Claim Missing Document
Check
Articles

PENURUNAN PENUMPANG ANGKUTAN SUNGAI AKIBAT BEROPERASINYA ANGKUTAN DARAT (STUDI KASUS ANTARA LONG BOAT DAN MOBIL L-300 PADA RUTE KUALA KAPUAS-KECAMATAN MANTANGAI) Widodo, Dwi Candra; Salonten, Salonten; Amin, Muhamad
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Sejak dulu  masyarakat Kecamatan Mantangai yang ingin bepergian ke Kuala Kapuas atau sebaliknya yang menggunakan angkutan umum hanya bisa menggunakan transportasi sungai seperti Speed Boat,Long Boat, dan Kapal Motor, dengan jarak tempuh sekitar 92 KM.. Setelah bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi darat maka beroperasilah angkutan umum transportasi darat jenis Mobil L-300 pada rute tersebut. Dengan beroperasinya angkutan darat maka mengakibatkan menurunnya penumpang angkutan sungai dan hanya Long Boat yang masih beroperasi dari angkutan sungai.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pilihan angkutan antara Long Boat dan Mobil L-300 berdasarkan faktor utilitas, apa saja faktor/variabel utama yang mempengaruhi turunnya penumpang angkutan sungai, serta ingin mengetahui bagaimana gambaran keadaan angkutan umum pada rute Kuala Kapuas-Kecamatan Mantangai beberapa tahun ke depan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui variabel yang mempengaruhi pemilihan moda adalah jenis kelamin, umur, kenyamanan, waktu, dan aksesibilitas. Waktu dan aksesibilitas dari angkutan darat mengakibatkan menurunnya penumpang angkutan sungai. Pada beberapa tahun ke depan mungkin angkutan sungai tidak diminati lagi. Kata Kunci: Long Boat, Mobil L-300, Kepuasan, Pilihan Moda
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN UMUM KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS ANGKOT PADA JALAN G OBOS DAN JALAN RAJAWALI) Stepanus, Stepanus; Salonten, Salonten; Supiyan, Supiyan
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 1, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Angkutan umum adalah sarana transportasi yang penting dalam mendukung aktivitas dan mobilitas penduduk sehari-hari disuatu perkotaan. Baik buruknya angkutan umum dan transportasi secara umum di suatu kota merupakan cerminan baik buruknya sistem kota tersebut. Pelaku perjalanan dalam memilih moda yang akan digunakan, akan melihat daya tarik yang ditawarkan dari moda tersebut sehingga pelaku perjalanan tersebut akan merasa mendapatkan keuntungan dari penggunaan moda angkutan yang dipilihnya. Tentunya pelaku perjalan tersebut secara sadar maupun tidak sadar akan melihat secara keseluruhan keuntungan tersebut dan tidak lupa akan membandingkannya dengan kerugian yang akan diterima ketika menggunakan moda angkutan tersebut. Skripsi ini membahas tentang persepsi masyarakat terhadap tingkat pelayanan angkutan umum di Kota Palangka Raya. Objek penelitian ditetapkan adalah masyarakat yang mengunakan angkutan umum. Angkutan umum dengan klasifikasi mobil penumpang umum (mikrolet). Pelayanan angkutan umum ditinjau dari aspek keandalan, kenyamanan, keamanan, cepat dan ongkos murah. Data diperoleh melalui survei lapangan dengan pedoman kuesioner selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif dari grafik frekuensi dan dianalisis chi kuadrat. Rata-rata persentase jawaban terhadap semua variabel yang termasuk kategori sangat baik 10,00%, baik 33,04%, netral 13,92%, kurang baik 38,44% dan tidak baik 4,60%. Untuk menarik kesimpulan atas semua variabel yang diuji, maka diambil rata-rata terbesar dalam tingkat pelayanan. Dari lima kategori tingkat pelayanan di atas, ternyata kategori tidak baik lebih tinggi dari kategori yang lain yaitu 38,44%. Maka didapat dari penelitian bahwa persepsi masyarakat di Kota Palangka Raya merasa tidak baik terhadap tingkat pelayanan angkutan umum. Kata Kunci: Persepsi, Pelayanan, Angkutan Umum
MODEL KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS JALAN BUKIT KAMINTING) Fitoyo, Ikhwan; Salonten, Salonten; Murniati, Murniati
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Kondisi jalan yang dinamis sering kali menyebabkan padatnya arus lalu lintas  sehingga dapat menimbulkan kerawanan berupa kemacetan bahkan kecelakaan kendaraan yang melalui ruas jalan tersebut. Jumlah pergerakan pada suatu ruas jalan dapat dikaitkan dengan kepadatan arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut yang diyakini berkorelasi dengan kecepatan kendaraan serta volume kendaraan yang terjadi per kilometer ruas jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari model karakteristik arus lalu lintas pada Jalan Bukit Kaminting, serta untuk mengetahui volume, kecepatan dan kepadatan kendaraan pada suatu ruas jalan. Dalam menentukan hubungan karakteristik lalu lintas yaitu volume, kecepatan dan kepadatan digunakan tiga model pendekatan yaitu Linier Greenshield, dan Eksponensial  Greenberg, Logaritmik Underwood. Hasil analisis yang dilakukan terhadap ruas Jalan Bukit Kaminting didapatkan hubungan dengan menggunakan Model Greenberg:  S= 71,732–11,974D, V= 71,732D–11,974D Ln D dan V= 400,021 Se-0,0843. Nilai volume maksimum yang terjadi adalah 1761,430 smp/km, volume tersebut terjadi pada kondisi kecepatan 11,971 km/jam dengan  kepadatan 147,140 smp/km.Kata Kunci: Volume (V), Kecepatan (S), Kepadatan (D), Linear Greenshield,  Eksponensial Greenberg, Logaritmik  Underwood
ANALISIS PENERAPAN RAMBU LALU LINTAS LAJUR KIRI LURUS JALAN TERUS DI KOTA PALANGKA RAYA Soyadi, Slamet; Robby, Robby; Salonten, Salonten
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Rambu lalu lintas adalah perangkat utama dalam sistem pengendalian lalu  lintas yang pada dasarnya berfungsi untuk mengatur dan melindungi agar semua yang berlalu lintas lancar, teratur, aman dan selamat sampai tujuan. Dalam penerapannya sering terjadi permasalahan, salah satu cara untuk mengurangi konflik ini banyak dilakukan pengendalian untuk mengoptimalkan persimpangan dengan menggunakan lampu lalu lintas, secara khusus ialah dengan menerapkan rambu lajur kiri lurus jalan terus pada simpang 3 lengan. Namun pada penerapannya sering terjadi konflik dari pengendara dari arah persimpangan lain dengan tingkat volume kendaraan yang tinggi. Di Kota Palangka Raya terdapat persimpangan 3 lengan diantaranya Jl. Jenderal A.Yani-Jl. Tambun Bungai, Jl. Diponegoro-Jl. Cempaka, Jl. Imam Bonjol-Jl. Let. Jend. Suprapto, dan Jl. RTA. Milono-Jl. Willem A. Samad yang pada beberapa simpang menerapkan rambu lajur kiri lurus jalan terus. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis arus lalu lintas pada tiap persimpangan dan mengetahui kinerja lalu lintas dengan penerapan rambu lajur kiri lurus jalan terus (straight turn on red) dan mengikuti isyarat lampu (non-straight turn on red). Kinerja lalu lintas kondisi eksisting persimpangan Jl. Jenderal A.Yani-Jl. Tambun Bungai memiliki nilai DS 0,536 dan Tundaan 15,726 dtk/smp; persimpangan Jl. Diponegoro-Jl. Cempaka memiliki DS 0,367 dan Tundaan 19,214 dtk/smp; persimpangan Jl. Imam Bonjol-Jl. Let. Jend. Suprapto memiliki DS 0,193 dan Tundaan 25,501 dtk/smp;  dan persimpangan Jl. RTA. Milono-Jl. Willem A. Samad memiliki nilai DS 0,232 dan Tundaan 17,287 dtk/smp. Faktor penerapan lajur kiri lurus jalan terus (straight turn on red) diantaranya ialah peningkatan layanan pada persimpangan mempunyai arus lurus lebih besar dibandingkan arus berbelok kanan; dapat digunakan jika pada persimpangan tiga lengan pendekat lurus mempunyai jarak yang cukup jauh dengan akses jalan lain; pemberian akses lajur kiri jalan terus pada persimpangan traffic light yang mempunyai jarak pendek untuk menghindari penumpukkan volume pada pendekat simpang. Persimpangan yang optimal dalam penerapan STOR adalah Jl. Jenderal A.Yani-Jl. Tambun Bungai, Jl. Diponegoro-Jl. Cempaka dan Jl. Imam Bonjol-Jl. Let. Jend. Suprapto dan yang kurang optimal adalah persimpangan Jl. RTA Milono-Jl. Willem A. Samad. Kata Kunci: Straight Turn On Red, Non-Straight Turn On Red, Waktu Hijau, Derajat Kejenuhan, Panjang Antrian, Waktu Tundaan
STUDI PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) CAMPURAN ASPAL PANAS JENIS HRS-BASE (STUDI KASUS PAKET KEGIATAN PENINGKATAN JALAN HAMPALIT–PETAK BAHANDANG STA. 26+500 s.d. STA. 29+500) Reynaldo, Prima; Murniati, Murniati; Salonten, Salonten
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 1, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Prasarana jalan merupakan suatu prasarana transportasi darat yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan wilayah. Sebagai sarana utama, jalan raya harus memenuhi syarat-syarat teknis khususnya mutu dan kualitas. Faktor-faktor mulai dari pemeriksaan laboratorium, peralatan yang sesuai dan terkalibrasi serta pelaksanaan pengendalian kualitas (Quality Control) disetiap pelaksanaan merupakan aspek penting dalam menghasilkan perkerasan jalan yang kuat, awet dan tahan lama. Oleh karena itu perlu dilakukan Studi Pengendalian Mutu (Quality Control) terhadap berbagai aspek, salah satunya adalah Campuran Aspal Panas Jenis HRS-Base. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah uji laboratorium. Pada  pengujian di laboratorium diperlukan benda uji (Core Sample) yang didapatkan dari hasil Core Drill pada Jalan Hampalit–Petak Bahandang STA. 26+500 s.d. STA. 29+500, kemudian dilakukan pengujian meliputi pengujian sifat campuran aspal dan agregat pada Core Sample dengan alat Marshall serta pengujian kadar aspal yang dilakukan dengan metode ekstraksi dengan alat Centrifuge Ekstraktor. Dari hasil pengujian diperoleh data mengenai mutu perkerasan jalan yang digambarkan melalui nilai karakteristik Marshall dan uji ekstraksi. Data yang dihasilkan selanjutnya digunakan untuk dasar analisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dari mutu perkerasan lapis permukaan di lokasi. Pengujian di laboratorium memberikan hasil sebagai berikut: (1) Nilai stabilitas rata-rata sebesar 1441,656 kg, mengalami penurunan 2,23% dari nilai stabilitas pada Job Mix Formula sebesar 1474,6 kg. (2) nilai flow rata-rata sebesar 3,367 mm, mengalami penurunan 0.97% dari nilai flow pada Job Mix Formula sebesar 3,40 mm. (3) nilai Marshall Quotient rata-rata sebesar 426,189 kg/mm, mengalami penurunan 1,89% dari nilai Marshall Quotient pada Job Mix Formula sebesar 434,4 kg/mm. (4) nilai VIM (Void In Mixture) rata-rata dan nilai VFB (Void Filled Bitument) rata-rata didapatkan masing-masing sebesar 4,99% dan 74,563%. (5) Nilai kadar aspal rata-rata pada core sample didapatkan sebesar 6,54%, terjadi peningkatan 12,84% dari nilai kadar aspal pada Job Mix Formula sebesar 5,7%. Secara umum nilai-nilai parameter Marshall dan uji ekstraksi dari core sample lapis permukaan jenis HRS-Base Jalan Hampalit–Petak Bahandang STA. 26+500 s.d. STA. 29+500 masih memenuhi syarat dari spesifikasi teknis Bina Marga. Kata kunci: HRS-Base, Pengendalian Mutu, Benda Uji, Uji Marshall, Uji Ekstraksi
KAJIAN TEKNIS GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN KASONGAN-KERENG PANGI (KILOMETER 14 S.D. KILOMETER 15) KABUPATEN KATINGAN Saputra, Hendy Jaya; Murniati, Murniati; Salonten, Salonten
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah. Dasar dari perencanaan geometrik adalah sifat gerakan, dan ukuran kendaraan, dan karakteristik lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencanaan sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan geometrik jalan ada beberapa segmen yang tidak memenuhi standar perencanaan seperti halnya ruas Jalan Kasongan-Kereng Pangi Kilometer 14-Kilometer 15 Kabupaten Katingan, masih sering terjadi kecelakaan. Karena itulah perlu dilakukan peninjauan jika terdapat kesalahan dalam geometrik jalan pada ruas jalan tersebut, untuk memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan sesuai dengan spesifikasi jalan luar kota.Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kelayakan ruas Jalan Kasongan-Kereng Pangi Kilometer 14-Kilometer 15 Kabupaten Katingan, dengan cara mengetahui kondisi eksisting jalan, mengkaji serta menangani apa yang dapat dilakukan pada ruas jalan tersebut, dengan cara menganalisis data lalu lintas, perhitungan waktu tempuh kendaraan serta  mengetahui jenis tikungan yang ada dilokasi penelitian dan parameter-parameter yang digunakan.Dari hasil perhitungan ruas jalan yang dikaji secara umum pada kondisi eksisting ada beberapa tikungan yang telah memenuhi syarat, diketahui bahwa berdasarkan Standar Bina Marga 5 radius tikungan memenuhi syarat terhadap kecepatan eksisting, Kecepatan eksisting pengguna jalan masih di bawah kecepatan klasifikasi fungsi dan medan, ditinjau dari syarat tikungan gabungan I-II, II-III, IV-V tidak memenuhi syarat sebagai tikungan gabungan sehingga ruas jalan tidak sesuai dengan standar geometrik alinyemen horizontal jalan. Hal inilah yang menyebabkan kecelakaan pada ruas jalan tersebut.Kata kunci: Geometrik, Tikungan
PENGGUNAAN PASIR PUTIH KELURAHAN PETUK BARUNAI KECAMATAN RAKUMPIT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI AGREGAT UNTUK CAMPURAN HOT ROLLED SAND SHEET (HRSS) Rirung, Yodo Fadloly; Salonten, Salonten; Yani, Muhammad Ikhwan
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Kebutuhan akan material semakin meningkat seiring dengan banyaknya pembangunan jalan di Kalimantan. Selanjutnya, diharapkan pula adanya material yang memenuhi standar mutu yang ditetapkan Bina Marga serta memenuhi pertimbangan dari segi ekonomis, kontinuitas suplai dan kelancaran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasir Kelurahan Petuk Barunai Kecamatan Rakumpit Provinsi Kalimantan Tengah dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan dapat digunakan sebagai agregat pada campuran pembentuk Lapis Tipis Aspal Pasir (Hot Rolled Sand Sheet). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik agregat pasir Kelurahan Petuk Barunai Kecamatan Rakumpit Provinsi Kalimantan Tengah dapat digunakan sebagai agregat pada campuran Lapis Tipis Aspal Pasir (Hot Rolled Sand Sheet). Untuk mengetahui pengaruh pasir, dibuat 3 (tiga) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi A (pasir kasar 40%, pasir sedang 30%, pasir halus 30%), komposisi B (pasir kasar 45%, pasir sedang 25%, pasir halus 30%) dan komposisi C (pasir kasar 50%, pasir sedang 25%, pasir halus 25%) Berdasarkan hasil tes Marshall  untuk komposisi A diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 8,4%, komposisi B diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 8,25% dan komposisi  C diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 8,15%.Kata kunci: lapis tipis aspal pasir, tes Marshall, kadar aspal optimum.
ANALISIS PERBANDINGAN PASIR KUNING DESA GOHONG KABUPATEN PULANG PISAU DENGAN PASIR PUTIH DESA PETUK BERUNAI KECAMATAN RAKUMPIT KOTA PALANGKA RAYA SEBAGAI CAMPURAN PADA HOT ROLLED SHEET – BASE (HRSBASE) Salonten; Timbun Untung; Bintang Adhi Kurnia
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini akan membandingan dua jenis agregat untuk mengetahui karakteristik dari masing- masing agregat dan untuk mengetahui agregat mana yang dapat menghasilkan campuran yang optimum dan memenuhi spesifikasi standar sebagai agregat untuk campuran perkerasan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Pasir Kuning tersebut merupakan pasir kuning ex Gohong yang diambil dari quarry di daerah Anjir Kalampan, Kabupaten Pulang Pisau, dan pasir putih dari Desa Petuk Berunai, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat - sifat fisik pasir kuning dari Desa Gohong dan pasir putih dari Desa Petuk Berunai dapat digunakan sebagai campuran Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Untuk mengetahui perbandingan dari kedua agregat tersebut dibuat 1 (satu) Komposisi untuk kedua campuran agregat dengan 5 (lima) variasi kadar aspal yang terdiri dari agregat kasar 50%, abu batu 28%, dan pasir 22%. Berdasarkan hasil tes Marshall, untuk campuran Pasir Kuning diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,15%, Stabilitas 925 kg, Campuran Pasir Putih diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,4%, Stabilitas 1150 kg. Berdasarkan hasil tersebut maka Campuran Pasir Kuning memenuhi spesifikasi dan dapat digunakan untuk campuran Hot Rolled Sheet – BASE (HRS – BASE) walaupun nilai stabilitasnya tidak setinggi Campuran Pasir Putih, namun nilai kadar aspal optimum (KAO) yang dihasilkan dari Campuran Pasir Kuning lebih kecil dibandingkan dengan Campuran Pasir Putih, sehingga dalam penggunaannya campuran tersebut dapat menghemat aspal.
EVALUASI KINERJA SISTEM KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN IMAM BONJOL-JALAN SUPRAPTO & BUNDARAN KECIL KOTA PALANGKA RAYA Robby; Salonten; Ina Elvina
JURNAL TEKNIKA Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Persimpangan yang tidak dapat dihindari menjadi salah satu yang harus diperhatikan dalam rangka melancarkan arus transportasi perkotaan, hal ini pulalah yang terjadi pada kota Palangka Raya di ruas Jalan Suprapto dan Imam Bonjol. Terdapat dua simpang bersinyal dan yang berdekatan pada ruas tersebut, agar terciptanya suatu pengaturan simpang yang baik,perlu koordinasi simpang yang berhubungan dan memberikan pengaturan siklus lampu terbaik agar terjadi kinerja simpang yang terkoordinasi untuk dapat mengurangi waktu tundaan dan antrian. Metode yang digunakan untuk mendesain scenario pengembangan pengendalian simpang terkoordinaasi di ruas Jalan Suprapto (Imam Bonjol) di kota Palangka Raya simpang 1 dengan jalan Imam Bonjol simpang 2 dengan cara menghitung interval waktu antar hijau pada simpang yang terkoordinasi, agar memberikan siklus lampu terbaik untuk mengurangi waktu tundaan dan antrian. Berdasarkan hasil koordinasi kedua simpang bersinyal dijalan Suprapto (simpang 1) dan Jalan Imam Bonjol (simpang 2) yang berjarak 500 meter, sehingga interval waktu dari hijau ke hijau 45 detik, waktu siklus diikoordinasukan kedua simpang jalan dan Jalan Imam Bonjol 163 detik. Dimana pada simpang 1 setelah dikoordinasikan mendapat ITP E yang sebelumnya F. Begitu juga pad simpang 2 mendapat sinyal ITP C, yang sebelum nya F.
ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR PADA KANTOR PERBANKAN KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS: BCA KCU, BNI KCU DAN BTN KC) Rio Kristiawan; Salonten; Desi Riani
JURNAL TEKNIKA Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan penggunaan fasilitas parkir di sebabkan oleh meningkatnya tingkat kepemilikan kendaraan bermotor yang disertai adanya daerah tarikan antara lain daerah perkantoran/perbankan, sekolahan, pertokoan, pusat olahraga, pusat rekreasi dan juga bangkitan yang berasal dari daerah permukiman/perumahan penduduk. Maka kebutuhan akan fasilitas parkir menjadi sangat penting mengingat fasilitas parkir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem transportasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan lahan parkir tamu/pengunjung yang diperlukan, konfigurasi parkir eksisting pada masing-masing lokasi perbankan, mengetahui lahan parkir yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan parkir tamu/pengunjung lokasi perbankan, serta mendapatkan model konfigurasi terbaik untuk memaksimalkan penggunaan lahan parkir. Dalam menentukan karakteristik parkir yaitu dengan menghitung akumulasi parkir, durasi parkir, pergantian parkir (turnover parking), indeks parkir, Total Vehicle Hours (TVH), Space Hours Occupancy (SHO), kapasitas ruang parkir, serta volume parkir berdasarkan Satuan Ruang Parkir (SRP). Hasil analisis masing-masing lokasi yaitu BNI dan BTN kekurangan lahan parkir mobil sebesar 46 m2 atau 4 SRP sedangkan BCA kekurangan lahan parkir mobil sebesar 103,5 m2 atau 9 SRP. Kebutuhan lahan parkir sepeda motor untuk lokasi BNI adalah kelebihan lahan parkir sebesar 1,5 m2 atau 1 SRP, untuk lokasi BTN memerlukan penambahan sebesar 16,5 m2 atau 11 SRP, untuk lokasi BCA memerlukan penambahan sebesar 19,5 m2 atau 13 SRP. Konfigurasi terbaik parkir mobil BNI adalah sudut 300, 600, 900 dan 1800 dengan jumlah petak parkir 20 SRP, Konfigurasi terbaik parkir mobil BTN adalah sudut 900 dan 1800 dengan jumlah petak parkir 10 SRP, Konfigurasi terbaik parkir mobil BCA adalah sudut 600 dan 900 dengan jumlah petak parkir 19 SRP. Sedangkan konfigurasi terbaik parkir sepeda motor adalah sudut 900 dengan jumlah petak parkir BNI 57 SRP, BTN 36 SRP dan BCA 45 SRP.