Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Al-Ittishol : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Pola Komunikasi Antarbudaya Santri Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Jabung Malang Mochammad Yusuf Wijaya; Khoirul Anwar
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 2 (2020): Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN KALIJOGO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi verbal yang biasa digunakan santri yaitu bahasa yang diadopsi dari bahasa gaul dan bahasa daerah yang dimaknai dan digunakan dalam lingkungan pesantren yang disepakati sebagai bahasa bersama. Sedangkan komunikasi non verbal yang digunakan selama kegiatan komunikasi berlangsung di lingkungan Pondok Pesantren Sunan Kalijogo adalah Ekspresi wajah, Bahasa tubuh, Penampilan, dan Pakaian. Bahasa non verbal digunakan sebagai pendukung pemaknaan suatu pesan, para santri menggunakan bahasa non verbal untuk menguatkan dan melengkapi bahasa verbal sehingga komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Faktor pendukung yang terdapat pada proses komunikasi antarbudaya ini adalah adanya ketertarikan saat berkomunikasi, kemampuan berkomunikasi, sikap saling percaya, sikap ramah dan sopan santun, kemampuan beradaptasi, kejelasan informasi, bahasa dan lambang. Sedangkan faktor penghambat komunikasi anntarbudaya ini adalah watak indovidu, persepsi pelaku komunikasi, pengaruh budaya lain, perbedaan bahasa.
Strategi Dakwah Islam melalui Media Massa ( Televisi ) di Indonesia Febri Kurniawan; Khoirul Anwar
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN KALIJOGO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ditinjau dari segi bahasa, asal muasal dakwah berasal dari bahasa arab da’wah yang berati panggilan, ajakan atau seruan. Dakwah dalam artian ini adalah untuk menghegemoni masyarakat agar mengenal lebih detail dengan islam itu sendiri. Dalam dakwah islam, untuk dapat menghegemoni masayarakat diperlukan beberapa tahapan dan media. Media atau perantara tersebut salah satunya dengan memanfaatkan media massa. Media ( perantara ) dakwah islam melalui media massa seperti Koran, televisi mutlak harus dimanfaatkan dalam upaya keberhasilan misi dakwah islam. Karena media massa koran dan televisi memiliki evektivitas yang tinggi. Peranan media massa tersebut, memiliki fungsi dan manfaat sendiri – sendiri. Koran dan televisi menjadi media dakwah yang besar pengaruhnya, sebab keduanya termasuk media massa pembentuk opini publik yang menjadi konsumsi sehari – hari masyarakat indonesia. Dakwah yang bisa dilakukan melalui media massa ini dapat berbentuk narasi – narasi islam serta keutamaan islam dan tayangan siaran langsung dakwah
Konsep Dakwah Masyarakat Multikultural engan Meneladani Ajaran Al-Qusyairi dalam Tasawuf Akhlaqi Khoirul Anwar
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 1 (2021): AL-ITTISHOL: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN KALIJOGO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/ittishol.v2i1.241

Abstract

Tasawuf yang dianut dan diajarkan oleh al-Qusyairi adalah tasawuf yang sejalan dengan ajaran syariat. Dari tulisan-tulisannya terlihat bahwa ia berupaya menyadarkan orang bahwa tasawuf yang benar adalah tasawuf yang bersandarkan pada akidah yang benar dan tidak menyalahi ketentuan syariat, seperti yang dianut oleh para salaf atau Ahl al-Sunnah,. Dalam perspektif al-Qusyairi, pemurnian tauhid sangatlah prinsip dan urgen, karena Islam dibangun di atas kekuatan tauhid, bahkan kekuatan Islam justru terletak pada fondasi tauhid. Apabila tauhid yang dimiliki oleh umat Islam kuat, maka agama Islam menjadi kuat dan tangguh. Tauhid adalah kekayaan yang terbesar yang dimiliki oleh umat Islam, sekaligus sebagai senjata yang ampuh dalam menghadapi berbagai rongrongan hawa nafsu. Dalam hal ini tasawuf yang diteladani adalah tasawuf akhlaqi yaitu kajian ilmu yang sangat memerlukan praktik untuk menguasainya. Tidak hanya berupa teori sebagai sebuah pengetahuan, tetapi harus dilakukan dengan aktifitas kehidupan manusia. Di dalam diri manusia juga ada potensi-potensi atau kekuatan-kekuatan. Ada yang disebut dengan fitrah yang cenderung kepada kebaikan. Ada juga yang disebut dengan nafsu yang cenderung kepada keburukan. Jadi, tasawuf akhlaqi yaitu ilmu yang memperlajari pada teori-teori perilaku dan perbaikan akhlak. tasawuf akhlaqi mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak yaitu takhalli, tahalli dan tajalli