Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN KULKAS POT TANPA LISTRIK DARI TANAH LIAT SEBAGAI PENYIMPANAN DINGIN SAYUR DAN BUAH Amin, Muhammad; Amir, Fazri; Umar, Hamdani; Thaib, Razali
Jurnal Vokasi Vol 3, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.871 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v3i2.1037

Abstract

Salah satu upaya mencari permasalahan para petani dan pedagang sayur dan buah adalah usia simpan sayur dan buah yang tidak bertahan lama. Selama ini para petani dan pedagang menyimpan sayur dan buah di dalam gudang atau diletakkan begitu saja sehingga cepat layu dan membusuk. Untuk mengatasi masalah tersebut solusinya adalah para petani dan pedagang buah dan sayur dapat menggunakan kulkas pot tanpa listrik dengan sistem pendinginan evaporative. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk memperkenalkan dan memberi pengetahuan tambahan kepada mitra cara membuat kulkas pot tanpa listrik dari tanah liat. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dan Mitranya adalah para petani dan pedagang buah sayur berjumlah 15 orang yang dibagi atas 5 kelompok masing-masing terdiri dari 3 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah cara penyuluhan partisipatif dan pelatihan. Hasil yang diperoleh adalah masyarakat mendapat pengetahuan baru bahwa ada alternatif lain sistem penyimpan sayur dan buah yang dapat mempertahankan dan memperlama usia simpan. Masyarakat sudah mampu membuat kulkas pot tanpa listrik secara mandiri dan dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Studi Potensi Sumberdaya Air Untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di kabupaten Aceh Barat Daya Thaib, Razali; Rizal, Teuku Azuar; Umar, Hamdani
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 2 No 02 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v2i02.674

Abstract

Secara morfologi daerah Kabupaten Aceh Barat Daya terdiri dari berbagai satuan morfologi seperti pegunungan, perbukitan, dataran dan lain lain. Sebagai daerah tangkapan air (cathcment Area), morfologi pegunungan merupakan daerah yang banyak terdapat sungai sungai yang mengalir pada suatu ketinggian /elevasi tertentu. Adanya perbedaan ketinggian dengan didukung oleh debit air yang besar, neraca air yang relative stabil dan didukung oleh data data lainnya pada suatu sungai, merupakan salah satu sumber energi baru dan terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Tujuan kajian ini adalah mendapatkan karakteristik mendasar PLTMH yang meliputi:Investigasi lapangan dan kajian dasar: topografi, geologi, hidrologi dan kajian potensi daya dan analisis keuangan. Dua lokasi penelitian yaitu : Alur Batee Geulumbak Desa Mata Ie Kecamata Blangpidie dengan posisi berada pada titik koordinat 03045’.45,7”LU, . 96053’02,5’ BT. Dusun Lhok Batee Intan Desa Padang Kecamatan Manggeng dengan posisi berada ada titik koordinat: 03040’04,6” LU, 0960 59’11,6” BT. Hasil studi potensi air untuk Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Aceh Barat Daya diperoleh: Potensi energi air pada Lokasi Alue Batee Geulumbak dengan memanfaatkan aliran 0,4 m³/s, tinggi jatuh efektif 112 m, mampu menghasilkan daya 355 KW dan kapasitas energi dapat terjual 2,34 GWh/tahun. Potensi energi air pada Lokasi Desa Batee Intan dengan memanfaatkan aliran 0,5 m³/s, tinggi jatuh efektif 163 m, mampu menghasilkan daya 744 KW dan kapasitas dapat terjual 4,90 Gwh/tahun.
Perencanaan Sistem Pembangkit Tenaga Listrik Hibrid (Energi Angin- Surya-Diesel) untuk Unit Desalinasi Air Laut di Wilayah Pesisir Kota Langsa Widodo, Syamsul Bahri; Kamaruzzaman, Teuku; Thaib, Razali
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 01 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i01.704

Abstract

Kota langsa memiliki luas 262,4 km2 dengan jumlah penduduk 157.011 jiwa. Penyediaan air bersih bagi penduduk Kota Langsa dilakukan oleh PDAM Tirta Keumuneng dengan jumlah air 3,1 juta m3/tahun, jumlah penduduk terlayani hanya 40%. Salah satu daerah yang belum terlayani adalah wilayah pesisi Kota Langsa yang berjarak ± 17 km dari sumber air bersih. Seiring dengan pertambahan penduduk dan berkurangnya sumber air mengakibatkan masyarakat wilayah pesisir sangat sulit memperoleh pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Keumuneng. Salah satu cara untuk menyediakan sumber air bersih untuk wilayah tersebut adalah dengan memasang unit desalinasi air laut. Wilayah pesisir Kota Langsa memiliki potensi energi angin dan energi surya yang cukup baik yang ditunjukkanoleh kecepatan angina rata-rata tahunan berkisar 5-6,2 m/dtk, dan radiasi surya berkisar 3,6-4,5 kWh/m2/hari. Pada kajian ini telah dilakukan perancangan sistem pembangkit listrik dengan memanfatkan energi terbarukan untuk menggerakan unit desalinasi air laut. Hasil analisa diperoleh kebutuhan air untuk wiayah pesisir dengan 220 KK adalah sebesar 70 m3/hari. Hasil analisa kebutuhan energi spesifik sistem desalinasi menggunakan software ROSA 9.0 adalah sekitar 5,75 kWh/m3. Dan hasil analisa optimasi sistem pembangkit listrik tenaga hibrid (energi angina, surya, diesel) dengan software HOMER diperoleh kondisi optimal adalah pada porsi pembangkitan energi masing-masing, yaitu energi surya (PV) sebesar 13%, energi angin (turbin angin) sebesar 63% , dan generatordiesel sebesar 24%. Paper ini akan membahasan secara detail simulasi sistem desalinasi air laut, daya keluaran pembangkit listrik tenaga hibrik dan biaya energi.
Analisis Perpindahan Panas Pada Peralatan Pengering Multi Tingkat Secara Numerik Fikri, Thaharul; Syuhada, Ahmad; Thaib, Razali; Bahri, Samsul
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 8, No 2: JULI 2025
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v8i2.25979

Abstract

Drying equipment is a device commonly used to remove moisture from various materials, particularly food products, to extend their shelf life and usability. However, in multi-tier drying systems, a common issue is the non-uniform temperature distribution between levels. This problem arises due to the uneven distribution of hot gas from the fuel source, causing the temperature on racks closer to the heat source to be higher than those on upper levels. To address this issue, heat ducts and fins were added to each level. The fins serve to evenly distribute heat from the hot gas channels throughout the drying chamber. Due to the high costs associated with experimental testing, this study adopts a numerical approach. The numerical simulation is conducted using Computational Fluid Dynamics (CFD) via SOLIDWORKS 2022 to analyze fluid flow and heat transfer within the dryer. The results indicate that the nine-level dryer remains operationally efficient, with the lowest temperature difference (∆T) recorded at 1.6°C when operating at 60°C.