative thinking is required to increase resource efficiency and business competitiveness in the market. The method used to solve the problem is Lean six-sigma. This concept traces the problem of inefficiency by finding nonvalue added activity from the emergence of waste along the value stream. The emergence of waste is further identified with root cause analisys (RCA) and failure mode and effects analysis (FMEA). The end result of FMEA is the risk priority number (RPN) which describes the priority over the risk mode for remedial. From the priority results, 3 improvement alternatives are designed, namely operator training, the making of SOP of production process, and quality control employee training. With the net present value (NPV) approach, a positive NPV value is obtained, meaning that the alternative is feasible to run. This alternative increases the sigma value from the initial sigma of 2.80 to 3.30. An increase in sigma value will indicate a decrease in the level of defect per million opportunities (DPMO), and resulting in a decrease in costs up to 20%. Keywords: Competitiveness, Competitive Advantage, Lean Six Sigma, RCA, FMEA, DPMOABSTRAKDinamika dan perkembangan ekonomi global dapat memberikan sinyal positif terhadap pentingnya peningkatan pemberdayaan dan daya saing produk di pasar. Dibutuhkan pemikiran untuk membangun keunggulan kompetitif, yang menjadi dasar bagi peningkatan produksi dan daya saing bisnis. Peningkatan produksi merupakan serangkaian aktifitas untuk membentuk produktifitas. Bila salah satu aktifitas produksi mengalami kegagalam maka akan berpengaruh pada kualitas dan kapasitas produksi. Kegagalan biasanya terindikasi dari waste/ pemborosan yang muncul di sepanjang value stream. Terdapat indikasi defect yang tinggi melebihi 10% di sortir dan packaging process. Permasalahan utama adalah adanya waste/ pemborosan yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kapasitas produksi. Paper ini akan mengidentifikasi waste yang terjadi di proses produksi, mencari akar penyebab terjadinya waste, dan membangun alternatif solusi perbaikan.  Diperlukan pemikiran kreatif untuk dapat menaikkan efisiensi sumber daya dan daya saing bisnis di pasar. Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan adalah Lean six-sigma. Konsep ini menelusuri permasalahan inefisiensi dengan cara mencari nonvalue added activity dari munculnya waste di sepanjang value stream.  Kemunculan waste selanjutnya diidentifikasi lebih dalam dengan root cause analisys (RCA) dan failure mode and effects analysis (FMEA). Hasil akhir dari FMEA adalah risk priority number (RPN) yang menggambarkan prioritas atas mode resiko untuk dilakukan perbaikan. Dari hasil prioritas dirancang 3 alternatif perbaikan yaitu pelatihan operator, pembuatan SOP proses produksi, dan pelatihan karyawan quality control.   Dengan pendekatan net present value (NPV), maka diperoleh nilai NPV yang positif, artinya alternatif tersebut adalah layak untuk dijalankan. Alternatif ini meningkatkan nilai sigma dari sigma awal sebesar 2,80 menjadi 3,30. Kenaikan nilai sigma akan memberi indikasi adanya penurunan tingkat defect per million opportunities (DPMO), dan berakibat pada penurunan biaya sampai 20%.  Kata kunci: daya saing, keunggulan kompetitif, Lean Six Sigma, RCA, FMEA, DPMO
ORGANISATIONAL DESIGN FOR CHANGING BUSINESS ENVIRONMENTAL: IMPLEMENTASI SERVQUAL PADA KUALITAS LAYANAN PELANGGAN ( Studi Kosus: Operator Telepon Seluler Perusohoon Telekomunikosi di Jowo Timur) Nurmianto, Eko; Supriyanto, Hari; Yuliarto, Kris
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 5, No 3 (2000): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.918 KB) | DOI: 10.14710/jbs.5.3.12-22

Abstract

Di masa kritis ekonomi saat ini lingkungan bisnis mengalami perubahan, jumlah pelanggan telepon seluler dapat menurun. Oleh karena itu, kualitas pelayanan yang baik merupakon solusi yang paling tepat bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya (customer retention). Kemampuan perusahaan untuk menangkap keinginan konsumen dan memuaskannya menjadl hal yang mutlak diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengenal pelanggan sebaik mungkin, mengetahui apa yang diinginkannya dan sejauh mana pelayanan yang telah diberikan sehingga muncul strategi peningkatan kualitas pelayanan yang mengarah pada reformasi bisnis di bidang industri jasa.Metode pendekatan yang digunakan adalah Dimentions of Service Qualify (Zeithami, 1990). Pengambilandata dilakukan di dua kantor pelayanan yattu Surabaya dan Malang. Pengolahan data yang dilakukan adalah pembentukan segmen pelanggan berdasarkan besar tagihan (billing) dengan menggunakan metode K-Mean Cluster, pendefinisian profit pelanggan dengan menggunakan metode Crosstab, perhitungan tingkat harapan, persepsi layanan dan persepsi kualitas pelayanan dengan menggunakan Statistik Deskriptif, penentuan variabel-variabel yang diperbaiki dengan Customer Windows. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah rekomendasi strategi reformasi bisnis yang mengarah pada prioritas peningkatan / perbaikan variabel-variabel kualitas pelayanan yaitu surat kabar, beli kartu Hallo langsung kring, tepat jumlah tagihan, tepat waktu kirim tagihan, mudah menghubungi perusahaan, kejelasan kejernihan suara, brosur atau majalah, mudah dapat info tagihan, bebas gangguan saat bicara dan menu fasilitas dalam telepon seluler (Surabaya) sedangkan untuk Malang, yang harus dibenahi adalah muslk kantor, surat kabar, kejelasan kejernihan suara, luas ruangan, salam ketika bertemu pelanggan, penataan ruangan, sebut nama pelanggan saat kontak, mudoh menghubungi perusahaan, garansi kartu Hallo, tepat waktu kirim tagihan, beli kartu Hallo langsung Kring, dan pilihan kalimat blocking.
Peningkatan Efisiensi Variabel-Variabel Kritis pada Unit Gawat Darurat dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Supriyanto, Hari
Jurnal Teknik Industri Vol 8, No 2 (2007): Agustus
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.424 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol8.No2.158-165

Abstract

Health represent essential requirement these days. For that on duty in charge have to have yardstick to know efficiency ;level and health service productivity. Measurement of efficiency as productivity index must be done objectively, so that result of measurement can be made input to progress of health of society. Target of research was to make a model assessment of efficiency in order to determination of productivity every health service and determine repair plan to inefficient service. Problem solving used Data model of Envelopment Analysis (DEA) approach. DEA was used to measure productivity and efficiency with input multi and of multi output. With existence of real correct measurement - objective correctness, expected will give instrument to Health department to give satisfaction to wide [of] society. From result of data processing, will be obtained value of technical efficiency for the each Decision Making Unit (DMU) was less efficient, and some repair goals which must reach. Stipulating of peer of group to less efficient DMU will give direction to repair program.
PENINGKATAN KUALITAS MANUFAKTUR PRODUK CIRCUIT BREAKER-ARC CHUTE SUPRIYANTO, HARI; SUPRIYANTO, M. FERDIAN RAHMA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 8, No 2 (2020): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektro
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v8i2.324

Abstract

ABSTRAKSektor industri kecil dan menengah (IKM) berkontribusi cukup besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Salah satu IKM yang bergerak di sektor ini adalah usaha circuit breaker. Mereka memiliki permasalahan defect produk. Lean sixsigma dipakai sebagai pendekatan improvement yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dengan cara mengurangi variasi produk. Tiga alternatif solusi, yaitu pelatihan staff, pengadaan fasilitas, dan modifikasi fasilitas. Alternatif perbaikan yang paling optimal untuk setiap proses adalah pelatihan untuk karyawan blanking dan pelatihan untuk karyawan electroplating. Alternatif perbaikan yang dipilih selanjutna diterapkan dengan tujuan meningkatkan sigma level dan mengurangi biaya kualitas. Penerapan alternatif menunjukkan kenaikan nilai sigma untuk proses blanking dari 3.96 sigma menjadi 4.05 sigma. Sedangkan untuk proses electroplating terjadi kenaikan nilai sigma dari 3.20 sigma menjadi 3.51 sigma.Kata kunci: lean, waste, Sixsigma, defect, RCA, FMEA ABSTRACTThe industrial sectors of small and medium enterprises (SMEs) have a considerable contribution to economic development in Indonesia. One SMEs engaged in the business sector is the circuit breaker. The main problem occurs the defected product is quite high and needs improvement, to increase product quality. Lean six sigma is used as improvement approach aimed at improving quality by reducing the variety of products. There are three alternative solutions, namely the training of staff, the purchase of the facility, and modification of the facility. The most optimal alternative for each process is blanking worker training and electroplating worker training. Training in both processes, then applied to increase sigma levels and reduce quality costs. Alternative implementations showed an increasing sigma value for blanking process from 3.96 sigma becomes 4.05 sigma. As for the electroplating process an increasing rate from 3.20 sigma becomes 3.51 sigma. Keywords: lean, waste, Sixsigma, defect, RCA, FMEA
Pemberdayaan dan Penguatan Daya Saing Usaha dengan Penerapan Lean Six-Sigma Concept, Studi Kasus Supriyanto, Hari
Jurnal Manajemen Dayasaing Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Manajemen Daya Saing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/dayasaing.v20i1.5997

Abstract

Dinamika dan perkembangan ekonomi global dapat memberikan sinyal positif terhadap pentingnya peningkatan pemberdayaan dan daya saing produk di pasar. Dibutuhkan pemikiran untuk membangun keunggulan kompetitif, yang menjadi dasar bagi peningkatan produksi dan daya saing bisnis. Peningkatan produksi merupakan serangkaian aktifitas untuk membentuk produktifitas. Bila salah satu aktifitas produksi mengalami kegagalam maka akan berpengaruh pada kualitas dan kapasitas produksi. Kegagalan biasanya terindikasi dari waste/ pemborosan yang muncul di sepanjang value stream. Terdapat indikasi defect yang tinggi melebihi 10% di sortir dan packaging process. Permasalahan utama adalah adanya waste/ pemborosan yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kapasitas produksi. Paper ini akan mengidentifikasi waste yang terjadi di proses produksi, mencari akar penyebab terjadinya waste, dan membangun alternatif solusi perbaikan.  Diperlukan pemikiran kreatif untuk dapat menaikkan efisiensi sumber daya dan daya saing bisnis di pasar. Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan adalah Lean six-sigma. Konsep ini menelusuri permasalahan inefisiensi dengan mencari non value added activity dari munculnya waste di sepanjang value stream.  Kemunculan waste selanjutnya diidentifikasi lebih dalam dengan root cause analisys (RCA) dan failure mode and effects analysis (FMEA). Hasil akhir dari FMEA adalah risk priority number (RPN) yang menggambarkan prioritas atas mode resiko untuk dilakukan perbaikan. Dari hasil prioritas dirancang 3 alternatif perbaikan yaitu pelatihan operator, pembuatan SOP proses produksi, dan pelatihan karyawan quality control.   Dengan pendekatan net present value (NPV), maka diperoleh nilai NPV yang positif, artinya alternatif tersebut adalah layak untuk dijalankan. Alternatif ini meningkatkan nilai sigma dari sigma awal sebesar 2,80 menjadi 3,30. Kenaikan nilai sigma akan memberi indikasi adanya penurunan tingkat defect per million opportunities (DPMO), dan berakibat pada penurunan biaya sampai 20%.
ANALISIS PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PENJUALAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN TRIZ UNTUK MENCIPTAKAN LOYALITAS KONSUMEN PADA CV. XYZ Yuswandi, Dhedy; Supriyanto, Hari
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan konsumen merupakan faktor utama yang seharusnya menjadi perhatian dari penyedia layanan. Kepuasan dapat berimbas pada loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan. CV. XYZ adalah perusahaan penyedia peralatan dan bahan baku kebutuhan digital printing Untuk bisa menghadapi kompetisi usaha yang semakin sulit maka perusahaan harus terus memberikan pelayanan yang berkualitas serta inovasi produk untuk memenuhi keinginan konsumen. Untuk mewujudkan itu perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus menerus untuk tercapai kepuasan pelanggan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui adanya konsumen yang tidak repeat order sehingga menyebabkan penurunan jumlah pelanggan serta keluhan pelanggan mengenai ketersedian produk yang membuat konsumen harus pre order terlebih dahulu. untuk meningkatkan kualitas pelayanan perlu dilakukan analisa kualitas pelayanan yang telah diberikan supaya mengetahui tingkat pelayanan apa saja yang kurang memuaskan, sehingga dapat dilakukan perbaikan kualitas pelayanan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Dalam penelitian ini digunakan metode servqual untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan. Dari hasil servqual didapat 5 atribut pelayanan yang kurang dari total 14 atribut pelayanan. Setelah didapat pelayanan yang kurang selanjutnya dilakukan analisa solusi perbaikan menggunakan metode TRIZ. Dari pengolahan data dengan metode TRIZ didapat usulan solusi perbaikan sesuai dengan 3 prinsip inventif TRIZ yaitu prinsip no. 10 preliminary action, prinsip no. 15 dynamics dan prinsip no. 32 color changes.
ANALISIS PERBAIKAN PROSES PENGEMASAN MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA CV. XYZ Zani, Fandi Rafsyan; Supriyanto, Hari
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan faktor utama dalam menghasilkan produk yang berkualitas. CV. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengemasan minyak goreng.Untuk mewujudkan itu perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus menerus untuk tercapai kepuasan pelanggan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui adanya defect pada proses pengemasan. untuk meningkatkan kualitas produk perlu dilakukan analisa perbaikan kualitas produk, sehingga dapat dilakukan perbaikan kualitas produk untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap kualitas produk. Dalam penelitian ini digunakan metode Root Cause Analysis (RCA) untuk mengetahui akar penyabab defect. Dari hasil RCA didapat 4 faktor peyebab defect tutup botol tidak rapat. Setelah didapatkan akar penyebab defect tutup botol tidak rapat dilakukan analysis menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) didapatkan risk priority number didaptakan rekomendasi perbaikan yaitu pemahaman tentang pemasangan tutup botol, inspeksi pada setiap proses, pengecekan setiap material, penambahan pendigin AC di ruang pengisian. 
IMPLEMENTASI KONSEP LEAN PADA AKTIVITAS PEMELIHARAAN PT. PJB UP GRESIK Gede Bima Nugraha; Putu Dana Karningsih; Hari Supriyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.06 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1535

Abstract

PT. PJB UP Gresik merupakan pembangkit energi listrik yang berada di Gresik, Jawa Timur. PT. PJB UP Gresik berusaha mencapai peningkatan kesiapan, keandalan, dan efisiensi yang merupakan target utama dari proses unit pembangkitan, dengan perencanaan dan pengendalian pemeliharaan yang disebut dengan Work Planning & Control (WP&C). Walaupun PT. PJB UP Gresik telah menggunakan sistem WP&C, kegiatan pemeliharaan pembangkit yang dilakukan masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pengukuran performansi model Overall Measure of Maintenance Performance, hanya beberapa faktor indikator perhitungan yang telah memenuhi target, yaitu Overdue tasks, Degree of scheduling, Evaluation of preventive maintenance and predicitve maintenance dan Emergency man-hours. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan efisiensi aktivitas pemeliharaan yang salah satunya dengan mengurangi pemborosan atau waste. Penelitian ini diterapkan konsep Lean performansi model Overall Measure of Maintenance Performance, Value Stream Maintenance Mapping (VSMM) dan Risiko. Model performansi digunakan untuk mengukur aktivitas awal perawatan dan menggunakan konsep lean untuk mendeteksi waste. Waste yang terdeteksi dikaitkan dengan risiko kegagalan unit pembangkit
Aplikasi Metode Lean Six Sigma Untuk Usulan Improvisasi Lini Produksi Dengan Mempertimbangkan Faktor Lingkungan. Studi Kasus: Departemen GLS (General Lighting Services) PT. Philips Lighting Surabaya Miftachul Arifin; Hari Supriyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.658 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1601

Abstract

Departemen GLS (General Lighting Services) PT. Philips Lighting Surabaya merupakan produsen lampu pijar. Pada pelaksanaan proses produksinya, perusahaan menemui beberapa kendala yang terkait dengan waste. Analisis lean six sigma dengan menggunakan value stream mapping menunjukkan terjadi defect di mesin finishing dan waiting di mesin mounting. EHS waste juga muncul yang mengindikasikan adanya dampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja. Pencarian akar permasalahan dilakukan dengan menggunakan tools RCA (5 whys) dan FMEA hingga memunculkan 15 penyebab utama terjadinya ketiga waste tersebut. Pembentukan tim Total productive maintenance, penelitian perbaikan kualitas bulb dan flare, serta eksperimen pengurangan jumlah jenis coil menjadi usulan alternatif yang bisa dilakukan perusahaan. Dengan menggunakan konsep value management didapatkan alternatif terbaik dengan melakukan pembentukan dan pelatihan tim Total productive maintenance. Alternatif ini meningkatkan nilai sigma defect dari 2,92 menjadi 3,08 dan sigma waiting dari 2,83 menjadi 2,89. Indikator dampak lingkungan juga mengindikasikan penurunan yang sejalan.
Peningkatan Efisiensi Variabel-Variabel Kritis pada Unit Gawat Darurat dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Hari Supriyanto
Jurnal Teknik Industri Vol. 8 No. 2 (2007): Agustus
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol8.No2.158-165

Abstract

Health represent essential requirement these days. For that on duty in charge have to have yardstick to know efficiency ;level and health service productivity. Measurement of efficiency as productivity index must be done objectively, so that result of measurement can be made input to progress of health of society. Target of research was to make a model assessment of efficiency in order to determination of productivity every health service and determine repair plan to inefficient service. Problem solving used Data model of Envelopment Analysis (DEA) approach. DEA was used to measure productivity and efficiency with input multi and of multi output. With existence of real correct measurement - objective correctness, expected will give instrument to Health department to give satisfaction to wide [of] society. From result of data processing, will be obtained value of technical efficiency for the each Decision Making Unit (DMU) was less efficient, and some repair goals which must reach. Stipulating of peer of group to less efficient DMU will give direction to repair program.