Taralan Tambunan
Faculty of Medicine University of Indonesia Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Risiko Terjadinya Acute Kidney Injury pada Pasien Anak dengan Acute Respiratory Distress Syndrome Natalia, Selina; Setiawan, Devina June; Yuniar, Irene; Tambunan, Taralan
Sari Pediatri Vol 26, No 5 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.5.2025.321-7

Abstract

Latar belakang. Terjadinya acute kidney injury (AKI) pada pasien acute respiratory distress syndrome (ARDS) merupakan kondisi serius yang dapat meningkatkan mortalitas pasien anak di Unit Perawatan Intensif Anak (PICU). Tujuan. Mengidentifikasi faktor risiko yang berperan dalam peningkatan kejadian AKI pada pasien anak sakit kritis usia <18 tahun dengan ARDS.Metode. Penelusuran literatur melalui database PubMed, Cochrane, dan Goggle Scholar tanggal 10-12 Oktober 2024. Hasil. Terdapat satu studi yang sahih dengan subjek penelitian pasien anak dengan ARDS yang mendapatkan ventilasi mekanis. Faktor risiko yang diteliti memiliki hasil yang bermakna meliputi, rasio P/F yang lebih rendah, penggunaan inotropik, penggunaan diuretik, indeks oksigenasi (OI) yang lebih tinggi, positive end-expiratory pressure (PEEP) yang lebih tinggi, dan mean airway pressure (MAP) yang lebih tinggi. Kesimpulan. Pasien anak sakit kritis usia <18 tahun dengan ARDS memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami AKI, yang berhubungan dengan derajat keparahan ARDS. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya AKI pada anak dengan ARDS antara lain rasio P/F yang lebih rendah, penggunaan inotropik, penggunaan diuretik, OI yang lebih tinggi, PEEP yang lebih tinggi (>8 cmH2O), dan MAP yang lebih tinggi.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Seftriakson terhadap Kesembuhan Pasien Anak dengan Infeksi Saluran Kemih dan Pola Sebaran Bakteri Putri, Dewi Andini; Karyanti, Mulya Rahma; Tambunan, Taralan; Gayatri, Pramita; Bermanshah, Evita Karianni
Sari Pediatri Vol 26, No 5 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.5.2025.306-13

Abstract

Latar belakang. Pemberian antibiotik yang rasional untuk infeksi saluran kemih (ISK) mendukung proses kesembuhan, mencegah komplikasi, dan mencegah resistensi antibiotik.Tujuan. Mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan alur Gyssens, menilai kesembuhan subjek yang diberi antibiotik sesuai Pedoman Penggunaan Antibiotik (PPAB), dan mengetahui faktor-faktor risiko yang memengaruhi kesembuhan ISK.Metode. Penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang dilakukan secara retrospektif pada pasien anak dengan ISK yang dirawat di RSCM.Hasil. Alur Gyssens menunjukkan antibiotik diberikan rasional pada 53% pasien. Etiologi bakteri pada ISK tersering adalah Escherichia coli, Enterococcus faecalis, dan Klebsiella pneumonia. Kesembuhan ISK berhubungan dengan pemberian antibiotik sesuai rekomendasi PPAB dibandingkan dengan pasien yang diberikan antibiotik lain (88% vs 74%, p = 0,05). Faktor risiko yang terbukti memengaruhi kesembuhan ISK adalah jenis kelamin laki-laki (p=0,04, adjusted OR 2,1 (IK 95% 1,03-4,30)) dan kondisi pasien tanpa komorbiditas (p<0,01, adjusted OR 5,7 (IK 95% 1,64-20,05)).Kesimpulan. Terapi sesuai PPAB memberikan angka kesembuhan yang lebih tinggi dibanding terapi antibiotik lain.
Spectrum of Chronic Renal Failure in Children at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta Tambunan, Taralan; Wirya, I.G.N. Wila; Alatas, Husein
Paediatrica Indonesiana Vol. 30 No. 9-10 (1990): September-October 1990
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this paper is to report the hospital prevalence of chronic renal failure, the spectrum of the various underlying diseases and the outcome of these patients managed with conservative treatment. The diagnosis of chronic renal failure was established either on the first hospital admission or during the course of the disease. During the period of three years (1986-1988), 489 cases of various renal diseases were admitted to the Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in Jakarta. Twenty-one cases (4.3%) with chronic renal failure were diagnosed and in 18 out of them (85.7%) the underlying diseases could be established while in the remaining three cases (14.3%) the primary renal diseases were uncertain. All patients were managed conservatively and none of them were treated either by regular dialysis or renal transplantation. Eight patients (38.0%) died during follow up, another five cases (23.8%) were still under routine control, while the remaining eight (38.0%) were lost on follow up.