Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN INSTALASI TAMAN HIJAU PADA ATAP MIRING UNTUK MENGURANGI LIMPASAN AIR HUJAN Endah Lestari; Muhammad Sofyan; Buddy Pamuji
JURNAL SIPIL SAINS Vol 9, No 18 (2019)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v9i18.1284

Abstract

Taman atap merupakan salah satu teknologi tiruan dari kondisi penerapan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam pengendalian sumber daya untuk mengurangi volume limpasan air hujan. Taman atap sebagai penyeimbang ekosistem kota dapat meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan air, ditengah berkurangnya daerah resapan pada hunian perkotaan. Taman atap menangkap air hujan secara langsung yang berakibat pengurangan volume air limpasan hujan yang akan mengalir ke sungai dan laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah limpasan yang dihasilkan setelah melalui taman atap sebagai area resapan tiruan. Diharapkan dari penelitian ini akan menghasilkan pembuktian bahwa instalasi taman atap dapat mengurangi volume limpasan air hujan.Penelitian direncanakan secara experimental pada atap hunian perkotaan dengan kemiringan atap 30-35°. Pembuatan instalasi taman hijau dimodifikasi dan disesuaikan dengan struktur atap yang ada, dengan pertimbangan penggunaan material yang ringan dan aman bagi atap. Dilakukan pengukuran berapa jumlah volume limpasan yang dihasilkan secara aktual. Dari analisa didapatkan bahwa sejumlah sekitar 68,42% dari total volume limpasan hujan yang dapat terinfiltrasi bila keseluruhan atap di daerah penelitian tertutup seluruhnya oleh taman hijau. Perhitungan berat dari 1 buah instalasi box planter adalah 42,73 N/mm2 (MPa), sehingga untuk maksimum instalasi box planter yang dapat diaplikasikan berjumlah 13 buah.
Tinjauan Karakteristik Bahan Penyusun Beton Berpori dengan Penggunaan Flyash dan Superplasticizer untuk Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan Ade Okvianti Irlan; Grace Kurniawati; Muhammad Sofyan
KILAT Vol 9 No 2 (2020): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v9i2.954

Abstract

Perubahan tata guna lahan di perkotaan khususnya di Jakarta semakin meningkat, sehingga mengakibatkan semakin berkurangnya daerah resapan air hujan, dikarenakan luas daerah resapan yang ditutupi bangunan perumahan, perkantoran, perkerasan beton menyebabkan waktu berkumpulnya air jauh lebih pendek dan banjir. Oleh karena itu, teknologi drainase berwawasan lingkungan seperti beton berpori dapat digunakan. Beton berpori adalah beton khusus yang memiliki rongga serta porositas yang tinggi dan mudah untuk dilewati air. Material penyusun dari beton berpori terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar dan sedikit agregat halus atau tanpa agregat halus. Tujuan utamanya untuk mengetahui karakteristik kimia dan karakteristik fisis dari material penyusun beton berpori. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekperimen di laboratorium. Dari hasil analisis diperoleh material flyash memiliki jumlah silikat dioksida (SiO2) aluminium (Al2O3) dan besi (Fe2O3) sebesar 83,35% dan CaO 10,43%, termasuk fly-ash kelas F yaitu lebih besar dari 70%. Sedangkan pada semen, hasil dari PT. Semen Conch Prakarsa Indonesia, kandungan kimia Semen Jakarta (C3S) 60,17%; (C2S) 11,43%; (C3A) 8,68%; (C4AF) 10,41%, dan merupakan semen OPC type 1. Pengujian fisik fly-ash dan semen diperoleh berat jenis fly-ash 2,54 dan memenuhi syarat sebagai material fly-ash dan untuk berat jenis semen 2,98 lebih kecil dari syarat berat jenis semen pada umumnya. Pengujian fisis agregat kasar ditinjau dari berat jenis, penyerapan dan modulus halus butir memenuhi syarat sebagai agregat kasar.
Sistem Semi-Isolasi Seismik High Damper Rubber Bearing Pada Gedung Bertingkat Abdul Rokhman; Muhammad Sofyan; Irma Wirantina Kustanrika; Ade Okvianti Irlan
KILAT Vol 9 No 2 (2020): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v9i2.1115

Abstract

Bangunan konvensional dengan struktur kaku (fixed Base) dapat menyebabkan struktur mengalami respons seperti drift, Base Shear yang cukup besar. Sedangkan untuk bangunan konvensional dapat menyebabkan struktur mengalami interstory drift yang besarakan diteliti respons Struktur Gedung Bertingkat 10 dan 15, Dengan menggunakan Base isolator tipe High Damper Rubber Bearing (HDRB) yang terpasang disebagian tumpuan dari struktur. Respon struktur yang akan ditinjau meliputi waktu getar alami struktur, Drift Struktur.Pemodelan seperti ini diharapkan gedung dapat mendisipasi energi gempa yang terjadi dengan aksi ganda antar base isolator (isolasi seismik) tipe HDRB dan struktur rangka beton pemikul momen dengan tetap memperhatikan efisiensi biaya penggunaan seismic isolation. Penggunaan HDRB pada model struktur HDRB-S10J dan HDRB-S15J dapat meningkatkan periode getar namun hasilnya tidak begitu signifikan yang hanya berselisih 1.99% dari model struktur tanpa isolasi seismic (FB10 dan FB15). Sehingga penggunaan HDRB secara parsial di bagian tepi struktur tidak begitu efektif
Kekuatan Awal, Workability dan Berat Volume Beton berbahan Agregat Plastik Polypropylene Muhammad Sofyan
KILAT Vol 10 No 2 (2021): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v10i2.1484

Abstract

Eksploitasi plastik menyebabkan penumpukan limbah plastik semakin meningkat. Penggunaan limbah plastik pada beton dapat berkontribusi pada pengurangan limbah plastik di dunia. Dalam penelitian plastik polypropylene dimanfaatkan sebagai subtitusi parsial agregat halus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa beberapa property fisis dan mekanis beton yang menggunakan limbah palstik sebagai subtitusi agregat halus. kuat tekan , workability dan berat volume menjadi variable utama yang akan diukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian Plastik polypropylene sebagai pengganti agregat halus 10%, 20%, 30%, dan 40%, menghasilkan slump test sebesar 8,1 cm, 8,4 cm, 8,6 cm, dan 8,8 cm, dianggap masih memenuhi standar nasional indonesia. Hasil dari berat volume beton didapatkan sebesar 2211.46 kg/m3, 2138.21 kg/m3, 2105.73 kg/m3, dan 2021.65 kg/m3. Hasil Untuk kuat tekan pada 7 Hari didapatkan sebesar 9.12 MPa, 8.704 MPa, 8.5 MPa, dan 7.85 MPa.
Analisis Perbandingan Metode Desain Pelat Beton Konvensional Terhadap Slab Steel Deck Komposit Muhammad Sofyan; Abdul Rokhman; Ade Okvianti Irlan
FORUM MEKANIKA Vol 8 No 1 (2019): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.058 KB) | DOI: 10.33322/forummekanika.v8i1.428

Abstract

Like other structures, floor slabs also develop over time. The shorter time demands of work with lower costs are one reason for the development of structures in the construction of houses. Floor plate work can be done with two methods The conventional floor tiles of many multilevel buildings use reinforcement to bear the positive moment. While for carrying positive reinforcement, other materials can be used, namely Steel Deck Slab which will cause a composite action on the plate. The research has been conducted on the design of composite steel decks in Indonesia. The purpose of this study was to find out and compare the Capacity Efficiency of the conventional plate design and the composite Composite Steel Deck Slab with variations in plate thickness 8, 10 and 12 cm and compare the nominal moment of the cross section. By comparing these two types of plates the design engineer can determine the optimal dimensions.
PERILAKU BANGUNAN STRUKTUR BETON BERKOLOM MIRING TERHADAP GAYA GEMPA LATERAL Muhammad Sofyan; RR.Mekar Ageng Kinasti; Abdul Rokhman
FORUM MEKANIKA Vol 6 No 1 (2017): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1728.695 KB) | DOI: 10.33322/forummekanika.v6i1.624

Abstract

The geometry of the building, especially in the column, will affect the response of the structure when the earthquake load works. This study aims to discuss about the drift and inter-story drift of the Story buildings structure sloped due to lateral earthquake loads and ductility. The case under consideration is a three-dimensional Frame 10 story. Where will be designed 3 types of concrete structure building systems. These three 3D frame systems will be analyzed and compared their performance against earthquake loads by using computer program aids. The results of this research when Improved Peak ground acceleration (PGA) values ranging from 0.8g 1.2g to 1.5g show that Model 2 (HSB-2) has the largest drift (drift) or it can be said to have the smallest stiffness among the others. After analyzing the pushover on the building reviewed then got the ductility value of building model 1,2 and 3 respectively is equal to 1.75; 1.711; And 1.686. In terms of Ductility, HSB-1 Building has the best performance among the others.
Sosialisasi dan Instalasi Panel Surya Sebagai Energi Terbarukan Menuju Kesadaran Lingkungan Indonesia Bebas Emisi RR Mekar Ageng Kinasti; Desi Putri; Endah Lestari; Muhammad Sofyan; Irma Wirantina Kustanrika; Ranti Hidayawanti; Iriansyah BM Sangadji
Terang Vol 2 No 1 (2019): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v2i1.488

Abstract

Perubahan iklim yang terjadi saat ini sebagai dampak ketidakeimbangan tingkat CO2 di atmosfer sebagai emisi dari penggunaan energi berbahan baku karbon serta prediksi kebutuhan akan energi dimasa depan, serta meningkatnya biaya pemenuhan kebutuhan listrik berbahan fosil terkait dua alasan yang melatarbelakangi Program Kemitraan Masyarakat ( PKM) ini dilakukan. PKM ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan sel surya sebagai sumber energi alternatif yang sangat dekat dengan kehidupan kita setiap harinya, serta latar belakang perlunya kita mempergunakan energi alternatif tersebut di harapkan mampu membuka wawasan sekaligus memberikan motivasi kepada pihak Mitra untuk melakukan pengembangan pemanfaatannya sebagai bentuk kepedulian kita terhadap masa depan bumi yang akan datang. Dengan sampainya informasi pemutakhiran serta penerapannya kepada masyarakat, hal tersebut dapat memotivasi Mitra untuk mengembangkan pemanfaatan panel surya di SMPN 462 dengan lebih baik sehingga dapat menjadi sekolah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di sekolah tersebut. Optimalisasi tujuan PKM memerlukan keseriusan serta kepedulian dari berbagai lapisan elemen masyarakat seperti tim pelaksana, institusi tim pelaksana, serta pihak Mitra guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan bermasyarakat serta turut menjaga kelestarian lingkungan hidup menuju Indonesia Bebas Emisi. Kata Kunci : panel surya, sel surya, energi alternatif, energi terbarukan, penyelamatan lingkungan hidup
KELECAKAN DAN KEKUATAN TEKAN BETON BERBASIS ABU TERBANG SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DAN BATU APUNG UNTUK PENGGANTI AGREGAT KASAR Muhammad Sofyan; Ade Okvianti Irlan; Jansen Zadrak Korobu; Abdul Rokhman
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 5 No. 2 (2022): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/cesd.v5i2.15732

Abstract

Concrete's drawback is its low tensile strength and heavy weight, which may exceed 2400 kg/m3. The significance of self-weight in building construction is essential, particularly when dealing with seismic loads. The larger the inertial force from the weight of the structure itself, the greater the inertial force from the weight of the building itself, therefore lightweight concrete can provide an opportunity to lower its own weight with a smaller unit weight of 1850 kg/m3. Fly ash was employed as a substitute for cement in this investigation, while pumice was used as a substitute for coarse aggregate. The goal of this research was to establish the unit weight, compressive strength, and workability/slump value of concrete. In this investigation, 30% of the fly ash was utilized. Pumice is determined at 0%, 5%, 10%, and 15% of the weight of coarse aggregate. The SN sample has the highest slump value of 8.8. However, the slump value continued to fall with the addition of pumice. The use of larger pumice stone results in   a reduction in the volume weight of concrete up to 1845 kg/m3, permitting it to be classified as lightweight concrete. Pumice has been demonstrated to diminish strength by 11% on average for every 5% replacement
Analisis SEM-EDS Beton Normal yang Menggunakan Superplasticizer Yulisya Zuriatni; Muhammad Sofyan; Pratiwi Setyaning Putri; Abdul Rokhman; Irma Wirantina Kustanrika
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v7i3.4927

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan populer yang diakui kekuatan dan daya tahannya. Para peneliti telah mengeksplorasi penggunaan superplasticizer dan gel C-S-H untuk meningkatkan kualitas beton . Superplasticizer adalah bahan tambahan kimia yang dapat ditambahkan ke campuran beton untuk meningkatkan fluiditas sekaligus menjaga kekuatan. Hal ini memudahkan pemasangan dan meningkatkan kemampuan kerja beton. Selain itu, menambahkan gel C-S-H ke beton dapat meningkatkan kinerja jangka panjang dan meminimalkan retak. Formasi gel C-S-H pada kekuatan dan daya tahan beton diselidiki secara cermat dalam studi ini dengan melakukan pengujian foto SEM EDS. Pemindaian Mikroskop Elektron-Spektroskopi Sinar-X Dispersi Energi adalah alat analisis yang kuat untuk menentukan komposisi unsur dan bentuk bahan berskala nano. Ini menyelidiki permukaan material dengan berkas elektron terfokus dan menghasilkan sinyal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan distribusi komponen yang ada. Hasil Uji SEM-EDS menunjukkan Unsur senyawa Ca, Al dan Si mendominasi. Rasio Oksida SiO2/CaO yang tinggi pada sampel cenderung memiliki kuat tekan yang lebih tinggi. Sebaliknya, material dengan rasio SiO2/CaO yang lebih rendah menunjukkan kuat tekan yang lebih rendah.