Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERANCANGAN HOTEL RESORT OLELE (PENDEKATAN GREEN ARCHITECTURE) Ibrahim, Usman; Heryati; Surijani Tatura, Lydia
Journal Of Building Architecture Vol. 2 No. 1 (2024): JOURNAL OF BUILDING ARCHITECTURE (APRIL)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jba.v2i1.29

Abstract

Gorontalo merupakan provinsi yang memiliki banyak tempat wisata, salah satunya Taman Laut Olele. Taman Laut Olele merupakan salah satu lokasi wisata bahari di Gorontao untuk para pecinta snorkeling dan diving. Bayaknya peminat untuk berwisata di Kebupaten Kabila Bone, wisata dari nusantara maupun mancanegara berkisar 142.425 wisatawan dari tahun 2015 sampai 2018. Banyaknya pengunjung yang berkunjung membuat sebagian tidak memdapatkan fasilitas penginapan yang memadai. Sehingga Hotel resort Olele dengan pendekatan Green Architecture menjadi suatu solusi dari permasalahan di atas. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang Hotel Resort dengan segala fasilitasnya berdasarkan kebutuhan dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung melalui pendekatan Green Arsitekture. Metode penelitian yang digunakan ialah metode Kualitatif Deskriftif dengan menentukan jenis data dan teknik pengumpulan data. Jenis data terdiri dari data objek perancangan berupa data primer dan sekunder. Kemudian mengidentifikasi kondisi yang ada pada site, dari hasil identifikasi kemudian dianalisis dan menghasilkan konsep perancangan dengan tema Green Architecture yang lebih ditekankan pada bentuk, ruang dan fungsi Hasil laporan berupa konsep perancangan dan penerapannya pada rancangan sebagai laporan perancangan Hotel Resort di Kawasan wisata Desa Olele. Faktor yang berpengaruh dalam perancangan ini tamu, pengujung Hotel,pengelola, pengawai. Pada perancangan ini di bangun Hotel Resort dengan terdapat di dalamnya seperti lobby, restoran, café, area kolam renang, area kamar hotel,dan area cottage.
Desain Ruang Publik Kawasan Tepian Danau di Desa Huluduotamo Kabupaten Bone Bolango Guna Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Wilayah Lydia S Tatura; Dara Fitriani; Asta Juliarman Hatta
Madaniya Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1142

Abstract

Gorontalo merupakan salah satu kota besar di Pulau Sulawesi yang terkenal dengan kekayaan wisata alamnya. Berdasarkan peta pusat Bone Bolango, wilayah ini memiliki potensi alam yang besar, terutama Danau Perintis yang terletak di Bone Bolango. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) di Gorontalo unggul dalam sektor pertanian dan perikanan yang melimpah. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan infrastruktur dan perancangan kawasan tepian air untuk mendukung aktivitas masyarakat serta meningkatkan perekonomian daerah. Metode pelaksanaannya dilakukan melalui studi pendahuluan, identifikasi potensi, melibatkan partisipasi masyarakat, dan penyusunan konsep desain. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah rekomendasi desain yang bisa dijadikan panduan bagi pemerintah daerah setempat dalam mengembangkan kawasan daerah danau Bone Bolango sesuai potensi wilayahnya.
PENERAPAN ARSITEKTUR REGIONALISME TERHADAP REDESAIN PASAR TERPADU DI KECAMATAN DENGILO, KABUPATEN POHUWATO Manggil, Muhammad Syauqi; Mahanggi, Muh Rizal; Tatura, Lydia Surijani
JAMBURA Journal of Architecture Vol 7, No 1 (2025): JJoA : Juni 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v7i1.30827

Abstract

ABSTRACT. The Traditional market in Dengilo Subdistrict is a type D traditional market that operates only once a week and has only 100 traders. However, several issues are faced by this traditional market in Dengilo Subdistrict, such as circulation and parking, service areas like loading and unloading areas, inappropriate layout of stalls, utilities including drainage channels for seafood and meat vendors, limited availability of household necessities, and other fundamental issues. Therefore, there is a need for redesign of the market in Dengilo Subdistrict, different from the existing market, using an integrated system and following applicable standards to accommodate all trading and social activities of the surrounding community. The discussion method used in this design is divided into three stages: data collection using observation, comparison, and literature methods; analysis stage using descriptive methods; and design development stage using creative methods that refer to the results of existing analysis to create a measurable and directed design concept. The embodiment of this research is to obtain a design result of an integrated market with modern facilities and infrastructure to accommodate all trading and social activities of trader, buyers, and the surrounding community. It can serve as a basis for further development for researches with similar design object. Redesigning the integrated market in Dengilo Subdistrict aims to create a design that can improve the quality and function of the existing traditional market in the area. This design aims to provide more integrated, efficient, and representative facilities and spaces for traders and buyers while combining the concept of traditional and modern market in one area with a regionalism architectural approach .   ABSTRAK. Pasar tradisional yang terdapat di Kecamatan Dengilo merupakan pasar tradisional yang dengan tipe D yang hanya beroperasi 1 (satu) kali dalam 1 (satu) pekan dan hanya memiliki 100 pedagang. Akan tetapi ada beberapa permasalahan yang di miliki oleh pasar tradisional Kecamatan Dengilo ini, seperti halnya sirkulasi dan parkir, area service seperti area bongkar muat barang, tata letak los daganganyang tidak sesuai, utilitas yang meliputi saluran pembuangan pada bagian pedagang hasil laut dan daging-dagingan, terbatasnya ketersediaan kebutuhan rumah tangga yang dijual dan permasalahan dasar lainnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya redesain pasar di Kecamatan Dengilo yang berbeda dari pasar yang telah ada sebelumnya dengan sistem terpadu dan sesuai dengan standar-standar yang berlaku, sehingga bisa mewadahi seluruh kegiatan jual beli maupun sosial masyarakat sekitar. Metode pembahasan yang digunakan dalam perancangan ini terbagi atas tiga yang meliputi tahap pengumpulan data menggunakan metode observasi, komparasi, dan literatur, tahap analisis menggunakan metode deskriptif dan tahap penyusunan desain menggunakan Metode kreatif yang mengacu pada hasil analisis eksisting untuk menciptakan sebuah konsep desain yang terukur dan terarah.Perwujudan dari penelitian ini untuk mendapatkan hasil perancangan pasar terpadu yang memiliki sarana dan prasana yang modern dan bisa mewadahi seluruh kegiatan jual-beli dan sosial pedagang, pembeli, maupun masyarakat sekitar dan dapat menjadi dasar yang dapat dikembangkan lebih dalam bagi para peneliti yang memiliki objek rancangan sejenis. Redesain Pasar Terpadu Di Kecamatan Dengilo adalah sebuah rancangan untuk meningkatkan kualitas dan fungsi pasar tradisional yang ada di wilayah tersebut dengan tujuan dari rancangan ini adalah untuk memberikan fasilitas dan ruang yang lebih terpadu, efisien, dan representatif bagi pedagang dan pembeli, serta menggabungkan konsep pasar tradisional dengan pasar modern dalam satu area dengan pendekatan arsitektur regionalisme.