Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Perancangan Pusat Kecantikan dan Kesehatan Muslimah di Merauke (Pendekatan Arsitektur Metafora) Herniati Ayunita; Muchlis Alahudin; Yosi Valentina Simorangkir
Musamus Journal of Architecture Vol 5 No 1 (2022): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - OKTOBER 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v5i1.6191

Abstract

Perawatan kecantikan sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari wanita tak terkecuali bagi muslimah. Hal ini karena Allah telah menciptakan makhluknya dalam keadaan yang paling sempurna, maka dari itu sebagai hamba yang bertakwa haruslah bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa wawancara dan kuesioner, dan dokumentasi langsung terhadap objek penelitian serta beberapa data literatur dari buku, jurnal, dimana data yang diperoleh akan menjadi acuan pada desain Perancangan pusat kecantikan dan kesehatan muslimah di Kabupaten Merauke dengan pendekatan Arsitektur Metafora. Perancangan pusat kecantikan dan kesehatan muslimah dengan luas lahan 1,5 Ha dibagi menjadi 5 bagian yaitu, (1) Fasilitas Perawatan kecantikan, (2) Fasilitas Klinik Kecatikan (3) Fasilitas Perawatan Kesehatan (4) Fasilitas Pengelola (5) Fasilitas Penunjang, pendekatan arsitektur Metafora konkrit dalam perancangan mengambil unsur atau karaktek terkait kecantikan. Bentuk dasar yang digunakan pada bagunan pusat kecantikan dan kesehatan muslimah di merauke adalah bunga lily putih, yang diaplikasikan sebagai tampilan bangunan
PUSAT KONSERVASI DAN EDUKASI ANGGREK DI MERAUKE Angga Novikarani; Muchlis Alahudin; Yosi Valentina Simorangkir; Reivandy Christal Joenso
Musamus Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2024): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - APRIL 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v6i2.6214

Abstract

Kabupaten Merauke memiliki 4 lokasi budidaya tanaman Anggrek, 2 di Kampung Wasur yaitu Kebun Anggrek Nirwana, Taman Anggrek Bualas dan 2 di Semangga 1 yaitu UD. Fairuz dan UD. Nailya Jaya. Penjualan Anggrek di Merauke tidak menentu, karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam membudidayakan dan merawat Anggrek. Maka direncanakannya Pusat Konservasi dan Edukasi Anggrek di Merauke yang dapat memfasilitasi kegiatan pelestariann, sarana edukatif, dan penelitian mengenai tanaman Anggrek dengan pendekatan Arsitektur Ekologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengumpulkan data wawancara, kuisioner pada pembudidaya serta dokumentasi terhadap objek penelitian. Hasil dari data yang didapat, digunakan untuk menentukan kebutuhan ruang serta penerapan desain bangunan. Pusat Konservasi dan Edukasi Anggrek di Merauke dengan pendekatan Arsitekur Ekologi adalah suatu fasilitas yang dirancang diantaranya, fasilitas gedung pengelola, fasilitas pembudidayaan, pelestarian dan perawatan Anggrek seperti gedung laboratorium dan greenhouse aklimatisasi, fasilitas pelatihan dan pembelajaran seperti greenhouse koleksi dan perpustakaan, dan fasilitas penunjang dimana pada bangunan menggunakan material ramah lingkungan khususnya pemanfaatan material ekologis yaitu mudah didapat dari lingkungan sekitar dengan dampak penggunaannya tidak berbahaya bagi lingkungan serta penerapan green roof dan penggunaan panel surya untuk pemanfaatan penghawaan buatan dan penghematan energi listrik.
Perancangan Kawasan Wisata 1000 Musamus Merauke Muhammad Toyib; Anton Topan; Yosi Valentina Simorangkir
Musamus Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2024): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - APRIL 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v6i2.6277

Abstract

Salah satu daerah di Indonesia yaitu kabupaten Merauke yang terletak paling selatan dan timur di Provinsi papua selatan memiliki kekayaan aset alam dan geografis yang iconic. Taman wisata 1000 musamus merupakan salah satu tempat wisata khas namun belum memiliki sarana dan prasarana aksesibilitas keluar dan kedalam tapak yang mendukung dan memadai sebagai suatu tujuan tempat wisata yang terintregasi berdasarkan Destination management Organization (DMO). Maka tujuan penelitian ini yaitu Merancang kawasan taman wisata 1000 musamus Merauke yang sesuai standar organisasi DMO dengan pendekatan sustainable Architecture serta lokasi site taman wisata 1000 yang aksesible. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa wawancara pada pihak pengelola wisata 1000 musamus dan dokumentasi langsung terhadap objek yang diteliti.Sustainable Architecture yang diterapkan diantaranya : Optimalisasi potensi tapak, optimalisasi pengunaan energi, dan pengunaan matrial yang ramah lingkungan seperti pengunaan bambo pada kontruksi atap dan dinding pada gapura serta pengunaan matrial GFRP yang merupakan matrial dari bahan daur ulang sehingga dapat mengurangi pengunaan sumberdaya yang berlabihan. Penerapan DMO (Destination Management Organication) pada perancangan di Taman Wisata 1000 Musamus dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan pengalaman berwisata di Taman Wisata 1000 Musamus yang merupakan indikator pecapaian standar DMO.
Peningkatan Nilai Ekonomi Berbasis Produk Lokal Bagi Mama-mama Asli Papua di Dusun Sarsang Valentina Simorangkir, Yosi; Nurhuzna, Atiza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus 2023 - Januari 2024
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v3i2.3169

Abstract

This study aims to enhance the skills and knowledge of indigenous Papuan women in the production of banana saleh through socialization and training. Banana saleh is a local product with high economic potential, yet its production process is not fully mastered by the local community. This research employs a qualitative method, including observation, interviews, and practical training.The training results demonstrated a significant improvement in participants' knowledge and skills. Prior to the training, only 20% of participants had a good understanding of banana saleh production techniques, whereas after the training, 90% of participants could identify key steps and 85% were able to apply the taught techniques. Despite these improvements, challenges such as limited access to raw materials, equipment, and marketing still need to be addressed. Proposed solutions include sourcing raw materials, providing equipment, and developing local marketing strategies.The study concludes that community-based training involving hands-on methods effectively improves skills and knowledge. Ongoing support and appropriate strategies are necessary to ensure the program's sustainability and long-term benefits for Papuan women. With the recommended additional steps, it is hoped that banana saleh production can positively contribute to the economic well-being of the local community.
Peningkatan Nilai Ekonomi Berbasis Produk Lokal Bagi Mama-mama Asli Papua di Dusun Sarsang Valentina Simorangkir, Yosi; Nurhuzna, Atiza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus 2023 - Januari 2024
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v3i2.3169

Abstract

This study aims to enhance the skills and knowledge of indigenous Papuan women in the production of banana saleh through socialization and training. Banana saleh is a local product with high economic potential, yet its production process is not fully mastered by the local community. This research employs a qualitative method, including observation, interviews, and practical training.The training results demonstrated a significant improvement in participants' knowledge and skills. Prior to the training, only 20% of participants had a good understanding of banana saleh production techniques, whereas after the training, 90% of participants could identify key steps and 85% were able to apply the taught techniques. Despite these improvements, challenges such as limited access to raw materials, equipment, and marketing still need to be addressed. Proposed solutions include sourcing raw materials, providing equipment, and developing local marketing strategies.The study concludes that community-based training involving hands-on methods effectively improves skills and knowledge. Ongoing support and appropriate strategies are necessary to ensure the program's sustainability and long-term benefits for Papuan women. With the recommended additional steps, it is hoped that banana saleh production can positively contribute to the economic well-being of the local community.
STRATEGI ADAPTASI PERMUKIMAN DI KAWASAN RAWAN BANJIR Studi Kasus: Perumahan Lampu Satu Indah Merauke, Papua Selatan Simorangkir, Yosi Valentina
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE Desember 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir merupakan masalah yang berulang di kompleks perumahan Lampu Satu Indah, yang terletak di Merauke. Ketinggian lahan yang rendah dan sistem drainase yang tidak memadai memperburuk masalah banjir, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur serta berdampak buruk pada kesehatan penduduk.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi adaptasi banjir yang telah diterapkan oleh masyarakat dan mengusulkan solusi untuk meningkatkan ketahanan terhadap banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengumpulan data primer dan sekunder. Observasi lapangan, wawancara dengan penduduk dan otoritas setempat, serta dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data primer.  Data sekunder diperoleh dari laporan pemerintah dan studi akademik terkait. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait adaptasi banjir, termasuk modifikasi bangunan dan perbaikan drainase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah utama adaptasi yang dilakukan meliputi peninggian lantai rumah dan teras sebesar 20-60 cm serta perbaikan sistem drainase. Namun, saluran drainase yang ada masih belum memadai, sehingga menyebabkan genangan air yang berkelanjutan. Sebagai solusi, penelitian ini mengusulkan peningkatan elevasi lantai bangunan lebih lanjut dan perluasan saluran drainase dari 20 cm menjadi 40 cm untuk menangani kelebihan air saat hujan deras. Kesimpulannya, implementasi rekomendasi ini sangat penting untuk mengurangi dampak banjir dan meningkatkan ketahanan kompleks perumahan Lampu Satu Indah.