Wulan Trigartanti
Prodi Ilmu Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Strategi Guru dalam membangun komunikasi dengan Orang Tua Siswa di Sekolah Ike Junita Triwardhani; Wulan Trigartanti; Indri Rachmawati; Raditya Pratama Putra
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.127 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i1.23620

Abstract

Membangun kegiatan belajar mengajar yang efektif di sekolah memerlukan peran guru, anak dan juga orang tua. Komunikasi yang efektif dapat menjamin berlangsungnya interaksi antara guru, siswa, dan orang tua secara optimal. Penelitian ini memilih Sekolah Dasar Tunas Unggul sebagai kasus penelitian. Sekolah ini memiliki konsep yang kreatif dan inovatif dengan memandang pentingnya keterlibatan orangtua dalam pendidikan di sekolah, dengan cara yang unik sekolah mengembangkan metode yang diberi nama My Conference dimana dengan metode tersebut keterlibatan orang tua secara aktif dalam pendidikan disekolah dapat terbangun dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus yang pengamatannya terpusat pada komunikasi yang dilakukan guru untuk membangun keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan di sekolah. Merumuskan pola komunikasi yang dilakukan guru dalam membangun keterlibatan orang tua menjadi tujuan dari penelitian ini. Dimulai dengan memetakan bagaimana guru menerjemahkan kurikulum untuk anak, kemudian mengembangkan strategi komunikasi dalam membangun keterlibatan orangtua. Guru menerjemahkan kurikulum dengan berbagai cara yang menarik. Kemampuan memahami materi, berdiskusi, menjawab pertanyaan sampai pada mengelola berbagai kegiatan pembelajaran. Kemampuan menciptakan berbagai program yang mensyaratkan keterlibatan orang tua dalam berbagai kegiatan anak di sekolah menjadi wadah komunikasi yang menarik. Pola komunikasi guru dalam membangun keterlibatan orang tua di sekolah terbentuk karena ketertarikan orang tua terhadap berbagai program belajar dan kehadiran disekolah dengan semangat karena memang menarik, merasa nyaman dan adanya kebutuhan untuk mengikuti dan mendorong program belajar anak.
Komunikasi Antar Pribadi Antara Reseller dengan Produsen Cantiqa Kemiri Rubyanata Harahap; Wulan Tri Gartanti; Dadi Ahmadi
Inter Komunika Vol 3, No 2 (2018): Inter Komunika: Jurnal Komunikasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.446 KB) | DOI: 10.33376/ik.v3i2.213

Abstract

Abstract. Interpersonal communication among business people is very interesting because every individual in each generation will be different in how to communicate. In business cooperation between producers and product resellers, the means of conveying the intent in the expressed communication message will differ depending on the purpose of the message delivery and the purpose of the contents of the message itself. So that the influence between the communication intentions conveyed will encourage the communicator to be able to provide added value.Communication is the sending of a message from someone and is received by another person with immediate effects and feedback, so that not only aims to build effective communication in interpersonal communication but also wants to create an effect. In relation to interpersonal communication, res-sellers and producers carry out communication with the aim of creating effective communication in order to carry out good cooperation. This study examines interpersonal communication between Cantiqa Kemiri producers and resellers. This research uses descriptive method with data collection techniques through interviews, literature studies, and observations. Key informants in this study were Cantiqa Kemiri producers and resellers. The results of this study indicate that interpersonal communication between Cantiqa Kemiri producers and resellers involves several aspects such as openness, empathy, support, positive feelings, and equality in maintaining relationships between each other so that product sales remain optimal.Keywords: Communication, Interpersonal Communication, Cooperation, Business, Manufacturer, ResellerAbstrak. Komunikasi antarpribadi diantara para pelaku bisnis menjadi sangat menarik diperhatikan karena setiap individu dalam setiap generasi akan berbeda cara berkomunikasinya. Dalam kerjasama bisnis diantara produsen dan reseller produk, cara penyampaian maksud dalam pesan komunikasi yang diutarakan akan berbeda tergantung dari tujuan penyampaian pesan serta maksud dari isi pesan itu sendiri. Sehingga pengaruh diantara maksud komunikasi yang disampaikan akan mendorong pelaku komunikasi tersebut untuk bias memberikan nilai tambah. Komunikasi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung, sehingga bukan hanya bertujuan membangun komunikasi yang efektif dalam komunikasi antarpribadi tetapi juga ingin menciptakan efek. Dalam kaitannya dengan komunikasi antarpribadi, reseller dan produsen menjalankan komunikasi dengan tujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif agar dapat melaksanakan kerjasama yang baik. Penelitian ini meneliti mengenai komunikasi antarpribadi antara produsen dan reseller Cantiqa Kemiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi kepustakaan, dan observasi. Key informan dalam penelitian ini adalah produsen dan reseller Cantiqa Kemiri. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi antara produsen dan reseller Cantiqa Kemiri melibatkan beberapa aspek seperti keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan dalam menjaga hubungan antara satu sama lain sehingga penjualan produk tetap optimal.Kata Kunci: Komunikasi, KomunikasiAntarpribadi, Kerjasama, Bisnis, Produsen, Reseller
Hubungan antara Tayangan Drama Serial Korea X dengan Minat Mahasiswa menjadi Reporter Azka Muzakiah; Wulan Trigartanti
Jurnal Riset Public Relations Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Public Relations (JRPR)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.189 KB) | DOI: 10.29313/jrpr.v1i2.410

Abstract

Abstract. The world has been faced with changes in the digital era, especially in the field of information communication which makes it easier for humans to access various information. whether in the form of news, advertisements, radio broadcasts, film shows to dramas. Drama shows, especially dramas from Korea, are very popular among the public, seen from the birth of the term Korean wave. The various themes raised made the storyline more diverse, one of which was the Times drama series which picked up a reporter's story. So the researchers are interested in researching the Times drama shows with the audience's interest in becoming reporters. The purpose of this study was to determine the relationship between the Times drama program and the audience's interest in becoming a reporter. The theory used is mass communication process theory, media exposure theory, and social learning theory. The method used is a quantitative correlational approach with data collection techniques through questionnaires, observation, and literature. The questionnaire was distributed to 79 respondents at the Faculty of Communication Unisba 2017 and analyzed by statistical tests with the SPSS application. The results of this study obtained a correlation coefficient with the number 0,772 it can be interpreted that there is a strong relationship between drama shows and the variable of interest in being a reporter Abstrak. Dunia telah dihadapkan oleh perubahan era yaitu digital, khususnya pada bidang komunikasi informasi yang menyebabkan manusia menjadi lebih mudah untuk mengakses berbagai informasi. baik dalam bentuk berita, iklan, siaran radio, tayangan film hingga drama. Tayangan drama khususnya drama dari negara Korea sangatlah populer dikalangan masyarakat, dilihat dari lahirnya sebutan yaitu gelombang Korea. Berbagai tema yang diangkat membuat alur cerita semakin beragam, salah satunya drama serial Times yang mengangkat cerita cerita reporter. Maka peneliti tertarik meneliti mengenai tayangan drama Times dengan minat penonton menjadi reporter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tayangan drama Times dengan minat penonton menjadi reporter. Teori yang digunakan yaitu teori proses komunikasi massa, teori terpaan media, dan teori pembelajaran sosial. Metode yang digunakan adalah kuantitatif pendekatan korelasional dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan studi pustaka Kuesioner disebar kepada 79 responden di Fikom Unisba angkatan 2017 serta dianalisis oleh uji statistika dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini diperoleh koefisien korelasi dengan angka 0,772 yaitu dapat diartikan terdapat hubungan yang kuat antara tayangan drama dengan variabel minat menjadi reporter
Strategi Komunikasi Pemasaran Bengkel Kulit Melalui Instagram Bima Rizky Ramadhan; Wulan Tri Gartanti
Jurnal Riset Public Relations Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Public Relations (JRPR)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.448 KB) | DOI: 10.29313/jrpr.vi.886

Abstract

Abstract. The development of technology and the internet, has a great effect on individuals in receiving and disseminating information to the public. The objectives to be achieved in this research are to design, implement and find out the obstacles to the marketing communication strategy of the workshop on Instagram media. In this study, the method used is a qualitative method with a case study approach. The data collection technique was carried out through the interview and documentation stages using in-depth interviews in research that the researchers were thorough. The results of this study indicate that the leather workshop marketing communication strategy activities on Instagram media provide an overview of leather workshops in designing leather workshop marketing communication strategies on Instagram media in creating content and concepts that will be shared via Instagram and to find out the reasons for implementing leather workshops in using communication strategies. marketing leather workshops on Instagram to help leather workshops develop their business and the results are felt to be very large for consumer knowledge of workshop vendors. So that it can find out the obstacles that are passed by leather workshops in designing and implementing leather workshop marketing communication strategies on Instagram media. Abstrak. Perkembangan teknologi dan internet ini, memberikan efek yang besar pada individu dalam menerima dan menyebarkan informasi kepada khalayak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk merancang, mengimplementasikan dan mengetahui hambatan pada strategi komunikasi pemasaran bengkel kuit pada media instagram. Pada penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tahap wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan wawancara mendalam pada penelitian yang peneliti teliti. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan strategi komunikasi pemasaran bengkel kulit pada media instagram memberikan gambaran mengenai bengkel kulit dalam merancang strategi komunikasi pemasaran bengkel kulit pada media instagram dalam membuat konten dan konsep yang akan dibagikannya melalui instagram dan untuk mengetahui alasan implementasi bengkel kulit dalam menggunakan strategi komunikasi pemasaran bengkel kulit pada instagram untuk membantu bengkel kulit mengembangkan bisnis dan hasilnya dirasakan sangat besar bagi pengetahuan konsumen terhadap vendor bengkel. Sehingga dapat mengetahui hambatan yang dilalui oleh bengkel kulit dalam merancang dan mengimplementasikan strategi komunikasi pemasaran bengkel kulit pada media instagram.
Proses Komunikasi Keterbukaan Diri Korban Bullying Jessica Riantifanny; Wulan Tri Gartanti
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.288 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i1.233

Abstract

Abstract. One of the cases of violence that never ends and the number of cases continues to increase is bullying. Not only done directly, bullying can also occur indirectly, such as being shunned by the environment because it is considered different. Basically, bullying is done repeatedly by the perpetrator until the victim feels physically and psychologically intimidated. As of February 2020, 2,473 cases of bullying have been recorded that have been reported to KPAI. One of the bad effects of bullying on victims is the psychological or mental impact of the victim. Those who experience bullying victims tend to close themselves. One way that they can open up is by communicating with the right people. Rangkoel Care is one of the foundations engaged in mental health and is quite professional in responding to victims of mental disorders, including victims of bullying, by communicating with Rangkoel Care, victims of bullying have a strong possibility to reopen themselves. The purpose of this study was to find out about experiences, motives and meanings when carrying out the communication process carried out by bullying victims with Rangkoel Care. Then, this study was compiled using a qualitative method with a phenomenological approach because researchers can find out more about the experiences of bullying victims during the self-disclosure communication process with the Rangkoel Care foundation. The results of the study show that (1) the experience of the victim when carrying out the communication process of self-disclosure is in accordance with Adler and Rodman's theory in which the stages of self-disclosure are clichés, facts, opinions, and feelings. (2) the meaning of conducting a self-disclosure process for victims of bullying equally interprets it as a positive thing and is considered important to do. (3) the motives of the victims of bullying in carrying out the communication process of self-disclosure, namely they do it purely from within and the desire of themselves. Abstrak. Pada dasarnya bullying dilakukan secara berulang-ulang oleh pelaku hingga korban merasa terintimidasi secara fisik dan psikologis. Hingga Februari 2020 sudah tercatat 2.473 kasus bullying yang dillaporkan pada KPAI. Dampak buruk dari bullying pada korban salah satunya pada piskologis atau mental korban. Mereka yang mengalami korban bullying cenderung akan menutup dirinya.Salah satu cara agar mereka dapat membuka diri yaitu dengan melakukan proses komunikasi dengan orang yang tepat. Rangkoel Care merupakan salah satu yayasan yang bergerak di bidang kesehatan mental dan cukup propesional dalam menanggapi korban yang mengalami gangguan mental termasuk korban bullying, dengan melakukan komunikasi bersama Rangkoel Care korban bullying besar kemungkinannya untuk membuka dirinya kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengalaman, motif dan makna ketika melakukan proses komunikasi yang dilakukan korban bullying dengan Rangkoel Care. Kemudian, penelitian ini disusun menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena peneliti dapat mengetahui lebih dalam perihal pengalaman korban bullying selama melakukan proses komunikasi keterbukaan diri dengan yayasan Rangkoel Care. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengalaman korban saat melaksanakan proses komunikasi keterbukaan diri sesuai dengan teori Adler dan Rodman yang di mana tahapan keterbukaan diri yaitu klise, fakta, opini, dan perasaan. (2) makna melakukan proses keterbukaan diri bagi korban bullying sama-sama memaknainya sebagai suatu hal yang positif dan dianggap penting untuk dilakukan. (3) motif korban bullying dalam melakukan proses komunikasi keterbukaan diri yaitu mereka melakukannya pure berasal dari dalam diri dan keinginan dari diri sendiri.
Manajemen Krisis Humas Saung Angklung Udjo Muhammad Harun Ar Rasyid; Wulan Tri Gartanti
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.13 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i1.285

Abstract

Abstract. Saung Angklung Udjo or commonly known as Saung Udjo is a place for educational and cultural tourism typical of Sundanese. Saung Udjo has been around for 55 years, precisely located at Jl. Padasuka No.118, Bandung, West Java, Indonesia. Public relations officer is no stranger to hearing the word crisis management, because crisis management is the handling of a difficult situation. As is currently experienced by Saung Udjo regarding the visitor crisis during the COVID-19 pandemic. The number of visitors who come to Saung Udjo at this time does not reach 50 people each week, whereas before the pandemic, the number of visitors at Saung Udjo can reach 500 to 2000 people every day. Therefore, the writer intends to know the Crisis Management of Public Relations Saung Angklung Udjo, with the aim of this research to find out how crisis management is carried out to handle the crisis experienced. The author uses a qualitative research method with a case study approach, and explores the Saung Angklung Udjo Bandung in Facing Visitor Crisis During the COVID-19 Pandemic. A public relations officer from Saung Angklung Udjo himself has to make breakthroughs and innovations in order to deal with the current pandemic situation. One of the breakthroughs and inovations made by Saung Angklung Udjo during the COVID-19 pandemic in dealing with the visitors crisis was to create virtual products, one form of which is like a virtual performance. Abstrak. Saung Angklung Udjo atau yang akrab disebut dengan Saung Udjo merupakan tempat wisata edukasi dan budaya khas Sunda. Saung Udjo telah berdiri selama 55 tahun, tepatnya berlokasi di Jl. Padasuka No.118, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Seorang humas sudah tidak asing mendengar kata manajemen krisis, karena manajemen krisis merupakan penanganan dalam menghadapi situasi yang sulit. Seperti halnya saat ini yang dialami oleh Saung Udjo mengenai krisis pengunjung saat pandemi COVID-19. Pengunjung yang datang ke Saung Udjo pada saat ini setiap minggunya tidak mencapai 50 orang sedangkan sebelum adanya pandemi, jumlah pengunjung di Saung Udjo dapat mencapai 500 hingga 2000 orang setiap harinya. Maka dari itu peneliti bermaksud untuk mengetahui Manajemen Krisis Humas Saung Angklung Udjo, dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana manajemen krisis yang dilakukan untuk menangani krisis yang dialami. Peneliti.menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dan mendalami mengenai Saung Angklung Udjo Kota Bandung Dalam Menghadapi Krisis Pengunjung Saat Pandemi COVID-19. Seorang humas dari Saung Angklung Udjo sendiri harus melakukan gebrakan dan inovasi guna menghadapi situasi pandemi saat ini. Salah satu gebrakan dan inovasi yang dilakukan oleh Saung Angklung Udjo di masa pandemi COVID-19 dalam menghadapi krisis pengunjung adalah membuat produk digital, salah satu bentuknya seperti pertunjukan digital.
Strategi Electronic Word of Mouth Ekara Coffee & Resto di Tengah Pandemi Mayrianna Sabilla Moelia; Wulan Tri Gartanti
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.189 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i1.1662

Abstract

Abstract. Ekara Coffee & Resto is one of the businesses that uses WOM and e-WOM activities during this pandemic. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) What are the stages of e-WOM promotion carried out by Ekara Coffee & Resto in maintaining customer loyalty in the midst of a pandemic? (2) How is the media used by Ekara Coffee & Resto to provide information? (3) Why does Ekara Coffee & Resto use the e-WOM strategy in maintaining customer loyalty in the midst of a pandemic?. The purpose of this study is to find out how e-WOM activities are carried out during this pandemic. The research method used is a qualitative case study approach. Data collection techniques using in-depth interviews and observation as primary data. Literature study and documentation as secondary data. The results of this study: (1) Ekara's e-WOM promotion stages in maintaining customer loyalty, the first is to create a topic, the second is to create a positive word of mouth and the last is to build relationships with customers. In addition, there are 5Ts in carrying out this strategy, Talkers, employees and Ekara customers. Topic, product quality and service quality Ekara. Tools, google reviews and Instagram. Taking part, interaction with its customers. Tracking, monitoring and rewarding loyal customers (2) The media used by Ekara in providing information in maintaining customer loyalty is Ekara using social media Instagram, Google and WhatsApp. The reason Ekara uses social media is to be able to spread the information widely in various circles. (3) The reason for using the electronic word of mouth strategy is because this strategy is very profitable during a pandemic like now, besides that this strategy is a cheap strategy but has a very large and effective impact that makes potential customers know about Ekara's existence and want to come to Ekara. Abstrak. Ekara Coffee & Resto adalah salah satu usaha yang menggunakan kegiatan WOM dan e-WOM di masa pandemic ini. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana tahapan promosi e-WOM yang dilakukan oleh Ekara Coffee & Resto dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di tengah pandemi? (2) Bagaimana media yang digunakan oleh Ekara Coffee & Resto untuk memberikan suatu informasi? (3) Mengapa Ekara Coffee & Resto menggunakan strategi e-WOM dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di tengah pandemi?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan e-WOM ini dilakukan di masa pandemi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi sebagai data primer. Studi kepustakaan dan dokumentasi sebagai data sekunder. Hasil dari penelitian ini: (1) Tahapan promosi e-WOM Ekara dalam mempertahankan loyalitas pelanggan yang pertama adalah menciptakan topic, yang kedua menciptakan word of mouth yang positif dan yang terakhir adalah membangun relasi dengan para pelanggan. Selain itu terdapat 5T dalam menjalankan strategi ini, Talkers, karyawan dan para pelanggan Ekara. Topic, kualitas produk dan kualitas pelayanan Ekara. Tools, google review dan Instagram. Taking part, interaksi dengan para pelanggannya. Tracking, melakukan pengawasan dan memberikan reward kepada para pelanggan loyal (2) Media yang digunakan Ekara dalam memberikan suatu informasi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan yaitu Ekara menggunakan media sosial instagram, google dan whatsapp. Alasan Ekara menggunakan media sosial tersebut agar dapat menyebarkan informasinya dengan luas di berbagai kalangan. (3) Alasan menggunakan strategi electronic word of mouth yaitu dikarenakan strategi ini sangat menguntungkan di masa pandemi seperti sekarang, selain itu strategi ini merupakan strategi yang murah namun memiliki dampak yang sangat besar dan juga efektif yang membuat para calon pelanggan mengetahui keberadaan Ekara dan berkeinginan untuk datang ke Ekara.
Kampanye Vaksinasi Covid-19: Studi Kasus Program Kampanye Vaksinasi Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nadhifa Rikhansa; Wulan Tri Gartanti
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.964 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i2.2788

Abstract

Abstract. The emergency PPKM policy created a number of riots in Indonesia. Therefore, the government needs to provide other policies besides Emergency PPKM to deal with Covid-19 cases in Indonesia. One of them is the Covid-19 Vaccination Program which aims to form a national Herd Immunity. Unfortunately, the number of Indonesians who are willing to be vaccinated against Covid-19 is still far from the Government's target of 70%. For this reason, the government needs some strategies in campaigning for Covid-19 vaccination activities. This study examines the Covid-19 Vaccination Campaign Program by the Provincial Government of the Bangka Belitung Islands. This study aims to determine the Covid-19 Vaccination Campaign Program and its implementation by the Provincial Government of Kep. Bangka Belitung. This research uses qualitative method with constructivist paradigm and case study approach. The concept used as a perspective in this research is the Campaign Technique by Ruslan and Arifin's Communication Strategy. The results of this study explain that the Covid-19 Vaccination Campaign Program by the Provincial Government of the Bangka Belitung Islands is a “Promotive Program” and a "Pick-up" program. This program is carried out by “Satuan Tugas Khusus Vaksinasi Covid-19”. These two programs were carried out because of the threat and strength that Bangka Belitung had in the Covid-19 Vaccination. In its implementation, the Provincial Government of the Bangka Belitung Islands uses participation techniques, associations, integrative techniques, reward techniques, ice sculpture arrangement techniques, and coercion or coercion techniques. The Provincial Government of the Bangka Belitung Islands has also carried out several communication strategies including repetition and canalizing. The content of this campaign message is also educative, persuasive, and informative. Abstrak. Kebijakan PPKM darurat membuat sejumlah kerusuhan di Indonesia. Oleh karenanya, pemerintah perlu memberikan kebijakan lain selain PPKM Darurat untuk mengatasi kasus Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah Program Vaksinasi Covid-19 yang bertujuan untuk membentuk Herd Immunity nasional. Sayangnya, jumlah masyarakat Indonesia yang bersedia untuk divaksin Covid-19 masih jauh dari target capaian Pemerintah di-angka 70%. Karena itulah, pemerintah memerlukan sebuah upaya dalam mengkampanyekan kegiatan Vaksinasi Covid-19. Penelitian ini meneliti mengenai Program Kampanye Vaksinasi Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Program Kampanye Vaksinasi Covid-19 dan implementasinya oleh Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan paradigma konstruktivis serta pendekatan Studi Kasus. Konsep yang digunakan sebagai perspektif dalam penelitian ini adalah Teknik Kampanye oleh Ruslan dan Strategi Komunikasi Arifin. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Program Kampanye Vaksinasi Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Program Promotif dan program “Jemput Bola”. Program ini dilakukan oleh Satuan Tugas Khusus Vaksinasi Covid-19. Kedua program ini dilakukan karena ancaman dan kekuatan yang dimiliki Bangka Belitung dalam Vaksinasi Covid-19. Dalam implementasinya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan teknik Partisipasi, Asosiasi, teknik integratif, Teknik ganjaran, Teknik penataan patung es, dan Teknik koersi atau paksaan. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga melakukan beberapa strategi komunikasi diantaranya dalah pengulangan dan Canalizing. Isi pesan kampanye ini juga bersifat edukatif, persuasif, dan informatif.
Kampanye Public Relations Aksi Cepat Tanggap Cabang Bandung pada Program Warteg Keliling Aurora Alfa Marchella; Wulan Tri Gartanti
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.424 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i2.3023

Abstract

Abstract. Public relations campaign is a very important activity in growing the image of an organization, company or institution for either promotion or publicity purposes. Programming activities carried out for PR campaigns cannot be separated from the current situation of society. For example, the Aksi Cepat Tanggap (ACT) Social and Humanitarian Institution Foundation has created a program of activities to help people who are experiencing food difficulties. So that ACT Bandung branch created a Warteg Keliling program in a campaign to share food with the community. The purpose of this study was to determine the process of Warteg Keliling program activities and the background of ACT Bandung making Warteg Keliling program as part of a public relations campaign. The author uses a descriptive method with a quantitative approach. This research also uses data collection techniques through observation first, after that the researchers conducted in-depth interviews with the Bandung branch of ACT team. The results of this study indicate that 1). The process of defining the problem by means of an assessment in the field through a situation analysis of what social problems are happening in the community and how this Mobile Warteg can be formed. 2). The planning process starts from analysis, setting goals, determining resources starting from the implementation team (HR), budget, and transportation, then the next planning stage is implementation tactics that begins with action before donations and final planning using media as activity reporting. campaigns and mediators in inviting donations to the public or partners. 3). The process of implementing the Bandung branch of the ACT program is based on Action-Communication-Trust. 4). The evaluation process is carried out by monitoring the successes and failures during the campaign program. Abstrak. Kampanye public relations adalah aktivitas yang sangat penting dalam menumbuhkan citra organisasi, perusahaan atau Lembaga baik untuk keperluan promosi ataupun publisitas. Pembuatan program kegiatan yang dilakukan untuk kampanye PR tidak terlepas dari situasi masyarakat saat ini. Seperti salah satunya Yayasan Lembaga sosial dan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat program kegiatan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan pangan. Sehingga ACT cabang Bandung membuat program Warteg Keliling dalam kampanye berbagi makanan kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini guna mengetahui proses kegiatan program Warteg Keliling dan latar belakang ACT Bandung membuat program Warteg Keliling sebagai bagian kampanye public relations. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini pun menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi terlebih dahulu, setelah itu peneliti melakukan wawancara mendalam kepada tim ACT cabang Bandung. kampanye berjalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Proses mendefinisikan masalah dengan cara assessment dilapangan melalui analisis situasi permasalahan sosial apa yang terjadi di masyarakat dan bagaiamana Warteg Keliling ini bisa terbentuk. 2). Proses perencanaan yaitu dimulai dari Analisis, menentukan sasaran, menentukan Resource (sumber Daya) mulai dari tim pelaksana (SDM), anggaran, dan transportasi kemudian tahapan perencanaan selanjutnya taktik pelaksanaan yang diawali dengan aksi terlebih dahulu sebelum donasi dan perencanaan terakhir memanfaatkan media sebagai reporting kegiatan kampanye dan mediator dalam mengajak berdonasi kepada publik atau mitra. 3). Proses pelaksanaan program ACT cabang Bandung berlandaskan pada Aksi-Komunikasi-Trust. 4). Proses mengevaluasi dilakukan dengan cara monitoring keberhasilan dan kegagalan selama program kampanye berjalan.
Strategy Marketing Public Relations Co-Branding Compass X PMP Muhammad Zenal; Wulan Trigartanti
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.747 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i2.3588

Abstract

Abstract. Strategy marketing in public relations building co-branding Compass X PMP one step to develop cooperation. mutually beneficial Cooperation was aimed at just to be effective in inducing, interesting, persuade consumers to purchase products shoes limited editions Compass X PMP edition “Darahbiruku”. Strategy marketing public relations to build each other up brand image, breakthrough, and expected company stay. Company to establish cooperation through will produce innovative products, limited edision, or special products limited scale in the market. Research purposes know Compass X PMP Strategy marketing public relations in building co-branding on a series of certified limited edition “darahkubiru”. To figure out how marketing public relations co-branding on a series of certified limited edition “darahkubiru”. To know why Compass X PMP administration created marketing strategy public relations in building co-branding. Methods used a qualitative, approach a case study Robert K. Yin by design research type 1, one case , a unit of analysis. Using interviews speakers, observations, documentation, and study literature. Drawing conclusions: Compass X PMP Strategy marketing public relations co-branding on shoes series certified limited edition “darahkubiru” one of them is how to use pull strategy, push strategy, pass strategy with a view to the two companies more in, know in the eyes of consumers created attraction for consumer interest targets and new consumer, and build respect, value , credibility when cooperation Compass X PMP so as to create a good reputation and appreciative. Abstrak. Strategi marketing public relations dalam membangun co-branding Compass X PMP salah satu langkah membangun mitra saling menguntungkan. Kerjasama itu bertujuan supaya lebih efektif dalam mendorong, menarik, membujuk konsumen untuk membeli produk sepatu limited editions Compass X PMP edisi “Darahbiruku”. Strategi marketing public relations bertujuan saling membangun brand image, sehingga dengan terobosan co-branding, diharapkan perusahaan tetap bertahan. Perusahaan yang berani membangun kerjasama melalui co-branding akan menghasilkan produk yang inovatif, limited editions, ataupun produk khusus berskala terbatas di pasaran. Tujuan penelitian mengetahui Compass X PMP menciptakan strategi marketing public relations dalam membangun co-branding pada sepatu seri bersertifikat limited edition “Darahkubiru”. Untuk mengetahui cara marketing public relations co-branding pada sepatu seri bersertifikat limited edition “Darahkubiru”. Untuk mengetahui mengapa Compass X PMP menciptakan strategi marketing public relations dalam membangun co-branding. Metode yang digunakan yaitu kualitatif, pendekatan studi kasus Robert K. Yin dengan desain penelitian tipe 1, satu kasus, satu unit analisis. Menggunakan wawancara narasumber, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Simpulan: Compass X PMP menciptakan strategi marketing public relations dalam membangun co-branding pada sepatu seri bersertifikat limited edition “Darahkubiru” salah satunya dengan cara menggunakan pull strategy, push strategy, pass strategy dengan tujuan agar kedua perusahaan lebih di kenal di mata konsumen, menciptakan daya tarik bagi minat konsumen target dan konsumen baru, serta membangun nilai respect, kredibilitas, pada saat kerjasama Compass X PMP sehingga menciptakan reputasi yang baik serta apresiatif.