Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sistem Informasi Pusat Data Dampak Kebakaran Hutan Dan Lahan Berbasis Mobile Web Di Propinsi Riau Aidil Fitriansyah; Alfirman .
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v3i1.2017.35-42

Abstract

Abstract—Land and forest fires in Indonesia has been a problem that continues from year to year. While the information anywhere region or pin-point the fire became the most important hurdle to get the position or location of the fire area. as long as this information is granted only in terms of the quantity and location of land and forest fires. While information about the victim impact from forest fires and land not owned. In this research, using a local based system (LBS) to indicate the position where the only occurrence of forest fire by sending the position coordinates. So also the victims as victims affected by ISPA, Died and displaced reportedly accompanied by coordinate neighborhoods' victims and the number of victims. The positions are then displayed shipped in a separate system in the form of Geographic Information System (GIS). In this report the system can display the position of the affected region and complete with the number of victims. Reporting data can be in the form of short Message System (SMS) and mobile web. Keyword—  Land and forest fires, local based system (LBS), Geographic Information System (GIS), , short Message System  (SMS), web mobile Intisari—Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menjadi permasalahan yang terus berlanjut dari tahun ke tahun. Sedangkan Informasi mengenai dimana saja wilayah atau titik posisi kebakaran menjadi rintangan paling utama untuk mendapatkan posisi atau letak daerah yang terbakar. selama ini informasi yang diberikan hanya dalam bentuk jumlah dan lokasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sementara informasi mengenai korban dampak dari kebakaran hutan dan lahan tidak dimiliki. Pada penelitian ini, menggunakan sistem local based system (LBS) untuk menandakan posisi dimana saja terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan cara mengirimkan posisi koordinat. Begitu juga mengenai korban seperti korban terkena ISPA, Meninggal dan mengungsi dilaporkan dengan disertai koordinat wilayah yang terdapat korban dan jumlah korban. Posisi-posisi yang dikirimkan tersebut kemudian di tampilkan di dalam sebuah sistem tersendiri dalam bentuk Geographic Information System (GIS). Pada sistem laporan ini dapat di tampilkan posisi wilayah yang terkena dampak dan lengkap dengan jumlah korban. Pelaporan data bisa dalam bentuk short Message System  (SMS), dan web mobile 
Perencanaan Arsitektur Teknologi Informasi Menggunakan TOGAF Framework (Studi Kasus: Bagian Pelayanan pada Mahasiswa FMIPA Universitas Riau) Aidil Fitriansyah; Sukamto Sukamto; Elfizar Elfizar
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Komputer Terapan November 2017
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.658 KB)

Abstract

AbstrakFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Riau telah menerapkan infrastruktur teknologi informasi dalam menjalankan organisasinya tetapi tanpa menggunakan kerangka kerja arsitektur yang baik. Tanpa adanya kerangka kerja arsitektur beberapa permasalahan terjadi pada infrastruktur teknologinya antara lain perangkat keras (hardware) yangkinerja tidak optimal, perangkat lunak (software) yang digunakan memerlukan upgrade versi terbaru, dan jaringan (network) seringmengalamikendaladalam koneksi intranet maupun internet juga dalam pengembangan. FMIPA Universitas Riau perlu membuat perencanaan arsitektur teknologi yang baru dengan menggunakan kerangka kerja yang sesuai yaitu TOGAF (The Open Group Architecture Framework) ADM (Architecture Development Method). Penggunaan kerangka kerja bertujuan untuk menyelaraskan strategi dengan strategi teknologi untuk memberikan hasil yang optimal bagi FMIPA Universitas Riau. Pada laporan penelitian perencanaan arsitektur tekonologi informasi ini tahapan yang harus dilakukan pada TOGAF ADM, antara lain: fase persiapan, visi arsitekur, arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi. Pada akhir tahap perencanaan, dijelaskan analisis serta strategi implementasinya.Setelah dilakukan tahapanpada fase persiapan, visi arsitekur, arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi akhirnya akan terlihat gap antara kondisi sekarang dengan yang diusulkan untuk masa mendatang. Pada komponen Perangkat Keras 53% dipertahankan,  18% mengalami pergantian dan 29% pengadaan baru untuk mengganti dan menambah untuk pegawai yang belum memiliki komputer. Komponen Perangkat Lunak 49% yang dipertahankan 51% mengalami pergantian dengan meng-upgradesoftware. Komponen jaringan 84,5% dipertahankan dan 15,5% mengalami pergantian LAN.  Kata kunci: Arsitektur Teknologi, Framework, TOGAF ADM
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Matakuliah Pilihan Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus : Prodi S1 Sistem Informasi FMIPA Universitas Riau) Sukamto Sukamto; Aidil Fitriansyah; Rangga Putra Pratama
Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 11 No. 1 (2020): Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Publisher : Publisher: Fakultas Ilmu Komputer, Institution: Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.144 KB) | DOI: 10.31849/digitalzone.v11i1.3511

Abstract

Matakuliah pilihan juga merupakan matakuliah yang penting, karena pengetahuan dari matakuliah pilihan dapat membantu mahasiswa dalam matakuliah lainnya, skripsi bahkan dalam pekerjaan kedepannya. Maka dari itu, penentuan matakuliah pilihan tidak boleh sembarangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat suatu sistem pendukung keputusan berbasis Web untuk membantu mahasiswa Sistem Informasi FMIPA Universitas Riau dalam menentukan matakuliah pilihan yang akan dipilih menggunakan metode Technique for Order Performance of Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS mempunyai prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan mempunyai jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Sistem yang dihasilkan dapat membantu mahasiswa dalam memilih matakuliah pilihan dengan menggunakan kriteria seperti tingkat kesulitan, referensi, lapangan pekerjaan, minat dan bakat. Hasil akhir dari sistem ini adalah lembar hasil perhitungan yang nilai preferensinya telah diurutkan dari yang tertinggi ke terendah. Alternatif dengan nilai tertinggi adalah matakuliah yang direkomendasikan untuk dipilih. Untuk kasus mahasiswa semester IV matakuliah pilihan berdasarkan rangking adalah Data Mining, Perancangan Sumber Daya Perusahaan, dan Pengolahan Citra Digital
Penerapan Metode VIKOR untuk Menentukan Kelayakan Perpustakaan Sekolah Diakreditasi Sukamto Sukamto; Aidil Fitriansyah; Avisha Delinda Jukris
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/mib.v7i2.5489

Abstract

School libraries should be accredited with the aim of improving the quality of libraries. Pekanbaru City Library and Archives Service (DISPUSIP) in determining a school library that deserves to be accredited is still done manually. For this reason, a decision support system (DSS) is needed. This study uses the VIKOR method by steps of making a decision matrix, normalizing the criteria weight, determining the normalization matrix, determining the utility, determining the VIKOR index, and ranking. The alternative used is nine (9) junior high schools, both public and private. The criteria used refers to the school library accreditation instruments issued by the National Library that consist of six (6) criteria, namely collections, library facilities and infrastructure, library services, library staff, library administration and management, and reinforcement. The results obtained for the SMP library are Sek 4, Sek 7 and Sek 5 which are eligible for accreditation.
Penerapan Metode ARAS untuk Menentukan Kelayakan Perpustakaan Sekolah Diakreditasi Sukamto; Elfizar; Roni Salambue; Aidil Fitriansyah; Evfi Mahdiyah
Jurnal Komputer Terapan Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Komputer Terapan
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35143/jkt.v9i1.5882

Abstract

School libraries should be accredited with the aim of improving the quality of libraries. Pekanbaru City Library and Archives Service (DISPUSIP) in determining a school library that deserves to be accredited is still done manually, namely DISPUSIP went directly to the field to monitor the library in the school and the data collection still used manual entries. Meanwhile, a lot of data must be collected, causing the data to be inaccurate and take a long time. For this reason, a decision support system is needed. The data used are nine junior high schools both public and private as an alternative. While the criteria refer to the school library accreditation instrument issued by the National Library consisting of six criteria, namely collections, library facilities and infrastructure, library services, library staff, library administration and management, and reinforcement. Data analysis using the ARAS method. The results of the study are that Sek 4, Sek 5 and Sek 2 are school libraries that are eligible for accreditation
Application of the MAUT Method to Determine Eligibility for Accredited School Libraries Sukamto Sukamto; Aidil Fitriansyah
CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol 8, No 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/cess.v8i2.46337

Abstract

Pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah dalam sebuah pendidikan, maka dilakukan pengakreditasian perpustakaan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan, serta meningkatkan kegemaran membaca. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru (DISPUSIP) dalam menentukan suatu perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi masih dilakukan dengan sistem manual. Untuk itu diperlukan sistem pendukung keputusan (SPK). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun SPK untuk menentukan perpustakaan sekolah yang layak diakreditasi dengan menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT), dengan langkah-langkah membentuk matriks keputusan, normalisasi matriks keputusan, menentukan matriks utilitas, menghitung utilitas akhir, dan perangkingan. Alternatif yang digunakan adalah 9 sekolah jenjang SMP baik negeri maupun swasta. Kriteria yang digunakan mengacu pada instrument akreditasi perpustakaan sekolah terdiri dari 6 kriteria yaitu koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan, dan penguatan. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode MAUT adalah PS 4 (SMPN 27) dengan nilai 0,977; PS 5 (SMPIT Imam An-Nawawi) dengan nilai 0,873; dan PS 3 (SMPN 34) dengan nilai 0,861 merupakan tiga perpustakaan sekolah yang layak untuk diakreditasi.The importance of the existence of a school library in an education, the accreditation of the school library is carried out with the aim of improving the quality of the library, as well as increasing the love of reading. The Pekanbaru City Library and Archives Service (DISPUSIP) in determining a school library that is eligible for accreditation is still using a manual system. For that we need a decision support system (SPK). The purpose of this study is to build a SPK to determine which school libraries are eligible for accreditation using the Multi Attribute Utility Theory (MAUT) method, with the steps of forming a decision matrix, normalizing the decision matrix, determining the utility matrix, calculating the final utility, and ranking. The alternatives used were 9 junior high schools, both public and private. The criteria used refer to the school library accreditation instrument consisting of 6 criteria, namely collections, facilities and infrastructure, library services, library staff, administration and management, and strengthening. The research results obtained using the MAUT method were PS 4 (SMPN 27) with a value of 0.977; PS 5 (SMPIT Imam An-Nawawi) with a value of 0.873; and PS 3 (SMPN 34) with a value of 0.861 are three school libraries that are eligible for accreditation.