Erik Jaenudin
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Eva Musthofatul Bariyah; Ibnu Hidayatullah; Erik Jaenudin
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 2 No. 02 (2022): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Mei 2022
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v2i02.163

Abstract

Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mengarahkan peserta didik memahami dan mengkritisi jejak sejarah peradaban Islam dan diharapkan mampu menanamkan kecintaan kepada Islam dan Rasululah SAW serta mengambil pelajaran dari sejarah tersebut. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu pembelajaran yang berbasis masalah yang memungkinkan peserta didik untuk berpikir secara kritis. Penelitian ini, berupaya mendeskripsikan korelasi penggunan model pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran SKI. peneliti menggunakan data primer yaitu menggunakan data skor kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI MIPA Madrasah Aliyah (MA) Yapisa Cileunyi Bandung tahun pelajaran 20019/2020 yang diperoleh ketika mengajar mata pelajaran SKI di semester 1 sebelum menggunakan Model Pembelajaran PBL dan sesudahnya. Adapun metode yang digunakan yaitu metode evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan suatu kegiatan telah tercapai serta menggunakan metode komparatif yaitu membandingkan dua variabel. Dalam pengolahan datanya peneliti menggunakan uji paired sample t test dengan aplikasi SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran PBL secara signifikan. Terdapat  pula korelasi yang sangat kuat antara penggunaan Model Pembelajaran PBL dengan kemampuan berpikir kritis. Dapat dinyatakan juga bahwa Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran SKI.
Canva-Based Moral Psychomotor Assessment Model At Smpit Assyifa Boarding School Wanareja Subang Hafidin Nurhadi; Ani Fatimah Zahra Saifi; Erik Jaenudin; Badrudin Badrudin; Qiqi Yuliati Zaqiyah
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.6438

Abstract

The subject of Akidah Akhlak is a very important subject to be taught to students. The values of the Akidah Akhlak subject are needed to be practiced in everyday life. Through the subject of Akidah Akhlak, students are taught about how to behave / have good morals based on Islamic teachings. This study aims to analyze the design of the Canva-based moral assessment model, the effectiveness of the Canva-based moral assessment model in Akidah Akhlak learning and the challenges and opportunities in implementing the Canva-based moral assessment model at SMPIT As-Syifa Wanareja Subang. This research is a type of research with a qualitative and quantitative approach (mix methods), using a sequential exploratory strategy, namely in the first stage collecting and analyzing qualitative data then the second stage collecting and analyzing quantitative data. The primary data used is data from the field or what is called field research. The secondary data comes from books and articles in scientific journals related to the discussion. The results of this study reveal that the Canva-based assessment model design is an alternative for teachers in choosing the right assessment, the Canva-based psychomotor assessment model in Akidah Akhlak learning at SMPIT Assyifa Boarding School Wanareja Subang is effective and has significant challenges and opportunities.
Analisis Kebijakan Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Melalui Program P5 pada Kurikulum Merdeka di SMK Pembangunan Bandung Barat Hafidin Nurhadi; Ani Fatimah Zahra Saifi; Erik Jaenudin; Supiana Supiana; Qiqi Yuliati Zakiyah
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.7639

Abstract

The Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) Program Policy is a manifestation of Project-Based Learning in the Independent Curriculum. The P5 program is based on the need to prepare Indonesia's young generation to face increasingly complex global challenges, as well as the importance of strengthening character based on Pancasila values. A good policy must be analyzed first by taking the following procedures (steps): 1) Problem Identification, 2) Development of Assessment Criteria, 3) Identification of Policy Alternatives, 4) Evaluation of Policy Alternatives, 5) Policy Recommendations, 6) Policy Implementation, 7) Policy Evaluation and Supervision. This study aims to analyze the policy steps for the implementation of project-based learning through the P5 program at SMK Pembangunan Bandung Barat. This research uses a qualitative approach with literature review and case study methods. Some of the problems that arise in the implementation of project-based learning through the P5 program at SMK Pembangunan Bandung Barat are: 1) Limited understanding of teachers about PBL and the concept of P5, 2) Limited resources and facilities, 3) Limited learning time, 4) Lack of student involvement, 5) Less comprehensive assessment, 6) Lack of collaboration with the community or the surrounding environment, 7) Challenges in group management, 8) Limitations in teacher training, 9) Administrative obstacles and school policies. Policy recommendations in the implementation of project-based learning through the P5 program at SMK Pembangunan Bandung Barat are: 1) Prioritize continuous training and mentoring for teachers, 2) Develop partnerships with external institutions, 3) Integrate P5 in the existing curriculum, 4) Simplify and standardize assessment instruments, 5) Apply P5 scale adjustments based on school resources, 6) Utilize technology to support P5.
Urgensi dan Signifikansi Spiritualitas Dalam Pendidikan Karakter Erik Jaenudin; Fahrurroji Firman Al Fajar; Agus Samsul Nahar; Aan Hasanah
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 6 No. 2 (2024): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v6i2.167

Abstract

Kita sering menyadari betapa peliknya permasalahan pendidikan di Indonesia. Permasalahan yang berkaitan dengan kepribadian dan karakter peserta didik menjadikannya sebagai keprihatinan bersama. Krisis moral atau karakter di kalangan pelajar ditandai dengan meningkatnya perkelahian pelajar dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang setiap tahunnya. Artikel ini akan mendiskusikan tentang bagaimana pentingnya dan titik tekan mengenai pengembangan spiritulitas pada peserta didik. Pengembangan spiritualitas tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan karakter. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Karna material obyek dari penelitian ini adalah referensi-referensi yang berasal dari buku, jurnal, makalah dan lain sebagainya. Adapun hasil pembahasan dari penelitian ini bahwa 1). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana guna mencapai tujuan kemanusiaan. Karenanya pendidikan tidak terlepas pada pembentukan karakter. Pendidikan karakter adalah pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). 2). Pada dasarnya ada beberapa fokus utama urgensi pendidikan karakter, diantaranya pendidikan karakter harus berorientasi pada proses pendidikan yang mengajarkan pada nilai nilai positif yang sudah tumbuh dan berkembangan ditengah masyarakat sebagai budaya dan kepribadian masyarakat. 3). Dengan menghayati spiritualitas maka akan mampu menjadikan seseorang menjadi orang spiritual, yaitu orang yang mengahayati ruh keTuhanan dalam hidup nyata sehari-hari sesuai dengan panggilan dan peran hidupnya.