Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALYSIS OF HYDROCARBON TREATING SYSTEM TO THE EMISSION OFF SPARK-IGNITION FOUR-STROKE ENGINE Binyamin, Binyamin; Subroto, Subroto; Tjahjono, Tri
Media Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The reduction of carbon monoxide (CO), unburnthydrocarbon (UHC) emission and fuel consumption on spark-ignition four-stroke engine is continuously attempted. The purposes from this research were to determine the effect of Hydrocarbon Treating System (HTS)  on levels of CO, UHC and fuel consumption. This is an experimental research. Its is conducted by comparing the exhaust pollutant concentration such as carbon monoxide, unburnt hydrocarbon and also fuel consumption between standard engine setting and Hydrocarbon Treating System applied. The research variable are HTS flow rate from Q1 = 0 cc/s (without HTS), Q2 = 1,5 cc/s, Q3 = 2 cc/s, Q4 = 2,5 cc/s, and Q5 = 33 cc/s. The research will be done in three conditions which are low, medium and high rotation. The result showed that Hydrocarbon Threating System decrease fuel consumption up to 19,43% with flow rate Q5 = 3 cc/s, but on the other hand it increase CO emission up to 80.84% with flow rate Q5 = 3 cc/s and UHC emission level up to 124.75% with flow rate Q5 = 3 cc/s from engine standart condition.
Optimasi Kecepatan Udara Pada Kondensor Terhadap Prestasi Kinerja AC mobil Dengan Fluida Kerja Freon 12 Tjahjono, Tri; Arna, Desi
Media Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian tentang sistem pendingin AC mobil yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui laju aliran udara yang optimum pada sistem tersebut terhadap prestasi kerjanya. Aliran udara dinyatakan dengan kecepatan udara yang melintasi kondensor pada bagian sistem pendingin tersebut. Cara yang ditempuh yaitu dengan melakukan penelitian secara eksperimental. Unjuk kerja diukur dengan parameter kerja kompresi, laju aliran kalor kondensasi, laju aliran kalor evaporasi, dampak refrigerasi dan koefisien prestasi (COP). Pada eksperimen ini diawali dengan perakitan sistem pendingin AC mobil yang terdiri kompresor, kondensor, receiver dryer, katup ekspansi dan evaporator. Bahan pendingin (refrigeran) yang dipergunakan adalah refrigeran freon-12. Untuk keperluan pengambilan data dipergunakan alat ukut seperti alat ukur tekanan (manometer), termometer, anemometer, higrometer, tachometer. AC dilengkapi ruang kabin berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Pada kecepaan udara yang melintasi kondensor sebesar 19 feet/s akan memberikan efek pendinginan yang optimal dibandingkan pada kecepatan udara yang melintasi kondensor kurang dari 19 feet/s. Pada kecepatan udara tersebut sistem AC mampu memberikan efek pendinginan pada rentang temperatur 15,5:16°C. Semakin tinggi kecepatan udara yang melintasi kondensor menyebabkan efek refrigerasi yang dibangkitkan semakn rendah. Semakin tinggi kecepatan udara yang melintasi kondensor kinerja AC semakin meningkat sehingga sistem AC bekerja secara optimal pada kecepatan 19 feet/s
PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM Tjahjono, Tri
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

               Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperi minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikhawatirkan cadangan ketersediaan energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengantisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.              Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang merupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi matahari. Cahaya matahari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silinder untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara bersama-sama dalam proses pembakaran biogas atau gas alam (LPG). Untuk minyak solar dapat memberikan kalornya dengan proseas pembakaran dari uap panas minyak solar tersebut.              Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanas air sebesar 381,345 kJ. Hali ini menunjukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.
ANALISIS KEAUSAN PADA DINDING SILINDER MESIN DIESEL Tjahjono, Tri
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Silinder adalah bagian dari ruang bakar mesin Diesel yang penting karena silinder merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar dengan udara dan juga alur gerak bolak-balik piston. Akibat gerakan tersebut akan terjadi gesekan antara silinder dan cincin piston yang menyebabkan keausan pada dinding silinder. Keausan tersebut mengakibatkan ukuran silinder menjadi besar sehingga penyekatan ruang bakar menjadi kurang bahkan menjadi bocor. Hal ini akan menyebabkan mesin Diesel tidak bertenaga atau tidak jalan sama sekali.
PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BIOBRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN, TEMPERATUR PEMBAKARAN DAN LAJU PENGURANGAN MASA Subroto, Subroto; Tjahjono, Tri; MKR, Andrew
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disaat harga bahan bakar minyak membumbung semakin tinggi, sebagai alternatif untuk mencari bahan bakar selain minyak maka dilakukan penelitian tentang potensi biomass sekam padi dan arang kayu sebagai sumber energi alternatif, guna diolah menjadi bahan bakar alternatif berupa biobriket dengan komposisi terbaik dan ramah lingkungan.Dalam penelitian ini komposisi yang di uji adalah biobriket dengan perbandingan prosentase sekam padi : arang kayu =  30% : 70%, 40% : 60%, 50% : 50 %. Penelitian awal dilakukan dengan pengumpulan, penghalusan, pengujian bahan baku dan pencampuran bahan baku, selanjutnya dilakukan pengepresan dengan tekanan 100 kg/cm2 kemudian dilakukan pembakaran dengan menggunakan alat yang terdapat di Laboratorium Teknik Mesin UGM untuk mengetahui besarnya laju pengurangan massa dengan kecepatan udara konstan, kemudian dilanjutkan dengan pengujian emisi polutan dan pengujian kadar abu yang juga di lakukan di laboratorium Tehnik Mesin UGMBerdasarkan percobaan dan parameter yang telah di uji, penambahan biomass menyebabkan naiknya volatile matter sehingga lebih cepat terbakar dan laju pembakaran lebih cepat. Penambahan biomass juga dapat menurunkan emisi polutan yang dihasilkan pada saat pembakaran. Komposisi biobriket terbaik yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah komposisi arang kayu : sekam padi = 50% : 50% karena lebih cepat terbakar dan lebih ramah lingkungan, sedangkan untuk kebutuhan industri, komposisi terbaik dengan pencapaian temperatur tertinggi  adalah komposisi arang kayu : sekam padi = 30% : 70%.
ANALYSIS OF HYDROCARBON TREATING SYSTEM TO THE EMISSION OFF SPARK-IGNITION FOUR-STROKE ENGINE Subroto, Subroto; Tjahjono, Tri; Binyamin, Binyamin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The reduction of carbon monoxide (CO), unburnthydrocarbon (UHC) emission and fuel consumption on spark-ignition four-stroke engine is continuously attempted. The purposes from this research were to determine the effect of Hydrocarbon Treating System (HTS)  on levels of CO, UHC and fuel consumption. This is an experimental research. Its is conducted by comparing the exhaust pollutant concentration such as carbon monoxide, unburnt hydrocarbon and also fuel consumption between standard engine setting and Hydrocarbon Treating System applied. The research variable are HTS flow rate from Q1 = 0 cc/s (without HTS), Q2 = 1,5 cc/s, Q3 = 2 cc/s, Q4 = 2,5 cc/s, and Q5 = 33 cc/s. The research will be done in three conditions which are low, medium and high rotation. The result showed that Hydrocarbon Threating System decrease fuel consumption up to 19,43% with flow rate Q5 = 3 cc/s, but on the other hand it increase CO emission up to 80.84% with flow rate Q5 = 3 cc/s and UHC emission level up to 124.75% with flow rate Q5 = 3 cc/s from engine standart condition.
ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS Tjahjono, Tri; Subroto, Subroto; Rachman, Abidin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, harga bahan bakar semakin mahal dan tingkat pemakaian bahan bakar minyak bumi semakin meningkat, hal ini sudah terlihat pada fenomena yang terjadi dimana pengambilan minyak bumi yang dilakukan terus menerus yang mengakibatkan tipisnya cadangan minyak bumi yang ada, Oleh kerena itu timbul pemikiran untuk membuat bahan bakar alternatif yang berasal dari campuran batubara dan sampah pertanian (ampas tebu dan sekam padi).Pada penelitian ini akan meneliti laju pembakaran pada bahan bakar padat, yaitu : pembakaran briket campuran batubara, ampas tebu dan sekam padi  dengan membandingkan pembakaran briket masing- masing biomass dengan perbandingan campuran 50% batubara : 50 % Biomass, dengan kecepatan  udara 0,3 m/s.Dari penelitian didapatkan bahwa laju pembakaran briket tertinggi adalah pada pembakaran ampas tebu. Sedang penambahan ampas tebu kedalam sekam padi akan memperbaiki peforma pembakaran dari sekam, dimana sekam padi mempunyai pembakaran yang rendah, juga pencampuran kedua biomass tersebut akan memperbaiki polusi yang ditimbulkan.
ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS Tjahjono, Tri; Rachman, Abidin; Subroto, Subroto
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, harga bahan bakar semakin mahal dan tingkat pemakaian bahan bakarminyak bumi semakin meningkat, hal ini sudah terlihat pada fenomena yang terjadidimana pengambilan minyak bumi yang dilakukan terus menerus yang mengakibatkantipisnya cadangan minyak bumi yang ada. Oleh kerena itu timbul pemikiran untukmembuat bahan bakar alternatif yang berasal dari campuran batubara dan sampahpertanian ( ampas tebu dan sekam padi).Penelitian ini meneliti laju pembakaran pada bahan bakar padat, yaitu : pembakaranbriket campuran batubara, ampas tebu dan sekam padi dengan membandingkanpembakaran briket masing- masing biomass dengan perbandingan campuran 50%batubara : 50 % Biomass, dengan kecepatan udara 0,3 m/s.Dari penelitian didapatkan bahwa laju pembakaran briket tertinggi adalah padapembakaran ampas tebu. Sedang penambahan ampas tebu kedalam sekam padiakan memperbaiki peforma pembakaran dari sekam, dimana sekam padi mempunyaipembakaran yang rendah, juga pencampuran kedua biomass tersebut akanmemperbaiki polusi yang ditimbulkan.
Optimasi Kecepatan Udara Pada Kondensor Terhadap Prestasi Kinerja AC mobil Dengan Fluida Kerja Freon 12 Tjahjono, Tri; Arna, Desi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v15i2.2068

Abstract

Pada penelitian tentang sistem pendingin AC mobil yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui laju aliran udara yang optimum pada sistem tersebut terhadap prestasi kerjanya. Aliran udara dinyatakan dengan kecepatan udara yang melintasi kondensor pada bagian sistem pendingin tersebut. Cara yang ditempuh yaitu dengan melakukan penelitian secara eksperimental. Unjuk kerja diukur dengan parameter kerja kompresi, laju aliran kalor kondensasi, laju aliran kalor evaporasi, dampak refrigerasi dan koefisien prestasi (COP). Pada eksperimen ini diawali dengan perakitan sistem pendingin AC mobil yang terdiri kompresor, kondensor, receiver dryer, katup ekspansi dan evaporator. Bahan pendingin (refrigeran) yang dipergunakan adalah refrigeran freon-12. Untuk keperluan pengambilan data dipergunakan alat ukut seperti alat ukur tekanan (manometer), termometer, anemometer, higrometer, tachometer. AC dilengkapi ruang kabin berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Pada kecepaan udara yang melintasi kondensor sebesar 19 feet/s akan memberikan efek pendinginan yang optimal dibandingkan pada kecepatan udara yang melintasi kondensor kurang dari 19 feet/s. Pada kecepatan udara tersebut sistem AC mampu memberikan efek pendinginan pada rentang temperatur 15,5:16°C. Semakin tinggi kecepatan udara yang melintasi kondensor menyebabkan efek refrigerasi yang dibangkitkan semakn rendah. Semakin tinggi kecepatan udara yang melintasi kondensor kinerja AC semakin meningkat sehingga sistem AC bekerja secara optimal pada kecepatan 19 feet/s
PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM Tjahjono, Tri
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v14i2.2285

Abstract

               Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperi minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikhawatirkan cadangan ketersediaan energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengantisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.              Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang merupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi matahari. Cahaya matahari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silinder untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara bersama-sama dalam proses pembakaran biogas atau gas alam (LPG). Untuk minyak solar dapat memberikan kalornya dengan proseas pembakaran dari uap panas minyak solar tersebut.              Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanas air sebesar 381,345 kJ. Hali ini menunjukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.