Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN K3 TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEMBESIAN Munasih, Munasih; Priyasmanu, Thomas; Harmutatik, Harmutatik
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian penerapan K3 yang ada banyak dilakukan pada perusahaan manufaktur tetapi masih jarang dilakukan pada perusahaan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui peranan manajemen dalam menangani permasalahan K3, berapa besar pengaruh K3 terhadap produktifitas pekerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pada pembangunan Proyek Mall Dinoyo Malang dengan total populasi sekitar 300 orang pekerja. Sampel yang terpilih menjadi responden berdasarkan rumus solvin yaitu sebanyak 100 orang pekerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkanmelalui observasi, wawancara, kuisioner dan dokumentasi dan diolah dengan menggunakan program SPSS. Hasil dari penelitian yang di dapat bahwa Perusahaan telah melaksanakan penerapan program K3 sebagai wujudpertanggungjawabannya terhadap pekerjanya walaupun masih ada angka kecelakaan 0,7 % dari total pekerja. Hubungan antara penerapan K3 terhadap Produktifitas meningkat dengan persamaan Y = 16.548 + 0.168X1 + 0.072X2 ; Dengan Y = Produktifitas dan X1 = Keselamatan Kerja ; X2 = Kesehatan kerja.
DESAIN ALAT PERAJANG RUMPUT GAJAH DENGAN KAIDAH ERGONOMI Mujiono, Mujiono; Munasih, Munasih; Sujianto, Sujianto
Jurnal Industri Inovatif Vol 8 No 2 (2018): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim peneliti pada peternak sapi yang berada dikalipare malang ternyata pencacahan rumput gajah untuk makan ternak tersebut masih menggunakan alat manual, yaitu menggunakan sabit, sehingga masih mempunyai beban kerja berlebihan, sikap operator yang tidak ergonomis, karena posisi kerja operator dengan jongkok sehingga banyak membutuhkan waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh operator.Melihat hal tersebut maka tim peneliti, segera untuk mendesainkan alat pemotong rumput gajah tersebut dengan menggunakan ukuran antropometri tinggi alat menggunakan persentil 95% yaitu 111 cm,lebar alat dengan persentil 50% sebesar 51 cm dan panjang alat dengan persentil 5% sebesar 60 cm,dan dengan 12 mata pisau, operator yang akan menggunakan alat tersebut diharapkan lebih aman nyaman dan dapat lebih effektif , effisien serta meningkatkan produktifitas.Dengan adanya sarana kerja tersebut maka diharapkan agar operator tidak mengalami kelelahan sehingga lebih effektif dan effisien dalam melakukan perajangan, yang hasilnya dapat meningkatkan produktifitas.
BATU BATA DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DI DESA SAPTORENGGO, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG Munasih, Munasih; Priyasmanu, Thomas
Jurnal Industri Inovatif Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu  bata  masih  merupakan  bahan  penutup  (dinding)  masih  yang  sangat  diminati  masyarakat,  namun pengarjin  batu  bata  yang  ada  di  Desa  Saptorenggo  Kecamatan  Pakis  Kabupaten  Malang  masih  banyak  yang belum  memahami  tentang  standar  mutu  batu  bata.  Selama  ini  pengrajin  dalam  pembuatan  batu  bata  hanya mengandalkan pengalaman sehingga tidak mengetahui batu bata yang dihasilkan sudah memenuhi standar SNI atau belum.  Dalam penelitian ini akan diadakan dilakukan penelitian batu bata yang diproduksi oleh pengrajin di desa  Saptorenggo,  Kecamata  Pakis  Kabupaten  Malang  agar  masyarakat  pengguna  batu  bata  mendapatkan kepastian mutu dari batu bata tersebut. Dalam penelitian ini batu bata yang digunakan adalah batu bata padat yang berbentuk persegi panjang, dengan panjang 23 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 5 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu batu bata ditinjau terhadap kuat tekan, kuat lentur dan daya serap air. Bahan campuran yang digunakan adalah abu sekam  padi  dengan  komposis  campuran  yang  mendekati  keadaan  yang  sebenarnya  karena  pengrajin  belum menggunakan takaran yang baku.  Hasil penelitian menyatakan penggunaan bahan tambahan abu sekam  berpengaruh terhadap peningkatan sifat mekanis batu bata. Untuk peningkatan kuat tekan batu bata campuran abu sekam dengan presentase 25%, 30%, 35% yakni 1.201 Mpa = 12.02 kg/cm². 12.02 Mpa = 12.02 kg/cm². 12.17 Mpa = 12.17 kg/cm². Sedangkan untuk daya serap air mengalami penurunan. Untuk bahan tambah abu sekam dengan presentase 25%, 30%, 35% yakni 33,98 %, 33,712 %, 33,31%
PENGURANGAN ANTRIAN KENDARAAN MELALUI PERHITUNGAN PENYALAAN LAMPU LALU LINTAS YANG OPTIMAL Andriarianti, Emmalia; Irawan, Joseph Dedy; Munasih, Munasih
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan raya merupakan suatu fasilitas transportasi yang amat penting, bagi perkembangan perekonomian suatu daerah, karena sangat memperngaruhi kelancaran mobilitas masyarakat. Oleh sebab itu dengan bertambahnya jumlah kendaraan menyebabkan kepadatan lalu lintas yang tinggi dan mengakibatkan kemacetan bahkan bisa terjadi kecelakaan lalu lintas. Seperti yang terjadi di kota Malang, jumlah pemilik kendaraan bermotor terus bertambah. Akibatnya,menimbulkan kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan, dimana antisipasi dengan pelebaran jalan tampaknya sulit untuk dilakukan.Penelitian ini dilakukan pada persimpangan jl A.Yani dan Borobudur. Dimana pada persimpangan tersebut sering timbul kemacetan, terutama di jam dan hari tertentu. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui pola kedatangan, jumlah kedatangan dan keluaran kendaraan, sehingga dapat diketahui jumlah antrian dan tingkatpelayanan dari lampu lintas. Untuk selanjutnya dilakukan perhitungan nyala lampu yang optimal untuk mengurangi kemacetan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori antrian untuk menghitung tingkat pelayanan lampu lalu lintas (trafficlight) dan perhitungan nyala lampu lalu lintas optimal menggunakan teori Webster. Hasil penelitian ini adalah tingkat kegunaan bagian pelayanan(p) dari : arah Jl. Borobudur ke Jl. A.Y. Selatan sebesar 1,05, arah A.Y. Selatan ke Jl. A.Y. Utaradi peroleh (p) sebesar 1,02, arah A. Y. Utara ke Jl. Borobudur diperoleh(p)1,02. Sedangkan waktu penyalaan lampu lalu lintas (traffic light) optimal yang diperolehdi persimpangan Blimbing, Jl. A. Yani dan Jl. Borobudur, sebagai berikut : dari Jl. Borobudur ke Jl. Ahmad Yani selatan dengan pelayanan nyala lampu merah 69 detik, nyala lampu hijau 21 detik dan nyala lampu kuning 3 detik. Dari arah Jl. Ahmad Yani Selatan ke Jl. Ahmad Yani Utara dengan pelayanan nyala lampu merah 63 detik, nyala lampu hijau 27 detik dan nyala lampu kuning 3 detik. Dari arah Jl. Ahmad Yani Utara ke Jl. Borobudur dengan pelayanan nyala lampu merah 50 detik, nyala lampu hijau 40 detik dan nyala lampu kuning 3 detik
ANALISIS ALAT PENCETAK BATU BATA di UMKM PAKIS MALANG Adriantantri, Emmalia; Munasih, Munasih; Priyasmanu, Thomas
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat  ini  proses  pembuatan  batu  bata  di  UMKM,  dilakukan  secara  manual,  hanya  berdasarkan pengalaman. Adapun masalah yang dihadapi adalah produktivitas yang ada tidak dapat optimal. Karena tenaga kerja yang melakukan proses pencetakan mempunyai keterbatasan waktu, tenaga dan keahlian.  Untuk itu maka, perlu dilakukan analisis untuk membuat alat cetak batu bata, sehingga proses pencetakan tidak manual. Melainkan menggunakan alat, walaupun masih memerlukan tenaga manusia, namun tenaga yang dikeluarkan tidak sebanyak jika proses pencetakan secara manual.  Dengan menggunakan alat pencetak batu bata, maka diperoleh peningkatan hasil. Sebelum menggunakan alat,  batu  bata  yang  dihasilkan  500  buah  batu  bata,  sedang  setelah  menggunakan  alat  cetak,  batu  bata  yang dihasilkan  sebanyak  700  batu  bata,  dengan  kualitas  yang  lebih    bagus.  Dengan  demikian  produktivitas mengalami peningkatan.
IMPLEMENTASI ALAT PERONTOK JAGUNG DIDESA LODALEM KABUPATEN MALANG Mujiono, Mujiono; Sujianto, Sujianto; Munasih, Munasih
Jurnal Industri Inovatif Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Inovatif Industri
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tim pengabdian kepada masyarakat telah melakukan survey ke Petani jagung di desaLodalemKabupaten Malang Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari petani tentang permasalahan yangdihadapi petani, pada saat panen jagung. Permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah apabila jagung telahdipanen kemudian dijemur maka proses berikutnya adalah untuk dilakukan perontokan/pemipilan, hal ini masihdilakukan dengan menggunakan alat manual/seadanya misalkan dengan pemipilan dengan menggunakantangan,kerok yang dibuat dari bambu, papan kayu dengan ban bekas, dll. Sehingga akan mengakibatmengeluarkan tenaga yang banyak/berlebihan serta dalam waktu yang cukup lama untuk melakukanperontokan/pemipilan,dengan keterbatasan alat mengakibatkan kurang baiknya biji jagung hasil pemipilan ataubiji jagung banyak yang rusak, pecah dlsb, demikian juga akan mengakibatkan banyaknya waktu untukmenyelesaikan. Dari fakta dan kondisi di atas maka target dari pada pengabdian kepada masyarakat ini adalahuntuk membuatkan alat perontok jagung dengan menggunakan kaidah ergonomis, agar supaya dapatmempercepat dan mempermudah pekerjaan pemipilan, menghemat waktu lebih efisien serta hasilnya lebih baik(hasil pipilan biji jagung ) dari yang sebelumnya. Adapun metode pelaksanaan yaitu melakukanpengembangan,memperbaiki proses perontokan/pemipilan dengan cara membuatkan alat yang lebih ergonomissehingga jumlah pipilan lebih berkualitas, alat yang dipergunakan lebih menarik aman dan nyaman dipakai sertadapat meningkatkan hasil pemipilan dari 12 kg / jam menjadi 31 kg/jam.
IMPLEMENTASI ALAT PERONTOK JAGUNG DIDESA LODALEM KABUPATEN MALANG Mujiono Mujiono; Sujianto Sujianto; Munasih Munasih
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 1 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i1.382

Abstract

Tim pengabdian kepada masyarakat telah melakukan survey ke Petani jagung di desaLodalemKabupaten Malang Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari petani tentang permasalahan yangdihadapi petani, pada saat panen jagung. Permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah apabila jagung telahdipanen kemudian dijemur maka proses berikutnya adalah untuk dilakukan perontokan/pemipilan, hal ini masihdilakukan dengan menggunakan alat manual/seadanya misalkan dengan pemipilan dengan menggunakantangan,kerok yang dibuat dari bambu, papan kayu dengan ban bekas, dll. Sehingga akan mengakibatmengeluarkan tenaga yang banyak/berlebihan serta dalam waktu yang cukup lama untuk melakukanperontokan/pemipilan,dengan keterbatasan alat mengakibatkan kurang baiknya biji jagung hasil pemipilan ataubiji jagung banyak yang rusak, pecah dlsb, demikian juga akan mengakibatkan banyaknya waktu untukmenyelesaikan. Dari fakta dan kondisi di atas maka target dari pada pengabdian kepada masyarakat ini adalahuntuk membuatkan alat perontok jagung dengan menggunakan kaidah ergonomis, agar supaya dapatmempercepat dan mempermudah pekerjaan pemipilan, menghemat waktu lebih efisien serta hasilnya lebih baik(hasil pipilan biji jagung ) dari yang sebelumnya. Adapun metode pelaksanaan yaitu melakukanpengembangan,memperbaiki proses perontokan/pemipilan dengan cara membuatkan alat yang lebih ergonomissehingga jumlah pipilan lebih berkualitas, alat yang dipergunakan lebih menarik aman dan nyaman dipakai sertadapat meningkatkan hasil pemipilan dari 12 kg / jam menjadi 31 kg/jam.
DESAIN ALAT PERAJANG RUMPUT GAJAH DENGAN KAIDAH ERGONOMI Mujiono Mujiono; Munasih Munasih; Sujianto Sujianto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i2.528

Abstract

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim peneliti pada peternak sapi yang berada dikalipare malang ternyata pencacahan rumput gajah untuk makan ternak tersebut masih menggunakan alat manual, yaitu menggunakan sabit, sehingga masih mempunyai beban kerja berlebihan, sikap operator yang tidak ergonomis, karena posisi kerja operator dengan jongkok sehingga banyak membutuhkan waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh operator.Melihat hal tersebut maka tim peneliti, segera untuk mendesainkan alat pemotong rumput gajah tersebut dengan menggunakan ukuran antropometri tinggi alat menggunakan persentil 95% yaitu 111 cm,lebar alat dengan persentil 50% sebesar 51 cm dan panjang alat dengan persentil 5% sebesar 60 cm,dan dengan 12 mata pisau, operator yang akan menggunakan alat tersebut diharapkan lebih aman nyaman dan dapat lebih effektif , effisien serta meningkatkan produktifitas.Dengan adanya sarana kerja tersebut maka diharapkan agar operator tidak mengalami kelelahan sehingga lebih effektif dan effisien dalam melakukan perajangan, yang hasilnya dapat meningkatkan produktifitas.
BATU BATA DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DI DESA SAPTORENGGO, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG Munasih Munasih; Thomas Priyasmanu
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 6 No 1 (2016): Inovatif Vol. 6 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu bata masih merupakan bahan penutup (dinding) masih yang sangat diminati masyarakat, namun pengarjin batu bata yang ada di Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang masih banyak yang belum memahami tentang standar mutu batu bata. Selama ini pengrajin dalam pembuatan batu bata hanya mengandalkan pengalaman sehingga tidak mengetahui batu bata yang dihasilkan sudah memenuhi standar SNI atau belum. Dalam penelitian ini akan diadakan dilakukan penelitian batu bata yang diproduksi oleh pengrajin di desa Saptorenggo, Kecamata Pakis Kabupaten Malang agar masyarakat pengguna batu bata mendapatkan kepastian mutu dari batu bata tersebut.Dalam penelitian ini batu bata yang digunakan adalah batu bata padat yang berbentuk persegi panjang, dengan panjang 23 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 5 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu batu bata ditinjau terhadap kuat tekan, kuat lentur dan daya serap air. Bahan campuran yang digunakan adalah abu sekam padi dengan komposis campuran yang mendekati keadaan yang sebenarnya karena pengrajin belum menggunakan takaran yang baku.Hasil penelitian menyatakan penggunaan bahan tambahan abu sekam berpengaruh terhadap peningkatan sifat mekanis batu bata. Untuk peningkatan kuat tekan batu bata campuran abu sekam dengan presentase 25%, 30%, 35% yakni 1.201 Mpa = 12.02 kg/cm². 12.02 Mpa = 12.02 kg/cm². 12.17 Mpa = 12.17 kg/cm². Sedangkan untuk daya serap air mengalami penurunan. Untuk bahan tambah abu sekam dengan presentase 25%, 30%, 35% yakni 33,98 %, 33,712 %, 33,31%
ANALISIS ALAT PENCETAK BATU BATA di UMKM PAKIS MALANG Emmalia Adriantantri; Munasih Munasih; Thomas Priyasmanu
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 2 (2015): inovatif Vol. 5 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini proses pembuatan batu bata di UMKM, dilakukan secara manual, hanya berdasarkanpengalaman. Adapun masalah yang dihadapi adalah produktivitas yang ada tidak dapat optimal. Karena tenagakerja yang melakukan proses pencetakan mempunyai keterbatasan waktu, tenaga dan keahlian.Untuk itu maka, perlu dilakukan analisis untuk membuat alat cetak batu bata, sehingga proses pencetakantidak manual. Melainkan menggunakan alat, walaupun masih memerlukan tenaga manusia, namun tenaga yangdikeluarkan tidak sebanyak jika proses pencetakan secara manual.Dengan menggunakan alat pencetak batu bata, maka diperoleh peningkatan hasil. Sebelum menggunakanalat, batu bata yang dihasilkan 500 buah batu bata, sedang setelah menggunakan alat cetak, batu bata yangdihasilkan sebanyak 700 batu bata, dengan kualitas yang lebih bagus. Dengan demikian produktivitasmengalami peningkatan.