Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

IDENTIFIKASI TINGKAT KERAWANAN BANDAR UDARA DI INDONESIA Ari Sandhyavitri; Tri Tjahjono; Alfa Roby Khairumusa
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 1 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.24 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i1.1373.%p

Abstract

The first priority in the airport business area is safety because the risks of fatality and death rates causing aircraft accidents are higher compared to those of other transportation modes. There is a need to investigate the rate of hazardous airports in Indonesia using a combination of Empirical Bayesian and Regression by calculating of their safety indicators. Based on the analyses it was identified that the overall safety rate of airports in Indonesia was 2,502 events per 100 thousand aircraft movements and this was classified as Safe/Regulated Systems. There was also identified 10 airports considered as hazardous ones, based on the deviation values from the largest to the smallest, namely Wamena, Hasanuddin, Polonia, Juanda, Soekarno-Hatta, Sultan Syarif Kasim II, Sepinggan, Abdul Rahman Saleh, Hang Nadim, and Depati Amir, respectively. Keselamatan Penerbangan merupakan hal serius karena risiko kematian yang diakibatkan oleh suatu peristiwa kecelakaan pesawat udara relatif tinggi dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Penelitian ini bertujuan menentukan indikator keselamatan penerbangan suatu bandar udara berdasarkan ketentuan International Civil Aviation Organization dan melakukan analisis tingkat kerawanan bandar udara di Indonesia. Penentuan tingkat kerawanan bandar udara dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi Emperical Bayesian (EB) dan Regression. Dari analisis yang dilakukan diperoleh tingkat keselamatan penerbangan di bandar udara Indonesia adalah 2.502 kejadian untuk tiap 100 ribu siklus penerbangan atau events dan diklasifikasi sebagai Safe/Regulated Systems. Tingkat kerawanan 10 (sepuluh) bandar udara, disusun berdasarkan nilai devisasi yang terbesar sampai yang terkecil, adalah Wamena, Hasanuddin, Polonia, Juanda, Soekarno-Hatta, Sultan Syarif Kasim II, Sepinggan, Abdul Rahman Saleh, Hang Nadim, dan Depati Amir.
FACE VALIDATION METHOD ALTERNATIVES FOR SHIPHANDLING FUZZY LOGIC DIFFICULTY MODEL Tri Tjahjono; Abdellatif Benabdelhafid; Antoni Arif Priadi
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 2 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.756 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i2.1393.%p

Abstract

The development of shiphandling difficulty model for ferry is based on the empirical experience through the Master of Ro-Ro ferries. The SHDMF is consisted from two parts which are the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy Inference System. Both parts had been validated through internal validation in the form of consistency test for the first part and robustness test for the second part. Further, the external/face validation is required to compare the proposed model with similar model through benchmarking approach. The benchmarking approaches are elaborated for the reliability, validity, possibility, efficiency and effectiveness. Through fuzzy group decision making method, the questionnaire survey is performed to verify the most appropriate approach based on the shiphandling simulator as the most preferred benchmarking tool by experts. Next, the proposed scenario is overviewed and discussed especially related to the advantages and drawbacks of shiphandling simulator. Keywords: shiphandling difficulty, fuzzy group decision making, internal validation Model pengukuran kesulitan pengendalian feri didasarkan pada pengalaman empiris melalui pernyataan nahkoda kapal feri Ro-Ro. SHDMF terdiri atas dua bagian, yaitu Analytic Hierarchy Process dan Fuzzy Inference System. Kedua bagian ini telah divalidasi melalui validasi internal dalam bentuk uji konsistensi untuk bagian pertama dan uji kehandalan untuk bagian kedua. Selanjutnya validasi atau wajah eksternal diperlukan untuk membandingkan model yang diusulkan dengan model yang diperoleh dari benchmarking. Pendekatan benchmarking dijabarkan untuk kehandalan, validitas, kemungkinan, efisiensi, dan efektivitas. Melalui metode fuzzy kelompok pembuatan keputusan, survei kuesioner dilakukan untuk memverifikasi pendekatan yang paling tepat dengan simulator pengendalian kapal sebagai alat yang paling disukai oleh para ahli untuk benchmarking. Selanjutnya skenario yang ditinjau-ulang dan dibahas terutama terkait dengan keuntungan dan kelemahan simulator pengendalian kapal. Kata-kata kunci: kesulitan pengendalian, fuzzy kelompok pembuatan keputusan, validasi internal
PERHITUNGAN KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PADA PENETAPAN NILAI KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN UNTUK KELOMPOK PENGGUNA JALAN TERTENTU Tri Tjahjono; Pungkas Hendratmoko
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.006 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i3.1513.%p

Abstract

Abstract Some research about the value of road safety has been widely practiced in many countries. One approach that is commonly used for the determination of the value of the safety of road transport is by asking directly to the public about the preferences or willingness to pay in order to improve the safety aspects. Human preferences in this model are built on the behavioral theory with economics perspective, which explains that human behavior is formed by preference. The basic premise of this theory states that every human being has a preference for a number of goods. The problem is that safety is included in the category of non-market goods that are not traded and often rrespondents refuse to answer questions directly related to willingness to pay. Therefore, in order to obtain objective answers from the respondents, the form of questions for the willingness to pay should be linked with other proxies. The purpose of this study was to calculate the willingness to pay on valuation of road safety for specific communities by designing the willingness to pay questions which is associated with the proxies of vehicle maintenance and health maintenance. Keywords: value of road safety, willingness to pay, vehicle maintenance, health maintenance  Abstrak Beberapa penelitian tentang nilai keselamatan jalan telah banyak dilakukan di berbagai negara. Salah satu pendekatan yang umumnya dipakai untuk menetapkan nilai keselamatan transportasi jalan adalah dengan cara menanyakan langsung kepada masyarakat tentang preferensi atau kemauannya untuk membayar dalam rangka peningkatan aspek keselamatan. Preferensi manusia pada model ini dibangun atas dasar teori perilaku berdasarkan perspektif ilmu ekonomi, yang menejelaskan bahwa perilaku manusia dibentuk berdasarkan preferensinya. Premis dasar teori ini menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki preferensi atas sejumlah barang. Permasalahannya adalah bahwa keselamatan termasuk dalam kategori barang nonpasar yang sifatnya tidak diperdagangkan dan sering kali responden menolak untuk menjawab bentuk pertanyaan langsung tentang kemauannya untuk membayar. Oleh karena itu, untuk memperoleh jawaban yang obyektif dari responden, bentuk pertanyaan kemauan untuk membayar perlu dikaitkan dengan proxy lainnya. Pada studi ini dihitung kemauan untuk membayar nilai keselamatan transportasi jalan untuk kelompok masyarakat tertentu dengan mendesain pertanyaan kemauan untuk membayar yang dikaitkan dengan proxy pemeliharaan kendaraan dan pemeliharaan kesehatan. Kata-kata kunci: nilai keselamatan jalan, kemauan untuk membayar, pemeliharaan kendaraan, pemeliharaan kesehatan
ANGKUTAN PENUMPANG PESAWAT UDARA DIKAITKAN DENGAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PENERBANGAN BERBIAYA MURAH: STUDI KASUS PROVINSI SUMATERA UTARA Ahmad Bahrawi; Tri Tjahjono; Alloysius Djoko Purwanto
Jurnal Transportasi Vol. 7 No. 1 (2007)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.199 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v7i1.1818.%p

Abstract

Abstrak Perkembangan perusahaan-perusahaan penerbangan (airline) dengan konsep biaya murah (low cost airlines) sejak pertengahan tahun 2000 berdampak pada terjadinya kompetisi antar airline. Persaingan antar perusahaan penerbangan dalam rangka mendapatkan pasar dapat dilihat dari terjadinya “perang tarif” antar perusahaan. Perang tarif antar airline perlu dikaji dan dicermati, sehingga tidak merugikan baik konsumen selaku pengguna jasa maupun perusahaan penyedia jasa itu sendiri. Untuk itu perlu diadakan suatu kajian mengenai kompetisi yang terjadi antar perusahaan penerbangan. Sumatera Utara dengan bandaranya Polonia merupakan salah satu daerah yang juga dilayani oleh perusahaan penerbangan berbiaya murah. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan dokumentasi dan mengkaji kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan low cast carriers, mengetahui tingkat elastisitas pengguna jasa penerbangan (jumlah penumpang) dengan tingkatan tarif untuk masing-masing maskapai penerbangan. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah masih cenderung reaktif atas perkembangan yang terjadi di lapangan. Hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan adalah setelah terjadinya suatu peristiwa atau kejadian di lapangan. Dari hasil model utilitas yang dibangun, dengan variabel-variabel yang digunakan adalah variabel kenaikan harga, keterlambatan yang dialami selama penerbangan dan sumber dana yang ada didapatkan bahwa ketiga variabel tersebut sangat mempengaruhi probabilitas pemilihan suatu airline. Model utilitas dibangun dengan menggunakan data yang didapatkan dari kuesioner dengan menggunakan metode stated preference.Kata-kata Kunci: low cost airline, kebijakan pemerintah, elastisitas harga, stated preference.
UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PADA JALAN NASIONAL INDONESIA Tri Tjahjono
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.307 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i2.2363.%p

Abstract

Abstract Indonesia faced serious challenges in improving traffic safety on the road. Government policy breakthrough has been made by issuing Presidential Decree No. 4 of 2013 of the Decade of Action for Road Safety 2011-2020 which is also in line with the National Road Safety Plan which was declared in 2011. Efforts to improve the safety of roads have been initiated through the road worthiness test. However, the results are generally conditionally accepted and facts on the field indicate that the number of accidents is still high. This paper discusses efforts to improve road safety and strategies that should be done on a national road, by conducting a road safety audit based on traffic accident data obtained from the Integrated Road Safety Management System which is owned Korlantas and understand the anatomy of the existing accident and behavioral factors of the society along the road through an audit. A case study was conducted on the Java North Coast Corridor, between Subang and Indramayu of West Java. Keywords: road safety, national roads, accident anatomy, road operation  Abstrak Indonesia menghadapi tantangan yang berat dalam meningkatkan keselamatan berlalulintas di Jalan. Terobosan kebijakan telah dilakukan pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2020 yang juga selaras dengan Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan yang dideklarasikan pada tahun 2011. Upaya peningkatan keselamatan di bidang jalan telah dirintis melalui uji laik fungsi jalan. Walaupun demikian hasil yang didapat umumnya adalah semuanya diterima dengan bersyarat dan fakta di lapangan menunjukkan bahwa kejadian kecelakaan masih tinggi. Makalah ini membahas upaya peningkatan keselamatan jalan dan strategi yang harus dilakukan pada jalan nasional, dengan melakukan audit keselamatan jalan berbasis data kecelakaan lalulintas yang didapat dari Integrated Road Safety Management System yang dimiliki Korlantas serta memahami anatomi kecelakaan yang ada dan faktor perilaku masyarakat sepanjang jalan yang dilakukan audit. Kasus studi dilakukan pada jalur pantai utara Pulau Jawa di Kabupaten Subang dan Indramayu, Jawa Barat. Kata-kata kunci: keselamatan jalan, jalan nasional, anatomi kecelakaan, pengoperasian jalan
PERSEPSI PENGGUNA TRANSJAKARTA TERHADAP ASPEK AMENITY PADA FASILITAS PEJALAN KAKI DI HALTE DUKUH ATAS DENGAN PENDEKATAN TEORI PERILAKU TERENCANA Adrian Salman al Farizi; Tri Tjahjono
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 3 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.281 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i3.2568.%p

Abstract

Abstract In addition to reliability and performance, another factors that affect the interest to use public transportation are convenience and aesthetics. Unlike the technical aspects that can be assessed by standard parameters, assessment of the convenience and aesthetics is a personal perception that may vary for each individual. The purpose of this research is to review the general perception of TransJakarta users on aspects that are related to amenities such as convenience and aesthetics. The scope of the review is pedestrian facilities on TransJakarta Dukuh Atas Shelter based on the approach of Theory of Planned Behaviour. The survey shows that majority of users considered that pedestrian facilities on Dukuh Atas Shelter are less comfortable and didn’t have good aesthetic. The analysis shows that cleanliness, crowded and lighting condition are affecting users’ intention in choosing TransJakarta as mode of choice. Keywords: public transportation, Theory of Planned Behaviour, perception, pedestrian facility  Abstrak Selain keandalan dan kinerja, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk menggu-nakan angkutan umum adalah kenyamanan dan estetika. Tidak seperti aspek teknis yang dapat dinilai dengan parameter baku, penilaian terhadap kenyamanan dan estetika merupakan persepsi personal yang dapat berbeda pada setiap individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau persepsi umum pengguna angkutan TransJakarta terhadap aspek amenity yang sangat erat kaitannya dengan kenyamanan dan estetika lingkungan. Lingkup yang ditinjau adalah fasilitas pejalan kaki pada Halte TransJakarta Dukuh Atas. Dengan pendekatan Teori Perilaku Terencana, diketahui mayoritas pengguna angkutan TransJakarta menilai bahwa fasilitas pejalan kaki pada Halte Dukuh Atas kurang nyaman dan tidak memiliki estetika yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi intensi dalam menggunakan TransJakarta adalah faktor kebersihan lingkungan serta adanya gangguan, seperti keramaian dan penerangan pada jalur pejalan kaki. Kata-kata kunci: angkutan umum, Teori Perilaku Terencana, persepsi, fasilitas pejalan kaki
EVALUASI KECELAKAAN LALULINTAS SELAMA MUDIK LEBARAN MELALUI JALUR DARAT DI INDONESIA TAHUN 2015 DAN 2016 Mentary Adisthi; Vinensia Meisclin Nanlohy; Tri Tjahjono
Jurnal Transportasi Vol. 17 No. 1 (2017)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.912 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v17i1.2704.%p

Abstract

Abstract Going home (mudik) or more commonly referred as return to home is an annual tradition in Indonesia. The atmosphere of mudik flow can be seen by the high traffic volume of private vehicles and intercity bus on national roads and on transroads between islands. From the available data, it is known that the number of accidents during the mudik period by land transportation in 2016 increased by 364 compared to that of 2015. The number of victims died itself has increased, while the number of severe and minor injuries decreased from 2015 to 2016. This paper aims to evaluate land traffic accidents during the mudik period. It is expected to find a solution to decrease the fatality rate during the mudik period in the future. Keywords: traffic volume, traffic accident, fatality rate, land transportation  Abstrak Mudik atau lebih sering disebut pulang kampung adalah tradisi tahunan di Indonesia. Suasana arus mudik lebaran ini terlihat dengan tingginya volume lalulintas di jalan-jalan nasional dan di jalan trans antarpulau dengan kendaraan-kendaraan pribadi dan bus antarkota. Dari data yang ada diketahui bahwa jumlah kecelakaan selama periode mudik lebaran melalui jalur darat mengalami peningkatan sebesar 364 angka kecelakaan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Jumlah korban meninggal dunia sendiri mengalami peningkatan, sedangkan jumlah korban luka berat dan luka ringan mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi kecelakaan lalulintas darat selama periode mudik dua tahun terakhir ini di Indonesia. Dari studi ini diharapkan adanya solusi untuk menurunkan angka fatalitas pada periode mudik di tahun-tahun berikutnya. Kata-kata kunci: volume lalulintas, kecelakaan lalulintas, tingkat fatalitas, transportasi darat
PERSEPSI PEJALAN KAKI DI AKHIR PERJALANAN HARIAN Andyka Kusuma; Dryan Ghazian Arisyi; Tri Tjahjono
Jurnal Transportasi Vol. 17 No. 3 (2017)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.034 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v17i3.2867.%p

Abstract

Abstract Walking is an important transportation mode in people daily commute. Pedestrian perspective and walking distance assessment are necessary on aiding the design the public transportation system for better system coverage and the pedestrian facility on the corresponding area. This research aims to asses the perspective of people when they willing to walk instead of taking other modes corresponding toward the recent pedestrian facility improvement around Universitas Indonesia. Data were colected by asking samples of pedestrains about their walking preference over using the campus buses and later processed using the theory of discrete choice model and utility function. Data analysis shows people naturally choose walking as their mode for last mile trip instead of other modes. The distance of walking distance add the constrain for people to walk while the time saving from other modes will encourage people to walk instead of taking other modes. In addition, facility improvement futher helped the encouragement. Keywords: walking distance, pedestrian perspective, pedestrian facility, discrete choice  Abstrak Berjalan merupakan moda transportasi yang penting dalam keseharian seseorang. Perspektif pejalan kaki dan analisis jarak berjalan kaki diperlukan dalam membantu perencanaan sistem transportasi umum dalam pembuatan cakupan sistem serta dalam pengembangan fasilitas pejalan kaki pada lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk perspektif seseorang ketika orang tersebut lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan dengan mengambil moda lainnya terkait dengan pengembangan fasilitas pejalan kaki di sekitar Universitas Indonesia. Data diambil dengan memberikan rangkaian pertanyaan terhadap sampel pejalan kaki mengenai pilihan berjalan kaki dibadingkan dengan penggunaan bus kampus untuk kemudian diproses dengan teori discrete choice model dan utility function. Analisis data menunjukkan secara alami bahwa orang lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan memilih moda lain dalam bagian akhir perjalanan harian. Jarak untuk berjalan memberikan hambatan bagi orang untuk berjalan, sementara penghematan waktu dibandingkan moda lainnya akan mendorong orang untuk berjalan dibandingkan dengan memilih moda lainnya. Lebih lanjut pengembangan fasilitas pejalan kaki akan mendorong orang untuk berjalan kaki. Kata-kata kunci: jarak berjalan, perspektif pejalan kaki, fasilitas pejalan kaki, pilihan diskrit
PENGGUNAAN ENERGI ANGIN DAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM HYBRID Tri Tjahjono; Erwan Widodo
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak tanah dan langkanya peredarannya di pasaran serta menipisnya cadangan minyak di dunia, hal ini mempengaruhi harga pangan dan tarif-dasar listrik. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan penelitian guna memperoleh sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang diupayakan yaitu dengan memanfaatkan energi angin yang memutar kubah-putar masjid dengan porosnya yang dihubungkan dengan transmisi sabuk ke dinamo, sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, juga digunakan solar cell untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi listrik dari dinamo dan solar cell kemudian disimpan di dalam battery dengan bantuan alat regulator. Untuk menyalakan lampu dengan mempergunakan arus listrik battery diperlukan inventer yang berfungsi sebagai alat pengubah arus listrik. Hasil penelitian menunjukkan setelah 9 jam pengisian battery, kemudian listrik searah (DC) dari battery di ubah menjadi listrik bolak-balik (AC) dengan menggunakan inventer hanya mampu menghidupkan bola lampu 45 Watt selama 2 jam dengan panjang kabel 15 meter dan diameter kawat kabel 1 mm. Energi listrik ini dapat digunakan untuk penerangan mulai sebelum waktu magrib hingga waktu isak di masjid, terutama masjid-masjid di pedesaan yang jauh dari jangkauan PLN. Kata kunci: Energi, Battery, Listrik.
Optimasi Kecepatan Udara Pada Kondensor Terhadap Prestasi Kinerja AC mobil Dengan Fluida Kerja Freon 12 Tri Tjahjono; Desi Arna
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v15i2.2068

Abstract