Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN PONDASI MINI PILE DAN PONDASI BORPILE TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMPN 10 DENPASAR Pagehgiri, Juniada
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 01 (2015)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.148 KB)

Abstract

Pemilihan jenis pondasi secara garis besar ditentukan berdasarkan faktor teknis, ekonomis dan lingkungan. Mengingat pentingnya tahap pemilihan jenis pondasi dalam perencanaan bangunan, perencana seringkali mengalami kesulitan dalam memilih jenis pondasi jika bangunan akan dibangun di daerah dengan daya dukung tanah relatif rendah atau tinggi bangunan yang tanggung (tidak tinggi ataupun rendah, antara 3 sampai 8 lantai). Jika menggunakan pondasi dalam, misalnya dengan tiang pancang, maka harga bangunan akan naik hingga 30%, sedangkan jika digunakan pondasi dangkal harus mempertimbangkan resiko penurunan bangunan secara tidak merata (irregular differential settlement) ditambah dengan total settlement.  Proyek pembangunan ruang kelas SMPN 10 Denpasar merupakan salah satu proyek konstruksi bangunan gedung dua lantai yang juga memerlukan suatu cara pemilihan alternatif desain pondasi yang akan digunakan. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa kriteria dan alternatif dalam penentuan jenis pondasi yang perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.  Hasil dari penelitian ini didapatkan untuk Pondasi Bor Pile, Total Biaya = Rp. 70,309,270.33 (Tujuh Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah), Total Durasi = 22.51 hari. Untuk Pondasi Mini Pile didapatkan hasil Total Biaya = Rp. 104,439,399.30 (Seratus Empat Juta Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah) dan Total Durasi = 33.78 hariKata kunci : Biaya, Waktu, Bor Pile, Mini Pile
ANALISIS PENGGUNAAN PONDASI MINI PILE DAN PONDASI BORPILE TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMPN 10 DENPASAR Pagehgiri, Juniada
EXTRAPOLASI Vol 8 No 01 (2015)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v8i01.982

Abstract

Pemilihan jenis pondasi secara garis besar ditentukan berdasarkan faktor teknis, ekonomis dan lingkungan. Mengingat pentingnya tahap pemilihan jenis pondasi dalam perencanaan bangunan, perencana seringkali mengalami kesulitan dalam memilih jenis pondasi jika bangunan akan dibangun di daerah dengan daya dukung tanah relatif rendah atau tinggi bangunan yang tanggung (tidak tinggi ataupun rendah, antara 3 sampai 8 lantai). Jika menggunakan pondasi dalam, misalnya dengan tiang pancang, maka harga bangunan akan naik hingga 30%, sedangkan jika digunakan pondasi dangkal harus mempertimbangkan resiko penurunan bangunan secara tidak merata (irregular differential settlement) ditambah dengan total settlement.  Proyek pembangunan ruang kelas SMPN 10 Denpasar merupakan salah satu proyek konstruksi bangunan gedung dua lantai yang juga memerlukan suatu cara pemilihan alternatif desain pondasi yang akan digunakan. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa kriteria dan alternatif dalam penentuan jenis pondasi yang perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.  Hasil dari penelitian ini didapatkan untuk Pondasi Bor Pile, Total Biaya = Rp. 70,309,270.33 (Tujuh Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah), Total Durasi = 22.51 hari. Untuk Pondasi Mini Pile didapatkan hasil Total Biaya = Rp. 104,439,399.30 (Seratus Empat Juta Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah) dan Total Durasi = 33.78 hariKata kunci : Biaya, Waktu, Bor Pile, Mini Pile
MEMBANGUN INTENSI BERWIRAUSAHA MELALUI ADVERSITY QUOTIENT, SELF EFFICACY, DAN NEED FOR ACHIEVEMENT Juniada Pagehgiri
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kewirausahaan telah menjadi topik yang hangat, dan banyak penelitian yang mengungkap faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha. Reimers-Hild, dkk (2005), “Entrepreneurial” as a constructhas become a common term usedto describe people who are innovative, creative and open to change (kewirausahaan sebagai sebuah konstrak yang biasa diartikan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki inovasi, kreativitas, dan terbuka akan perubahan). Topik mengenai kewirausahaan selalu menarik untuk dikaji karena sifatnya yang dinamis dan terkait dengan banyak faktor seperti etnis, tingkat pendidikan, gender serta motivasi individu.
ANALISA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK RENOVASI CLUB BALI MIRAGE RESORT DI TANJUNG BENOA NUSA DUA BALI Ida Bagus Gede Indramanik; Juniada Pagehgiri
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi terdiri dari berbagai aktifitas yang didalamnya melibatkan banyak pihak. Hal tersebut menuntut adanya kondisi lingkungan kerja yang baik dan sehat untuk mewujudkan proyek konstruksi tersebut. Namun hal tersebut kadangkala sulit terwujud jika tidak adanya perhatian dan kesadaran dari para pihak yang terlibat. Data dari Jamsostek menunjukkan bahwa kasus kecelakaan kerja di Indonesia, walaupun fluktuatif ternyata pada periode 2011 mengalami pelonjakan hampir dua kali lipat dibandingkan data tahun 2010 yakni dari 47.919 kasus menjadi 86.000 kasus. Hal ini cerminan dari adanya kegagalan Sistem Pertahanan Keselamatan Kerja (SPKK). Pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort Nusa Dua penelitian difokuskan untuk mengetahui gambaran bagaimana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dilaksanakan, yang meliputi komitmen dan kebijakan perusahaan terhadap K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, pengukuran dan evaluasi mengenai K3, dan tinjauan ulang K3. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner dan wawancara. Adapun sampel yang digunakan sebagai responden yaitu karyawan dan tenaga kerja, yang terdiri dari 19 orang karyawan dan 60 orang tenaga kerja. Data dianalisis menggunakan metode mode (terbanyak) atau skoring. Hasil penelitian SMK3 pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort Nusa Dua memperlihatkan bahwa SMK3 yang ada dilokasi proyek telah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) perusahaan, namun dalam hal penyediaan petunjuk-petunjuk K3 masih kurang disediakan oleh personil K3 serta kurang diperhatikan keberadaannya oleh karyawan. Walaupun dinyatakan telah sesuai dengan SOP yang ada, rataan hitungan skor menunjukkan nilai 64.06, yang berarti bahwa SMK3 pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort berdasarkan tabel klasifikasi keberhasilan Sistem Manajemen K3 adalah masih kurang baik.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN WANA AMANDITHA SUBAMIA - TABANAN - BALI Ida Bagus Gede Indramanik; Juniada Pagehgiri; I Made Ariyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.279

Abstract

Permintaan akan tempat tinggal yang makin tinggi, merupakan akibat dari pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk. Pengembang selaku penyedia perumahan membuat proyek baru untuk memenuhi permintaan tersebut. Proyek perumahan merupakan bentuk investasi jangka panjang dan padat modal sehingga memerlukan studi kelayakan yang baik untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi. Studi kelayakan finansial pada Perumahan Wana Amanditha, menggunakan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan dan PT. Ariyana Property selaku pengembang. Analisa data menggunakan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa jika diasumsikan pada tingkat suku bunga 15% per tahun (Minimum attractive rate of return, MARR 15%) dan Payback Period selama 5 tahun, proyek Perumahan Wana Amanditha tidak layak dilaksanakan. Karena diperoleh nilai Net Present Value sebesar negatif Rp.515.807.400,- (NPV < 0), nilai Benefit Cost Ratio sebesar 0.94 (BCR < 1), nilai Internal Rate of Return sebesar 12.43% (IRR < MARR 15%), nilai Payback Period diperoleh lebih besar dari waktu yang direncanakan (PBP > 5 tahun). Namun jika kondisi biaya turun 10%, pendapatan tetap, dan tingkat suku bunga 15%, proyek layak untuk dilaksanakan. Karena nilai NPV positif, nilai BCR > 1, nilai IRR > MARR, dan nilai PBP < 5 tahun.
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI PADA PT. JAYA KUSUMA SARANA I Komang Alit Astrawan; Juniada Pagehgiri; I Gede Satya Darma
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.281

Abstract

PT. Jaya Kusuma Sarana telah menerapkan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan baik pada proyek konstruksi pembangunan Hotel Greenhill Jimbaran yang berlokasi di Jalan Batu Meguwung, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dengan menerapkan program K3 pihak manajemen mengharapkan akan terjadinya peningkatan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan dapat mendukung keberhasilan proyek konstruksi yang sedang dikerjakan perusahaan. Dari hasil studi pustaka diperoleh 6 faktor kebijakan K3 yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu: pekerja konstruksi, peraturan dan prosedur K3, komunikasi pekerja, kompetensi pekerja, keterlibatan pekerja dan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ke enam faktor kebijakan K3 tersebut terhadap kinerja pekerja konstruksi PT. Jaya Kusuma Sarana pada proyek konstruksi pembangunan Hotel Greenhill Jimbaran yang berlokasi di Jalan Batu Meguwung, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pengumpulan data dilakukan melalui survey menggunakan kuesioner. Jumlah sampel penelitian 69 responden. Metode analisis data dilakukan dengan metode regresi berganda yaitu : Melakukan analisis variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) , untuk mengetahui tingkat hubungan dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja proyek (Y). Faktor-faktor K3 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pekerja konstruksi sebesar 85,3%, sedangkan faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang paling berpengaruh terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi adalah faktor X1.2 tentang kesiapan diri pekerja sebelum memulai pekerjaan baik jasmani maupun rohani dengan skala nilai seberar 4,1159.
ANALISIS KINERJA KONSULTAN PENGAWAS KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PUSKESMAS DI KABUPATEN TABANAN I Komang Alit Astrawan Putra; Juniada Pagehgiri; I Putu Gede Ariyanta
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.741

Abstract

Konsultan pengawas merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pengawasan pelaksana konstruksi yang berfungsi sebagai wakil atau mediator dari pemilik proyek. Konsultan pengawas bertugas dalam menjalankan komunikasi, konsultasi, kontrol dan pengendalian dengan pihak kontraktor. Dengan adanya konsultan pengawas pada pelaksanaan proyek diharapkan mampu memberikan pengawasan dan kontrol terhadap pelaksanaan SDM, alat, material, biaya, waktu, mutu, dan K3. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang analisis kinerja konsultan pengawas konstruksi dalam pelaksanaan proyek gedung Puskesmas di Kabupaten Tabanan. Metode analisis dilakukan terhadap jawaban dari kuesioner yang telah dilakukan tabulasi dengan tahapan check list, rating scale, dan deskripsi kualitatif. Dalam hasil pembahasan, bahwa konsultan pengawas sudah memiliki kinerja konsultan pengawas yang sangat baik, karena memperoleh nilai persentase sebesar 91,26%. Hasil analisis menunjukkan, kriteria utama dari kinerja Konsultan Pengawas pada kegiatan proyek gedung Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan adalah faktor mutu, dengan skor nilai tertinggi sebesar 4.33. Nilai 4.33 bermakna, bahwa tingkat kinerja konsultan pengawas dalam pengawasan dan pengendalian mutu sangat baik khususnya dari segi pengawasan dan pengendalian material dan metode kerja. Dari segi pengawasan dan pengendalian material, konsulan pengawas melakukan pengecekan mutu material sesuai sepesifikasi yang telah ditentukan, dan dari segi metode pelaksanaan pekerjaan konsultan pengawas melakukan pemeriksaan terhadap shop drawing/gambar kerja serta pelaksanaan dilapangan yang sudah memenuhi spesifikasi teknis yang diterapkan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Konsultan Pengawas pada proyek Puskesmas di Kabupaten Tabanan memiliki kinerja sangat baik pada pengawasan dan pengendalian mutu material dan metode pelaksanaan pada kegiatan kontraktor, oleh karena itu dapat disarankan bahwa Konsultan Pengawas harus meningkatkan kinerja pada pengawasan dan pengendalian sumber daya yang lain dalam kegiatan konstruksi gedung.
IDENTIFIKASI PENILAIAN DAN MITIGASI RISIKO PADA PROYEK VILLA NINI ELLY Juniada Pagehgiri; I Komang Alit Astrawan Putra; I Wayan Mahendra Dwipayana
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.742

Abstract

Analisis manajemen risiko pada proyek Villa Nini Elly yang dikerjakan oleh PT. Upadana Semesta Bali dengan nilai proyek sebesar Rp10.627.334.610.00 yang terletak di Jalan Tegal Asri No 13, Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Yang dianalisis menggunakaan metode kualitatif pada identifikasi risiko, penilaian risiko dan mitigasi risiko yang diklasifikasikan sesuai dengan skala penilaian risiko untuk tingkat frekuensi dan kriteria dampak. Dari hasi penelitian didapatkan risiko yang teridentifikasi sebanyak 20 risiko. Dari 20 risiko yang teridentifikasi terdapat 10 risiko yang memiliki katagori dominan (major risk) pada pekerjaan persiapan dan pengukuran lapangan nilai risiko sebesar :12, Pelaksanaan Penggalian Untuk Lantai Basement memiliki nilai risiko sebesar: 09, Pelaksanaaan Pekerjaan Struktur Utama Bangunan Dan Pekerjaan Arsitektural memiliki nilai risiko sebesar : 06, Sumber Daya Manusia memiliki nilai risiko sebesar: 09 dan Keselamatan kerja memiliki nilai risiko sebesar: 09 Tindakan mitigasi yang dilakukan adalah: kontraktor harus mempersiapkan metode pelaksanaan cadangan, apabila pelaksanaan tidak berjalan sesuai dengan rencana awal, melakukan survei bersama konsultan, kontraktor dan owner terkait permasalahan yang terjadi dilapangan, melakukan rapat koordinasi setiap minngunya untuk membahas kendala yang terjadi, mengecek BQ mengenai spesifikasi yang diajukan ke owner, menambah truck untuk mengangkut tanah galian, menyediakan alat P3K, penempatan rambu- rambu pada area yang berbahaya.
OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MARK HOUSE SEBATU DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Ida Bagus Gede Indramanik; Juniada Pagehgiri; Mohammad Sholi
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.758

Abstract

Proyek Mark House Sebatu beralamat di Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Proyek pekerjaan struktur pada proyek Mark House Sebatu senilai Rp 5.468.320.000. Proyek ini direncanakan selama 210 hari kalender yang dimulai tanggal 1 Oktober 2019 dan direncanakan selesai tanggal 31 April 2020, akan tetapi realisasi dilapangan proyek Mark House Sebatu mencapai progres 100% pada september 2020, dengan begitu proyek mengalami kemunduran penyelesaian 5 bulan. Metode yang digunakan untuk melakukan analisa optimalisasi durasi dan biaya dalam rangka mengembalikan durasi normal dan durasi optimum penyelesaian proyek adalah metode Least Cost Analysis dengan langkah awal membuat WBS ( Work Breakdown Structure ) kemudian menyusun jaringan kerja menggunakan metode PDM (Presedence Diagram Method ) dengan batuan software Ms project 2016, sehingga menghasilkan lintasan kritis yang kemudian dilakukan crashing dan melakukan percepatan dengan penambahan jam kerja atau lembur. Kemudian menghitung biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) lalu membandingkan data yang di hasilkan dalam bentuk grafik. Hasil dari analisa menggunakan metode Least Cost Analysis untuk dapat mengembalikan durasi normal proyek dapat dilakukan dengan melakukan kerja lembur 4 jam pada pekerjaan, RB2-Ring Beam, Suspended Slab roof 120mm thick (Roof dack SL +2.500), B6C-Beam, C1-Colum, Ground Slab floor 100mm thick (Service/Staff/Garage), C4-Colum, C10-Colum, C9-Colum, RB1-Ring Beam, RB1-Ring Beam, B5-Beam,RB3-Ring Beam. Biaya total percepatan sebesar Rp5.490.063.811 dari biaya normal Rp 5.468.320.000 terjadi penambahan Rp 21.743.811. Atau biaya naik sekitar 0,40 % dari biaya normal, Sedangakan durasi dan biaya optimal proyek dapat dilakukan dengan melakukan kerja lembur 4 jam pada pekerjaan, RB2- Ring Beam, Suspended Slab roof 120mm thick (Roof dack SL +2.500), B6C- Beam, Brick Wall Ground Floor.
PEMBERDAYAAN UMKM “JAJAN BEGINA DAN JAJAN ULI” BAGI KELUARGA PENYANDANG DISABILITAS DI DESA PENATIH DANGIN PURI DENPASAR Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ida Ayu; Juniada Pageh Giri; Komang Feri Santria
ABDIMAS Vol 2 No 01 (2022): Education for Sustainable Development
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat ini berbasis inklusif yang bertujuan memberdayakan masyarakat khususnya penyandang disabilitas yang memiliki UMKM usaha pembuatan dan pemasaran Jajanan Bali yaitu Jajan Begina dan Jajan Uli. Metode pemberdayaan dilakukan dengan melakukan pendampingan selama 3 bulan dan bantuan peralatan serta membuatkan label produk. Luaran dari Program Kemitraan Masyarakat ini agar Mitra dalam hal ini Penyandang Disabilitas lebih berdaya dan Publikasi di Jurnal Pengabdian Masyarakat. Warga penyandang disabilitas dengan keterbatasan yang dimiliki tidak harus bergantung dari orang lain, upaya yang dilakukan oleh keluarga penyandang disabilitas di Lingkungan Banjar Tengah Laplap Desa Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur berupa produksi jajan Bali untuk pelengkap sarana upacara agama yaitu Jajan Begina dan Jajan Uli. Peralatan yang masih sederhana dan konvensional serta pemasaran yang masih menunggu dijemput ke rumahnya karena ketidakmampuan mengendara sepeda motor, tidak memiliki sarana komunikasi dalam menerima orderan. Sehingga pemasarannya hanya dari mulut ke mulut. Kegiatan yang dirancang memberikan bantuan berupa peralatan pencetakan Jajan Begina dan Jajan Uli, pembuatan label produk, membantu memasarkan di media social dan membantu membuatkan pembukuan. Selama proses pendampingan, Mitra memahami dan menggunakan peralatan yang disumbangkan, memahami pengisian buku kas. Namun untuk lebih mengoptimalkan produksi UMKM ini, perlu dilakukan pendampingan secara berkesinambungan dengan menambah anggaran serta waktu pendampingan serta diperlukan kolaborasi Lembaga terkait.