Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI Surjadi, Eko
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan perancangan alat ini adalah mengarah pada membantu petani dalam mengatasi permasalahan dalam hal produksi padi dan yang terkait dengan berkurangnya tenaga kerja dan kecepatan pekerjaan. Beberapa pekerjaan yang hingga saat ini masih lakukan dangan cara konvensional adalah juga mengakibatkan biaya tinggi dan harga beras ikut naik. Salah satu pekerjaan tersebut adalah pengendalian gulma. Pengendalian rumput dan ilalang ketika usia tanaman padi masih muda adalah menjadi sangat penting, dimana sering dilakukan dengan menggunakan landak (bahasa jawa, red) atau dengan tangan (mencabut). Pengendalian ini dilakukan dua kali dalam kurun waktu tiga bulan, ketika usia tanaman padi dua minggu dan enam minggu (setelah pemupukan). Mesin pengendali gulma ini adalah redesain dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat (IbM) tahun 2015, perancangan ulang yang dilakukan meliputi membenahan terhadap pengoyak gulma, yaitu Menggunakan material yang lebih ringan dibandingkan material yang digunakan pada mesin pengendali gulma sebelumnya, mengurangi panjang pengoyak dengan menambahkan alas pada pengoyak sebagai pelampung dan Memperbesar tenaga putar dan memperkecil putaran dengan mengganti pemindah daya roda gigi menjadi sprocket chain. Sedangkan jarak antar roda pengoyak tetap bisa digeser untuk menyesuaikan jarak antara tanaman padi yang berkisar antara 200 mm hingga 250 mm. pengendali mesin ini disesuaikan dengan bentuk pengembangan sehingga mudah dikendalikan  dan diangkat ketika dipindahkan dari satu lajur kelajur yang lain. Motor yang semula menggunakan motor mesin potong rumput, berbahan bakar bensin 35 cc, Dimensi mesin 1000 mm x 500 mm x 1000 mm, roda pengendali gulma empat buah atau lebih , dengan pemindah daya Sprocket-chain. Kata kunci: mesin pengendali, gulma, sorok, landak
KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK Surjadi, Eko; Setiyono, Nugroho Agus
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemasangan alat pengolah bahan bakar (GEET Reactor) pada saluran bahan bakar sebagai pengganti karburator bertujuan untuk mendaur ulang bahan bakar sehingga didapatkan pembakaran yang lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi gas buang serta dapat pula memberikan bahan bakar alternatif dan diterapkan pada kendaraan bermotor. Adapun luaran yang ingin dicapai adalah dapat memberikan alternatif lain untuk menggunakan bahan bakar secara efisien dan rendah emisi ditengah meningkatnya kebutuhan bahan bakar dan isu pemanasan global dan menambah wawasan khalayak banyak akan pentingnya penghematan bahan bakar fosil dan mengurangi nilai emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran mesin.Penelitian dilakukan dengan dua tahapan, dimana tahap pertama adalah membuat GEET reactor dengan metode trail and error, kemudian desain GEET reactor diuji kegunaannya sebagai pengganti karburator dan dilakukan penyesuaian sampai dapat bekerja sebagaimana karburator. Tahap akhir adalah melakukan penelitian terhadap kandungan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar dari sepeda motor dengan menggunakan GEET reactor. Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa penggunaan GEET reactor unit menyebabkan emisi gas buang yang dihasilkan lebih baik dan memenuhi standar EURO 3 dan pemerintah Indonesia dimana kadar CO turun 48 %, kadar CO2 naik 38 % dan jumlah HC turun 95,6 % dari penggunaan karburator. Kata kunci: GEET reactor, karburator, kinerja motor
KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK Surjadi, Eko; Setiyono, Nugroho Agus
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemasangan alat pengolah bahan bakar (GEET Reactor) pada saluran bahan bakar sebagai pengganti karburator bertujuan untuk mendaur ulang bahan bakar sehingga didapatkan pembakaran yang lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi gas buang serta dapat pula memberikan bahan bakar alternatif dan diterapkan pada kendaraan bermotor. Adapun luaran yang ingin dicapai adalah dapat memberikan alternatif lain untuk menggunakan bahan bakar secara efisien dan rendah emisi ditengah meningkatnya kebutuhan bahan bakar dan isu pemanasan global dan menambah wawasan khalayak banyak akan pentingnya penghematan bahan bakar fosil dan mengurangi nilai emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran mesin.Penelitian dilakukan dengan dua tahapan, dimana tahap pertama adalah membuat GEET reactor dengan metode trail and error, kemudian desain GEET reactor diuji kegunaannya sebagai pengganti karburator dan dilakukan penyesuaian sampai dapat bekerja sebagaimana karburator. Tahap akhir adalah melakukan penelitian terhadap kandungan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar dari sepeda motor dengan menggunakan GEET reactor. Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa penggunaan GEET reactor unit menyebabkan emisi gas buang yang dihasilkan lebih baik dan memenuhi standar EURO 3 dan pemerintah Indonesia dimana kadar CO turun 48 %, kadar CO2 naik 38 % dan jumlah HC turun 95,6 % dari penggunaan karburator. Kata kunci: GEET reactor, karburator, kinerja motor
PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI Surjadi, Eko
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan perancangan alat ini adalah mengarah pada membantu petani dalam mengatasi permasalahan dalam hal produksi padi dan yang terkait dengan berkurangnya tenaga kerja dan kecepatan pekerjaan. Beberapa pekerjaan yang hingga saat ini masih lakukan dangan cara konvensional adalah juga mengakibatkan biaya tinggi dan harga beras ikut naik. Salah satu pekerjaan tersebut adalah pengendalian gulma. Pengendalian rumput dan ilalang ketika usia tanaman padi masih muda adalah menjadi sangat penting, dimana sering dilakukan dengan menggunakan landak (bahasa jawa, red) atau dengan tangan (mencabut). Pengendalian ini dilakukan dua kali dalam kurun waktu tiga bulan, ketika usia tanaman padi dua minggu dan enam minggu (setelah pemupukan). Mesin pengendali gulma ini adalah redesain dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat (IbM) tahun 2015, perancangan ulang yang dilakukan meliputi membenahan terhadap pengoyak gulma, yaitu Menggunakan material yang lebih ringan dibandingkan material yang digunakan pada mesin pengendali gulma sebelumnya, mengurangi panjang pengoyak dengan menambahkan alas pada pengoyak sebagai pelampung dan Memperbesar tenaga putar dan memperkecil putaran dengan mengganti pemindah daya roda gigi menjadi sprocket chain. Sedangkan jarak antar roda pengoyak tetap bisa digeser untuk menyesuaikan jarak antara tanaman padi yang berkisar antara 200 mm hingga 250 mm. pengendali mesin ini disesuaikan dengan bentuk pengembangan sehingga mudah dikendalikan  dan diangkat ketika dipindahkan dari satu lajur kelajur yang lain. Motor yang semula menggunakan motor mesin potong rumput, berbahan bakar bensin 35 cc, Dimensi mesin 1000 mm x 500 mm x 1000 mm, roda pengendali gulma empat buah atau lebih , dengan pemindah daya Sprocket-chain. Kata kunci: mesin pengendali, gulma, sorok, landak
The effect of current strength on tensile strength and impact toughness of cast iron welded joints Wijoyo Wijoyo; Mujahid Mujahid; Achmad Nurhidayat; Eko Surjadi; Iman Saefuloh
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.11216

Abstract

Cast iron is a high-carbon iron-carbon alloy. Cast iron is difficult to weld because of the high carbon concentration. A good connection necessitates the application of specific strategies and processes. This study investigates the effect of current strength on the mechanical properties of tensile strength and impact toughness of cast iron welded joints. The main materials used are gray cast iron and CIN 3 filler. The welding process uses an AC TIG welding machine. The welding seam is made of a single V with an angle of 70o, and the electric current variations are 80A, 90A, and 100A, respectively. Tensile testing is carried out with a UTM machine referring to ASTM E8M, while the Charpy impact test refers to ASTM E23. From the study results, it was found that the higher the use of electric current resulted in the mechanical properties of the tensile strength and impact toughness of the weld being also higher, which occurred at 100A electric current, reaching 181.05 MPa and 0.22 J/mm2. Besi cor merupakan paduan antara besi dan karbon di atas 2.5%. Kadar karbon yang tinggi ini menyebabkan besi cor sulit untuk dilas. Perlu teknik dan proses tertentu untuk mendapatkan sambungan yang baik. Penelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh kuat arus terhadap sifat mekanik kekuatan tarik dan ketangguhan impak sambungan las besi cor. Bahan utama yang digunakan adalah besi cor kelabu dan filler CIN 3. Proses pengelasan menggunakan mesin las TIG AC. Kampuh las dibuat V tunggal bersudut 70o, variasi arus listrik berturut-turut adalah 80A, 90A dan 100A. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin UTM mengacu pada ASTM E8M, sedangkan pengujian impak charpy mengacu pada ASTM E23. Dari hasil penelitian didapatkan, pemakaian arus listrik semakin tinggi mengakibatkan sifat mekanik kekuatan tarik dan ketangguhan impak hasil lasan juga semakin tinggi, yaitu terjadi pada kuat arus listrik 100A, mencapai 181.05 MPa dan 0,22 J/mm2.
TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK Edy Susilo Widodo; Eko Surjadi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pengapian merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menaikkan beda potensial dan kemudian akan disalurkan ke busi guna membakar campuran bahan bakar dan udara dalam silinder. Pada saat proses tersebut tentunya akan banyak ditemui masalah, baik yang ditimbulkan dari fungsi, cara kerja maupun masalah yang lainya.Ketika permasalahan muncul akan menyebabkan motor tidak dapat runing dengan sempurna bahkan tidak dapat runing sama sekali. Dari uraian di atas perlu kiranya dilakukan trouble shooting, agar permasalahan dapat di temukan dan diselesaikan dengan benar dan cepat serta tidak muncul kembali permasalahan yang sama. Untuk dapat melakukan Trouble shooting sistem pengapian motor bensin empat silinder dan komponen-komponen pendukungnya maka perlu kiranya melakukan pengujian terhadap fungsi dan kinerja komponen pendukung pengapian serta akibatnya. Hasil pengujian ini merupakan gambaran tentang gangguan dan masalah serta cara penanganan dalam melakukan perbaikan terhadap permasalahan pada sistem pengapian. Variabel independent adalah memberikan malfunction pada komponen sistem pengapian konvensional, variabel dependent akibat yang muncul setelah malfunction komponen sistem diberikan, sedangkan Sistem pengapian yang sempurna, bahan bakar yang digunakan adalah premium, kondisi kerja kendaraan meliputi saat start, putaran idle (750 rpm), putaran tinggi (5000 rpm) dan kondisi lain adalah variabel control. Trouble shooting sistem pengapian motor bensin empat silinder dan komponen-komponen pendukungnya akan dapat dilakukan jika ada keluhan, masalah dan permasalahan komponen. Pengetahuan cara kerja dan fungsi komponen pendukung sistem pengapian merupakan satu syarat untuk melakukan Trouble shooting yang benar. Kata kunci : Trouble shooting sistem pengapian, Busi, koil
PENGARUH KECEPATAN UDARA PRIMER MULA TERHADAP OUTPUT POWER TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT Eko Surjadi; Edy Susilo Widodo
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mendapatkan kecepatan udara primer awal yang menghasilkan output power yang sebesar mungkin pada Tungku Gasifikasi Biomassa Tipe Downdraft. Eksperimen dengan metode Water Boilling Test dilakukan menggunakan residu padi (sekam) sebagai umpan dengan variasi kecepatan udara primer mula. Desain penelitian ini memiliki suatu perlakuan yaitu kecepatan udara primer mula, dikenakan pada suatu objek penelitian, yaitu  tungku gasifikasi downdraft dan kemudian hasil perlakuan diamati. Dengan Water Boilling Test didapat data start up time, operating time dan total operating time dari penggunaan Tungku Gasifikasi Biomassa Downdraft pada variasi kecepatan udara pimer mula antara 2-3,8 m/s, dengan massa 600 gram umpan dan air 1 liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan udara primer awal menyebabkan power output semakin baik atau bertambah besar, Stove efficiency tungku gasifikasi ini meningkat seiring dengan meningkatnya Kecepatan udara primer awal. Output Power tungku gasifikasi pada kecepatan udara primer awal 3,8 m/s (kecepatan udara fan tertinggi) adalah 1,32 kW. Kata kunci : Water boilling test, Gasifikasi, Umpan
UJI ANALISA DIAMETER TUNGKU GASIFIKASI MODEL “CASTLE” TERHADAP PERFORMA TUNGKU Eko Surjadi
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1461

Abstract

Perkembangan teknologi bergerak seiring kebutuhan akan energi yang meningkat terutama energi fosil yang sampai sekarang masih diandalkan sedangkan ketersediaan energi fosil semakin menipis. Khusus daerah pedesaan di Indonesia rata-rata konsumsi energi perkapita harian dalam rumah tangga pedesaan adalah sekitar 25 MJ. Kegiatan utama yang menyerap banyak energi adalah untuk memasak sekitar 95% dan 5% penerangan. Sehingga pengadaan energi terbarukan perlu secepatnya dilaksanakan. Salah satunya adalah pemanfaatan residu padi yaitu biomassa sekam padi sebagai energi terbarukan dengan teknologi gasifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya energi alternatif pengganti energi fosil. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat baik masyarakat secara umum maupun masyarakat industri kecil menengah. Di mana selain didapatkan energi alternatif juga didapatkannya teknologi yang menyertainya, secara terinci tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kecepatan udara primer mula yang menghasilkan output power yang sebesar mungkin pada tungku gasifikasi biomasa tipe down-draft. Eksperimen dilakukan menggunakan biomasa residu tanaman padi (sekam) sebagai umpan dan variasi dimensi pada tungku gasifikasi biomasa tipe down-draft. Dengan Water Boilling Test didapat data start up time, operating time dan total operating time dari penggunaan tungku gasifikasi biomasa tipe down-draft, sehingga mendapatkan data dimensi tungku dengan efisiensinya. Hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa tipe Down-draft lebih sesuai dengan tujuan penelitian ini daripada tipe cross-draft, performa tungku berbanding lurus dengan luas penampang gasifier, waktu operasi gas berbanding lurus dengan tinggi tungku dan performa tungku terbaik dihasilkan pada penggunaan umpan 3/4 dari tinggi tungku, material tungku stainless steel  mampu memberikan performa tungku paling baik serta waktu operasi tungku lebih lama, semakin cepat udara primer maka performa dari tungku semakin baik, penggunaan fan sebagai udara sekunder tidak dianjurkan, umpan  sekam padi dianjurkan menggunakan sekam padi dengan sedikit kulit ari padi, jumlah dan atau diameter lubang udara sekunder mempengaruhi ketinggian api gasifikasi.
PKM UPAYA PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PADI BERBASIS TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI DESA SEMIRING Yasmini Suryaningsih; Eko Surjadi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 1 (2018): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.397 KB) | DOI: 10.36841/integritas.v2i1.214

Abstract

Pengendalian gulma dengan cara mekanik yaitu dengan menggunakan landak/gasrok ini dilakukan dua kali dalam kurun waktu tiga bulan, ketika usia tanaman padi dua minggu dan enam minggu (setelah pemupukan), hal ini menguntungkan bagi buruh tani apalagi jika dilakukan diareal yang luas dan memakan waktu berhari-hari. Tetapi tidak demikian dengan petani dan konsumen beras, karena petani membutuhkan biaya yang besar untuk tenaga kerja yang tidak sedikit dan dilakukan berhari hari, dan beban biaya tersebut akan ditanggung konsumen secara tidak langsung dengan naiknya harga beras. Untuk itu, perlu dicarikan alternatif solusi cara pengendalian gulma. Salah satu solusi yang dapat diberikan pada petani padi adalah mesin pengendali gulma. Mesin ini adalah hasil modifikasi yang dilakukan terhadap alat landak/gasrok yang masih mengandalkan tenaga manusia. Kegiatan Pengenalan dan aplikasi landak bermotor di kelompok tani desa Semiring meliputi peyuluhan tentang gulma pada tanaman padi, penyuluhan pengenalan landak bermotor dan aplikasi landak bermotor di sawah, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan.
Kaji Eksperimental Diameter Kawat Ground Strap pada Secondary Circuit Cable Sistem Pengapian Terhadap Performa Motor Bakar Satu Silinder 4-Tak Eko Surjadi; Wijoyo Wijoyo; Mustofa Mustofa
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7114

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meneliti hubungan dan perbandingan performa motor pada penggunaan Ground strap kabel sirkuit sekunder sistem pengapian, serta mendapatkan diameter kawat Ground strap yang menyebabkan performa mesin lebih baik. Ground strap tersebut berbentuk lilitan kawat kabel di luar kabel busi, yang fungsinya menangkap frekuensi liar. Dengan adanya alat ini, arus listrik menuju busi diklaim jadi lebih fokus, dan otomatis api jadi lebih stabil dan maksimal. Variabel penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan diatas, yaitu: variabel bebas, diameter kawat Ground strap, varibel terikat daya, torsi dan konsumsi bahan bakar spesifik motor satu silinder 4-tak dan variabel control, alat uji dynamometer atau enertia dynotest dan motor bakar sepeda motor Honda Blade 110 cc. Hasil peneltian, performa yang dihasilkan untuk keempat perlakuan terhadap kabel koil yaitu tanpa dan dengan penggunaan ground dengan beda diameter adalah semakin naik, sementara konsumsi bahan bakar spesifik menggambarkan semakin naik putaran motor maka semakin turun KBBS yang dihasilkan. Semakin besar diameter kawat ground strap performa motor semakin rendah. Tanpa penggunaan ground strap performa motor masih lebih baik 1,891 hp/4000 rpm, 3,366 Nm/4000rpm dan 0,139 kg/h/hp/4000 rpm lebih tinggi dari pada menggunakan ground strap dengan diameter kawat 0,8 yaitu 1,769 hp; 3,150 Nm dan 0,161 kg/h/hp pada 4000 rpm.  Adapun kesimpulan yang dapat sebagai berikut: sistem pengapian konvensional menggunakan ground strap dengan diameter kawat bervariasi memberi pengaruh terhadap performa motor dan penggunaan ground strap dengan diameter kawat 0,8 mm memberikan performa lebih baik daripada diameter kawat 1,5 mm dan 2,0 mm, penurunan daya dan torsi rata- rata sebesar 6,5 % serta peningkatan konsumsi bahan bakar spesifik rata-rata 8,2%