Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Rancang Bangun Mesin Pakan Ternak Sapi Multifungsi Berbasis Strip Blade System Dalam Upaya Menurunkan Biaya Peternak untuk Kelompok Tani Sari Kencana Teuku Azuar Rizal; Muhammad Amin; Silvia Anzitha
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v5i1.420

Abstract

Membesarkan sapi pedaging merupakan aktivitas harian kelompok Sari Kencana Kampung Alur Selebu, Aceh Tamiang. Kelompok mitra ini memiliki 15 orang dalam perkumpulannya. Peternakan Sapi adalah salah satu model usaha yang dipilih oleh masyarakat, karena permintaan sapi pedaging semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga komoditas ini sangat berpotensi meningkatkan kesejahteraan warga desa. Namun terdapat permasalahan mitra yaitu (i) Tidak tersedianya sumber rumput yang memadai di sekitar kebun sawit penduduk dan perkebunan; (ii) Biaya pengumpulan rumput pakan dan perawatan lebih besar dari pada nilai penjualan sapi; (iii) Ukuran dan berat sapi sulit meningkat dan cenderung kurus; (iv) Pencampuran Nutrisi yang tidak merata membuat sapi kurang sempurna pertumbuhannya; dan (v) terbatasnya akses terhadap informasi/teknologi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, disusunlah kegiatan pengembangan mesin pakan sapi multifungsi yang relatif terjangkau, serta mendampingi kelompok Sari Kencana untuk menghaluskan pelepah sawit dengan memanfaatkan inovasi pencacah tipe strip-blade, yang menghasilkan bahan baku penting peningkatan nutrisi pada pakan sapi. Rancang bangun mesin pakan ternak multifungsi berhasil menurunkan biaya peternak untuk kelompok tani sari kencana di Kampung Alur Selebu Aceh Tamiang. Mesin tersebut juga berhasil digunakan untuk memproduksi kompos. Mesin ini mengonsumsi 2,17 Liter/Jam bahan bakar dengan kapasitas cacah sebesar 834 Kg/Jam, sehingga mesin ini sangat direkomendasikan bagi peternak skala kecil.
Perancangan Turbin Angin Sumbu Horizontal 3 Sudu Dengan Daya Output 1 KW Taufan Arif Adlie; Teuku Azuar Rizal; Arjuanda Arjuanda
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 2 No 02 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v2i02.677

Abstract

Kebutuhan akan energi untuk memenuhi perkembangan jaman mengakibatkan bahan bakar dari fosil meningkat, oleh karena itu dibutuhkan energi alternatif lain untuk mengatasi semakin berkurangnya bahan bakar fosil. Salah satu bentuk energi yang ada di alam adalah angin. Oleh karena itu turbin angin mulai dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik energi alternatif. Tujuan perancangan ini adalah mendesain sebuah turbin angin sumbu horizontal 3 sudu dan generator magnet permanen kecepatan rendah sehingga dapat menghasilkan 1 KW yang akan digunakan di wilayah pesisir Kota Langsa. Metode perancangan adalah mendesain Turbin angin tipe horizontal yang digunakan memiliki 3 blade dari bahan fiberglass dengan diameter 4 m, generator magnet permanen dengan putaran maksimum 1000 Rpm. Hasil perancangan turbin angin menunjukkan bahwa data teoritis pada kecepatan angin tertinggi yaitu 7,5 m/s dapat menghasilkan daya keluaran maksimum dari generator tersebut sebesar 1087 watt, sedangkan di wilayah ini kecepatan angin rata-rata 4,5 m/s sehingga menghasilkan daya 652 watt. Pada kondisi tersebut menunjukkan bahwa kecepatan angin dan diameter blade sangat mempengaruhi daya keluaran dari hasil perancangan.
Life Cycle Analysis pada Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro di Lhoksandeng, Meuruedu, Pidie Jaya Teuku Azuar Rizal; Nasruddin Nasruddin; Hamdani Umar
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 01 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i01.713

Abstract

Pengurangan ketergantungan pasokan listrik dari sumber-sumber di luar Provinsi Aceh menjadi isu yang semakin penting yang mendorong pemerintah daerah untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi alternatif lokal yang dimilikinya. Salah satunya adalah melalui peningkatan produksi listrik independen (Indepent Power Producer - IPP) bertenaga hidro sebagaimana yang akan dibangun di wilayah Pidie Jaya. PLTMH ini memanfaatkan aliran Sungai Meureudu, yang berada di Desa Lhoksandeng untuk menghasilkan output daya 5,033 MW. Potensi ini diharapkan dapat menjadi sumber energi yang dapat diandalkan dan dapat digunakan terus menerus (sustainable). Tulisan ini bertujuan untuk melakukan LCA yang menggunakan teknik input-output ekonomis (EIO-LCA) guna mengkuantifikasi penggunaan energi, pelepasan gas rumah kaca, dan jangka pengembalian energi atau Energy pay-back time (EPBT) pada PLTM Lhoksandeng. EPBT yang diperoleh adalah 0.530 tahun, dengan emisi gas rumah kaca sebesar 0,292 gCO2eq/kWhe.
Kaji Eksperimenal Pemanas Air Untuk Skala Rumah Tangga Fazri Amir; Teuku Azuar Rizal; Muhammad Amin; Doni Risthiawan; Hamdani Umar; Nazaruddin Nazaruddin
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 5 No 01 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v5i01.732

Abstract

Sebagian besar aplikasi energi surya untuk pemanas udara. Meskipun, pemanas air surya sudah umum digunakan, penelitian untuk meningkatkan kinerja sistem selalu diperlukan. Pada penelitian ini telah dirancang satu pemanas air surya yang dapat diandalkan untuk menyediakan panas pada cuaca berawan atau saat disetujui sinar matahari dalam jangka pendek. Pemanas air surya yang dirancang dan dibuat adalah pemanas air surya tipe termoshipon dengan kolektor plat datar berkuran 160 cm x 100 cm x 10 cm. Untuk Meningkatkan kinerja sistem yang digunakan bahan penyimpan panas yang ditempatkan menyatu dalam kolektor. Pengujian sistem pemanas udara yang dilengkapi dengan bahan penyimpan panas dilakukan pada kondisi cuaca Kota Langsa. Dari hasil pengujian membuktikan sistem pemans udara mampu menaikkan suhu udara hingga 55 oC pada kondisi hari cerah. Pengguanan bahan penyimpan panas mampu mempertahankan suhu udara pada 35-45 o C sampai jam 20:00 malam, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan penyimpan panas di kolektor akan mampu meningkatkan efisiensi sistem pemanas air surya.
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Serbajadi Kabupaten Aceh Timur Subhan Subhan; Teuku Azuar Rizal; Syamsul Bahri Widodo
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 02 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i02.738

Abstract

Provinsi Aceh memiliki 23 kabupaten/kota dengan 6453 desa. Hasil survei desa yang dilakukan pada tahun 2008, diperoleh ada 195 desa dalam 15 Kabupaten/kota belum memperoleh energi listrik dari PLN. Hasil survei yang dilakukan pada Juli 2009, diperoleh bahwa desa Serbajadi adalah salah satu desa dalam lingkungan Kecamatan Serbajadi Kabupaten Aceh Timur memiliki sumber energi air yang layak untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Hasil pengukuran diperoleh debit air tersedia sebesar 2,15 m3/s dan tinggi jatuh air sebesar 36 m, dengan efisiensi menyeluruh 67%, diperoleh daya air tersedia sebesar 508 kW. Dalam tulisan ini akan diberikan hasil perencanaan PMLTH Serbajadi, dengan menerapkan dua alternatif. Alternatif pertama, pembuatan dam untuk pemasangan satu unit turbin Kaplan dengan daya 350 kW. Alternatif kedua, tanpa dam untuk pemasangan satu unit turbincrossflow daya 40 kW. Dari hasil perencanaan dipilih turbin crossflow tanpa pembangunan dam yang mampu menjaga kerusakan lingkungan sungai. Tulisan ini juga memberikan gambaran hasil perhitungan biaya pembangunan PLTMH turbin crossflow dan metode pembuatan turbin dengan memanfaatkan potensi perbengkelan di Kabupaten Aceh Timur.
Pengujian Kinerja Pendinginan Thermo Electic Cooling ( TEC) Menggunakan Heatsink Dengan Variasi Dimensi dan Jenis Material Muhammad Akbar; Teuku Azuar Rizal; Rita Syntia
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 8 No 01 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v8i01.3926

Abstract

A thermoelectric generator is an electrical generator device that converts heat energy into electricity directly based on the Seebeck effect method, namely if two different metals are connected at one end, then given a different temperature at the connection, there will be a voltage difference at the other end. with the other end, this study uses peltier tec-12706, the purpose of this study is to determine the effect of the temperature difference between the cold side and the hot side of the varied heatsink/fin designs. This thermoelectric component is coated by a thin ceramic that contains a bismuth telluride rod inside. When in supply the dc voltage is 12volt-15volt and the current is 2-5a. The cooling box material is covered with styrofoam, with a heat sink in the form of a heat sink fan. Variations are made on the amount of thermoelectric used. Data retrieval is done by installing a voltmeter, ammeter and thermocouple in a predetermined position then each measuring instrument will display the data. The data is then processed using the Microsoft Excel program which can produce graphs. With the form of a graph, discussion and conclusion can be done easily
Rancang Bangun dan Evaluasi Kinerja Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Tajri Maulana; Teuku Azuar Rizal; Nazaruddin
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 8 No 01 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v8i01.4473

Abstract

The cooler is one of the necessities for humans to store food, drinks, vegetables, fruit, meat and so on. Refrigeration systems that are commonly used today use refrigerants or freon/CFC (Chlor Fluoro Carbon) which are less environmentally friendly and expensive. To meet the need for cheap and environmentally friendly refrigerators, an alternative cooler is needed. One alternative refrigerant that has been widely used today is thermoelectric. The power source is from an adapter with an output voltage of 12V – 36V DC6A. Peltier Is a Thermo-Electric Module. This component is coated by a thin ceramic that contains Bismuth Telluride rods in it. When the DC supply voltage is 12volt-15volt and current is 2-5A. The cooling room material is Styrofoam, with a heat sink in the form of a heat sink fan. Variations are made on the amount of thermoelectric used. Data retrieval is done by installing a voltmeter, ammeter and thermocouple in a predetermined position then each measuring instrument will display the data. The data is then processed using the Microsoft Excel program which can produce graphs. With a graphic form, discussion and conclusion can be done easily.
Analisis Prilaku/Stabilitas Pendingin Thermoelektrik Yang Di Tenagai Matahari Dwi Alia Widodo; Teuku Azuar Rizal; Nasruddin Abdullah
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 8 No 01 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v8i01.4474

Abstract

Solar power is an environmentally friendly renewable energy source. Solar power is utilized by solar power plants to generate electricity. The electrical energy produced is light energy which is converted by solar cells. A collection of solar cells arranged in such a way as to produce solar panels. The electrical energy produced will be stored in a medium called a battery. In the storage and use of this electrical energy, care must be taken to avoid overcharging/overcharging and over-using/over-discharging. Therefore, a battery charge controller is used which will regulate charging or energy consumption, besides that it also functions as a protection device. For the use of AC loads, an inverter is used to adjust the output voltage to VAC.
SOLAR STOVES AS AN ALTERNATIVE SOLUTION FOR THE USE OF RENEWABLE ENERGY IN INDONESIA Huda Bagus Rozaq; Muhammad Amin; Teuku Azuar Rizal; Rita Syndia
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 9 No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v9i02.6853

Abstract

Along with the development of technology, the need for fossil energy for cooking purposes using conventional stoves is increasing. The limitations of fossil energy reserves that cannot be renewed have resulted in an energy crisis starting to hit. Solar energy is an energy source that is environmentally friendly and available free of charge. Solar energy is utilized using the system. Concentrating solar power (CSP) focuses solar radiation to a point to get a higher temperature. This type of box-type solar cooker has a long history dating back to the 18th century when Nicholas-de-Saussure first made this type of solar cooker. A parabolic solar cooker is a solar-powered stove that uses reflections from the sun's radiation which is concentrated directly on the pan. A trough solar cooker collects sunlight and reflects it to a focal point using a reflective film. A box-type solar cooker has an important part between the reflectors which use aluminum foil with a diameter of 41 cm and a thickness of 0.2 mm. The collector was made of brass copper for cooking with a diameter of 41 cm and a thickness of 0.2 mm. The parabolic type of solar cooker has important parts, including a collector that uses a parabola with a diameter of 140 cm and a depth of 40 cm and a reflector that uses a reflective film with an emissivity value of 0.91. The trough-type solar cooker performs better than the box and parabola types because it has a higher temperature where the ambient temperature is 25.5 ℃, the focal point temperature is 164℃, and the load temperature is 163℃.
PEMANFAATAN ALAT PENGUPAS PINANG BAGI MASYARAKAT GAMPONG TUALANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUAH PINANG Muhammad Amin; Nasruddin A. Abdullah; Zainal Arif; Fazri Amir; Teuku Azuar Rizal
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i1.7826

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan petani pinang dengan tujuan mempercepat proses pengupasan pinang dan meningkatkan kinerja petani. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Gampong Tualang Dalam, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani pinang adalah proses pengupasan buah pinang yang belum efisien dan masih menggunakan alat-alat sederhana seperti pisau. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah merancang dan membuat alat pengupas/pembelah buah pinang dengan menggunakan metode mekanis. Metode kegiatan pengabdian ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pemantauan. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa dan dosen, serta melibatkan kelompok mitra petani yang tergabung dalam kelompok tani pinang. Proses pembuatan alat mekanis ini dimulai dengan tahap perancangan, diikuti oleh pembuatan alat secara langsung yang melibatkan petani di desa tersebut. Selanjutnya, petani akan diajari cara menggunakan alat pengupas buah pinang ini. Alat ini digunakan dengan cara menekan buah pinang hingga terbelah menjadi dua. Setelah dibelah, buah pinang ditempatkan dalam wadah untuk diambil buah pinangnya. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa mitra petani pinang telah memperoleh pengetahuan tentang pembuatan dan penggunaan alat pengupas buah pinang, serta berhasil mengoperasikan alat tersebut. Pengabdian ini juga berhasil meningkatkan produktivitas kerja petani. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa masyarakat puas dengan alat pengupas dan pembelah buah pinang ini karena mampu mempercepat kerja petani. Namun, hasil evaluasi menunjukkan perlunya pengembangan ulang untuk membuat mesin otomatis tanpa bantuan tenaga manusia.