Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALYSIS OF HYDROCARBON TREATING SYSTEM TO THE EMISSION OFF SPARK-IGNITION FOUR-STROKE ENGINE Subroto, Subroto; Tjahjono, Tri; Binyamin, Binyamin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The reduction of carbon monoxide (CO), unburnthydrocarbon (UHC) emission and fuel consumption on spark-ignition four-stroke engine is continuously attempted. The purposes from this research were to determine the effect of Hydrocarbon Treating System (HTS)  on levels of CO, UHC and fuel consumption. This is an experimental research. Its is conducted by comparing the exhaust pollutant concentration such as carbon monoxide, unburnt hydrocarbon and also fuel consumption between standard engine setting and Hydrocarbon Treating System applied. The research variable are HTS flow rate from Q1 = 0 cc/s (without HTS), Q2 = 1,5 cc/s, Q3 = 2 cc/s, Q4 = 2,5 cc/s, and Q5 = 33 cc/s. The research will be done in three conditions which are low, medium and high rotation. The result showed that Hydrocarbon Threating System decrease fuel consumption up to 19,43% with flow rate Q5 = 3 cc/s, but on the other hand it increase CO emission up to 80.84% with flow rate Q5 = 3 cc/s and UHC emission level up to 124.75% with flow rate Q5 = 3 cc/s from engine standart condition.
Pengaruh Modifikasi Diameter Katup Hisap Dan Katup Buang Terhadap Daya Dan Torsi Pada Sepeda Motor Matic 4 Langkah 115cc Riyan Fadillah, Rizky; Setiyawan, Khanif; Nugroho, Andi; Binyamin, Binyamin
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa sekarang ini manusia membutuhkan sarana transportasidalam berbagai bidang. Salah satu alat transportasi yang digunakan adalahkendaraan bermotor. Dalam rangka untuk meningkatkan unjuk kerja motor, salahsatu pemikiran yang dapat diimplementasikan adalah dengan cara mengubahdiameter dari katup hisap dan katup buang. Katup digunakan untuk mengaturpemasukan campuran bahan bakar dan udara serta pengeluaran gas sisapembakaran. Banyaknya campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruangbakar sangat mempengaruhi parameter operasi mesin bensin yang diatur olehbesar kecilnya ukuran celah katup. Tujuan dari penelitian ini agar dapatmengoptimalisasi daya dan torsi pada sepeda motor yang dilakukan denganmetode eksperimental. Hasil dari penelitian ini adalah torsi tertinggi yangdidapatkan saat menggunakan katup hisap berdiameter 25 mm menunjukkan torsisebesar 8,04 Nm di putaran mesin 7000 dan daya terbesar menggunakan katuphisap berdiameter 25 menunjukkan daya sebesar 8,84 hp
PENGARUH VARIASI BERAT ROLLER SENTRIFUGAL TER-HADAP DAYA DAN TORSI PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH TRANSMISI OTOMATIS Ramadhani, Reza; Nugroho, Andi; Tri Waloyo, Hery; Binyamin, Binyamin
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang terbentuk dari beberapa komponen serta sistem salah satunya adalah Roller, Roller adalah komponen yang berada dalam pulley yang memiliki ukuran berbeda pada tiap merek, perputaran Roller mengasilkan daya dan torsi, Roller menggunakan system Continuous Variable Transmission (CVT). Sistem CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju roda belakang melalui sabuk (V-belt) yang menghubungkan antara pulley primer untuk menggerakkan pulley sekunder menggunakan gaya sentrifugal yang terjadi pada komponen-komponennya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi berat Roller pada daya dan torsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen langsung. Hasil pengamatan yang diperoleh yaitu Roller 12 gr menghasilkan daya 7,3 Hp dengan torsi 21,07 Nm, Roller 10 gr menghasilkan daya 7,7 Hp dengan torsi 21,81 Nm, Roller 9 gr menghasilkan daya 7,5 Hp dengan torsi 74,31 Nm sedangkan pada torsi, Roller 12 gr torsi maksimal 21,07 Nm pada putaran 2066 rpm, Roller 10 gr torsi maksimal 21,81 Nm pada putaran 2135 rpm, Roller 9 gr torsi maksimal 74,31 Nm pada putaran 628 rmp. . Kesimpulan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan akselerasi torsi tercepat dapat menggunakan Roller 12 gram sedangkan untuk mencapai akselerasi daya maksimum dapat menggunakan Roller 9 gram
PENGARUH VARIASI PUTARAN PADA PROSES FRICTION WELDING TERHADAPSIFAT MEKANIS PADA BAJA AISI 1040 Yoland Stanis Witak, Yosef; Setiyawan, Khanif; Nugroho, Andi; Binyamin, Binyamin
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan gesekan termasuk pengelasan solid-state, yaitu pengelasan tanpa melelehkan logam dasar dan tanpa menggunakan bahan tambahan. Proses pengelasan gesekan menggunakan panas yang dihasilkan oleh gesekan dua permukaan yang disambung. Metode pengelasan gesek yang digunakan adalah direct drive friction welding. Direct drive welding sering disebut sebagai konvensional friction welding, menggunakan motor yang memiliki kecepatan konstan untuk energi masukannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter proses pengelasan (kecepatan putaran) terhadap kualitas sambungan (kekuatan tarik, dan hasil patahan). Rancangan penelitian dengan variabel bebas yaitu 1600 rpm, 1800 rpm dan 2000 rpm, dengan waktu pengelasan 3 menit, benda kerja yang digunakan baja AISI 1040. Dari hasil penelitian diperoleh kuat tarik tertinggi mencapai 430,38 MPa pada kecepatan putaran 2000 rpm yaitu titik putus bahan dasar.Kekuatan tarik terendah dicapai pada kecepatan putar 1600 rpm atau 282,35 MPa. Terlihat bahwa titik patah terletak pada lasan, dan kekuatan sambungan meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan putaran.
ANALISA PENGARUH VARIASI CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP PERFORMA PADA SEPEDA MOTOR MESIN 4 LANGKAH Dwi Antono, Aji; Setiyawan, Khanif; Nugroho, Andi; Binyamin, Binyamin
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi yang meningkatkan performa mesin motor dapat dicapai dengan memaksimalkan pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar. Hal ini dapat dicapai dengan memaksimalkan kekuatan percikan busi dan memastikan pembakaran campuran udara-bahan bakar yang sempurnaPeningkatan performa sepeda motor dipengaruhi oleh celah elektroda busi. Busi merupakan bagian penting dari sistem pengapian motor dan bertugas menciptakan percikan api untuk membakar sempurna campuran udara-bahan bakar di dalam silinder. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya percikan api tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu faktor tersebut adalah jarak celah antar busi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran celah busi terhadap unjuk kerja mesin empat langkah. Berdasarkan analisis parameter unjuk kerja mesin sepeda motor Honda BEAT PGM-FI yaitu torsi dan daya dapat disimpulkan bahwa penggunaan busi dengan celah elektroda busi berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin.Hal ini terlihat pada variasi celah elektroda busi sebesar 0,70mm yang memiliki performa mesin terbaik dibandingkan variasi lainnya. Pada celah elektroda busi 0,70 mm maka torsi maksimumnya adalah 9,75 Nm (5500 rpm) dan Daya 6,6 HP (7500 rpm).Dengan berkurangnya celah busi, tenaga mesin meningkat dari 3000 rpm sampai 4000 rpm, namun tenaga mesin berkurang ketika putaran mesin mencapai 7500 rpm.Sebab, jika celah elektroda busi berubah sebesar 0,40 mm, maka percikan api dari busi tidak akan mampu membakar seluruh bahan bakar.
HYDROGEN GAS PRODUCTIVITY FROM PEAT WATER ELECTROLYSIS WITH DISTILLED WATER INJECTED INTO AN INTERNAL COMBUSTION ENGINE (ICE) Julianto, Eko; Binyamin, Binyamin; Gunarto, Gunarto; Rahmadi, Apri; Iwan, Muhammad
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol. 26 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v26i1.5419

Abstract

Hydrogen gas is one of the alternative fuels that is currently being widely researched. HHO generator is a tool with the working principle of water electrolysis and is used to produce hydrogen gas. In some studies, peat water has been considered to be used as an electrolyte. This research uses experimental methods to obtain hydrogen gas results from peat water electrolysis. The electrolysis reactor used can handle as much as 400 ml of peat water. The electrodes are stainless steel (SS) with a large cross-sectional area of 0.01884 m2. The electric power used was 12 Volts DC and the time in the electrolysis process was 1 minute. Based on the results of the research that has been done, among others, where the increase in HC in the exhaust gas in Aquades water looks very efficient at the initial rotation at 2000 rpm which produces a thermal efficiency of 60% While in peat water the increase in HC in the exhaust gas in Aquades water looks very efficient at the initial rotation at 2000 rpm which produces a thermal efficiency of 90%. The influence of rpm and the unstable rotation of rpm causes the CO value in the exhaust gas of the vehicle to be unstable where at low rotation readings 223. 24 ppm, middle 634.94 ppm and top 606.89 ppm, it can be seen that in the upper round the value even decreases from the middle round, while in HHO peat water when the low round reading is 104.4 ppm, middle 101.94 ppm and top 121.29 ppm, it can be seen that in the upper round the value increases from the initial round to the top.