Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGUATAN BANK SAMPAH SEKOLAH DI SDUT BUMI KARTINI DAN SD SEMAI, JEPARA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Wibowo, Purwo Adi; Budiati, Risna Endah; Syahriar, Alfa
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i3.5461

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra pengabdian, yaitu SDUT Bumi Kartini dan SD Semai di Kabupaten Jepara, meliputi: (1) belum adanya unit pengelola bank sampah sekolah, (2) rendahnya pemahaman dan keterampilan dalam manajemen serta pemilahan sampah, dan (3) belum dimanfaatkannya sampah menjadi produk bernilai jual. Kegiatan ini bertujuan mendirikan dan mengoperasikan bank sampah sekolah sebagai sarana pendidikan lingkungan sekaligus meningkatkan kapasitas warga sekolah dalam mengelola sampah agar bernilai ekonomi. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan manajemen bank sampah, pelatihan kerajinan berbasis sampah, pendampingan penggunaan alat pencacah sampah, serta monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman guru tentang konsep bank sampah meningkat dari 28% menjadi 85%, serta terbentuk kelembagaan bank sampah di kedua sekolah. Sejak beroperasi, bank sampah mampu mengumpulkan rata-rata 35–40 kg sampah kering per minggu dengan pemasukan Rp350.000 per bulan, menghasilkan lebih dari 150 produk kerajinan daur ulang dengan total penjualan Rp1.250.000, serta memproduksi rata-rata 20 kg kompos per minggu. Monitoring memperlihatkan bahwa 78% siswa rutin menjadi nasabah bank sampah dan 90% guru aktif terlibat, menandakan keberlanjutan program. Kesimpulannya, penguatan kelembagaan bank sampah terbukti efektif meningkatkan kesadaran lingkungan warga sekolah, menciptakan nilai ekonomi, serta mendukung pendidikan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra pengabdian, yaitu SDUT Bumi Kartini dan SD Semai di Kabupaten Jepara, meliputi: (1) belum adanya unit pengelola bank sampah sekolah, (2) kurangnya pengetahuan dan keterampilan calon pengurus dalam manajemen bank sampah serta pemilahan sampah berdasarkan nilai ekonomis, dan (3) belum dimanfaatkannya sampah untuk menghasilkan produk bernilai jual. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendirikan dan mengoperasikan bank sampah sekolah sebagai sarana pendidikan lingkungan hidup, sekaligus meningkatkan kapasitas warga sekolah dalam mengelola sampah agar bernilai ekonomi. Mitra kegiatan melibatkan 74 siswa dan 14 tenaga pendidik di SDUT Bumi Kartini serta 20 siswa dan 12 tenaga pendidik di SD Semai. Metode pelaksanaan mencakup analisis kebutuhan mitra, sosialisasi, penyusunan SOP bank sampah, pelatihan manajemen bank sampah, pelatihan pembuatan kerajinan dari sampah, pendampingan penggunaan alat pencacah sampah, serta monitoring dan evaluasi program. Hasil kegiatan meliputi pendirian dua bank sampah sekolah, produksi kerajinan bernilai jual dari sampah anorganik, dan pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan kompos. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah penguatan kelembagaan pengelolaan sampah di sekolah mampu meningkatkan kesadaran lingkungan warga sekolah, menciptakan nilai ekonomi, serta mendukung pendidikan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
The Urgency of Maslahah in the Formulation of Fatwa and Legislation in Indonesia: An Analytical Study Musfiroh, Mayadina Rohmi; Saqr, Fatma Mohamed Mansour; Syahriar, Alfa
Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol 8, No 1 (2024): Vol. 8, No 1, October 2024
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jua.v8i1.37242

Abstract

The concept of public interest (maslahah), as developed by traditional Islamic jurists, is regarded by as gender-neutral. It is essential to incorporate a gender perspective that ensures equitable consideration of maslahah for both men and women in the formulation of fatwas and legislative products. Without this perspective, legal decisions may be biased and unjust. This research aims to analyze the concept of maslahah as articulated by Imam Al-Ghazali, Ash-Syatibi, and the Indonesian Women Ulema Congress (KUPI), and to identify the most pertinent interpretation of maslahah for the formulation of fatwas and legislation in Indonesia. The study employs a qualitative data collection model through literature review and descriptive-comparative data analysis. The primary findings indicate that the concept of maslahah has evolved over time, transitioning from its foundational idea focused on public welfare considerations during the 5th century Hijri to a practical concept that has often overlooked women's experiences as active subjects. In the contemporary context, KUPI expands upon the parameters of benefit established by earlier scholars by incorporating affirmative benefits for women. However, the integration of women's experiences in the formulation of maslahah tends to be contextual rather than universal, influenced by varying situations, conditions, cultures, and diverse contexts. This article contributes to ongoing discussions regarding law-making in Indonesia by highlighting the importance of incorporating aspects of affirmative maslahah for women and vulnerable groups, as well as the necessity to revise existing regulations to enhance affirmative maslahah for women and their families.