Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Nilai Religius Pada Kitab Puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan Karya Iberamsyah Barbary Irni Cahyani; Dana Aswadi; Akhmad HB
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 16 No 2 (2021): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2772

Abstract

his study examines the religious value of the poem book Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary. The aims of this study are: (1) to describe religious values related to the human relationship with God, (2) to describe religious values related to human relationships with themselves. The approach used in this research is sociological. This type of research is library research. This research uses the descriptive analysis method. The data source of this research is the Book of Poetry Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary, published by the Nusantara Sastra Foundation in 2014. The data collection techniques in this study were documentation techniques and data analysis techniques. The results of the research obtained from the religious values in the poem book Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary include: (1) The religious values of human relations with God contained in the poetry book Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary, such as praying contained in the poems Assalamualaikum, Mamandir, Mambuka Lawang Heaven, and Bismillah. Religious values such as worship are found in the poems Assalamualaikum, Sakumpul Sapalimbayan, Read the Voice of God, Manuju Baitullah, Babaka Fasting, and Alhamdulillah. Religious values such as sincerity are found in Ikhlas poetry, and the religious value of repentance is found in Mamandir poetry. (2) The religious value of human relations with Himself is contained in the book of poetry Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary is like patience in the poem Babaka Puasa. The religious value of gratitude is the poem Alhamdulillah, the religious value of tawakal is found in the poems of Sakumpul Sapalimbayan and Mambuka Lawang Langit, the religious value of humility is located in the poems Read the Voice of God, Bismillah, and Ikhlas, the religious value of the view of life is found in the poetry of Manuju Baitullah, and the religious value of sincerity found in the poem Assalamualaikum.
Unsur Supranatural dalam Teks Lamut “Kerajaan Palinggam” Irni Cahyani
Jurnal Hadratul Madaniyah Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Hadratul Madaniyah
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.484 KB) | DOI: 10.33084/jhm.v4i1.488

Abstract

Supernatural is above natural things, where supernatural is more aimed at the natural phenomenon and is debating culture/world. While the lamut is oral literature performed by a single player (palanutan). The only player brings a particular story through the speech which in certain parts of his speech accompanied by a wasp of tarbanglamut. In this study, researchers examined the supernatural element in the text of the lamut "Palinggam Kingdom." This analysis yields the conclusion that the characters in the lamut text "Palinggam Kingdom" have supernatural powers, among others: 1) can transform themselves into birds, white walut, snakes, parents, mountains, beetles, and children; 2) can fly; 3) can make a massive boat of Balimbur Dragon; 4) can turn hair into arrows; 5) can stop the winds; 6) can make the god fall in the palm; 7) may disappear; 8) can rule the eagle; 9) can fight dragons, and 10) can kill giants.
Unsur Supranatural Dalam Teks Lamut “Kerajaan Palinggam” Irni Cahyani
Jurnal Hadratul Madaniyah Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Hadratul Madaniyah
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.33 KB) | DOI: 10.33084/jhm.v5i2.884

Abstract

Supernatural is above natural things, where supernatural is more aimed at natural phenomenon and is kebatinan culture / world. While the lamut is an oral literature performed by a single player (palanutan). The single player brings a certain story through the speech which in certain parts of his speech accompanied by a wasp of tarbanglamut. In this study, researchers examined the supernatural element in the text of the lamut "Palinggam Kingdom." This analysis yields the conclusion that the characters in the lamut text "Palinggam Kingdom" have supernatural powers, among others: 1) can transform themselves into birds, white walut, snakes, parents, mountains, beetles, and children; 2) can fly; 3) can make a very large boat of Balimbur Dragon; 4) can turn hair into arrows; 5) can stop the winds; 6) can make the god fall in the palm of the hand; 7) may disappear; 8) can rule the eagle; 9) can fight dragons, and 10) can kill giants.
Representasi citra guru dalam novel sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang berdasarkan tinjauan psikologi sastra Irni Cahyani
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 11 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.231 KB)

Abstract

Penelitian ini mengangkat masalah sebagai berikut. Bagaimana citra guru digambarkan dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang berkaitan dengan status personal? Bagaimana citra guru digambarkan dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang berkaitan dengan status profesional? Bagaimana citra guru digambarkan dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang berkaitan dengan status sosial? Bagaimana kondisi kejiwaan guru yang direpresentasikan dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang? Bagaimana kondisi kepribadian guru yang direpresentasikan dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang yang bertokoh guru, sehingga dapat merepresentasikan citra guru dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi kejiwaan guru yang direpresentasikan dalam novel Sang Pelopor dan novel Pesantren Ilalang secara keseluruhan menunjukkan kondisi kejiwaan yang bermacam-macam. Setiap tokoh memiliki kondisi psikologis yang berbeda sesuai dengan prinsip dan orientasinya dalam menjalani kehidupan. Sifat-sifat berupa bijaksana, tenang, dan lembut merupakan sifat bawaan yang bisa terjadi pada siapapun termasuk pada tokoh guru dalam novel. Reaksi individu dalam menanggapi permasalahan sangat dipengaruhi oleh caranya berpikir dan melakukan persepsi, serta membuat interpretasi.
Penggunaan Jenis Kalimat Anak Usia 3-4 Tahun di PAUD Nurul Huda Banjarmasin Irni Cahyani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v2i1.383

Abstract

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Penggunaan jenis kalimat yang terdapat pada anak usia 3-4 tahun, yaitu kalimat interogatif, kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interjektif, dan kalimat optatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan jenis kalimat anak usia 3-4 tahun di PAUD Nurul Huda Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di PAUD Nurul Huda Banjarmasin. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, teknik rekaman, teknik wawancara, dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia 3-4 tahun di PAUD Nurul Huda Banjarmasin lebih banyak menggunakan kalimat tanya, karena anak seusia ini selalu bertanya tentang apa yang dilihat di sekitarnya, memperoleh kalimat tanya/interogatif yang diucapkan sesuai dengan keadaannya, memperoleh kalimat tanya yang diucapkan anak berusia 3-4 tahun lebih banyak menggunakan kata tanya “siapa”, “dimana”, “bagaimana”, dan “apa”, memperoleh kalimat imperatif dengan kalimat perintahnya “ambilkan dan buatkan”, memperoleh kalimat interjektif dengan kata “wah dan wow”, dan memperoleh kalimat optatif dengan kata “mau”. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan agar para guru Pendidikan Anak Usia Dini dapat mengetahui proses pemerolehan kalimat anak, agar dapat lebih mengembangkan aspek kebahasaan pada anak
Meningkatkan Kemampuan Siswa pada Konsep Memecahkan Permasalahan Dampak Teknologi Lewat Diskusi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berpikir-Berpasangan-Berbagi Kelas VIII MTSN 2 Batang Alai Selatan Akhlakul Karimah; Irni Cahyani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.404 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.392

Abstract

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data digunakan tes tertulis pada akhir siklus, observasi kegiatan pembelajaran guru, observasi kegiatan siswa, dan angket respons siswa terhadap pembelajaran. Analisis data yang digunakan berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi dengan pembahasan berdasarkan skala presentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan kurikulum. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan, (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi. Hal ini dibuktikan oleh rata-rata nilai individu pada siklus I pertemuan 1 yaitu 75,2, meningkat pada siklus I pertemuan 2 menjadi 78,66. Pada siklus II pertemuan 1 yaitu 80,33, sedangkan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan yaitu 90 , (2) terdapat peningkatan aktivitas belajar guru dan siswa dalam menulis teks diskusi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi dilihat dari peningkatan aktivitas setiap pertemuan, (3) respons siswa kelas VIII C MTsN 2 Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengalami peningkatan secara positif terhadap pembelajaran teks diskusi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi
Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VII MTsN Sei Pimping Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong Irni Cahyani; Endang Sulistyowati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.67 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i1.503

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan karena kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas pada kelas VII MTsN Sei Pimping Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong masih belum sesuai dengan harapan. Masih ada yang dibawah KKM yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis puisi bebas melalui media gambar pada siswa dan memaparkan aktivitas guru dan siswa kelas VII MTsN Sei Pimping Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalongdalam pembelajaran menulis puisi bebas, melalui penggunaan media gambar dan mengungkapkan respons siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas melalui penggunaan media gambar. Penelitian ini dirancang melalui pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas VII MTsN Sei Pimping Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong. Hal ini dapat dibuktikan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi bebas dari siklus I dan siklus II, siklus I pertemuan I rata-rata 79 denganketuntasan klasikal 50% meningkat pada pertemuan 2 menjadi 83 dengan ketuntasan klasikal 70%. Pada siklus II pertemuan I rata-rata 94 dengan ketuntasan klasikal 85% meningkat pada pertemuan 2 menjadi rata-rata 96 dengan ketuntasan klasikal 95%. Melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas guru dengan kategori sangat baik, dan aktivitas siswa dengan kategori sangat aktif.Respon siswa kelas VII MTsN Sei Pimping Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong terhadap pembelajaran menulis puisi bebas melalui penggunaan media gambar. Hal ini dapat terlihat dari sebagian besar siswa menganggap media gambar dapat memudahkan mereka dalam menyimak, serta belajar mengemukakan pendapat melalui persentase dan juga hal yang terpenting yaitu pembelajaran menjadi menyenangkan
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII A SMPN 2 Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah Irni Cahyani; Heppy Lismayanti
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 2 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.369 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i2.960

Abstract

Latar belakang penelitian adalah rendahnya nilai siswa dalam menulis berita karenakurangnyaminat bacasiswa dan guru menggunakan teknik yang tradisional dalam pembelajaran dikelas, seperti berceramah didepan kelas lalu memberikan tugas. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis berita, memaparkan aktivitas guru dansiswa, mengungkapkan respons siswakelas VIII A SMPN 2 Labuan Amas Utara dalam pembelajaran menulis berita melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis. Manfaat penelitian adalah meningkatkan keterampilan menulis berita, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga guru-guru dapat melakukan penelitian bila menemukan permasalahan dalam pembelajaran. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama dengan guru dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan keterampilan menulis berita. Penelitian ini dilaksanakan dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII A SMPN 2 Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) 64 52 Setelah proses pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis berita dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis siklus II pertemuan ke-2 selesai dilaksanakan, diketahui hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa, baik secara individual maupun klasikal. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 74,75 dengan ketuntasan belajar individu sebanyak 12 orang dan ketuntasan belajar klasikal 60%. Setelah siklus II selesai dilaksanakan, maka terlihat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 35% dengan nilai rata-rata siswa di atas indikator keberhasilan yaitu 75, dengan ketuntasan belajar individu sebanyak 19 orang dan ketuntasan belajar klasikal 95%. (2) Tahapan-tahapan pembelajaran berlangsung efektif karena tidak ada lagi kegiatan yang belum terlaksana dari proses belajar mengajar yang berjalan lancar dan mendapat respons yang baik dari siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. (3) Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII A SMP Negeri 2 Labuan Amas Utara dengan materi menulis berita dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis mendapat respons yang positif dari siswa, meskipun model pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis ini masih dianggap hal yang baru bagi para siswa, tetapi dengan adanya inovasi tersebutlah, siswa menjadi bersemangat dalam belajarnya di kelas, serta juga dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis berita
Mantra Pakasih dalam Masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Erni Susilawati; Akhmad HB; Irni Cahyani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.921 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i1.965

Abstract

Penelitian ini membahas tentang “Mantra Pakasih dalam Masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut”. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan struktur mantra pakasih dalam masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. (2) mendeskripsikan fungsi mantra pakasih dalam masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. (3) mendeskripsikan makna mantra pakasih dalam masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi sastra, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks mantra pakasih yang berjumlah 11 mantra, yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa orang masyarakat Banjar yang bertempat tinggal di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Struktur mantra pakasih dalam masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut menggunakan struktur baris pembuka yang selalu diawali dengan Bismillaahirrahmaaanirrahim. Baris isinya hampir semua ditandai dengan selalu menyebutkan nama orang yang akan yang akan dituju. Sedangkan baris penutupnya berbeda-beda. Ada yang menggunakan lafadz barakatLaa illahailallah Muhammadarasulullah, ada juga yang menggunakan kalimat berkat Allah Taalla dan kalimat Farduku karena Allah Taalla. Walaupun baris penutup yang digunakan tidak sama, namun struktur mantranya tetap sama.(2) Fungsi mantra pakasih dalam masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut, adalah sebagai pengantar atau alat untuk memperkuat permohonan doa kepada Sang Pencipta, baik secara langsung maupun melalui perantara roh-roh leluhur dan makhluk halus yang dipercayai memiliki kekuatan gaib yang dapat digunakan untuk menambah kepercayaan diri Si pengguna, menjadi pusat perhatian di tengah orang banyak, memikat orang yang disukai, dan menjadikan orang sayang dan kasih kepada pembaca mantra. (3) Makna mantra pakasih dalam masyarakat Banjar di Desa Mina Padi Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut memiliki makna yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, berkenaan dengan hubungan manusia dengan roh-roh leluhur, berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesamanya, dan berkenaan dengan manusia dengan dirinya sendiri. Makna yang terkandung dalam mantra-mantra tersebut harus diyakini dan dipercayai oleh orang yang membacakannya agar setiap doa yang dipanjatkan dapat terkabul
Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Sinetron “Siapa Takut Jatuh Cinta” Irni Cahyani; Sri Munalisa
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.136 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i1.1004

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam sinetron “Siapa Takut Jatuh Cinta” di SCTV. Masalah yang diteliti adalah bagaimana wujud pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dan faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa dalam sinetron “Siapa Takut Jatuh Cinta.” Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dan (2) memaparkan faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa dalam sinetron “Siapa Takut Jatuh Cinta. ”Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan pragmatik. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang diambil 4 episode dalam sebuah sinetron yang berjudul “Siapa Takut Jatuh Cinta.” Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi teks. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, pengelompokkan data, dan penginterpretasian. Intrumen penelitian dikelompokkan sesuai dengan pelanggaran kesantunan berbahasa, dan rencana pengujian keabsahan data dengan pengumpulan data, reduksi data, dan pengelompokkan data. Berdasarkan penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech yang berkaitan dengan hubungan antara peserta tuturan dan lawan tutur, yaitu: (a) maksim kebijaksanaan, (b) maksim penerimaan, (c) maksim kemurahan, (d) maksim kerendahan hati, (e) maksim kecocokan dan (f) maksim kesimpatian. (2) faktor penyebab pelanggaran prinsip kesantunan, yaitu: (a) kritik secara langsung dengan kata-kata kasar, (b) dorongan rasa emosi penutur, (c) protektif terhadap pendapat (d) sengaja menuduh lawan tutur, (e) sengaja memojokkan lawan tutur.